DISUSUN OLEH
NPM : 20070043
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2020-2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Unsur kimia atau hanya disebut unsur adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat
yang lebih kecil,atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia
biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan
dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini
diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia. Hal yang membedakan unsur satu dengan
lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut. Misalnya,seluruh atom karbon memiliki
proton sebanyak 6 buah,sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah
proton pada setiap atom dikenal dengan istilah nomor atom (Z). Namun demikian,atom-atom
pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda,hal ini dikenal
dengan sebutan Isotop. Massa atom sebuah unsur (A) adalah massa ratarata atom suatu unsur
pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil,dan massa neutron hampir sama dengan massa
proton,maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti
atom,pada Isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah
satuan massa atom (amu). Beberapa Isotop bersifat radioaktif dan mengalami penguraian
(peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta. Unsur paling ringan adalah hidrogen dan
helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadi Big
Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan)
melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005,dikenal 118 unsur yang diketahui,93
nsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama
kali diduga adalah teknetium pada taun 1937. Seluruh unsur buatan adalah radioaktif dengan
waktu paruh yang pendek,sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya
telah terurai. Daftar unsur dapat dinyatakan dengan nama,simbol,atau nomor atom. Dalam tabel
periodik,disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
Pengelompokan unsur-unsur kimia terus berkembang seiring dengan penemuan unsur kimia dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Pengelompokan unsur-unsur kimia ini menghasilkan suatu
tabel periodik yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan
yang berkaitan dengan kimia. Seperti perhitungan jumlah proton,elektron,dan neutron suatu
atom,susunan elektron dalam atom (konfigurasi elektron),massa atom relatif unsur dan kelompok
unsur dalam Isotop,Isobar,dan Isoton.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Hubungan konfigurasi elektron dengan periode dan golongan.
2. Penentuan periode dan golongan berdasarkan konfigurasi elektron.
3. Pengelompokan dan sifat kimia Logam dan Non Logam.
1.3Tujuan.
1. Untuk mengetahui hubungan konfigurasi elektron dengan periode dan golongan.
2. Untuk mengetahui cara menentukan periode dan golongan berdasarkan konfigurasi elektron.
3. Untuk mengetahui pengelompokan dan sifat kimia Logam dan Non Logam.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Golongan
SPU dibagi atas 8 golongan. Setiap golongan dibagi atas Golongan Utama (A) dan Golongan Transisi
(B). Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur. Setiap
Unsur yang memiliki elektron valensi sama akan menempati golongan yang sama pula
Berdasarkan letak elektron terakhir pada orbitalnya, dalam konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam SPU
dibagi menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f.
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti menempati golongan A
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka pasti menempati golongan B
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati golongan B (Lantanida, n=6
dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif))
Selain itu untuk menentukan nomor golongan, ditentukan dengan mengetahui jumlah elektron valensi
pada konfigurasi terakhir.
Contoh :
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Dapat diketahui bahwa elektron terakhir pada n=3 mempunyai elektron valensi 1, berarti golongan I serta
berakhir di subkulit s, berarti Golongan A, jadi kalau digabungkan menjadi Golongan IA
2. Periode
SPU terdiri atas 7 periode. Periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Unsur-unsur yang
mempunyai jumlah kulit sama akan menempati baris yang sama. Dengan demikian jumlah kulit sama
dengan periode, sehingga periode 1 memiliki n-1, periode 2 memiliki n=2, dst.
Contoh :
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Dapat diketahui bahwa elektron terakhir berada pada n=3 yang berarti unsur tersebut masuk
dalam Periode 3
2.2 Penentuan Periode Dan Golongan Berdasarkan Konfigurasi Elektron.
Kulit ke-3 merupakan kulit terakhir yang digunakan atom natrium (Na).
Sehingga elektron pada kulit terakhir (elektron valensi) untuk natrium adalah 1.
Golongan=Elektron Valensi.
(Jumlah Elektron Pada Kulit Terakhir)
Perioda =Jumlah Kulit
(Jumlah Kulit Yang Terisi Elektron)
2. Sebuah unsur netral memiliki konfigurasi elektron 2 - 4, tentukan letak unsur tersebut dalam tabel
periodik!
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penentuan golongan dan perioda didasarkan pada konfigurasi elektron pada keadaan netral (tidak
bermuatan). Jika diketahui konfigurasi elektron unsur dalam keadaan ionnya (bermuatan), maka kita perlu
melakukan penulisan ulang konfigurasi elektron pada kondisi netralnya. Kita harus menentukan jumlah
elektron pada keadaan netral terlebih dahulu, dengan menggunakan persamaan:
Perlu diingat:
Penyelesaian:
Penyelesaian: