Anda di halaman 1dari 21

ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
1. AMELIA RIZKI SYAFITRI ( 2010622011005 )
2. SONIA RAHMAWATI ( 2010622011004)
3. MUTIA CANDRA ( 2010622011002 )
4. INDAH WARVAH YUNISA ( 2010622011008 )
5. YUNI HARIANI ( 2010622010998 )
6. ABDUL RAHIM (2010622011012 )
7. BOBBY PRATAMA PUTRA ( 2010622011021)

DOSEN PENGAMPU :
EDRIAGUS SAPUTRA,S.Th.I,M,Ag
STIE SUMBAR PARIAMAN
PRODI AKUNTANSI
TA. 2020/2021
Kata Pengantar
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan penuh, penyusunan mengucapkan
alhamdulilahirabbilalamin, segala puji dan puja adalah milik allah, pencipta alam semesta ,
berkat hidayah dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi muhammad saw, yang telah
memberikn suri teladan bagi manusia dan sekaligus telah menjelakan segala persoalan
kehidupan manusia baik lewat al-qur'an maupun al-hadist.
Presentasi ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami dapat dari internet.
Presentasi yang telah kami buat ini dalam rangka memenuhi tugas dari kampus dan sebagai
bahan untuk belajar dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kami kelompok 1 menyadari bahwa presentasi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa
juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun presentasi ini.
Kami sadar bahwa presentasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata semoga presentasi ini bermanfaat bagi kami sendiri dan pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………………….1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………………………2

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………………….3


1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………3
1.2 Rumusan Masalah ………………………….…………………………………………………………………..3
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………….…………………………………………………………....3
Bab II Pembahasan ………………………………..…………………………………………………………………………….5
2.1 Pengertian Manusia…………………….………………………………………………………………………5
2.2 Hakikat Manusia………………………………………………….………………………………………………7
2.3 Kebudayaan Bangsa Timur…………………………………………………………………………………9
2.4 Pengertian Kebudayaan ……………………………………………………………………………………10
2.5 Unsur- Unsur kebudayaan…………………………………………………………………………………11
2.6 Wujud Kebudayaan…………………………………………………………………………………………..12
2.7 Orientasi Nilai Budaya………………………………………………………….……………………………13
2.8 Perubahan Kebudayaan……………………………………………………………………….……………15
2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan……………………………………………………………………...20
Bab III Penutup……………………………………………………………………………………………………………………22
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………….22
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………….…………..22
3.3 Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….……………….23
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang langkah-langkah yang dikembangkan
menjadi masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, dengan demikian jelas bahwa
mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang
keahlian (disiplin) yang termasuk dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya
Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-
nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Manusia
2. Hakekat Manusia
3. Kebudayaan Bangsa Timur
4. Pengertian kebudayaan
5. Unsur-Unsur Kebudayaan
6. Wujud Kebudayaan
7. Orientasi nilai budaya
8. Perubahan Kebudayaan
9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

1.3.Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami dan juga
sebagai pembelajaran bagi kami .Disamping itu,penulisan makalah ini juga diharapkan
untuk.
1. Mengetahui Pengertian Manusia
2. Mengetahui Hakekat Manusia
3. Kebudayaan Bangsa Timur
4. Pengertian kebudayaan
5. Unsur-Unsur Kebudayaa
6. Wujud Kebudayaan
7. Orientasi nilai budaya
8. Perubahan Kebudayaan
9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Bab II
Pembahasan
2.1. Pengertian Manusia
Secara etimologis, kata "manusia" berasal dari bahasa sanksekerta yakni dari kata
"manu" dan bahasa latin "mens" yang berarti berfikir,berakal budi atau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasi makhluk lain).
secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok(genus) atau seorang individu.
secara biologis manusia diklarifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk
manusia) yang artinya sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
secara kerohanian ,manusia dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi
dimana dalam agama dimengerti dalam hubunganya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup.

 Beberapa Pengertian Manusia menurut Para Ahli


1. Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas
memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap
keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan
antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2. Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah
makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan
menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan
kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
3. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur
yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
4. Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur
kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).

5. Nicolaus D. & A. Sudiarja


Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal.
Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmai dan rohani, sedangkan
disebut tunggal karena hanya berupa satu benda / barang saja.
6. Abineno J. I
Menurut Abineno J. I, manusia adalah “tubuh yang dilengkapi dengan jiwa /
berjiwa” dan bukan “jia abadi yang berada atau pun yang terbungkus di dalam
sebuah tubuh/badan yang fana/tidak nyata”.
7. Sokrates
Menurut Sokrates, pengertian manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua
kaki, yang tidak berbulu, dan memiliki kuku datar berukuran lebar.
8. I Wayan Watra
Menurut I Wayan Warta, manuisa merupakan makhluk yang dinamis yang
menganut trias dinamika yaitu cipta, karsa, dan rasa.
9. Erbe Sentanu
Menurut Erbe Sentanu, manusia merupakan makhluk sebaik – baiknya yang
diciptakan oleh Tuhan. Bahkan, dapat dikatakan manusia merupakan ciptaan
Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk citaannya yang
lain.
10. Agung. P. P.
Menurut Agung P. P., Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh / jiwa, dan akal
pikiran yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungannya.

Dari definisi diatas dapar disimpulkan manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang
diciptakan oleh Allah swt. baik dilihat dari segi jasmani dam rohaninya karena manusia
adalah makhluk yang bermasyarakat dan berbudaya.

2.2. Hakekat manusia


adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna
eksistensi manusia didunia yang memiliki karakteristik khas dan martabat khusus.

 Aspek-aspek hakikat manusia meliputi asal usul manusia(manusia sebagai makhluk


tuhan),struktur metafisika(manusia sebagai kesatuan badan-ruh), karakteristik dan
makna eksistensi manusia didunia(manusia sebagai makhluk individu,
sosial,berbudaya, susila, dan beragama).
 Aspek-aspek manusia
a. manusia sebagai makhluk tuhan
artinya manusia berkedudukan sebagai makhluk Tuhan YME maka dalam
pengalaman hidupnya terlihat bahkan dapat kita alami sendiri adanya fenomena
kemakhlukan(M.I.Soelaeman,1988),antaralain berupa pengakuan atas kenyataan
adanya perbedaan kodrat dan martabat manusia dari pada Tuhannya.Manusia
merasakan dirinya begitu kecil dan rendah dihadapan Tuhannya Yang Maha
Besar dan Maha Tinggi.Manusia memiliki keterbatasan dan
ketidakberdayaannya,manusia serba tidak tahu,sedangkanTuhan
serbaMahaTahu. Manusia
b. manusia kesatuan badan-ruh
artinya sebagai kesatuan badani-rohani,manusia hidup
dalam ruang dan waktu,sadar akan diri dan lingkungannya,mempunyaiberbagai
kebutuhan, insting,nafsu,serta mempunyai tujuan.Selain itu,mempunyai potensi
untuk beriman dan bertakwa kepada TuhanYl YME dan potensi untuk berbuat
baik,potensi untuk mampu berpikir(cipta), potensi berperasaan(rasa), potensi
berkehendak
(karsa), dan memiliki potensi untuk berkarya.
c. manusia sebagai makhluk individu
artinya manusia sebagai satu kesatuan yang tak dapat dibagi,memiliki perbedaan
dengan manusia yang lainnya sehingga bersifat unik dan merupakan subjek yang
otonom.
d. manusia sebagai makhluk sosial
artinya pribadi(individu) adanya hubungan
pengaruh timbal balik antara individu dengan sesamanya,manusia atau individu
membutuhkan atau memerlukan manusia atau individu lain dalam hidupnya agar
individu tersebut dapat memenuhi tugas-tugas perkembangannya
e. manusia sebagai makhluk susila
Artinya ada kebebasan berbuat ini juga selalu berhubungan dengan norma-
norma moral dan nilai-nilai moral yang juga harus dipilihnya. Oleh karena
manusia mempunyai kebebasan memilih dan menentukan perbuatannya secara
otonom maka selalu ada penilaian moral atau tuntutan pertanggung-jawaban
atas perbuatannya.
f. manusia sebagai makhluk berbudaya
artinya makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu
hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu
berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak
menyandang gelar manusia berbudaya.
g. manusia sebagai makhluk beragama
Artinya Manusia hidup beragama karena agama menyangkut masalah-masalah
yang bersifat mutlak maka pelaksanaan
keberagamaan akan tampak dalam kehidupan sesuai agama yang dianutmasing-
masing individu. Hal ini baik berkenaan dengan sistem
keyakinannya,sistemperibadatan maupun pelaksanaan tata kaidah yang
mengatur hubungan manusiadengan Tuhannya, hubungan manusia dengan
manusia serta hubungan manusiadengan alam.
2.3 Kebudayaan bangsa timur
Kepribadian Bangsa Timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai
sifat toleransi tinggi. Dan kita tinggal di Indoensia termasuk ke dalam Bangsa Timur, di dunia
Bangsa Timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Bangsa Timur identik
dengan benia asia yang penduduknya berkulit hitam, berkulit sawo matang dan adapula
yang berkulit putih dan mata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang Timur lebih sopan
dan tertutup mungkin karena kebanyakan orang timur memeluk agama islam dan
menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun dizaman yang sekarang ini orang
timur kebanyakan meniru kebiasaan orang arat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai
atau bertentangan dengan kebiasaan orang Timur dapat memengaruhi kejiwaan orang
Timur itu sendiri.

Pada umumnya kepribadian Bangsa Timur adalah sangat terbuka dan toleran bangsa
lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namaun
walaupun kita sudah tahu banyak tentang kehidupan Bangsa Timur kita tidak bisa selalu
beranggapan bahwa kepribadian Bangsa Timur lebih baik dari Bangsa Barat. Karena semua
hal pasti ada sisi positif dan negarifnya. Tidak ada didunia ini yang sepenuhnya baik.

 Contoh kehidupan bangsa Timur yang masih dilestarikan


1. Ramah Tamah
Ramah tamah terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka
saling memberikan salam, tersenyum atau basabasi menawarkan makanan atau
minuman. Bangsa Timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang
tumbuh dilingkungan masyarakat.

2. Gotong Royong
Gotong royong yang biasa dilakukan masyarakat saat hari libur untuk membersihkan
solokan, sampah, rumput-rumput atau membenarkan jalan yang rusak adalah salah
satu yang biasa Bangsa Timur lakukan hingga sekarang.

3. Kesopanan
Salah satu contoh sifat kesopanan dengan membungkukkan sedikit badan kedepan
jika bertemu orag yang lebih tua juga saah satu dominan dari kebudayaan Bangsa
Timur.
2.4 Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan = cultural (bahasa belanda) = cultural (bahasa Inggris) berasal dari


perkataan Latin "Colere" yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah
arti culture sebagai "Segala daya aktivitet manusia untuk mengolah dan merubah alam".

Dilihat dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
"buddhayah", yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

Pendapat lain mengatakan, bahwa "budaya" adalah sebagai suatu perkembangan dari
kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, karena itu mereka membedakan
antara budaya dengan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa
data rasa tersebut.

 Definisi Kebudayaan menurut para ahli

1. Ahli Antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis


dan ilmiah adalah E.B Tylor dalam buku yang berjudul "Primitive Cultural" bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang didalamnya terkandung ilmu
pengetahuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota
masyarakat.

2. R. Linton dalam buku "The Cultural baekground of personality", menyatakan


bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang
unsur-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota
masyarakat tertentu.

3. C. Klukhohn dan W.H Kelly mencoba merumuskan definisi tentang kebudayaan


sebagai hasil tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah; hukum,
psychologi yang implisit, explisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu
berbagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.

4. Melville J. Herskovits, seorang ahli antropologi Amerika mendefinisikan


kebudayaan adalah "Man made part of the environment" (bagian dari lingkungan
buatan manusia)

5. Dawson dalam buku "Age of the gods", mengatakan bahwa kebudayaan adalah
acara cara hidup bersama (culture is common way of life).

Kesimpulannya:
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia
untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Untuk lebih jelas dapat dirinci sebagai berikut:

 Bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia,
Karena itu meliputi:
o Kebudayaan material (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda- benda
ciptaan manusia, misalnya: alat-alat perlengkapan hidup.

o Kebudayaan non material (bersifat rohaniah), yaitu semua yang tidak dapat
dilihat dan diraba, misalnya : religi, bahasa, ilmu pengetahuan.

 Bahwa kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya
mungkin di peroleh dengan cara belajar.

 Bahwa kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tampa


masyarakat akan sukarlah bagi manusia untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya
tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia baik secara individual maupun
masyarakat, dapat mempertahankannya.

2.5. Unsur-unsur kebudayaan


Adapun unsur kebudayaan yang bersifat universal yang dapat kita sebut sebagai isi
pokok tiap kebudayaan di dunia, ialah:

 Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari misalnya: pakaian,


perumahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.
 Sistem mata pencahariannya dan sistem ekonomi. Misalnya: pertanian,
permakaman, sistem produksi.
 Sistem kemasyarakatan, misalnya: kekerabatan, misalnya perkawinan, sistem
warisan.
 Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
 Ilmu Pengetahuan.
 Kesenian, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak.
 Sistem Religi.

Masing-masing unsur kebudayaan ini pasti menjelma dalam ke-tiga wujud budaya yaitu :
wujud sistem budaya, sistem sosial, dan unsur budaya fisik.
2.6 .Wujud kebudayaan
Prof. Dr. Koenjoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam
yaitu:
 wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya.
 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
 wujud kebudayaan sebagaibenda-benda ahli karya manusia.

Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dan
di foto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak
tersimpan dalam arsip kartu komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini
banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-
gagasan ini tidak tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu
sistem, disebut sistem budaya atau cultural system, yang dalam bahasa Indonesia disebut
adat-istiadat.

Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau social system, yaitu mengenai
tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia
yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola
tertentu.Sistem sosial ini bersifat konkret sehingga bisa diobservasi,dipotong dan
didokumentir.

Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia
dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkret berupa benda-benda yang bisa diraba,dipotong
dan dilihat.Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkaran hidup tertentu yang makin
menjauhkan manusia dari lingkungan alamnya sehingga bisa memengaruhi pola berpikir dan
berbuatnya.

2.7 Orientasi Nilai Kebudayaan Secara Umum dan Secara Pribadi luckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa orientasi nilai kebudayaan secara
umummerupakan sebuah konsep ruang lingkup luas yang hidup dalam alam fikiran
sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam
hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem
nilai – nilai budaya.

Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat
ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok
tersebut adalah:

(1) masalah hakekat hidup,


(2) hakekat kerja atau karya manusia,
(3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,
(4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan
(5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Berbagai kebudayaan mengkonsepsikan masalah universal ini dengan
berbagai variasi yang berbeda. Seperti:
1. masalah pertama, yaitu mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak
kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu
buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha
untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan nirwana, dan
mengenyampingkan segala tindakan yang dap-at menambah rangkaian hidup
kembali (samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini sangat
mempengaruhi wawasan dan makna kehidupan itu secara keseluruhan.
Sebaliknya banyak kebudayaan yang berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu
konsep – konsep kebudayaan yang berbeda ini berpengaruh pula pada sikap dan
wawasan mereka.
2. Masalah kedua mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada
kebudayaan yang memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan
hidup (survive) semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi
ada juga yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan
kehormatan. Namun, ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi
prestasi. Mereka ini berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
3. Masalah ketiga mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang
memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus
usaha dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan
yang berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup
masyarakatnya.
4. Masalah keempat berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam.
Ada yang percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia.
Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni
dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola
aktivitas masyarakatnya.
5. Masalah kelima menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan
hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah,
mengambil keputusan dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan
horizontal (koleteral) antar individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi,
kemerdekaan dan kemandirian seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat
eligaterian. Sebaliknya kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung
untuk mengembangkan orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau
pemimpin). Orientasi ini banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic
(kebapaan). Tentu saja pandangan ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan
mobilitas sosial masyarakatnya.

Inti permasalahan disini seperti yang dikemukakan oleh Manan dalam Pelly (1994)
adalah siapa yang harus mengambil keputusan. Sebaiknya dalam sistem hubungan
vertikal keputusan dibuat oleh atasan (senior) untuk semua orang.
Kalau menurut saya secara pribadi orientasi nilai kebudayaan merupakan
pengenalan nilai dari budaya suatu daerah yang berharga dan harus dijaga oleh
pemiliknya yaitu manusia yang menempati daerah itu. Jika tidak dijaga maka harus
terima bila kebudayaan itu diambil oleh masyarakat dari daerah lain. Karena kadang
sesuatu yang kita sia-siakan bisa saja sangat berharga di mata orang lain.

28. Perubahan Kebudayaan


Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dikarenakan adanya
ketidaksesuaian terhadap unsur-unsur budaya. Perubahan kebudayaan biasanya terjadi
karena adanya ketidakserasian terhadap fungsi yang ada pada kehidupan. Seiring
dengan berkembangnya zaman maka perubahan kebudayaan akan terus terjadi, hal ini
dikarenakan perubahan kebudayaan terjadi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perubahan kebudayaan merupakan cara baru dalam upaya perbaikan terhadap
bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya. Perubahan kebudayaan
mencakup berbagai hal mulai dari kesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, bahkan
sistem kemasyarakatan. Para ahli mengemukakan pendapat mengenai pengertian
perubahan kebudayaan. Berikut ini pengertian perubahaan kebudayaan menurut para
ahli.
1. Samuel Koenig
Samuel Koenig mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan yaitu
suatu cara untuk memodifikasi hal yang ada pada pola-pola kehidupan manusia.
Adapun terjadinya sebuah modifikasi disebabkan karena faktor internal maupun
eksternal. (baca juga: Pengertian Budaya)
2. Selo Soemardjan
Selo Soemardjan mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan
adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang dapat
mempengaruhi suatu sistem sosial, baik itu sikap, nilai-nilai, maupun pola perilaku
seseorang yang ada diantara kelompok dalam masyarakat.Artikel lainnya: Sejarah
Kerajaan Kediri – Ciri Ciri Kelompok Sosial
3. John Lewin Gillin dan John Philip Gillin
Menurut John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin, perubahan kebudayaan adalah cara
hidup yang bervariasi yang terjadi karena disebabkan oleh perubahan kondisi
geografis termasuk ideologi , komposisi penduduk. (baca juga: Pemberontakan PKI
Madiun)
Itulah pengertian perubahan kebudayaan secara umum dan menurut para ahli.
Perubahan kebudayaan terjadi disebabkan karena adanya beberapa faktor.
Pembahasan selanjutnya faktor yang mendorong terjadinya perubahan kebudayaan.

Faktor Terjadinya Perubahan Kebudayaan


Terjadinya perubahaan kebudayaan tentunya disebabkan karena ada faktor yang
mendorong terjadinya perubahan tersebut. Faktor yang mempengaruhi perubahan
kebudayaan meliputi faktor internal dan juga eksternal. Berikut ini penjelasan
lengkap mengenai faktor internal dan juga faktor eksternal terjadinya perubahan
kebudayaan.

1. Faktor internal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:


Terjadinya perubahan demografis. Perubahan itu mencakup perubahan ukuranm
struktur, dan juga distribusi penduduk. Contoh dari perubahan demografis yaitu
kelahiran, kematian, dan juga migrasi. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)
 Adanya penemuan baru baik itu ide ataupun alat, atau dapat juga
menyempurnakan penemuan baru tersebut dan memperbaharui ataupun
mengganti yang ada.
 Adanya konflik sosial di dalam masyarakat. Dengan adanya konflik sosial
maka dapat merubah suatu kepribadian orang yang ada pada bagian
masyarakat tersebut. Contohnya seseorang yang tiba-tiba menjadi pendiam,
tidak mau bersosialisasi dengan orang lain.
 Adanya pemberontakan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
perubahan kebudayaan pada struktur pemerintahan. (baca juga: Faktor
perubahan Sosial)
2. Faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:
 Terjadinya peperangan merupakan faktor eksternal terjadinya perubahan
kebudayaan. Dengan adanya peperangan maka akan terjadi perubahaan
unsur-unsur budaya pada suatu negara baik dalam unsur ekonomi, sistem
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian ataupun sistem kemasyarakatan.
(baca juga: Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia)
3. Faktor eskternal kedua yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan yaitu
adanya pengaruh budaya lain.
 Adanya pengaruh budaya lain biasanya lebih mudah terjadi pada masyarakat
yang terbuka, karena masyarakat terbuka
Contoh Perubahan Sosial Budaya

kalian juga bisa baca mengenai bentuk dan dampak perubahan sosialbudaya untuk lebih
memahami contoh-contoh perubahannya, jika sudah berikut ini 18contoh perubahan sosial
budaya yang sudah kami kumpulkan :

1. Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang
besar dalam cara kita berkomunikasi. Dulu kita sering melakukan surat-menyurat,
dikirim terus menunggu balasan, kalau apes mungkin surat kita kekirim ke orang lain.
Kalau sekarang sangat mudah, pakai smartphone ataupun Komputer kita bisa
berkomunikasi secara kilat dengan berbagai media aplikasi.
2. Pakaian
Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi, masyarakat mulai mengubah cara
berpakaian mereka.
Tadinya masyarakat kerap memakai baju tradisional atau baju adat daerah masing-
masing, kalau sekarang mereka memakai baju bisa karena mengikuti trend atau
sekedar ingin mengenakan sesuai selera mereka.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup kebanyakan orang juga berubah, ada yang menjadikan sebagai gaya
hidup yang baik seperti vegetarian. Namun ada pula yang sesat seperit
mengkonsumsi narkoba.

4. Pertanian
Ada petani yang cerdas memanfaatkan perubahan sosial budaya dengan cara
meningkatkan produktifitas kerjanya dengan teknologi yang sudah berkembang
namun ada pula yang tidak.
Selain itu kasus di Indonesia bisa dibilang dalam sektor pertanian sangat menurun
karena cenderung suka membeli produk dari negara lain dibandingkan dengan
produk lokal.
5. Westernisasi
Westernisasi atau kebarat-baratan sudah bukan hal langka untuk dijumpai, bahkan
di Indonesia sendiri sudah lama terjangkit seperti masuknya budaya Halloween
maupun Valentine yang kontroversial.
6. Ekonomi
Dalam faktor ekonomi, hampir menyinggung seperti ekonomi. Contoh saja
masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negri dibanding dalam negri. Membeli
barang merk luar negeri dibanding negara sendiri.
7. Kepercayaan (Religi)
Contoh nyata, dahulu orang Indonesia berpegang teguh pada ajaran nenek moyang
atau leluhur mereka yang telah tiada, namun sekarang mereka mengedepankan
logika dan dengan bukti-bukti yang telah ada.
8. Pola Hidup
Semakin kesini masyarakat lebih memilih membeli sesuatu dibanding membuat
sesuatu, mungkin saja karena kita terlena dengan teknologi yang ada.
9. Perilaku
Dalam kasus ini banyak contoh anak yang suka membantah kepada orang tua
mereka.
10. Emansipasi Wanita
Emansipasi wanita semakin berkembang, di Indonesia tempo dulu wanita hanya
berperan sebagai pendukung rumah tangga yang kerjaanya di rumah terus. Sekarang
mereka bisa bekerja sesuai kemampuan mereka.
11. Masyarakat Semakin Kritis
Teknologi informasi semakin berkembang, berbagai media cetak online maupun
offline banyak beredar. Namun kita harus bisa mengolah informasi yang ada dengan
fakta yang memang benar-benar valid.
12. Model Rambut
Banyak pelajar yang suka mencontoh artis idola mereka sehingga menimbulkan efek
“hitz” dalam pergaulan mereka. Namun juga harus dalam pengawasan yang pas
supaya apa yang mereka lakukan tidak berlebihan.
13. Kesenian
Karena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri, beberapa
kesenian asli dari Indonesia sudah jarang ditemukan. Namun tetap saja masih ada
yang populer dan dilestarikan hingga saat ini.
14. Permainan
Dalam hal permainan juga ditemukan banyak kasus permainan asli Indonesia yang
hilang. Adminpun sudah tidak menjumpai permainan congklak ataupun sundamanda
di daerah sini, lebih banyak yang memilih bermain online game seperti DOTA
ataupun game console.
15. Bahasa
Contoh perubahan sosial budaya yang lainnya ialah penggunaan bahasa. Di
Indonesia sendiri banyak masyarakat yang sudah kurang peduli terhadap bahasa
daerah mereka, bisa buktiin sendiri deh berapa orang yang bisa pelajaran bahasa
daerah di sekolamu.
16. Industri
Munculnya revolusi industri membawa perubahan besar, banyak ketimpangan,
pengangguran dan gerakan sosialis juga masih banyak lainnya.
17. Pendidikan
Contoh simplenya seperti sekarang, kalian yang sedang belajar di cerdika.com atau
media online lainnya. Pembelajaran juga tidak usah dari sekolah langsung, referensi
banyak bertebaran. Di sekolah-sekolah tertentu juga biasanya tersedia komputer
untuk pembelajaran.
18. Budaya
Sudah banyak contoh budaya yang berubah akibat perubahan sosial budaya, dari
perayaan yang sebelumnya tidak ada di Indonesia seperti valentine, budaya
merayakan ulang tahun dan sebagainya. Selain itu banyak anak muda yang suka
budaya Jejepangan seperti Cosplay.
19. Sopan santun
Karena kondisi lingkungan maupun background keluarga, sopan santun seseorang
bisa berubah. Yang dulunya menjadi baik sekarang bisa hilang rasa sopan santun
mereka.
20. Tempat tinggal
Rumah daerah sepertinya sudah jarang ditemui. Sekarang banyak masyarakat yang
sudah beralih dari rumah daerah menjadi rumah modern ataupun gedung
apartemen.
21. Musyawarah
Sekitar tahun 1900an masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menyelesaikan
suatu permasalahn dengan cara musyawarah. Semua anggora masyarakat yang
datang akan memberikan pendapat dan juga pertimbangan.
Pemimpin dalam musyawarah tersebut akan mengambil keputusan dari yang
disepakati bersama.
Namun mulai tahun 2000an, kegiatan seperti ini cenderung memudar

2.9. Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan
dalamkehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta
dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun
kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa
merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai
perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-
hari oleh manusia

Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai


dwitunggal,maksudnya,walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang
butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.

Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan


Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau
biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan
diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap
percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi,
rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-
hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan
yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan
berbudaya
2. Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan
peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan
aktivitas manusia.
3. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari
perkembangan manusia sebagai masyarakat.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kita paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini .Dengan dibuatnya
makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran
pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para mahasiswa pada umumnya

3.1 Daftar pustaka


Widagdho,Djoko.2010.Ilmu Budaya Dasar.

Jakarta:Bumi Aksara

Tri Prasetya ,Joko.2013.Buku Ilmu Budaya Dasar(MKDU).Jakarta:Rineka Cipta

Armen.2015.Buku Ajar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Deepublish.

https://www.google.com/amp/s/pelayananpublik.id/2019/08/24/tentang-manusia-
pengertian-asal-usul-dan-jenisnya/amp/

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/

http://repository.ump.ac.id/5451/3/BAB%20II_AMAM%20SOLIHUN_PAI%2712.pdf

https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/

http://nissaaarifiani.blogspot.com/2017/03/kebudayaan-bangsa-timur.html?m=1

http://yessicasuvanni4.blogspot.com/2017/01/orientasi-nilai-budaya-orientasinilai.html?
m=1

https://materiips.com/pengertian-perubahan-kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai