Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PERIODIK UNSUR

Dr. Dedi Futra, M.Sc

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Riau
Berbagai Bentuk SPU
DEFINISI: TABEL PERIODIK UNSUR
Golongan atau Group
 Tabel Periodik unsur: sebuah tabel
dimana unsur-unsur yang mempunyai
sifat fisika dan sifat kimia yang mirip
dikelompokkan bersama. Periode

 Baris hirizontal pada tabel periodik


unsur disebut periode

 Kolom vertikal pada tabel periodik


unsur disebut golongan atau group
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
 Ahli kimia dari Arab dan Persia
Ahli kimia Arab dan Persia mengelompokkan zat – zat berdasarkan sifat logam
dan non logam.
 Antoinie Lavoisier (1789)

 Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.


 Pengelompokan unsur berdasarkan sifat kimia yang
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu gas, tanah, logam
dan non logam.
Kelemahan dari teori Lavoisior :
Penglompokan masih terlalu umum

Kelebihannya; Sudah mampu mengelompokkan 33 unsur yang ada


berdasarkan sifat kimia sehingga bisa dijadikan rujukan bagi ilmuan
setelahnya.
 John Dalton (1808)
 Unsur dari atom yang berbeda mempunyai sifat dan massa yang
berbeda.
 Massa atom diperoleh dari perbandingan massa atom unsur
terhadap massa atom unsur hidrogen.
 Dalton berhasil mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-
unsur sebanyak 36 unsur berdasarkan kenaikan masa
atomnya.

Daftar unsur yang disususn oleh Dalton


 Johann Dőbereiner (1829)
 Johann Dőbereiner mengklasifikasikan unsur
berdasarkan kemiripan sifat- sifatnya yang disebut
sebagai triad Dobereiner.
 Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar)
unsur kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata
dari massa atom unsur ke 1 dan ke 3.
Contoh;
1. Kalsium Ar = 40 Rata-rata Ar Unsur 1 dan ke 3:
2. Stornsium Ar = 88 = (40 + 137 ) = 88
3. Barium Ar = 137 2
Kelemahan :
 Pengelompokan unsur kurang efisian.
 Ada beberapa unsur lain tidak termasuk dalam kelompok triad padahal
sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triad tersebut
 John Newlands (1865)
 Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.
 Sifat unsur berubah secara teratur, unsur pertama mirip dengan unsur
kedelapan, dan unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya.
 Kelemahan; berlaku hanya untuk unsur-unsur ringan dan masih ada
beberapa kotak diisi lebih dari satu unsur keran sifatnya yang sangat
mirip.
 Dmitri Mendeleev (1869)
 Menempatkan unsur- unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu
lajur vertikal yang disebut golongan.
 Lajur- lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev.
 Kelemahan : masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar
letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.

Kelebihan;
Sistem Periodik Mendeleev
menyediakan beberapa tempat kosong
untuk unsur-unsur yang belum
ditemukan.
Sifat unsur-unsur tersebut dapat
diramalkan berdasarkan kemiripan
sifat unsur-unsur dalam golongan
yang sama.
Henry G. Moseley (1913)
 Moseley menemukan nomor atom suatu unsur dengan
bantuan sinar X, dari penelitian ini di temukan kenaikan
nomor atom sejalan dengan kenaikan massa atom.
 Atas dasar penemuan tersebut Henry Moseley
menyusun tabel Periodik Berdasarkan kenaikan nomor
atom.
 Sistem Periodik Henry Moseley disebut dengan sistem
periodik modern
Sistem Periodik Modern

 Sistem periodik modern disusun Henry Moseley


Disusun berdasarkan nomor atom, kenaikan nomor
atom  dan  kemiripan sifat
 Lajur horisontal  disebut  periode, disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom, lajur vertikal disebut golongan
disusun berdasarkan kemirifan sifat.
 Unsurgolongan A disebut golongan utama, golongan B 
disebut golongan  transisi. 
 Sistem  periodik  modern  tersusun  7  periode  dan 18
golongan, yang terbagi menjadi 8 golongan utama
(golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
5d

4f 6s

Cara Pengisian 5p
4d
elektron
5s
4p
3d

4s
3p

3s
2p

2s
1s
Cara Pengisian elektron

 Susunlah unsur-unsur dengan urutan kenaikan nomor atom


 Untuk satu Periode:
 Tambahkan elektron ke dalam orbital ns ketika berpindah dari
golongan IA (1) ke IIA (2).
 Tambahkan elektron ke dalam orbital np ketika berpindah dari
golongan III A (3) sampai 0 (18).
 Tambahkan elektron ke dalam orbital (n-1)d ketika berpindah
dari golongan IIIB (3) ke II B (12) dan tambahkan elektron ke
dalam orbital (n-2) f ketika menyusuri blok-f
Perbandingan Letak Golongan dan
Periode Pada Unsur Gol. A dan Gol. B

Golongan A, menempati subkulit s dan p; Golongan B, menempati subkulit d;


Jika S1 =1, golongan IA Jika s + d =11, golongan IB
Jika S2 =2, golongan IIA Jika s + d =12, golongan IIB
Jika S2 + P1 =3, golongan IIIA Jika s + d =3, golongan IIIB
Jika S2 + P2 =4, golongan IVA Jika s + d =4, golongan IVB
Jika S2 + P3 =5, golongan VA Jika s + d =5, golongan VB
Jika S2 + P4 =6, golongan VIA Jika s + d =6, golongan VIB
Jika S2 + P5 =7, golongan VIIA Jika s + d =7, golongan VIIB
Jika S2 + P6 =8, golongan VIIIA Jika s + d =8, 9, dan 10 golongan VIIIB
Subkulit Orbital

S1 I

S2 II

P5 II II I

II I I I I
D6
Penentuan Golongan dan Periode
1. 11X  1s2 2s2 2p6 3s1
n = 3, Periode ke-3, elektron valensi terluar 3s = 1 elektron, Golongan
= IA.
2. 26Y  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
n = 4, Periode ke-4, elektron valensi terluar 4s2 3d6 (s + d = 2 +6 = 8) =
8 elektron, Golongan = VIIIB.

3. 30Z  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10


n = 4, Periode ke-4, elektron valensi 4s2 3d10 (s + d = 2+10 =12),
golongan = IIB.

4. 27X 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1


n=4, Periode ke-4, elektron valensi 4s2 4p1 = 3, golongan = IIIA
Latihan
1. Diketahui unsur 12Mg dan 17Cl, 35Br, 20Ca, 29X, 40Y
a) Buatlah konfigurasi elektronnya!
b) Tentukan posisi golongan dan periodenya dalam tabel
periodik!

2. Diketahui 24 Z, 38S, 53B, 27A, 19D dan 16E


c) Buatlah konfigurasi elektronnya!
d) Tentukan posisi golongan dan periodenya dalam tabel
periodik!
Sifat-Sifat Umum Unsur Dalam Sistem Periodik

1.Jari-jari atom
2.Energi ionisasi
3.Kelektronegatifan
4.Afinitas elektron
5.Sifat logam
Jari-Jari Atom
 Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
 Panjang pendeknya jari-jari atom tergantung pada jumlah kulit
elektron dan muatan inti atom. Makin banyak jumlah kulit elektron
maka jari-jari atom semakin panjang
 Semakin banyak muatan inti, maka semakin pendek jari-jari
Jari-jari atom ditentukan
atomnya. dengan Difraksi sinar X
 Dalam satu golongan jari-jari atom dari atas ke bawah makin besar
 Dalam satu periode jari-jari atom dari kiri ke kanan makin kecil

Jari – jari atom makin besar


Jari-Jari Ion
Kation:
 Jari-jari kation lebih kecil daripada atom netralnya.
 Untuk unsur golongan utama, elektron pada kulit terluar terlepas. Ion
bermuatan positif dapat juga mengikat elektron yang tersisa lebih kuat
ke inti atom sehingga ukuran kation lebih kecil.

Anion:
 Jari-jari anion lebih besar daripada atom netralnya.
 Penambahan elektron akan meningkatkan gaya tolak antara elektron
sehingga ion membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengikat
elektron pada kulit yang sama menimbulkan ‘pengembangan’ kulit
terluar. Akibatnya inti atom lebih sulit menarik elektron-elektron dan
jari-jari anion menjadi lebih besar.
Contoh

11 Na : 1s 2
2s2
2p 6
3s1

Na+ : 1s2 2s2 2p6 3s0

17 Cl : 1s2
2s 2
2p6
3s2
3p 5

Cl- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6


Energi Ionisasi
 Adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron paling luar dari atom atau
ion dalam fase gas.

A(g) + energi ionisasi pertama  A+(g) + e-

 Makin besar jari-jari atom, jarak elektron valensi ke inti makin jauh, maka gaya
tarik/muatan inti makin kecil, sehingga elektron semakin mudah untuk ditarik.
 Semakin mudah elektron ditarik oleh inti, maka EI yang dibutuhkan kecil (Makin besar
jari-jari atom semakin kecil energi ionisasi).
 Jumlah elektron yang dapat pindah dari atom netral bisa lebih dari satu.
 EI mengalami penyimpangan pada golongan IIA, VA, dan VIIIA, karena konfigurasi
elektron golongan IIA, VA, dan VIIIA yang relatif stabil.
Energi Ionisasi
Cara melepaskan elektron:
 Penyinaran dengan frekuensi tertentu (efek fotolistrik)
 Pemanasan (efek termionik)
 Tumbukan berkas elektron dengan atom-atom dalam fase gas

Untuk atom-atom yang berelektron valensi banyak, dikenal :


Energi ionisasi pertama, A  A+ + e–
Energi ionisasi kedua, A+  A 2+ + e–
Energi ionisasi ketiga, A 2+  A 3+ + e–

Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari atom dan kestabilan.


 Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
 Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Keeletronegatifan
 Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk
menangkap atau menarik elektron dari atom lain.
 Persamaan KE dan Afinitas Elektron (AE) adalah sama-sama membahas tentang
bagaimana suatu atom menarik elektron dari luarnya.
 Perbedaan KE dan AE adalah, KE hanya mengukur kemampuannya saja, sedangkan
AE mengaitkannya dengan jumlah energi dan pembentukan ion.
 Dalam satu golongan KE dari atas ke bawah makin kecil
 Dalam satu periode KE dari kiri ke kanan makin besar (paling besar VIIA)
Keelektronegatifan
Hubungan jari-jari atom dengan Sifat
Periodik Lainnya

Jari-jari atom semakin panjang  Gaya tarik inti makin lemah


 Elektronegativitas makin kecil
 Elektron mudah lepas
 Energi ionisasi semakin kecil
 Afinitas elektron cendrung berkurang
Golongan VIII A / Gas Mulia;

 Energi ionisasi sangat besar


 Elektronegativitas sangat kecil
 Afinitas elektron sangat kecil / sukar menangkap elektron

Hal ini disebabkan konfigurasi elektron gas mulia stabil,


orbital s dan p telah terisi penuh.
Afinitas Elektron
 Adalah energi yang dilepaskan jika atom netral menerima elektron dan membentuk
ion negatif
X(g) + e → M-(g) AE = …..(+ atau -) satuan Kj/mol
AE + = penyerapan energi
AE - = pelepasan energi

 Semakin negatif semakin mudah atom menerima elektron dan membentuk ion
negatif.
 Dalam satu golongan AE dari atas ke bawah makin kecil
 Dalam satu periode AE dari kiri ke kanan makin besar ( paling besar VII A bukan
VIIIA, terkecuali : IA>IIA, IVA>VA, VIIA>VIIIA)
 Jumlah elektron yang dapat diterima oleh suatu atom bisa lebih dari satu.
 Makin negatif nilai AE, makin besar kecendrungan unsur tersebut menyerap
elektron
Harga (+) dan (-) Afinitas Elektron

Harga AE negatif (-) Harga AE positif (+)


Penerimaan elektron disertai Penerimaan elektron disertai
pembebasan energi dengan penyerapan energi
Ion lebih stabil dari atom Ion kurang stabil dari atom
netralnya netralnya
Mekin mudah menerima Makin sulit menerima
elektron elektron
Nilai afinitasnya besar Nilai afinitasnya kecil

Contoh:
F(g) + e- → F - (g) AE = -328 kJ mol–1
Br(g) + e- → Br - (g) AE = -325 kJ mol–1
Afinitas Elektron
Energi yang dilepaskan ketika suatu atom menangkap elektron
Sifat Logam
 Adalah semakin mudah melepas elektron makin kuat sifat logamnya
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kuat
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan makin lemah, sifat non logam makin
kuat

Kereaktifan
 Reaktif artinya mudah bereaksi.
 Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin reaktif
(makin mudah bereaksi), sebab makin mudah melepas elektron. Misalnya
kalium lebih reaktif dibanding natrium.
 Unsur-unsur non logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang
reaktif (makin sukar bereaksi), karena makin sukar menangkap elektron.
Misalnya fluorin lebih reaktif dibandingkan klorin.
Logam  Cenderung membentuk ion positif
 Cenderung melepas elektron
 Energi ionisasi kecil
 Logam semakin reaktif jika mudah melepas
elektron atau E ionisasi kecil

Non Logam  Cenderung membentuk ion negatif


 Cenderung menangkap elektron
 Keelektronegatifan besar
 Unsur Non logam makin reaktif jika mudah
menangkap elektron atau keelektronegatifan besar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai