Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR ILMU BUDAYA DASAR

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH

DISUSUN OLEH

NAMA: ELBISER PARDAMEAN

NPM : 20070043

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KEPULAUAN RIAU

T.A 2020-2021
KATA PENGANTAR

               Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, penyusun bisa menyusun dan menyajikan makalah budaya dasar ini
yang berisi tentang keterkaitan  The Humanities. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi. sehingga makalah The
Humanities ini dapat tersusun dengan baik.Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah ilmu budaya dasar(IBD).
               Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Ilmu Budaya Dasar ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan
dalam menyusun makalah-makalah atau tugas –tugas selanjutnya.
               Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah Ilmu Budaya Dasar ini
terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan  sehingga membingungkan pembaca dalam
mememahami maksud penulis.
              
Batam,   09 Januari 2021

                                                                                                                          Elbiser Pardamean

                                                           

DAFTAR ISI
A. Cover.
B. Kata Pengantar
C. Daftar Isi
D. Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan penulisan
E. Bab 2 Pembahasan
2.1 Beberapa Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
2.2 Hakekat Manusia
2.3 Pengerian Ilmu Budaya Dasar
2.4 Tujuan Ilmu Budaya Dasar
2.5 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
2.6 Pengertian Kebudayaan
2.7 Unsur-unsur Kebudayaan
2.8 Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
F. Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang langkah-langkah yang dikembangkan menjadi masalah
manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, dengan demikian jelas bahwa mata kuliah
ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin)
yang termasuk. Dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai
salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Pengertian Manusia menurut Para Ahli


2.      Hakekat Manusia
3.      Pengertian Ilmu Budaya Dasar
4.      Tujuan Ilmu Budaya Dasar
5.      Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar
6.   Pengertian Kebudayaan
7.      Unsur-Unsur Kebudayaan
8.    Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan

1.3Tujuan Penulisan

       Makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai
pembelajaran bagi penulis.Disamping itu,penulisan makalah ini juga diharapkan untuk:
1.      Mengetahui Pengertian Manusia menurut Para Ahli
2.      Mengetahui Hakekat Manusia
3.      Mengetahui Pengertian Ilmu Budaya Dasar
4.      MengetahuiTujuan Ilmu Budaya Dasar
5.      Mengetahui Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar
6.    Mengetahui Pengertian Kebudayaan
7.      Mengetahui Unsur-Unsur Kebudayaan
8.    Mengetahui Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
BAB II
       PEMBAHASAN

 2.1 Beberapa Pengertian Manusia menurut Para Ahli


1. Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih
makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup
secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul
multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2. Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk
yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan
makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di
dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan
faktor lingkungan.
3. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang
satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
4. Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan
seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
Pengertian Manusia 
Apa Pengertian ahli | Pengertian Manusia | Menurut Zakiyah Darajat (1994) bahwa manusia
dalam pandangan kebendaan hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi. Dari bumi asal
kejadiannya, di bumi di berjalan,dari bumi dia makan dan ke dalam bumi pula dia kembali.
Pengertian manusia menurut Poewadarminta (1983) bahwa manusia adalah makhluk yang
berakal budi (lawan dari binatang). 
Manusia dengan proses kejadiaannya berjalan berdasarkan dengan sunnatullah atau hukum alam.
Sumber penciptaan dan proses kejadiannya perlu dipahami agar manusia hidup tidak sombong
dan lupa diri dalam beribadah dan sebagai khalifah Allah di Bumi. 
Dapat kita cermati bahwa pengertian manusia oleh Zakiyah berkaitan dengan asal kejadian
manusia yang bersumber dari kitab suci Al Quran. Menjelaskan tentang tempat manusia hidup
dan berakhir. Sesuai dengan pengertian manusia oleh Zakiyah. Dijelaskan pula oleh Syahminan
Zaini (1984)bahwa definisi manusia adalah bagian dari alam besar yang ada di Bumi, sebagian
dari makhluk yang bernyawa. 
Senada dengan pengertian manusia diatas, ditambahkan oleh Bapak Abbas Mahmud al-
Aqqadbahwa manusia adalah orang orang yang bertanggung jawab, diciptakan dengan sifat sifat
ketuhanan.
    2.2 HAKEKAT MANUSIA
       a.      Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang  utuh

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.
Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh,tidak
dapat dilihat, tidak dapat dirasa, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal jiwa akan
terlepas dan akan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa
adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

       b.      Mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk
lainnya

Kesempurnaan terletak pada adab dan kebudayaannya, karena manusia dilengkapi oleh
akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu
menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan
manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,
keindahan, dan  kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya, dengan adanya perasaan, manusia
mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan
indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra,
tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan
luhur yang terdapat pada manusia, misalnya:
      ·         Perasaan intelektual
      ·         Perasaan estesis
      ·         Perasaan etis
      ·         Perasaan social
      ·         Perasaan diri
      ·         Perasaan religious

       c.       Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi


Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi factor factor  hayati dan budayawi.
Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal,
biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya.
Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan,
psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

       d.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan , mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan
estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan
mengungkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis ,
manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk bentuk
keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan.
Semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan
semakin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran. Semakin mendalam penghayatan terhadap
Tuhan semakin bermakna pula kehidupannya.

2.3 Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan
bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the
humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya
lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.

Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk
memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.Sedangkan Secara sederhana IBD
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.

Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam
kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun
banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya
dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar selalu
kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat,
dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam
kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma
masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang baik.

       2.4TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli dalam
suatu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya. Akan tetapi, Ilmu Budaya
Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha pengembangan kepribadian mahasiswa, dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik
yang menyangkut orang lain dan alam sertanya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut, Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
       ·         Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
       ·         Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka
tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
      ·         Mengusahakan agar mahasiswa sebaga calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli
dalam bisang disiplin masing-masing.
      ·         Mengusahakan wahana kokmunikasi para akademis agar mereka lebih mampu berdialog
satu sama lain. Dengan demikian, para akdemis diharapkan akan lebih lancer dalam
berkomunikasi.

2.5  Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar

Ada 2 masalah pokok yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkuo kajian
mata kuliah imu budaya dasar , yaitu :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah kemanusiaan dn


berbudaya yng dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kehidupan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah ilmu budya dasar tersebut diatas
manpak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.

Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :


- Manusian dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusisa dan penderitaan
- Manusia dn keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.

Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya yang tercakuo dalam pengetahuan budaya.
Perwujudan mngenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musical, ilsafat,
lukisan, patung dan sebagainya.
Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan lain ilmu yang terdapat dalam
pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar hanya mempergunkan karya-karya yang terdapat dalam
pengetahuan budaya untuk mendekti masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.

      2.6 PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan
definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang
berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai
anggota masyarakat.
Pada sisi yang agak berbeda, Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai
keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari
beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara
belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
      1.      Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:
      a.       Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan
manusia,    misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
      b.      Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
      2.      Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
diperoleh dengan cara belajar.
       3.      Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat
kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan
tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan
sehari-hari.

    2.7 UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan. Kebudayaan setiap masyarakat berbeda-


beda.   Namun, ada unsur-unsur pokok kebudayaan yang secara umum dimiliki oleh setiap
masyarakat. Unsur yang dimaksud sering disebut unsur-unsur kebudayaan universal (cultural
universals).

Beberapa ahli telah merumuskan unsur-unsur kebudayaan pokok. Para ahli tersebut, di
antaranya Melville J. Herskovits yang menyampaikan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu
alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.
Sementara itu Bronislaw  Malinowski  menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai
berikut:
     ·        Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat sebagai
upaya  menguasai alam sekitarnya.
     ·        Organisasiekonomi.
Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, termasuk keluarga sebagai lembaga pendidikan
yang utama.
     ·        Organisasi kekuatan.

Adapun C. Kluckhohn dalam karyanya Universals Categories of Culture memaparkan ada


tujuh unsur kebudayaan yang dianggap cultural universals, yaitu sebagai berikut
      1.      Sistem kepercayaan (sistemreligi).
Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada masyarakat
atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.
      2.      Sistem pengetahuan.
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada setiap
masyarakatnya.
      3.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat produksi,
senjata, dan sebagainya.
       4.      Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.
Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian,
peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.
      5.      Sistem kemasyarakatan.
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem kekerabatan,
organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.
       6.      Bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat yang tidak
memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.
      7.      Kesenian, baik seni rupa, seni suara, maupun seni lainnya.
Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan masyarakat
lainnya.

Selain unsur di atas, para hali mengemukakan unsur budaya sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
  ·        alat-alat teknologi
     ·        sistem ekonomi
     ·        keluarga
     ·        kekuasaan politik

       Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:


     ·        Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
     ·        Organisasi ekonomi
     ·        Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah   lembaga pendidikan utama)
     ·        Organisasi kekuatan (politik)

    
   2.8 HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungn antara manusia dan kebudayaan adalah mannusia sebgai
perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
walaupun dua duanya berbeda tetapi tetap satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan
setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dengannya. Tampak akhirnya keduanya merupakan ssatu kesatuan.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling
kait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahan yaitu:
      1.      Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dirinya.
       2.      Obyektivitas, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
       3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.

     Manusia dengan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau
kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
     
BAB III
PENUTUP

              3.1.        KESIMPULAN


Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1.         Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
2.         Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan      
bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
3.         Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari           
perkembangan manusia sebagai masyarakat.

                3.2.     SARAN

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para mahasiswa universitas pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai