Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

NamaAnggota : - Eiffel Ostan J.Gultom

- Nuridawati Waruwu

- Sara Nita Sri Agustin

- Umi Badriyah

Jurusan/kelompok : MIPA-KIMIA/ V

PERCOBAAN : ANALISA UNSUR

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

I. NOMOR PERCOBAAN : IV
II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA UNSUR
III. TUJUAN PERCOBAAN :
Dapat mengidentifikasi kandungan unsur –unsur dalam suatu senyawa

IV. DASAR TEORI

Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi,reaksi dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik
dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen dan dapat mengandung unsur-unsur lain
seperti nitrogen, oksigen, fosfor,halogen dan belerang. Definisi asli dari kimia
organik ini berasal dari kesalah pahaman bahwa semua senyawa organik pasti
berasal dari organisme yang hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada perkecualian.
Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia organik sebagai
contoh : banyak enzim yang berdasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi
dan temmbaga juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari
senyawa organik maupun anorganik.

Pembeda antara kimia organik dengan anorganik adalah ada atau tidaknya
ikatan karbon hidrogen.Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan
asam format, asam lemak pertama, organik.

Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari


susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.
Umumnya suatu reaksi kimia merupakan suatu perubahan dari suatu senyawa atau
molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Sebagai contoh, untuk pengujian
nitrogen, larutan direaksikan dengan besi (II) dan besi (III) jika terdapat sianida, akan
terbentuk endapan biru gelap yang ditunjukkan dengan persamaan reaksi :

18 CN + 3 Fe+2 + 4 Fe+3❑
→ Fe4[Fe(CN)6]3

Struktur organik ditandai dengan adanya ikatan kovalen antara atom-atom


molekulnya.Oleh karena itu, reaksi kimia pada senyawa organik ditandau dengan
adanya pemutusan ikatan kovalen dan pembentukkan ikatan kovalen yang baru.
Proses ini pembentukkan waktu yang sangat bergantung pada kondisi saat
berlangsung reaksi.

(Tim Kimia Organik. Penuntun Praktikim Kimia Oraganik II.)

Analisis unsur senyawa organik dilakukan dengan cara sebagai berikut.


Sejumlah massa tertentu sampel dibakar dan karbon dioksida dan air yang dihasilkan
dijebak dengan absorben yang tepat, dan peningkatan massa absorben kemudian
ditentukan. Peningkatan massa absorben diakibatkan oleh karbon dioksida dan air
yang diserap. Dari nilai ini jumlah karbon dan hidrogen dalam sampel dapat
ditentukan.Metoda pembakaran telah dikenal sejak dulu.Metoda ini telah digunakan
oleh Lavoisieur dan secara signifikan disempurnakan oleh Liebig.Metoda modern
untuk menentukan jumlah karbon dioksida dan air adalah dengan kromatografi gas
bukan dengan metoda penimbangan. Namun, prinsipnya tidak berubah sama sekali.
Harus dinyatakan bahwa kemungkinan percobaan mempengaruhi hasil tidak
terhindarkan.Pekerjaan menimbang tidak dapat bebas kesalahan (termasuk
ketidakakuratan neracanya).

(sry wahyuni.2004.Master Kimia.halaman 1-7)

Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur dan sifat zat
yang atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang digunakan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopis. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada
gilirannya ditentukan oleh gaya antar atom dan ikatan kimia.kimia sering disebut
sebagai ilmu pusat karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu
bahan, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi.

Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat
atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama
termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi
kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang
reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi
tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan
entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang
umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak
dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau
fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia
tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu
reaksi, seperti dalam spektroskopi.

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada


pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan
terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan
alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematik dan ilmiah.Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode
ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle
(1627–1691).Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang
diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun
1783.Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai
puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev
pada tahun 1869.

Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi


kimianya.Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi
paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma.Dari keempat jenis fase ini, fase
plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan
energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar
yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat
cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama
gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara
itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang
berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk
membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat
padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi
tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk
yang tetap.

Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tak dapat dibagi
lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan
menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah
atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri
atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117
unsur di dunia. Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah
proton" dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut.
Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom
oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah.
Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom
(dilambangkan dengan Z).Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama
tersebut dapat memiliki jumlah netron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan
isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata
atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa
neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan
dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki
kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu).
Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap
radiasi partikel alfa atau beta.

Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai
unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-
unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui
berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang
diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur
buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh
unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-
atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.

Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom.
Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki
sifat-sifat kimia yang sama.penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom
suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan
mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur
yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur "cuprum"
dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah tembaga. Contoh
Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut
IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal
kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan
unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan.
Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi
nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan
kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan
penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat kontroversi penamaan unsur).

Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana dengan reaksi kimia biasa.unsur dibagi beberapa macam antara lain :

1. Unsur logam biasanya diberi nama akhiran ium, umumnya logam ini mamiliki
titik didih tinggi, mengilap, dapat membengkok, dan dapat menghantar panas
atau arus listrik.

2. Unsur non logam umumnya memiliki titik didih rendah,tidak mengkilap,


kadang-kadang rapuh tak dapat membengkokkan dan sukar menghantar arus
ayau arus.

Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan


pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih
melalui reaksi pembentukan. Misalnya, karat besi (hematit) berupa Fe2O3 dihasilkan
oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O). Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-
unsur pembentuknya melalui reaksi penguraian. Senyawa mempunyai sifat yang
berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Senyawa hanya dapt diuraikan menjadi
unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Pada kondisi yang sama, senyawa
dapat memiliki wujud berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat fisika dan
kimia senyawa berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Misalnya reaksi antara
gas hidrogen dan gas oksigen membentuk senyawa air yang berwujud cair.
Penulisan unsur dipermudah dengan adanya lambang unsur.Caranya dengan
menggunakan rumus kimia, yaitu gabungan lambang unsur sesuai unsur yang
menyusun senyawa. Misalnya, lambang unsur natrium adalah Na dan lambang unsur
klorin adalah Cl. Jika natrium direaksikan dengan klorin akanmenghasilkan senyawa
natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Nama umum NaCl ialah garam dapur.

Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif,
yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya
yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang
dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari
inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron. Unsur
adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang
memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom
yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.Tampilan unsur-
unsur yang paling pas adalah dalam tabel periodik, yang mengelompokkan unsur-
unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama,
lambang, dan nomor atom juga tersedia.

Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia
murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul
terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.Ikatankimia merupakan
gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada
banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat
digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini,
teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur
ionik.

(http://en.wikipedia.org/wiki/2000/ANALISA UNSUR.html)
VI. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

 Beker Glass
 Erlenmeyer
 Krus porselin
 Kawat tembaga
 Pecahan porselin
 Corong
 Tabung reaksi
 Kertas saring

B. BAHAN

 Karbon tetra klorida


 Asam nitrat
 Asam klorida
 Perak nitrat 5 -10%
 Natrium karbonat
 Bubuk seng
 Natrium hidoksida
 Glukosa (gula pasir)
VI. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Karbon

Letakkan sample dalam cawan porselin yang bersih

Panaskan sampai terjadi perubahan warna

Warna hitam menunjukkan (arang) yang terjadi menunjukkan adanya unsure


karbon

2. Analisa iodium

Masukkan 1mL KI 0,5 M, kemudian tabah 1 mL CuSO4.5H2O 0,5 M.

Basahkan kertas saring dengan amilum tutupkan ke mulut Erlenmeyer dengan


cepet
B. Nitrogen dan sulfur

Bila sample mengandung iod, ditunjukkan adanya warna biru pada kertas saring
B.Analisa Nitgrogen dan Sulfur

Gerus 5 g Natrium Karbonat anhidris dan 10 g bubuk seng dalam lumpang A yang
bersih dan kering.

Masukkan 1g sample dan 2 g campuran Na2CO-Na lalu aduk hingga homogen

A.
B.
Panaskan krus dalam lemari asam mulai dengan suhu rendah dan perlahan – lahan mulai
dinaikkan sampai krus berwarna merah.setelah kurang +/- 10 menit.pindahkan isi krus
yang masih panas ke dalam 10 mL aquades yang ada dalam beker glass.

A. Analisa Nitrogen

Bagian filtrate dicampur 1-2 mL larutan Natrium Hidroksida 5% dan 0,1 g besi (II)Sulfat
yang telah digerus .didihkan selama 1 menit kemudian dinginkan.

Perlahan lahan asamkan dengan Asam klorida Encer( gas Co2) akan keluar.
Tambahkan 1 mL FeCl, 1 M, diamkan hingga endapan biru prusia mengendap.
A. Analis Sulfur

Bila sample mengandung nitrogen akan terbentuk endapan biru prusia, ulangi 1 x
lagi dengan filtrate ke dua.
Basahkan 1 lembar kertas saring dengan Pb- asetat.Masukkan endapan dalan
Erlenmeyer 100 mL, tambah +/- 10 mL asam klorida encer lalu tutp dengan cepat
mulut Erlenmeyer dengan kertas saing tang dibasahi tadi.

Bila sample mengandung sulfur akan ditunjukkan adanya warna hitam pada
kertas saring
VII. SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN

1. Asam Nitrat
Sifat fisika : cairan yang tidak berwarna, titik bekunya : - 42º c dan titik
didihnya 83 ºc
Sifat kimia : dalam akuatik sepenuhnya 93% terionisasi menjadi ion nitrat
2. Perak Nitrat
Sifat fisika : lunak, putih, mengkilap, konduktor, panas tertinggi diseluruh
logam
Sifat kimia : terdapat mineral dan bentuk bebas
3. Glukosa
Sifat fisika : bentuk alami
Sifat kimia : struktur cincin berada dalam keadaan kesetimbangan denngan
bentuk yangn lebih reaktif
4. Bubuk seng
Sifat fisika : berwarna putih kebiruan , berkilau, dan diagmagnetik
Sifat kimia : cukup reaktif dan reduktor kuat.

Panaskan krus dalam lemari asam mulai dengan suhu rendah dan perlahan – lahan mulai
dinaikkan sampai krus berwarna merah.setelah kurang +/- 10 menit.pindahkan isi krus
yang masih panas ke dalam 10 mL aquades yang ada dalam beker glass.
VIII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK

1. Jelaskan sifat fisik dan kimia Nitrogen, Sulfur, Iodium!


2. Jelaskan ikatan kovalen dan contoh nya!
3. Apa yang dimaksud dengan unsur?
4. Sebutkan contoh-contoh senyawa halogen!

Jawab:

1. Sulfur
a. Tidak larut dalam air
b. Kuning pucat, padatan rapuh
c. Bersifat logam
d. Diperoleh dari kristal
Nitrogen
a. Tidak berwarna
b. Beraroma
c. Dapat diperoleh dengan memanaskan NH4NO3 dengan H2O
Iodium
a. Berwarna hitam kebiruan
b. Sedikit larut dalam air
2. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat adanya pemakaian elektron
bersama
Contoh:

3. Unsur adalah zat kimia yang mana tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil
4. Contoh senyawa halogen
a. HF
b. HI
c. HCl
d. HBr

IX. DATA HASIL PENGAMATAN

a. Uji Karbon

No Sample Pengamatan
1 Glukosa (+) berubah jadi hitam

b. Uji Iodium

No Sample Pengamatan

1 KI + (+) Berwarna biru pada


CuSO4 . kertas saring
5H2O

c. Uj i Nitrogen

No Sample Pengamatan

1 Filtrat+ (+) terdapat nitrogen


NaOH+ karena terbentuk
FeSO4 + HCL endapan biru
+FeCl3

d. Uji Sulfur

No Sample Pengamatan

1 Endapan + (+) terdapat bintik –


HCl bintik hitam pada kertas
saring
X. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan mengenai analisa


unsur- unsure dalam suatu senyawa.Salah satu sampel yang digunakan yaitu
glukosa.Glukosa (C6H12O6) digunakan untuk menguat adanya kandungan karbon
didalamnuya.Dari hasil percobaan pembakaran glukosa menunjukkan memang
adanya kandungan atom karbion didalam senyawa yang diujikan.Yakni menghasilkan
warna hitam pekat yang menandakan terdapatnya karbon. Gl;ukosa yang dipanaskan
perlahan-lahan mencair, cairan yang berwarna cokelat dan lama kelamaan semakin
hitam dan semakin pekat. Hal inilah yang menunjukkan adanya pemutusan atom
karbon dalam senyawa tersebut.

Sedangkan untuk analis aiodium praktikan disuruh agar mengetahui ada


tidaknya kandungan iodium dalam reaksi antara kalium iodide, tembaga sulfat dan
air.Dan ketika dilakukan percobaan dengan menggunakan kertas saring yang
sebelumnya ditetesi dengan larutan amilum dan kemudian ditutupkan keatas
Erlenmeyer.Ternyata pada percobaaan ini kami menemukan adanya bintik biru yang
terdapat diatas kertas saring tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa pada reaksi tersebut
terbukti positif mengandung unsure iodium.Hai disebabkan oleh pencampuran
CuSO4 kedalam sampel.Ini semua dikarenakan Cu merupakan golongan
transisi.Dimana gilongan transisi memiliki sifat yang berbeda dari yang lainnya yakni
memiliki satu orbital D yang kosong, sehingga dapat menyebabkan terjadibya eksitasi
electron yang disebabkan untuk pengisian orbital yang masih kosong tersebut.Serta
golkongan transisi ini oun biasanya memiliki warna yang khas.Salah satunya Cu yang
berwarna biru.Tidak hanya ini golongan transisi memiliki biloks (bilangan oksidasi)
yang bermacam-macam atau tidak hanya satu.Serta merupakan senyawa logam yang
dapat berperan sebagai katalis.

Kemudian untuk pengujian nitrogen dan sulfur yang pada asalnya


menngunakan sampel yang sama. Hanya saja untuk pengujian nitrogen menggunakan
filtrate, sedangkan sulfur menggunakan endapannya. Pada pengujian ini disaat
pengujian nitrogen yang dengan menggunakan filtrate nya , kemudian kita juga
disuruh dilarutkan dengan HCl dan ditambah FeCl3 sehingga setelah beberapa menit
didiamkan akan terbentuk endapan biru. Hal ini disebkan oleh adanya campuran
FeCl3.Karena terdapat orbital D yang kosong sehingga menyebkan terjadinya eksitasi
electron.Sehingga pada saat terjadinya perpindahan electron itulah terdapat loncatan
warna dan timbullah warna biru. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada uji nitrogen
ini reaksi tersebut atau filtrate yang dijadikan sampel positif mengandung nitrogen.
Kemudian uji selanjutnya yaitu uji sulfur atau belerang dengan menggunakan
endapannya tadi. Lalu kita tambahkan dengan larutan asam klorida.Namun
sebelumnya kita terlebih dahulu harus menyiapkan kertas saring yang sudah dibasahi
dengan menggunakan Pb-asetet.Kemudian setelah itu kertas saring kita letakkan
diatas Erlenmeyer yang sudah diisi endapan dan asam klorida dan sisa endapan
percobaan kita yang sebelumnya tadi. Sehingga setelah didiamkan setelah beberapa
menit akan terdapat bintik-bintik hitam pada kertas saring yang sudah dibasahi Pb-
asetat tadi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi tersebut positif mengandung atom
sulfur atau belerang.

Disini kita diajarkan agar kita dapat mengetahui kandungan unsure yang
terdapat didalam suatu senyawa.Dengan menggunakan beberapa macam perubahan
yang ditunjukkannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam percobaan analisa
unsure ini kita menggunakan analisa kualitatif.Dimana pada analisa ini tidak
bergantung dengan perhitungan. Dengan kata lain pada analisa kualitatif kita hanya
mengandalkan dengan menggunakan alat indera. Dan bergantung pula pada kualitas
bahan yang kita gunakan. Karena jika dalam penggunaan bahan, bahan tersebut sudah
terkontaminasi dengan bahan lainnya atau bisa dikatakan sudah tidak bagus lagi,
maka kemungkinan besar percobaan yanmg dilakukan pun akan gagal. Jadi, kita juga
harus memperhatikan bahan-bahan yang akan digunakan.

XI. PERTANYAAN PASCA PRAKTEK

1. Jelaskan mengapa gula ketika ditetesi asam sulfat pekat akan berubah menjadi
warna hitam !
2. Warna biru pada analisa iodium dikarenakan?
3. Fungsi alat dan bahan!

Jawaban :

1. Hal ini disebabkan karena saat ditetesi asam sulfat pekat, maka asam sulfat
pekat tersebut akan memutuskan ragkaian atom karbon (C) dari glukosa.
Sehingga warna gula berubah menjadi warna hitam.
2. Hal ini dikarenakan salah satu penguji dari iodium menggunakan Cu, dimana
Cu merupakan salah satu golongan transisi yang memiliki cirri tersendiri
yakni berwarna.
3. - beker gelas : tempat pencampuran bahan-bahan.
- Erlenmeyer : tempat pengujian iodium dan sulfur
- krus porselen : tempat untuk menghaluskan bahan-bahan
- kertas saring : untuk memisahkan filtrate dan endapannya
- spatula : pengaduk bahan-bahan yang dicampurkan
- bubuk seng : sampel
- glukosa : sampel
- natrium hidroksida : sampel

XII. KESIMPULAN

1. Tidak mudah memisahkan unsure- unsure dari senyawanya.


2. Kesalahn yang terjadi dalam suatu percobaan dapat mempengaruhi produk
yang dihasilkan
3. Gula terbukti mengandung karbon
4. Analisa yang digunakan dalam percobaan ini yaitu analisa kualitatif dimana
hanya menngunakan alat indera dan tidak dipengaruhi oleh perhitungan.
5. Cu yang merupakan golongan transisi menyebabkan pada analisa iodium akan
menghasilkan warna biru.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Analisa Unsur. Http:// id.wikipedia.org/wiki/analisa_unsur diakses tanggal


23 April 2011 jam 19.30 WIB.

Fessenden dan Fessenden.1992.Kimia Organik II. Erlangga : Jakarta

Petrucci, Ralph.H dan Suminar.1985.Kimia Dasar (Prinsip dan Terapan Modern


Jilid 1). Jakarta : Erlangga.

Wahyuni,sry. 2004. Master Kimia. Erlangga : Jakarta


LAMPIRAN GAMBAR ALAT

Tabung Reaksi Erlenmeyer

Krus porselin Beker glass

Anda mungkin juga menyukai