Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Unsur kimia atau hanya disebut unsur adalah zat kimia yang tak
dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil,atau tak dapat diubah
menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel
terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom
(nukleus)dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah
proton dan neutron. Hingga saat inidiketahui terdapat kurang lebih 117
unsur di dunia.Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah
jumlah proton dalam inti atom tersebut.Misalnya,seluruh atom karbon
memiliki proton sebanyak 6 buah,sedangkan atom oksigenmemiliki proton
sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada setiap atom dikenal dengan istilah
nomoratom (Z). Namun demikian,atom-atom pada unsur yang sama
tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda,hal ini dikenal
dengan sebutan Isotop.
Massa atom sebuah unsur (A) adalah massa rata-rata atom suatu
unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil,dan massa
neutronhampir sama dengan massa proton,maka massa atom biasanya
dinyatakan dengan jumlah protondan neutron pada inti atom,pada Isotop
yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuranmassa atom adalah
satuan massa atom (amu). Beberapa Isotop bersifat radioaktif dan
mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau
beta.Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya
sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadi Big Bang.
Seluruh unsur-unsur berat secara alamiterbentuk (baik secara alami
ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun
2005,dikenal 118 unsur yang diketahui,93 nsur diantaranya terdapat di
alam, dan 23 unsurmerupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali
diduga adalah teknetium pada taun 1937.Seluruh unsur buatan adalah
radioaktif dengan waktu paruh yang pendek,sehingga atom-atomtersebut
yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.Daftar unsur dapat

1
dinyatakan dengan nama,simbol,atau nomor atom. Dalam
tabel periodik,disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki
sifat-sifat kimia yang sama.Pengelompokan unsur-unsur kimia terus
berkembang seiring dengan penemuan unsur kimia dan perkembangan
ilmu pengetahuan. Pengelompokan unsur-unsur kimia ini menghasilkan
suatutabel periodik yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan
untuk berbagai keperluanyang berkaitan dengan kimia. Seperti
perhitungan jumlah proton,elektron,dan neutron suatuatom,susunan
elektron dalam atom (konfigurasi elektron),massa atom relatif unsur dan
kelompokunsur dalam Isotop,Isobar,dan Isoton
Atom merupakan partikel yang sangat kecil dan tersusun atas
artikel subatom, yaitu proton, elektron, dan neutron. Perkembangan model
atom dimulai dari yang hipotesis-hipotesis. Kemudian seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetehuan dan teknologi banyak teori-teori atom
yang baru dari hasil pemikiran para ilmuwan yang menghasilkan fakta-
fakta percobaan dan melengkapi dan bahkan mempengaruhi dari teori
sebelumnya, hingga akhirnya model atom mengalami modifikasi menjadi
model yang sekarang dikenal. Ketika unsur yang dikenal sudah banyak,
para ahli berupaya membuat penglompokkan sehingga unsur-unsur
tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut
adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur.
Susunan konfigurasi elektron unsur-unsur menajadi dasar dalam susunan
sistem periodik unsur, karena sifat unsur banyak ditentukan oleh
konfigurasi elektron pada kulit valensinya. Kemiripan dari konfigurasi
elektron memberikan sifat kemiripan sifat kimia unsur. Dalam table
periodik unsur (TPU) modern, unsur-unsur ditempatkan secara teratur
menurut naiknya nomor atom atau jumlah proton. Ada cukup banyak
desain-desain bentuk table periodik unsur (namun yang paling umum
dijumpai adalah bentuk “pendek” dan bentuk “panjang”. Bentuk panjang
memang benar-benar terlalu panjang karena tampilan langsung kedua seri
unsur-unsur lantanoida (4f) dan aktinida (5f) menjadi satu table.

B. Tujuan
1. Mengetahui kereaktifan unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.

2
2. Mengetahui indicator pada setiap percobaan.
3. Mempelajari sifat unsur golongan alkali dan alkali tanah dengan reaksi
terhadap air.
4. Mempelajari kereaktifan golongan alkali dan alkali tanah dengan
terhadap senyawa lainnya
5. Melihat sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah yang muncul pada
percobaan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur kimia

berdasarkan urutan nomer atom. Penemuan sistem periodik unsur diawali

dari kimiawan Rusia bernama Dmitri mandeleev pada pertengahan abad

ke-19. Sampai dekade kedua abad ke-20 belum diketahui bahwa urutan

unsur disistem periodik adalah berdasarkan nomer yang setara dengan

mutan listrik positif inti atom.

B. Perkembangan Sistem Periodik


Usaha pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kesamaan sifat
dilakukan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari.
1. TEORI OKTAF NEWLANDS.
Pada tahun 1829, John Alexander Reine Newlands menyusun daftar
unsur yang jumlahnya lebih banyak. Susunan newlands menunjukkan
bahwa unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikkan massa
atomya, maka unsur pertama mempunyai sifat dengan unsur
kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya. Penemuan Newlands disebut sebagai Hukum Oktaf
Newlands.
hokum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan
massa atom yang rendah.
2. TEORI TRIADE DEBOREINER.
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Deboreiner mempelajari sifat-sifat
bberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat
adanya kemiripan sifat diantara beberapa unsur, lalau
meneglompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripannya.
Ternyata tiap kelompok terdirir dari tiga unsur, sehingga disebut
Triade. Apabila unsur-unsur dalam satu Triade disusun berdasarkan

4
kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur kedua
merupakan rata-rata dri sifat atom dari unsur pertama dan ketiga.
3. TEORI PERIODIK MENDELEYEEV.
Pada tahun 1869, tabel system periodic mulai disusun. Tabel periodic
ini merupakan hasil karya dua ilmuan. Dinitri Ivannovich
Mendeleyeev dari Rusia dan Lothar Meyer dari Jerman. Mendeleyeev
menyejikn hasil karyanya pada Himpunan kimia pada tahun 1869 dan
tabel periodic Meyer mulai muncul pada akhir tahun 1869.
Mendeleyeev yang pertama kali mengemukakan tabel system periodic,
maka Mendeleyeev dianggap sebagai penemu tabel system periodic
yang sering jug disebut sebagai Sistem Periodik Unsur Pendek. Sistem
periodic Mendeleyeev disusun berdasarkan kenaikkan massa atom dan
kemiripan sifat-sifat. Periodik Mendleyeev pertama kali diterbtkan
dalam jurnl ilmiah yaitu “Annalen der Chemie” ditahun 1871.
4. SITEM PERIODIK MODERN.
Pada tahun 1914, Henry G. J. Mooseley menemukan bahwa urutan
unsur dalam tabel periodik unsur sesuai dengan kenaikkan nomor atom
unsur. Mooseley menemukan kesalahan dalam tabel periodik
Mendeleyeev, yaitu pada unsur yang terblik letaknya. Penemuan
Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikkan massa atom
relatifnya.
Sistem periodic modern dikenal juga dengan sistem periodic
bentuk panjang disusun berdasarkan kenaikkan nomor atom dan
kemiripan sifat. Dalam sistem periodicmodern lajur mendatar yang
disebut periode dan vertical yang disebut golongan.
Jumlah golongan dalam sistem periodic unsur ada 8 dan ditandai
dengan angka romawi. Ada 2 golongan besar, yaitu golongan A
(golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Golongan B
terletak antara golongan II A dan golongan III A.
Nama – nama golongan pada unsur golongan A.
Golongan I A = Golongan Alkali
Golongan II A = Golongan Alkali Tanah
Golongan III A = Golongan Boron
Golongan IV A = Golongan Karbon
Golongan V A = Golongan Nitrogen
Golongan VI A = Golongan Oksigen
Golongan VII A = Golongan Halogen
Golongan VIII A = Golongan Gas Mulia

5
C. Sifat-sifat Logam
Berdasarkan sifat kelogamannya, secara unsure dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu :
a. Unsur Logam
b. Unsur Nonlogam
c. Unsur Metaloid
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsure-unsur logam cenderung
melepaskan electron (memiliki) energy ionisasi kecil. Sedangkan unsure –
unsure nonlogam cenderung merangkap electron (memiliki energy ionisasi
yang besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat nonlogam dalam
sitem periodic, yaitu :
 Dalam satu perioda sifat logam dari kiri ke kanan semakin kecil
 Dlam satu golongan sifat logam dari atas ke bawah semakin besar.
a. Logam – logam Alkali
Mempunyai beberapa sifat antara lain: semuanya lunak, boleh mengkilat,
dan mudah dipotong. Jika logam – logam tersebut di udara terbuka maka
pemuaiannya akan menjadi kusam karena logam-logam mudah bereksi
dengan air dan oksigen, dan biasanya disimpan dalam minyak tanah.
b. Logam – logam Alkali Tanah
Logam –logam alkali tanah kecuali berilium berwarna putih, mudah
dipotong dan tampak mengkilat jika dipotong, serta cepat kusam di udara
reaktivitasnya terhadap air berbeda –beda. Berilium dapat bereaksi dengan
air dingin secara lambat dan semakin cepat bila semakin panas.
Logam – logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereksi dengan air
dingin menghasilkan gas – gas hydrogen dan hidoksid serta menghasilkan
banyak panas.

Unsur-unsur (Represen tatif) = Golongan A

Golongan Nama Golongan Elektron Terluar


IA Alkali ns1
II A Tanah ns2
III A Boron ns2 – ns1
IV A Karbon ns2 – ns2
VA Nitrogen ns2 – ns3

6
VI A Oksigen ns2 – ns4
VII A Halogen ns2 – ns5
VIII A Gas Mulia ns2 – ns6

D. Sifat-sifat Periodik unsur

1. Jari-Jari Atom

Jari-Jari Atom yaitu jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Sifat

dalam satu golongan : semakin besar (dari atas ke bawah). Sifat dalam

satu periode : semakin kecil (dari kiri ke kanan).

2. Energi Ionisasi

Energi Ionisasi yaitu energi yang diperlukan untuk melepaskan

elektron terluar dari suatu atom. Sifat dalam satu golongan : semakin

kecil (dari atas ke bawah). Sifat dalam satu periode : semakin besar

(dari kiri ke kanan).

3. Afinitas Elektron

Afinitas Elektron yaitu energi yang menyertai proses penambahan satu

elektorn pada satu atom netral dalam wujud gas, sehingga terbentuk

ion bermuatan -1. dalam satu golongan : semakin berkurang (dari atas

ke bawah). Sifat dalam satu periode : semakin bertambah (dari kiri ke

kanan).

4. Kelektronegatifan

Keelektronegatifan yaitu kemampuan atau kecenderungan suatu atom

untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain. Sifat dalam

satu golongan : semakin kecil (dari atas ke bawah). Sifat dalam satu

periode : semakin besar (dari kiri ke kanan).

5. Sifat Logam

Sifat logam yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion

positif. Sifat dalam satu golongan : sifat logam bertambah sedangkan

7
non logam berkurang. Sifat dalam satu periode : sifat logam berkurang

dan sifat non logam bertambah.

6. Kereaktifan

Kereaktifan yaitu skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom

suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepada nya dalam suatu

ikatan. Sidat dalam satu golongan : semakin kecil (dari atas ke bawah).

Sifat dalam satu periode : semakin besar (dari kiri ke kanan).

7. Titik didih dan Titik Leleh

Sifat dalam satu golongan : semakin besar (dari atas ke bawah). Sifat

dalam satu periode : semakin kecil (dari kiri ke kanan).

E. Sistem Perioduk Moderen


Sistem periodik modern dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan
kenaikan nomor atom (periode) berdasarkan kemiripan sifat (golongan),
berikut dijelaskan
1. Golongan
Golongan di tempatkan pada lajur vertikal dalam sistem periodik
modern. Penentuan golongan berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki
unsur tersebut. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat
yang mirip. Beberapa golongan diberi nama khusus, yaitu :
a. Golongan IA ( kecuali H ) disebut golongan alkali;
b. Golongan IIA disebut golongan alkali tanah;
c. Golongan VIIIA disebut golongan halogen;
d. Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia;
e. Golongan IIIA, IV, VA, dan VIA desebut sesuai dengan unsur
yang terdapat dalam golongan tersebut, yaitu :
a. Golongan IIIA disebut golongan baron aluminium;
b. Golongan IVA disebut golongan karbon-silikon;
c. Golongan VA disebut golongan nitrogen-fosforus;
d. Golongan VIA disebut golongan oksigen-belerang;
e. Golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan golongan
transisi
2. Periode
Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik
modern. Periode suatu unsur menunjukan suatu nomor kulit yang
sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron.

8
Konfiguration electron adalah persebaran electron dalam kulit-kulit
atomnya. Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :
1. Periode ke-1: terdiri atas 2 unsur;
2. periode ke-2: terdiri atas 8 unsur;
3. periode ke-3: terdiri atas 8 unsur;
4. periode ke-4: terdiri atas 18 unsur;
5. periode ke-5: terdiri atas 18 unsur;
6. periode ke-6: terdiri atas 32 unsur yaitu, 18 unsur seperti pada
periode 4 atau ke-5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida;
7. ke-7: merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode
ini terdapat deretaktinida.

9
BAB III

METODE KERJA
A. Alat dan Bahan

10
Alat Bahan
1. Beaker glass
1. Larutan FeCl3 0.1 M
2. Pipet tetes
2. Larutan penolftalein
3. Pembakar spirtus
4. Sampan kertas 0.1 M
5. Cawan 3. Larutan CuSO4 0.1 M
6. Kaki tiga 4. Larutan AgNO3 0.1 M
7. Kawat kasa 5. Larutan HgCl2 0.1 M
8. Korek 6. Larutan Pb(NO3)2 0.1 M
9. Rak tabung reaksi 7. Logam Na
10. Spatula 8. Logam Mg

11
B. Cara Kerja
Logam Alkali
1. Mengisi air kedalam sebuah cawan, lalu meletakan sampan kertas
diatasnya dan masukan logam Na kedalam sampan kertas.
2. Menyiapkan 6 buah tabung reaksi
3. Mengisi ke 6 tabung dengan air hasil percobaan no 1 sebanyak 5
ml setiap tabung.
4. Pada tabung 1 tambahkan 3 tetes larutan penol ftalein.
5. Pada tabung 2 tambahkan 2 ml larutan CuSO4
6. Pada tabung 3 tambahkan 3 ml larutan AgNO3
7. Pada tabung 4 tambahkan 2 ml larutan Pb(NO3)2
8. Pada tabung 5 tambahkan 2 ml larutan FeCl3
9. Pada tabung 6 tambahkan 2 ml larutan HgCl2
Logam Alkali Tanah
1. Masukan beaker gelas dengan air. Kemudian memasukan logam
Mg kedalam beaker gelas dan menunggu sampai 5 menit
2. Membakar logam Mg diatas spirtus, lalu menampung abu hasil
pembakaran
3. Masukan air sebanyak 30 ml kedalam beaker gelas lalu masukan
abu hasil pembakaran logam Mg kedalamnya. Lalu megaduk abu
logam Mg sampai larut.
4. Menyiapkan 6 tabung reaksi
5. Mengisi ke 6 tabung dengan air yang telah bercampur abu Mg.
Masing-masing tabug berisi 5 ml
6. Pada tabung 1 tambahkan 3 tetes larutan penol ftalein.
7. Pada tabung 2 tambahkan 2 ml larutan CuSO4
8. Pada tabung 3 tambahkan 3 ml larutan AgNO3
9. Pada tabung 4 tambahkan 2 ml larutan Pb(NO3)2
10. Pada tabung 5 tambahkan 2 ml larutan FeCl3
11. Pada tabung 6 tambahkan 2 ml larutan HgCl2

12
BAB IV
DATA & PEMBAHASAN
A. DATA

a. Logam Alkali

H2O 30 ml Logam Na 1 butir


di atas sampan
kertas

Tabung 1 Terjadi perubahan warna


menjadi pink dan tidak ada
endapan
5 ml NaOH 3 tetes Penolftalein

Tabung 2
Terjadi perubahan warna
menjadi biru dan tidak ada
endapan
5 ml NaOH 2 ml CuSO4

Tabung 3
Terjadi perubahan warna
menjadi coklat keruh dan ada
5 ml NaOH 3 ml AgNO3 endapan

Tabung 4

Terjadi perubahan warna


menjadi putih dan ada endapan
13
5 ml NaOH 2 ml Pb(NO3)2

Tabung 5
Terjadi perubahan warna
menjadi orange tua dan tidak
ada endapan
5 ml NaOH 2 ml FeCl3

Tabung 6

Terjadi perubahan warna


menjadi kuning kunyit dan
tidak ada endapan
5 ml NaOH 2 ml HgCl2

Tabel pengamatan logam alkali

No Perlakuan Pengamatan Rx
Logam Na yang berada di
atas sampan kertas
membentuk gelembung.
1 H2O+Na H2O+Na NaOH+H2
Setelah bersinggungan
dengan air, timbul nyala api
menghilang/habis.
Larutan berubah menjadi
2 NaOH+PP merah muda dan tidak ada NaOH+PP warna pink
endapan
Larutan berubah warna
2NaOH+CuSO4
3 NaOH+CuSO4 menjadi biru dan tidak ada
Na2SO4+Cu(OH)2
endapan
Larutan berubah warna
NaOH+AgNO3
4 NaOH+AgNO3 menjadi coklat keruh dan
NaNO3+AgOH
ada endapan
Larutan berubah warna
2NaOH+Pb(NO3)2
5. NaOH+Pb(NO3)2 menjadi putih dan ada
2NaNO3+Pb(OH)2
endapan
6 NaOH+FeCl3 Larutan berubah warna 3NaOH+FeCl3

14
menjadi orange tua dan
3NaCl+Fe(OH)3
tidak ada endapan
Larutan berubah warna
2NaOH+HgCl2
7 NaOH+HgCl2 menjadi orange kunyit dan
2NaCl+Hg(OH)2
tidak ada endapan

b. Alkali Tanah

Tambahkan H2O
Logam Mg 1 Pada logam Mg
spatula dibakar 5 yang sudah
menit dibakar

Tabung 1 Terjadi perubahan warna


menjadi pink dan tidak ada
endapan
5 ml Mg(OH)2 3 tetes Penolftalein

Tabung 2
Terjadi perubahan warna
menjadi biru dan tidak ada
5 ml Mg(OH)2 endapan
2 ml CuSO4

Tabung 3

Terjadi perubahan warna


5 ml Mg(OH)2 menjadi putih sedikit keruh dan
3 ml AgNO3 tidak ada endapan

Tabung 4

Terjadi perubahan warna


5 ml Mg(OH)2 menjadi putih keruh
2 ml Pb(NO3)2

15
Tabung 5
Terjadi perubahan warna
menjadi kuning dan tidak ada
5 ml Mg(OH)2 endapan
2 ml FeCl3

Tabung 6

Tidak terjadi perubahan warna


5 ml Mg(OH)2 dan tidak ada endapan
2 ml HgCl2

Tabel pengamatan logam alkali tanah

No Perlakuan Pengamatan Rx
1 H2O+Mg H2O+Mg MgOH2+H2
Larutan berubah menjadi
2 MgOH2+PP merah muda dan tidak ada MgOH2+PP warna pink
endapan
Larutan berubah warna
MgOH2+CuSO4
3 MgOH2+CuSO4 menjadi biru dan tidak ada
MgSO4+Cu(OH)2
endapan
Larutan berubah warna
MgOH2+2AgNO3
4 MgOH2+AgNO3 menjadi putih sedikit keruh
Mg(NO3)2+2AgOH
dan tidak ada endapan
Larutan berubah warna MgOH2+Pb(NO3)2
5. MgOH2+Pb(NO3)2
menjadi putih keruh Mg(NO3)2+Pb(OH)2
Larutan berubah warna
3MgOH+FeCl3
6 MgOH2+FeCl3 menjadi kuning dan tidak
3MgCl+2Fe(OH)3
ada endapan
Tidak terjadi perubahan
MgOH2+HgCl2
7 MgOH2+HgCl2 warna dan tidak ada
MgCl2+Hg(OH)2
endapan

B. Pembahasan
Unsur-unsur dalam satu golongan diletakkan berdasarkan
kesamaan elektron valensinya, golongan alkali (golongan IA) terdiri dari
unsur H,Li,Na,K,Rb,Cs,Fr dengan valensi elektron terakhir dari unsur-
unsur tersebut adalah 1
1H =1
3Li =2,1

16
11Na =2,8,1
19K =2,8,8,1
37Rb =2,8,18,8,1
55Cs =2,8,18,18,8,1
Untuk golongan alkali tanah(golongan IIA) terdiri dari unsur
Be,Mg,Ca,Sr,Ba,Ra dengan valensi elektron terakhir dari unsur-unsur
tersebut adalah 2
4Be =2,2
12Mg =2,8,2
20Ca =2,8,8,2
38Sr =2,8,18,8,2
56Ba =2,8,18,18,8,2
88 Ra =2,8,18,32,18,8,2
unsur-unsur dalam satu periode diletakkan berdasarkan jumlah kulit yang
ditempatinya. logam Na(Natrium) dan logam Mg(Magnesium) terletak
pada periode yang sama yaitu periode 3
Na = 2,8,1
K,L,M
Mg = 2,8,2
K,L,M
Dari kedua electron diatas Na dan Mg sama-sama menempati kulit K,L,M
maka logam Na dan Mg dinyatakan dalam satu periode yaitu periode ke3
Terjadinya ledakan pada Natrium (Na) ketika bersentuhan dengan
air disebabkan karena sifat logam Natrium sangat reaktif terhadap air
maupun udara (oksigen) itu penyebabnya kenapa natrium disimpan dalam
minyak, karena dengan adanya perlindungan oleh minyak, logam natrium
tidak mudah bereaksi dengan air dan oksigen. Karena air dengan udara
tidak bisa menembus lapisan minyak.pada percobaan yang dilakukan,
logam Na yang berada diatas perahu mulanya membentuk gelembung
seteleh bersinggungan dengan air timbul nyala api dan dalam sekejap
menghilang. Logam natrium diletakkan kedalam sampan agar logam
natrium tidak bersentuhan langsung dengan air sehingga praktikan dapat
mengamati terjadinya reaksi. Kalau kita coba masukkan logam Na
kedalam air tanpa sampan akan terjadi ledakan dan langsung mengenai
praktikan , itulah sebabnya dibuat sampan untuk pembatas logam Na
dengan permukaan air.
Dan pada saat proses pencampuran larutan antara larutan NaOH
dengan larutan Penolftalein, CuSO4, AgNO3, Pb(NO3)2, FeCl3 dan HgCl2

17
menghasil suatu reaksi yang berbeda dari adanya perubahan warna hingga
terjadinya endapan itu di hasilkan karena bercampurnya 2 larutan yang
berbeda hingga terjadinya proses reaksi.
Pada proses Mg didalam air memiliki reaksi yang cukup lama
karena logam Mg yang didalam air tidak panas atau dingin akan bereaksi
sama . Mg ketika dibakar ,saat dibakar Mg sangat reaktif terhadap panas
sehingga menimbulkan warna nyala logam tersebut. Dan Mg yang lebih
cepat bereaksi adalah saat Mg dibakar dan pada proses pencampuran Mg
dengan H2O terjadi reaksi dimna antar larutan 1 dengan satunya mebentuk
suatu senyawa baru yaitu MgOH2 dan H2. Larutan yang di hasilkan
menghasilkn warna bening.
Pada saat setelah proses pencampuran Mg dan H 2 lalu di baginya
suatu larutan tersebut kedalam 6 tabung reaksi dan di tambahkan larutan
larutan seperti : Penolftalein, CuSO4, AgNO3, Pb(NO3)2, FeCl3 dan HgCl2
yang pada saat pencampuran terjadi lagi proses dimana larutan itu menjadi
berubah warna dan terjadinya endapan proses ini disebut reaksi kimia.
Pada masing masng tabung berbeda hasil reaksinya ada yang menhasil kan
warna tetapi tidak mengendap ada yang menghasilkan warna tapi
mengendap bahkan ada yang tidak menghasilkan warna dan tidak
mengendap.

18
BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur kimia
berdasarkan urutan nomer atom. Unsur kimia atau hanya disebut unsur
adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih
kecil,atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan
metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom
terdiri atas inti atom (nukleus)dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom
terdiri atas sejumlah proton dan neutron.
Pereaksian 2 jenis larutan antara larutan satu dengan larutan lain
akan mengasilkan larutan yang berbeda dan menhasilkan perubahan yang
berbeda dari hal suhu, warna aroma dan lain lainnya. Sama seperti proses
pereaksian Na dan Mg dengan larutan Penolftalein, CuSO4, AgNO3,
Pb(NO3)2, FeCl3 dan HgCl2 yang menghasilkan suatu perubahan. Salah
satu contoh pada proses pencampuran Na atau Mg dengan Penolftalein
yang menghasilkan perubahan warna menjadi merah muda dan tidak
adanya endapan.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/219608256/Makalah-Sistem-Periodik-Unsur

http://edupelajaran.blogspot.com/2013/11/sifat-sifat-periodik-unsur.html

http://sulaiman4fun.blogspot.com/2011/09/sifat-sifat-periodik-unsur.html

https://www.academia.edu/11712825/laporan_tentang_sistem_periodik_unsur_BA
B_1

20

Anda mungkin juga menyukai