Anda di halaman 1dari 15

STANDAR KOMPETENSI

Memahami pengertian Kimia Anorganik, perbedaan Kimia Anorganik dan Kimia Organik,
sejarah Kimia Anorganik, dan sintesis pembentukan unsur-unsur.

KOMPETENSI DASAR

Memahami pengertian Kimia Anorganik menurut beberapa ahli, perbedaan Kimia


Anorganik dan Kimia Organik dari beberapa sisi, sejarah Kimia Anorganik, dan sintesis
pembentukan unsur-unsur di Alam.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, Kalian dapat menjelaskan pengertian Kimia


Anorganik
Setelah mempelajari materi ini, Kalian dapat menjelaskan perbedaan Kimia
Anorganik dengan Kimia Organik
Setelah mempelajari materi ini, Kalian dapat menjelaskan sejarah Kimia Anorganik
Setelah mempelajari materi ini, Kalian dapat mengidentifikasi proses pembentukan
unsur-unsur di Alam
URAIAN MATERI

PENGERTIAN KIMIA ANORGANIK

Ilmu kimia adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
bangun (struktur) dari materi dan percobaan-percobaan yang dialami materi tersebut baik
dalam proses alamiah maupun dalam eksperimen yang dilaksanakan. Lewat kimia kita
dapat mengenal susunan (komposisi) zat dan penggunaan bahan-bahan yang tak
bernyawa baik alamiah maupun buatan dan mengenal proses-proses penting dalam benda
hidup termasuk dalam tubuh kita sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
perspektif kimiawi dunia disekitar kita adalah mempesona. Perspektif ini dapat
dikembangkan lewat pengamatan dan eksperimen kita sendiri, yang dengan kuat
didasarkan pada keinginan manusiawi untuk memahami dan pencarian kita akan tatanan.
Kima Anorganik adalah salah satu bagian (rumpun) dari ilmu kimia. Definisi dari
kimia anorganik yang dikemukakan oleh para ahli dapat dilihat sebagai berikut:
1. G.L. Miessler & Donald.A. Tarr:
Mempelajari senyawa yang bukan organik ( C, N,O, N/P/S)
Kimia anorganik adalah cabang dari ilmu kimia yang berkaitan dengan sifat-sifat,
reaksi-reaksi unsur dan senyawanya dimana didalamnya tidak termasuk unsur
karbon (kimia organik) kecuali oksida-oksidanya dan karbonat (CO2, CaCO3,
H2CO3, dll)
2. The chemistry of all compounds that are not entirely made up from C, H, N and O
? includes the description of chemical and physical properties includes theories
and principles that can be used to predict or at least rationalize the formation and
properties of compounds.
Inorganic chemistry is very diverse use concepts from bonding theory, kinetics
and thermodymanics to make sense of it all
3. J.E. Huhhey:
Adalah suatu bagian dari tahap perkembangan ilmu kimia yang menjadi interes
orang-orang anorganik. Pengertian ini berarti bahwa hal pokoknya adalah
bermacam-macam dan sebagian yang disiplin ilmu kimia yang lainnya dan lebih
jauh lagi ada sebuah jenis kimia yang dikenal sebagai kimia anorganik yang dapat
sering menjadi lebih cepat dikenali dan dibatasi dari pokok kimia anorganik itu
sendiri. Pada bagian pendahuluan ini sebuah cara akan dibuat untuk
mengilustrasikan kimi anorganik dalam batas konsep dan penggabungan pelajaran
anorganik itu.
Sebagai gambaran tentang pengertian kimia anorganik menurut Huhhey ini
adalah molekul hemoglobin, hemoglobin biasa terlihat mencapai atas dari kimia
anorganik. Sekarang kita tahu bahwa hemoglobin (gambar 1.7) memuat besi-besi
(setiap molekul hemoglobin berisi 4 atom besi ). Besi adalah sebuah pelajaran yang
menarik bagi seorang ahli kimia anorganik. Lebih jauh lagi, hemoglobin merupakan
contoh yang baik dari sebuah gabungan koordinasi yang terbentuk antara sebuah
metal dan Ligan. Dalam kasus ini molekul protein yang besar di mana empat atom
hydrogen dalam sebuah cincin phorpyrin dan satunya lagi dari asam asam amino
masing-masing berisi atom besi. Kemudahan dari molekul hemoglobin adalah dalam
setiap atom besi bias bergabung menjadi lebih dari sebuah Ligan. Molekul oksigen,
sebuah proses penting berguna untuk mengisi kehidupan dalam hewan-hewan yang
lebih tinggi dan lagi tiba tahu hasil-hasil dari proses ini, tetapi yang ini
membutuhkan sudut pandang yang dapat dipertimbangkan untuk mengerti tentang
ini sepenuhnya. Sebagai contoh, kita semua tahu bahwa di atas oksidasi darah
berubah menjadi merah terang. Tetapi kenapa?

Lebih fundamental dan lebih penting, adalah fakta bahwa molekul hemoglobin
harus memiliki sebuah Avid apetite untuk oksigen di tenggorokan, di mana di sana
terisi penuh, di sana kemudian memutar dan mengeluarkannya secara rata dalam
tisu. Proses ini dibutuhkan untuk memetabolisme makanan untuk memproduksi
energi. Jika kita prosentasikan tugas design seperti Chamelon seperti molekul, dari
mana kita harus mulai? Bagaimana molekul ini tahu dari lingkungannya apakah ia
diharapkan untuk menerima atau melepaskan molekul oksigen?
Scope of Inorganic Chemistry

Organic chemistry; industrial processes for the production of organics make use
of inorganic compounds
Biochemistry / biology; metals play a crucial biological role
Materials science; production of advanced semiconductor devices makes use of
inorganic compounds
Environmental science

Menurut Agus Nurhadi (1996) kimia anorganik tidak dapat dipisahkkan dengan
cabang-cabang kimia yang lain. Hubungan kimia anorganik dengan cabang-cabang
kimia yang lain dapat dilihat pada gambar berikut:

Dari gambar dapat dilihat bahwa kimia anorganik tidak dapat berdiri sendiri dan
selalu berhungan dengan kimia-kimia yang lain. Ini artinya konsep-konsep kimia
anorganik selalu ada keterkaitan dengan konsep-konsep kimia yang lain. Contohnya
analisis komleksiometri dalam kimia analisis, tekniknya merupakan garapan kimia
analisis dan perhitungannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kimia
fisik serta pengomplek dan reaksi pembentukan kompleksnya merupakan bagian
yang merupakan kajian dari kimia anorganik.

Kimia anorganik sering kali dikatakan terdiri atas kumpulan besar fakta yang
tidak saling berkaitan, sebagai lawan dari Kimia Organik, yang tampaknya lebih
memperhatikan keteraturan. Hal ini sebagian memang benar, karena pokok bahasan
dalam kimia Anorganik jauh lebih besar dan rumit, dan atura-aturan mengenai
perilaku kimia seringkali kurang dapat ditetapkan. Pokok bahasan menjadi rumit
karena unsur-unsur dengan struktur elektron mirip saja seperti pada golongan Li, Na,
K, Rb dan Cs, timbul perbedaan akibat perbedaan jari-jari atom, potensial ionisasi,
hidrasi, energi solvasi dan sebagainya. Beberapa dari perbedaan ini mungkin sangat
kecil, misalnya, keadaan yang tidak memungkinkan sel manusia dan sistem hidup
lainnya membedakan antara unsur ini. Singkatnya, setiap unsur-unsur berfungsi
secara berlainan.

PERBEDAAN KIMIA ANORGANIK DAN


KIMIA ORGANIK

Kimia organik membahas banyak senyawa yang terbentuk oleh hanya beberapa
unsur, yaitu unsur karbon pada keadaan hibridisasi sp, sp2 dan sp3, bersama-sama dengan
unsur H, dan sebagainya. Kimianya terutama menyangkut senyawaan molekular yang
merupakan cairan atau padatan umumnya larut dalam pelarut nonpolar, dapat didestilasi,
dapat dikristalisasi, dan biasanya stabil di udara atau oksigen walaupun dapat dibakar.
Sebagai lawannya kimia Anorganik membahas banyak senyawaan yang terbentuk
dari banyak unsur. Ini menyangkut studi kimia lebih dari 100 unsur yang dapat
memebentuk senyawaan sebagai gas, cairan dan padatan, yang reaksinya mungkin harus
dipelajari pada suhu yang sangat rendah atau sangat tinggi. Senyawaan bisa berupa ion,
kovalen, kristal molekular, dan kelarutannya bisa berkisar dari keadaan praktis tidak larut
dalam semua pelarut sampai kelarutan yang besar dalam Alkana, senyawaan-senyawaan
tersebut bisa bereaksi spontan atau secara kuat dengan air atau udara. Selanjutnya
senyawaan-senyawaan dalam kimia organik hampir sepenuhnya mengikuti aturan oktet
dengan bilangan koordinasi maksimum 4 dan valensi maksimum 4 bagi sekalian unsur
sebaliknya senyawaan anorganik bisa mempunyai bilangan koordinasi sampai 14, yang
umumnya 4, 5, 6 dan 8, sedangkan bilangan valensinya mulai dari -2 sampai +8.
Berikut ini dijelaskan perbedaan kimia anorganik dan kimia organik dari beberapa
sisi:
1. Jumlah ikatan: single, double dan triple serta quarterner
Terdapat beberapa perbedaan antara kimia organik dan inorganik dalam beberapa
aspek. Pada dua bidang kimia tersebut ditemukan ikatan tiga, dua dan satu kovalen,
sebagaimana terdapat pada gambar 1-1; untuk senyawa inorganik, juga termasuk
ikatan logam-logam dan ikatan logam-karbon. Walau bagaimana pun , ketika saat
ikatan berjumah maksimum antara karbon atom adalah tiga, disana terdapat banyak
senyawa yang berisi ikatan lipat empat antara atom logam. Disamping sigma dan
ikatan pi biasa pada ikatan Kimia organik, senyawa lipat empat pada atom-atom
logam memuat ikatan delta () (gambar 1-2); gabungan dari 1 ikatan sigma, ikatan 2
pi, dan 1 ikatan delta yang membentuk ikatan ganda lipat empat. Ikatan delta
memungkinkan menempati ini, sebab atom-atom logam memiliki orbital d yang
digunakan dalam berikatan, berbeda dengan karbon, yang hanya memiliki orbital s
dan p.
2. Peran Atom Hidrogen
Pada senyawa organik , Hidrogen hampir selalu berikatan dengan karbon tunggal.
Pada senyawa anorganik, khususnya elemen golongan 3 (III) A, hidrogen seringkali
bertemu sebagai penghubung atom antara dua atau lebih atom yang lain. Hidrogem
penghubung juga dapat terjadi pada kelompok senyawa logam, kelompok hidrogen
ini membentuk bersimpangan atau berhadapan dengan tom logam polyhedra.
Golongan Alkyl mungkin juga berperan sebagai perantara dalam senyawa
anorganik, sebuah fungsi yang jarang ditemukan dalam ikatan kimia organik
(kecuali dalam reaksi lanjutan/ menengah). Ada pun contih sambungan dan hidrogen
penghubung serta golongan Alkyl dalam senyawa anorganik ditunjukkan pada
gambar 1-3.

3. Bilangan Koordinasi dan geometri


Terdapat beberapa perbedaan yang mencolok antara ikatan karbon dan beberapa
unsur lain adalah pada jumlah koordinat serta geometri. Saat karbon lain biasanya
terbatas 4 koordinat maksimum, (maksimum 4 atom pada ikatan karbon, contohnya
pada (H4), senyawa anorganik memiliki jumlah koordinat 5,6,7 dan seterusnya, dan
hal ini biasa, sementara koordinat geometri yang paling sering yaitu susunan
oktahedral di sekeliling pusat atom, ditunjukkan pada TIF..... pada gambar 1-4.
Selanjutnya, senyawa anorganik memperlihatkan koordinat geometri yang berbeda
dari karbon yang didapat. Contohnya saat 4 koordinat karbon selalu tetrahedral, 2
tetrahedral dan persegi planar membentuk menjadi 4 senyawa koordinat dari kedua
logam dan non logam.
Geometri tetrahedral biasa ditemukan pada 4 senyawa koordinat karbon yang
juga berbentuk berbeda dalam beberapa molekul organik. Metana terdiri dari 4
hidrogen dalam tetrahedron tetap berada di sekeliling karbon. Adapun dasar fosfor
adalah tetratomik (P4) dan tetrahedral, tanpa atom utama. Contoh beberapa geometri
untuk senyawa anorganik ditunjukkan pada gambar 1-4.

4. Cincin Aromatik
Cincin aromatik pada umumnya terdapat pada ikatan kimia organik. Golongan
Aryl dapat juga membentuk ikatan sigma pada logam. Sebagaimana pada
phenyllithium. C6H5Li. Bagaimanapun, cincin aromatik juga dapat berikatan
dengan logam dengan cara yang berbeda yakni dengan menggunakan orbital pi
mereka, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-5. Hasilnya adalah atom logam
terikat di atas pusat cincin, hampir seolah-olah melayang di angkasa. Dalam banyak
kasus, atom logam yang terjepit di antara dua cincin aromatik; sandwich bertingkat
multi-logam dan juga dikenal sebagai cincin aromatik.

5. Peran Atom Karbon


Karbon memainkan peran yang sangat tidak biasa pada sejumlah kelompok
senyawa logam, di mana sebuah atom karbon merupakan pusat polyhedron atom
logam. Contoh karbon di pusat kelompok lima, enam, atau logam lebih telah
dikenal, beberapa di antaranya ditunjukkan pada Gambar 1-6. Peran yang mencolok
adalah karbon bermain di kelompok ini dengan peran yang biasa dalam senyawa
organik; mencoba untuk menjelaskan bagaimana karbon dapat membentuk ikatan
dengan atom logam sekitarnya dalam golongannya telah memberikan tantangan
yang menarik bagi ahli kimia anorganik teoritis.

Seperti halnya semua bidang studi, tidak ada perbedaan yang tajam antara sub
bidang khusus dalam kimia. Hal ini terutama berlaku pada kimia anorganik, yang
berkembang dengan cepat pada berbagai bidang penelitian yang baru. Meskipun
tedapat perubahan yang demikian ini, terdapat beberapa persetujuan umum pada
topik yang biasanya disertakan dalam studi kimia anorganik. Teks ini akan
membahas semua cakupan, melalui berbagai perlakuan yang tampaknya para penulis
kemukakan terutama sebagai latar belakang untuk belajar lebih lanjut.
Kimia fisik telah digambarkan bahwa "semua aspek kimia adalah menarik." Tentu,
semua ahli kimia akan mengatakan hal yang sama bagi bidang mereka, dan perasaan
itu mengarah ke banyak kelompok dengan beragam topik. Banyak mata pelajaran
yang termasuk dalam buku ini, seperti kimia asam-basa dan reaksi organometallic,
yang menarik penting untuk kimia organik banyak. Lainnya, seperti reaksi oksidasi-
reduksi, yang menarik dan penting bagi ahli kimia organik. Adapun lainnya, seperti
reaksi oksidasi-reduksi, spektrum, dan hubungan kelarutan, juga menarik bagi ahli
kimia analitis, mata pelajaran yang terkait dengan penentuan struktur, spektrum, dan
teori banding menarik bagi ahli kimia fisik. Akhirnya, penggunaan katalis
organologam menyediakan sebuah hubungan pada kimia minyak bumi dan polimer,
dan adanya koordinasi senyawa, seperti hemoglobin dan logam yang mengandung
enzim menyediakan sesuat yang berbentuk mirip dasi dengan biokimia. Daftar ini
tidak dimaksudkan untuk menggambarkan terfragmentasi bidang studi, tetapi lebih
untuk menunjukkan beberapa keterkaitan antara bidang khusus yang berbeda dari
kimia. Hanya sebagai bahan dari kimia sebelumnya yang digunakan dalam buku ini.
Informasi yang diberikan di sini dapat digunakan untuk menerangkan topik yang
dipelajari sebelumnya atau yang akan dipelajari di masa depan.

SINTESIS UNSUR-UNSUR

Kita terlebih dahulu memulai studi kimia anorganik dari genesis unsur-unsur dan
penciptaan alam semesta. Di antara tugas sulit yang dihadapi banyak orang adalah
mencoba untuk menjelaskan asal usul alam semesta serta pertanyaan yang tak dapat
dihindari: "bagaimana dengan waktu sebelum penciptaan? Dari manakah asal permulaan
materi, energi ataukah materi, berasal dari ide tentang asal waktu tertentu mensyaratkan
bahwa pertanyaan tersebut seperti dikesampingkan, setidaknya untuk sementara waktu.
Tidak ada teori yang mencoba untuk menjelaskan asal usul alam semesta yang
diharapkan dapat untuk menjelaskan sejarah jauh ke masa lalu, terdapat kontroversi
berusaha dalam menggambarkan waktu setelah asal permulaan.
Pendapat demikian lebih mengacu pada teori big bang dari pada teori-teori
penciptaan lainnya, meskipun banyak terjadi kontroversial yang belum dijelaskan. Teori
lain, seperti negara-stabil atau teori osilasi. Memiliki pendukung mereka, dan penciptaan
alam semesta yang pasti masih menjadi sumber kontroversi dan dipelajari selama
bertahun-tahun.
Menurut teori big bang, alam semesta di mulai 1,8 x 1010 tahun yang lalu dengan
konsentrasi energi yang tinggi dalam ruang yang sangat kecil (pada kenyataannya,
volume nol, yang pada gilirannya memerlukan suhu tak terbatas), kemudian meledak,
awal proses penciptaan atom. Neutron awalnya terbentuk dan membusuk cepat (waktu
paruh = 11,3 menit) menjadi proton, elektron, dan antineutrinos:

Dalam hal ini dan selanjutnya persamaan,

P = proton Ve = neutrino
= sinar gamma e = anti neutrino
-
e = elektron n = neutron
e+ = positron

Dalam satu etengah kehidupsn neutron, setengah materi alam semesta adalah proton
dan suhunya mendekati 500x106 K. inti terbentuk di 30 sampai 60 menit pertama pada
deuterium (H), (dia), (dia) , dan (Helium 5 memiliki waktu paruh sangat setengah
kehidupan yang sangat pendek (2x10 s) dan meluruh kembali ke helium 4, efektif
membatasi massa inti yang terbentuk oleh reaksi terhadap 4 Amu.) Reaksi-reaksi berikut
ini menunjukkan bagaimana inti ini dapat dibentuk dalam proses yang disebut
pembakaran hidrogen.
Perluasan materi dari reaksi pertama mulai berkumpul bersama ke dalam kumpulan
galaksi dan kemudian menjadi bintang yang lebih padat, dimana tekanan gravitasi terus
bereaksi dengan suhu lebih tinggi dan bereaksi lebih jauh. Kombinasi hidrogen dan
helium dengan banyak proton dan neutron dengan cepat menyebabkan pembentukan
elemen yang lebih berat. Dalam bintang dengan suhu internal 106-1010 oK, reaksi
pembentukan H, He, dan He terus berlanjut, bersama dengan reaksi yang dihasilkan inti
lebih berat. Reaksi helium berikut terbakar di antara mereka yang dapat diketahui terjadi
dalam kondisi berikut ini:

Dalam bintang yang lebih berat (suhu dari 106 x 1010 oK atau lebih tinggi). Siklus
karbon nitrogen adalah dimungkinkan.

Hasil bersih dari siklus ini adalah pembentukan Helium dari Hidrogen, dengan sinar
Gamma, positron, dan neutron sebagai produk sampingan. disini elemen yang lebih berat
terbentuk:

Pada suhu yang lebih tinggi, reaksi berlangsung lebih lanjut, yaitu:

Unsur-unsur yang lebih berat dapat dibentuk, dengan jumlah yang sebenarnya
tergantung pada hubungan antara stabilitas melekatnya, suhu bintang dan masa hidup
bintang. Kurva stabilitas yang melekat pada inti memiliki nilai maksimum pada ( ),
penghitungan untuk kelimpahan besi relatif tinggi di alam semesta. Namun, unsur yang
lebih ringan juga berlimpah, yang mengarah pada kesimpulan bahwa proses harus
mencapai jumlah yang stabil. Pembentukan unsur nomor atom yang lebih tinggi terjadi
dengan penambahan neutron pada inti, diikuti oleh peluruhan elektron emisi. Dalam
lingkungan kepadatan neutron yang rendah, penambahan neutron relatif lambat, satu
neutron pada suatu waktu: pada lingkungan kerapatan neutron tinggi, 10 sampai 15
neutron dapat ditambahkan dalam waktu yang sangat singkat, dan inti yang dihasilkan
neutron kemudian adalah:

Unsur-unsur yang sangat berat juga dibentuk oleh reaksi seperti ini. Setelah
penambahan neutron, meluruh (kehilangan elektron dari inti) mengarah ke inti dengan
nomor atom lebih besar.

SEJARAH KIMIA ANORGANIK

Kami berusaha untuk tidak memberikan sejarah lengkap tentang kimia anorganik.
Tetapi Sebaliknya, kami menjelaskan beberapa perkembangan menarik sebagai contoh
jenis kimia yang telah dipelajari pada waktu tertentu.
Sebelum alkimia menjadi subjek studi, reaksi kimia banyak digunakan pada produk
yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, logam pertama yang digunakan
adalah emas dan tembaga, yang dapat ditemukan di negara metalik. Tembaga juga dapat
dibentuk dengan mudah oleh pengurangan [tembaga dasar karbonat] perunggu
dalam pembakaran arang. Perak, timah, antimony dan timah hitam juga dikenal di awal
3000 SM Pada waktu yang sama, kaca berwarna, dan kaca keramik, sebagian besar
terdiri dari silikon dioksida (SiO2, komponen utama dari pasir) dan oksida logam lainnya
yang telah dicairkan dan dibiarkan mendingin di kepadatan atmosfer juga diperkenalkan.
Ahli kimia yang aktif berasal Cina, Mesir, dan pusat-pusat peradaban lain di awal
Masehi. Selain mereka berupaya untuk "mengubah" logam dasar menjadi emas, tetapi
risalah ahli alkimia ini juga menjelaskan berbagai reaksi kimia lain dan operasinya..
Distilasi, sublimasi, kristalisasi, dan teknik lainnya dikembangkan dan digunakan dalam
studi ini. Karena perubahan politik dan sosial saat itu, alkimia bergeser ke dunia Arab
dan kemudian (sekitar tahun 1000-1500) muncul kembali di Eropa. Mesir digunakan
dalam kembang api China sejak 1150, dan alkimia tersebar luas di Cina dan India saat
ini. Alkemis muncul dalam seni, sastra, dan ilmu pengetahuan sampai setidaknya di
tahun 1600, dimana kimia waktu itu mulai dikenal sebagai ilmu. Roger Bacon (1214-
1294) diakui sebagai salah satu ilmuwan pertama yang melakukan percobaan besar, ia
juga menulis tentang alkimia.
Pada abad ketujuh belas, asam (nitrat, sulfat, dan klorida) dikenal, dan deskripsinya
lebih sistematis. Reaksi garam ini mulai diperhitungkan. Kombinasi asam dan basa
membentuk garam dihargai oleh beberapa ahli kimia. Seiring berkembangnya teknik
percobaan, studi quantitative reaksi dan gas mulai dikenal. Berat atom dan molekul mulai
dihitung secara akurat dan digambarkan dalam system periodic. Tahun 1869, konsep
atom dan molekul dipelajari secara baik, dan itu yang memungkinkan Mendeleev dan
Meyer untuk menggambarkan bentuk yang berbeda dari tabel periodik.
Industri kimia, yang telah ada sejak masa sangat awal dalam bentuk pabrik-pabrik
untuk pemurnian garam, peleburan dan pemurnian logam, diperluas sebagai metode
untuk persiapan yang relatif . Bahan murni menjadi lebih dikenal. Pada tahun 1896,
Becquerel menemukan radioaktivitas, dan studi dibuka. Studi partikel sub-atomik,
spektrum, dan listrik akhirnya menyebabkan teori atom Bohr pada tahun 1913, segera
dimodifikasi oleh mekanika kuantum Schrodinger dan Heisenberg.
Kimia anorganik menjadi bidang studi sangat penting selama tahun-tahun di awal
eksplorasi dan pengembangan sumber daya mineral. Metode analisis kualitatif yang
dikembangkan untuk membantu dalam mengidentifikasi mineral, mulai dikombinasikan
dengan metode kuantitatif untuk menilai kemurnian mineral tersebut.
Revolusi industri berkembang, industri kimia berkembang secara paralel. Pada awal
abad kedua puluh, produksi amoniak, asam nitrat, asam sulfat, natrium hidroksida, dan
bahan kimia anorganik lainnya dikembangkan dalam skala besar yang umum.
Meskipun karya Werner dan Jorgensen pada kimia koordinasi dekat pergantian abad
dan penemuan sejumlah senyawa organologam, popularitas kimia anorganik sebagai
bidang studi secara bertahap menurun di paruh pertama abad kedua puluh.
Sebuah kontribusi besar untuk kimia anorganik saat ini adalah pengembangan dari
metoda matematika yang digunakan untuk menjelaskan spektrum ion logam pada kristal
ionik untuk menjelaskan spektrum senyawa koordinasi, dimana ion logam dikelilingi
oleh ion atau molekul yang menyumbangkan pasangan2 elektron. Pada tahun 1955,
Ziegler dan Natta menemukan senyawa organologam yang dapat mengkatalisis
polimerisasi etilena pada suhu dan tekanan rendah daripada metode industri yang umum
digunakan sampai saat itu. Selain itu, polietilen yang terbentuk lebih mungkin terdiri dari
linear, bukan bercabang, molekul maka akibatnya, memiliki ketahanan kekuatan yang
lebih. Katalis lainnya segera dikembangkan, dan studi mereka memberikan kontribusi
terhadap ekspansi cepat kimia organologam.
Dalam waktu yang sama, tetapi dengan tonggak kurang jelas, studi bahan biologis
yang mengandung atom logam telah berkembang pesat dalam 30 tahun terakhir.
Sekali lagi, pengembangan metode eksperimental yang baru memungkinkan studi
yang lebih menyeluruh dari senyawa ini, dan pekerjaan teoritis yang terkait disediakan
koneksi ke area lain dari studi. Upaya untuk membuat senyawa model yang memiliki
aktivitas kimia dan biologis yang sama dengan senyawa alam juga menyebabkan banyak
teknik sintetik baru. Dua dari molekul biologi banyak mengandung logam yang
ditunjukkan pada Gambar 1-8. Walaupun molekul-molekul ini memiliki peran yang
sangat berbeda, mereka memiliki sistem cincin yang sama.
Kombinasi kimia organologam dan bioinorganic diperlukan pada penelitian saat ini,
konversi nitrogen untuk ammonia tersebut adalah:

N2 +3H2 2NH 3

Reaksi ini merupakan salah satu proses industri yang paling penting, dengan sekitar
100 juta ton amoniak sekarang diproduksi setiap tahun di seluruh dunia. Namun,
meskipun katalis oksida logam diperkenalkan dalam proses Haber-Bosch 1913 dan
ditingkatkan sejak itu, ini juga merupakan reaksi yang memerlukan suhu mendekati 400
C dan tekanan 200 C pada atmosfer dan masih hasilnya hanya 15% amonia. Bakteri,
bagaimanapun, dikelola untuk memperbaiki nitrogen (mengubahnya menjadi amonia dan
kemudian menjadi nitrit dan nitrat) pada 0,2 atm pada suhu kamar dalam bintil akar pada
akar kacang-kacangan. Nitrogenase enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah protein
besi-sulfur molibdenum-kompleks. Upaya untuk mensintesis suatu subunit serupa telah
cukup berhasil, namun kemajuannya lambat.
Dengan survei singkat dari bidang kompleks kimia anorganik, sekarang kita beralih
ke rincian dalam sisa buku ini. Topik-topik termasuk pengantar yang luas ke lapangan.
Namun, sepintas perpustakaan kimia atau salah satu dari banyak jurnal anorganik akan
menunjukkan beberapa aspek penting dari kimia anorganik yang harus dihilangkan
dalam buku teks singkat ini. Referensi dikutip dalam teks. sumber menyarankan untuk
mempelajari lebih lanjut di sumber lainnya, termasuk sumber-sumber sejarah, teks dan
karya referensi yang dapat memberikan.

Referensi

1. Cotton dan wilkinson, kimia anorganik dasar.

2. Keenan, dkk. Kimia untuk universitas.

3. Rawcliffe dan rawson. Principle of inorganic and theoritical chemistry.

4. Liptrot. 1975. Modern inorganic chemistry.

5. Selbin. Kimia anaorganik teori.

Anda mungkin juga menyukai