Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

BERKENALAN DENGAN KIMIA


A. Apa yang dipelajari di KIMIA?
Kimia berasal dari bahasa Arab kimiya, yang artinya perubahan benda/zat. Kimia berasal juga
dari bahasa Yunani (khemeia) yang diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan
atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk yang ditemukan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentuakn oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya
antaratom dan ikatan kimia. Secara umum, kimia dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari suatu benda/zat/materi yang meliputi komposisi, struktur, sifat, perubannya serta
energy yang menyertai perubahannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, fokus pembicaraan pada ilmu kimia adalah zat/benda/materi
(untuk selanjutnya cukup disebut sebagi materi). Sebenarnya apakah materi itu? Apa sajakah
jenis materi itu? Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa, memiliki ukuran dan
menempati ruang. Materi daapt dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu zat tunggal atau
murni dan zat campuran. Zat murni terdiri atas satu jenis saja, sedangkan campuran merupakan
gabungan minimal dari dua zat yang berbeda. Selanjutnya, kedua jenis materi ini memiliki
bagian-bagian lebih kecil lagi.

1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lainnya yang lebih kecil
dengan reaksi kimia biasa. Unsur yang sudah dikenal saat ini berjumlah 118 dan ditabulasikan
dalam tabel periodik unsur. Unsur yang umum dikenal sehari-hari miaslnya emas yang
disimbolkan dengan Au. Oksigen yang disimbolkan dengan O2, fosfor yang disimbolkan dengan P4. Unsur
di alam dapat dijumpai dalam bentuk unsur monoatomik, diatomic, maupun poliatomik. Au merupakan
contoh unsur monoatomik, O2 merupakan contoh unsur diatomic, dan P4 merupakan contoh unsur
poliatomik. Berikut ini penggambaran mikroskopik dari ketiga jenis unsur tersebut.

2. Senyawa
Senyawa terbentuk dari penggabungan dua jenis unsur atau lebih melalui reaksi kimia.
Misalnya air (H2O) yang terbentuk dari unsur hydrogen (H2) dan unsur oksigen (O2). Senyawa
ammonia (NH3) yang terbentuk ari unsur nitrogen (N2) dan hydrogen(H2). Senyawa asam
sulfat (H2SO4) yang terbentuk dari unsur hydrogen (H2), belerang (S), dan oksigen (O2).
Terdapat dua jenis senyawa, yaitu senyawa diatomic dan senyawa poliatomik. Senyawa
diatomik tersusun dari dua jenis unsur yang berbeda. CO 2 dan NH3 merupakan contoh
senyawa diatomik, sedangkan H2SO4 merupakan contoh senyawa poliatomik. Berikut ini
penggambaran mikroskopik jenis senyawa.

3. Campuran
Campuran merupakan penggabungan dari dua atau lebih materi tanpa adanya reaksi kimia
satu sama lain. Campuran dapat berupa campuran unsur, campuran unsur senyawa, dan
campuran senyawa. Campuran unsur misalnya di dalam suatu tabung tertutup disikan gas
oksigen (O2) dangas hydrogen (H2). Campuran unsur senyawa misalnya gas hydrogen (H2)
yang dicampur dengan gas karbondioksida (CO2) dalam wadah tertutup. Sedangkan campuran
senyawa misalnya gas karbondioksida (CO2) yang dicampur dengan gas metana (CH4).
Campuran terdiri atas dua jenis, yaitu campuran homogeny dan campuran heterogen.
Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, artinya antara zat yang bercampur
tidak dapat dibedakan satu sama lain. Campuran homogeny lebih umum disebut sebagai
larutan. Contoh campuran misalnya gas oksigen (O2) dan gas hydrogen (H2) dan campuran air
dan gula dalam larutan gula. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang
komponen zatnya masih dapat dibedakan secara langsung dengan mata. Campuran heterogen
dapat berupa koloid dan suspensi. Contoh campuran heterogen misalnya minyak dan air atau
air dan pasir

B. Cara Ilmuwan dalam Mengembangkan KIMIA


Cara ilmuwan dalam mengembangkan ilmu kimia melalui metode ilmiah. Dari data tersebut dapat
dipelajari fenomena yang terjadi secara utuh, untuk mengambil kesimpulan yang bersifat sementara yang
disebut hipotesis.

Setelah seluruh informasi terhadap pengujian tersebut ternyata dapat dipertangungjawabkan,


maka terbentuklah suatu hokum. Dalam ilmu pengetahuan hokum adalah pernyataan verbal atau
formulasi matematuka yang menjelaskan hubungan fenomena yang terjadi, yang dapat terjadi
pada kasus lain dengan kondisi dan situasi yang sama.
Berikut langkah-langkah metode ilmiah:
1. Pengamatan dari masalah yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengamatan ini dapat berupa
pengelompokkan, membedakan, dan mendeskripsikan.(Observasi awal)
2. Mengolah data pengamatan dapat berupa membuat grafik, atau menafsirkan data.(Identifikasi
masalah)
3. Menarik kesimpulan sementara.(Perumusan Hipotesis).
4. Merancang eksperimen untuk menguji kesimpulan sementara.(Eksperimen)
5. Menyususn teori atau memperbaiki teori yang sudah ada. (Penarikan kesimpulan dan
pelaporan)

C. Laboratorium KIMIA

Laboratorium adalah suatu tempat bagi seorang praktikan untuk melakukan percobaan.
Praktikan adalah orang yang melakukan percobaan di laboratorium. Di daalm laboratorium
terdapat alat dan bahan kimia yang memerlukan perlakukan secara khusus. Berikut adalah alat
alat yang sering digunakan untuk praktikum di laboratorium kimia.
Gelas kimia : untuk menyiapkan larutan yang akan digunakan
Labu Erlemeyer: untuk melakukan titrasi
Gelas ukur: alat pengukur volume cairan
Pipet gondok: digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
Labu ukur: untuk membuat larutan dengan volume tertentu
Tabung reaksi: untuk tempat mereaksikan zat dalam jumlah sedikit

Sedangkan untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, maka perlu diperhatikan tata
tertib dan kehati-hatian yang cukup serius. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dijadikan
perhatian adalah sebagai berikut:
Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum
memulai praktikum.
Menggunakan peralaatn kerja (kacamata, jas lab, sarung tangan, dan sepatu terttutup).
Bagi wanita yang berambut panjang diharuskan mengikat rambutnya.
Dilarang makan atau minum di dalam laboratorium.
Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan.
Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis praktikum.
Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar.
Pastikan kran gas agar tidak bocor sewaktu hendak akan menggunakan Bunsen.
Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan
praktikum.

D. Kimia dalam Memenuhi kebutuhan Manusia

1. Peran Ilmu Kimia dalam bidang kedokteran


2. Peran Ilmu Kimia dalam bidang pertanian
3. Peran Ilmu Kimia dalam bidang industri
4. Peran Ilmu Kimia dalam bidang hokum
5. Peran Ilmu Kimia dalam bidang arkeologi
6. Peran Ilmu Kimia dalam bidang kecantikan

Anda mungkin juga menyukai