Media Pembelajaran : Tabel Sistem Periodik Unsur-Unsur.; Kartu Unsur. Gambar unsur
Logam, non logam, metalloid; Grafik sifat periodik Unsur-unsur.
1
Angka-angka yunani sebagai berikut:
0 = nil 5= pent
1 = un 6= heks
2 = bi 7= sept
3 = tri 8= okt
4 = quad 9= enn
Contoh :
Unsur dengan nomor atom 104 diberi lambang Unq
1 0 4
Un nil quad
2
c. Hukum Oktaf Newlands
Dasar Pengelompokan :
Unsur-unsur disusun berdasarkan urutan kenaikan massa atom relatifnya
dan kemiripan sifat unsur.
Unsur yang berselisih satu oktaf (unsur ke 1 dan ke 8; unsur ke 2 dan ke 9;
unsur ke 3 dan ke 10 dan seterusnya) menunjukkan kemiripan sifat.
Pada waktu itu unsure gas mulia belum ditemukan.
Pada kenyataannya hokum Oktaf hanya berlaku untuk unsure-unsur ringan.
Jika ditemukan, ternyata kemiripan sifatnya terlalu dipaksakan.
Dasar Pengelompokan :
Unsur-unsur yang sifatnya serupa ditempatkan pada lajur tegak (vertical) =
golongan. Ada dua macam golongan yaitu golongan A(utama) dan
golongan B (transisi). Sedangkan lajur- lajur horizontal yaitu lajur unsur-
unsur berdasarkan kenaikan jumlah proton (nomor atomnya) yang disebut
periode.
Pada kenyataannya, bahwa unsur-unsur yang sama dapat memiliki massa
atom yang berbeda = isotop. Sifat kimia suatu usur tidak ditentukan oleh
massa atomnya melainkan ditentukan oleh jumlah proton dalam atom
tersebut.
3
B, Susunan Unsur dalam Sistem Periodik Modern.
11 23
Lambang unsur.
4
3. Penetapan Golongan dan Periode.
Penetapan golongan dan periode dapat ditenttukan dengagn carra menggambarkan
Konfigurasi elektron.
o Elektron valensi = elektron pada kulit paling luuar yang menyatakan nomor
golongan.
o Jumlah kulit menyatakan nomor periode.
Konfigurasi elektron yaitu penyusunan elektron pada kulit-kulit atom. Konfiigurasi
perkulitdidasarkan pada jumlah elekttron maksimum yang dapat mengisi setiap kulit sesuai
dengan rumusan :
Jmlah elektron maksimum per kulit = 2 n 2 , harga n menunjukkan kulit yang
ditempati elektron.
Jumlah elektrron maksimum di setiap kulit :
Kulit K, n = 1, elektron maksimum = 2 . 12 = 2 elektron
Kulit L, n = 2, elektron maksimum = 2 . 22 = 8 elektron
Kulit M, n = 3, elektron maksimum = 2 . 33 = 18 elektron
Kulit N, n = 4, elektron maksimum = 2 . 42 = 32 elektron
Cara konfigurasi elektron per kulit atom hanya berlaku untuk atom unsur golongan utama.
Untuk unsur golongan transisi harus menggunakan konfigurasi elektron per sub kulit atom
(diajarkan di kelas XI)
Contoh Soal.
C. STRUKTUR ATOM.
John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikkel terkecil yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Pendapat ini hanya bertahan hingga ditemukannya kerradioaktifan
oleh beberapa penelitian, diantaranya H.H Thompson, Ernest Rutherrford, Robert
Miliikan, James Chadwick, yang berhasil menemukan partikel dasar penyusun atom.
5
Atom terdirri atas inti atom yang dikelilingi elektron-elektron yang tersebar
dalam kulit-kulit atom.
a Elektron.
Penemu : Joseph J. Thompson (1857)
Eksperimen : Sinar Katoda.
Hasil eksperimen : adanya sinar yang keluar dari elektrode
negatif (katoda) menuju elektrode positif (anoda) Sinar yang
keluar disebut sinar katoda. Menurut Thompson, sinar katode
merupakan arus partikel yang memiliki massa, dan bermuatan
negatif. Partikel terrsebut dinamakan elektron.
a Proton dan neutron.
1. Proton
Penemu : Goldstein.
Eksperimen : Sinar terusan = sinar anode = sinar positif
Muatan maupun massa partikel sinar terusan dari gas-gas lain
selalu merupakan kelipatan bulat dari massa dan muatan proton
seehingga diduga bawha partikel-partikel itu terdiiri atas proton-
proton.
Massa 1 proton = 1 s m a = 1,66 . 10 -24 gram
Muatan 1 proton = + 1 = 1,6 . 10-19 C.
Penemuan inti atom oleh Rutherford : proton terbentuk ketika
partikel-partikel alfa menabrak inti atom niitrogen dan juga inti
atom yang lain. Jadi, intii atom terdiri-dari atas proton.
2. Neutron
Penemu : James Chadwick.
Radiasi sinar terusan juga terdiri atas partikel-partikel netral yang
massanya hampir sama dengan massa proton. Partikel tersebut
adalah neutron yang juga merupakan penyusun semua inti atom
.
Massa
Nama Partikel Simbul Lokasi Penemu muatan
(s m a)
Proton 1
1 p
Inti E. Goldstein -1 +1
Elektron 0
1 e Kulit J. Thompson 0 -1
Neutron 1
0 n inti Chadwick 1 0
A
Z X A = nomor massa
Z = nomor atom
6
RUMUS :
A = n + p
n = A - p
p = Z
Untuk atom netral, p = Z = p
Untuk atom bermuatan :
a. p = Z
b. ion positif,
e = Z – muatan positif; jadi, p > e
c. ion negatif,
e = Z + muatan negatif; jadi p> e
Nomor Atom :
Nomor atom statu unsur menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam
atom.
Nomor atom disingkat dengan NA, dengan lambang Z
Nomor atom suatu unsur merupakan ciri khas atom unsur tersebut, karena
dapat membedakan atom suatu unsur yang satu dengan atom unsur lainnya.
Nomor Massa
7
60
27 Co digunakan dalam bidang kesehatan (penyakit kanker).
a Isobar
Contoh : 147 N dan 14 24 24
6 C ; 11 N dan 12 Mg
a Isoton
13 14
Contoh : 6 C dan 7 N memiliki neutrron = 7
31 32
15 P dan 16 S memiliki neutron = 16
Isoton : atom-atom berbeda yang memiliki neutron sama, walaupun
protonnya berbeda.
UNSUR LOGAM
8
b. Gas Mulia (VIIIA)
Berwujud gas
Sangat sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain (tak reaktif)
Terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atomnya berdiri
sendiri) karena kulit terluarnya sudah terisi penuh.
Kr, Xe, Rn ternyata dapat dipaksa bereaksi dengan beberapa
unsur.
9
6980 – 710 = 69 x - 71 x
Mr = Ar
10
dengan konfigurasi elektron gas mulia sebelumnya, yaitu helium.
Konfigurasi gas mulia adalah konfigurasi yang stabil, lebih sukar berubah
(lebih sukar melepas elektron).
3. Keperiodikan Keelektronegatifan
Setiap unsur mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam hal menarik
elektron. Keelektronegatifan adalah ukuran kkecenderungan relatif suatu
unsur untuk menarik elektron dalam ikatannya.
Unsur yang mempunyai energi ionisasi besar, mempunyai keelektronegatifan
yang besar, demikian sebaliknya. Unsur yang mempunyai keelektronegatifan
terbesar adalah Fluorin (golongan VIIA) bukan golongan VIII.
11
MODUL 2
IKATAN KIMIA
Media Pembelajaran: Tabel Sistem Periodik Unsur-unsur; Tabel konfigurasi elektron gas
Mulia;
Ikatan kimia adalah gaya yang mengikat atom-atom untuk membentuk suatu molekul.
Latar Belakang terjadinya ikatan kimia yaitu atom-atom unsur memiliki kecendeerungan
ingin stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki susunan 8 elektron pada kulit terluar
(oktet), kecuali helium dengan 2 elektron pada kulit terluar (duplet). Untuk memenuhi
hukum oktet, atom-atom unsur cenderung melakukan salah satu dari-dari cara-cara berikut :
a. Melepas elektron.
o Terjadi pada unsur logam yang memiliki energi ionisasi relatif kecil (bersifat
elektropositif)
o Unsuur logam cenderung cenderung melepas elektron valensinya membentuk ion +
x dengan x = nomor golongan utama.
Contoh :
11Na ( 2 8 1 ) → ion 11 Na + ( 2 8 ) + 1 e
13 Al ( 2 8 3 ) → ion 13 Al 3 + ( 2 8 ) + 3e
b. Menerima elektron.
o Dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau
keelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif)
o Jumlah elektron yang diterima adalah = 8 - x, dengan x = nomor golongan
utama, membentuk ion - x..
Contoh :
8 O ( 2 6 ) + 2 e → ion 8O 2 - ( 2 8 )
17 Cl ( 2 8 7 ) + 2 e → ion 17 Cl – ( 2 8 8 )
Latihan :
1. Tentukan electrón valensi dan cara untuk mencapai kestabilan dari atom-atom
berikut :
- 16X
- 35Y
- 20Z
- suatu unsur A yang massa atomnya 39 dan neutron dalam intinya 20.
12
1. Ikatan Ion.
Ikatan ion teerbentuk akibat gaya elektrostatis antar ion yang berlawanan muatan
sebagai akibat serah terima elektron dari suatu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat
terbentuk antara unsur logam dan unsur non logam.
Jawab :
Proses :
Mg → Mg2+ + 2 e
2 x (Cl + e → Cl - )
_______________________________________ +
Mg + 2 Cl → Mg 2 + + 2 Cl -
→ MgCl2
Jawab :
2+
20X (2 8 8 2) → 20 X ( 2 8 8 ) + 2e
-
9Y( 2 7 ) + e → 9 Y (2 8) 2x
___________________________________________ +
X + 2Y → X 2+ + 2 Y - → XY2
c. Merrupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.
d. Rapuh, hancur jika dipukul.
e. Lelehannya menghantarkan listrik.
f. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik.
Latihan :
1. Tentukan proses terbentuknya senyawa ion berikut :
MgCl2 ; K2S ; AlF3
13
2. Ikatan Kovaleen Normal.
Ikatan kovalen adalah ikatan antara dan buah atom atau lebih yang didasarkan pada
pemakaian elektron valensi secara bersama. Hal ini bertujuan agar susunan
elektronnya mengikuti atutan oktet atau duplet. Biasanya ikatan kovalen terjadi
pada sesama unsur non logam, atom-atom sejenis atau antar atom yang perbedaan
elektronegativitasnya tidak terlalu besar.
Untuk memudahkan dalam melukiskan ikatan kovalen, atom-atom yang akan
berikatan dapat digambarkan dengan rumus Lewis menggunakan simbul yang
berupa titik ( • ) ataii silang (x) untuk mewakili elektron valensi.
x
C elektron valensi 4 , x C x
x
xx
N elektron valensi 5 , x N x
x
O
Hidrogen, golongan IA, dengan rumus Lewis :
H , perlu 1 e agar duplet.
xx
A
Chlorin, golongan VII , dengan rumus Lewis : , perlu
x 1 e agar oktet
x Cl x
Atom H berikatan dengan 1 atom Cl yang masing-masing
xxmenyumbangkan 1
elektron.
xx
O X → H – Cl → HCl
H Cl
X X
xx
14
b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua.
Ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama dua pasang elektron
oleh kedua atom yang berikatan, dan digambarkaan dengan dua garis lurus ( ═ )
o
A),
C (IV o C o Perlu 4 e agar oktet.
o
xx
X
O (VI A), x O perlu 2 e agar oktet.
X
x
→O ═ C ═ O → CO2
Contoh : Ikatan antara atom N dengan atom N yang lain dalam molekul N2
xx
X
N (VA) , x O
X
x
→A→B
A sebagai donor elektron bebas kepada atom B
15
PEB
→H–O–N=O
O
Terdapat 2 Ikatan kovalen tunggal
Terdapat 1 Ikatan kovalen Rangkap 2
Terdapat 1 Ikatan kovalen Koordinasi
LAT I HAN
Tulislah rumus lewis atom rumus lewis molekul dan rumus struktur dari molekul
berikut :
1. SO3
2. H2O
3. CH3NO2
4. HclO3
5. HNO2
6. NCl3
7. PCl3
16
Makin besar perbedaan electronegativitas makin besar sifatkepolarannnya.
Untuk molekul yang memiliki lebih dari 1 jenis atom, untuk meramalkan
kepolaran zat tersebut harus dilihat pula bentuk molekulnya.
Contoh :
Perbedaan antara molekul non polar dengan molekul polar sebagai berikut :
5. Ikatan Logam.
Ikatan logam adalah ikatn antar atom dalam suatu unsur logam dengan
menggunakan interaksi antar elektron valensi
17
Unsur logam mempunyaii kecenderungan untuk menjadi ion positif karena
energi potensial ionisasi yang rendah dan mempunyai elektron valensi sedikit
Ketika atom – atom logam yang bermuatan positif ini saling berdekatan,
elektron valensinya akan terdelokalisasi membentuk ”Lautan Elektron” disekitar
ion –ion positif. Lautan Elektron bertindak sebagai perekat atom – atom logam.
Hal ini berakibat bahwa lautan elektron dalam atom – atom logam bebas
bergerak dari atom yang satu ke atom lainnya untuk membentuk suatu ikatan
yang disebut dengan ikatan logam. Kekuatan ikatan logam bergantung pada
banyaknya elekktron valensi yang terdapat pada atom logam tersebut. Ikatan
logam termasukk kuat, sehingga kebanyakan logam mempunyai titik didih dan
titik lebur yang relatif tinggi dan dapat menghantarkan arus listrik.
MODUL 3
18
TATA NAMA SENYAWA
DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA
19
5 Molekul Fe2(SO4)3 Tersusun atas :
Atom Fe = 5 x 2 = 10
Atom S = 5 x 1 x 3 = 15
Atom O = 5 x 4 x 3 = 60
Jumlah atom 85
b. Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan perbandingan paling sederhana dari jumlah atom
penyusu suatu molekul.
20
e. Jumlah biloks atom –atom penyusun suatu ion sama dengan muatan ion
tersebut.
Biloks S dalam S- 2 = -2
Fe dalam Fe+3 = + 3
Berapa biloks P dalam ion :
o PO33 – . biloks O = - 2
P = .......
P + 3 . biloks O = - 3
P + 3(-2) = -3
P -6 = - 3
P = +3
Jadi, biloks P = + 3
o PO43- , biloks O = - 2
P = .....
P + 4 . biloks O = - 3
P + 4 ( -2) = -3
P -8 = -3
P = + 5
Jadi, biloks P = + 5
o KClO4 , biloks K = + 1
O=-2
Cl = ......
K + Cl + 4 ( O ) = 0
+ 1 + Cl + 4 ( -2 ) = 0
+ 1 + Cl - 8 = 0
Cl - 7 = 0
Cl = + 7
Jadi, biloks Cl = + 7
o Na 2 S2 O7 , biloks Na = + 1
O = -2
S = ......
21
2 . Na + 2 . S + 7 . O = 0
2. (+1) + 2.S + 7. ( -2) = 0
+ 2 + 2 . S - 14 = 0
2 . S - 12 = 0
2.S = + 12
S = + 6
Jadi, biloks S = + 6
Sebelum menuliskan rumus kimia, sebagian besar biloks ion monoatom dan poliatom
harus dihafal , sebagai berikut :
22
Fe2+ Ion besi (II) C2O42- Ion oksalat
Fe3+ Ion besi (III) S2O32- Ion tiosulfat
Co2+ Ion kobalt (II) OH- Ion hidroksil
Co3+ Ion kobalt (III) ClO- Ion hipoklorit
Sn2+ Ion timah (II) ClO2- Ion klorit
Sn4+ Ion timah(IV) ClO3- Ion klorat
Pb2+ Ion timbal (II) ClO4- Ion perklorat
Pb4+ Ion timbal (IV) BO33 - Ion borat
NH4+ Ion amonium PO33- Ion posfit
PO43- Ion posfat
Kation Ba 2 + , ++ , Ba
Anion Cl - , - - , Cl Cl
a.
LOGAM dengan
Bukan LOGAM
biloks 1 macam
23
Harga biloksnya ditunjukkan memakai angka romawi.
b.
BUKAN LOGAM BUKAN LOGAM
Cara 1 :
Nama non logam yang memiliki biloks positif dituliskan lebih dahulu. Biloks
ditulis dengan menggunakan angka romawi dalam tanda kurung, kemudian
diikuti dengan nama non logam yang memiliki biloks negative dengan
menambahkan akhiran ida.
Contoh : N2O = nitrogen (I) oksida
N2O3 = nitrogen (V) oksida
Cara 2 :
Jumlah unsure yang ditunjukkan dengan angka indeks dinyatakan dalam bahasa
yunani sebagai berikut :
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Contoh :
N2O = dinitrogen monoksida
NO = nitrogen monoksida
CO2 = karbondioksida
Awalan mono hanya berlaku untuk unsur non logam yang terletak
dibelakang.
Senyawa biner yang punya nama khusus :
HCl = asam klorida
H2S = asam sulfide
H2O = air
H2O2 = asam peroksida
CH4 = metana
NH3 = ammonia
24
K2SO4 = Kalium sulfat
K2SO3 = Kalium sulfite
Ca3(PO4)2 = Kalsium posfat
Al(NO3)3 = Aluminium nitrat
Contoh penamaan :
HNO2 = Asam nitrit
HNO3 = Asam nitrat
H2SO3 = Asam sulfit
H2SO4 = Asam sulfat
Senyawa basa adalah senyawa poliatom yang terbentuk dari oksida logam
(oksida basa) dengan air.
25
Senyawa basa sebagai zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH -) ketika
dilarutkan dalam air.
L (OH)X
X = biloks unsur Logam
L = Unsur logam
Penamaan senyawa basa, yaitu dengan cara menyebut nama logamnya, diikuti
dengan basa hidroksida.
D. Persamaan reaksi
26