Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN SAMPUL

MAKALAH
INDIVIDU DAN MASYARAKAT
(MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN DASAR BUDAYA)

Disusun Oleh:
1. Santi (G40120010)
2. Windi (G40120028)
3. Viviyani (G40120012)
4. Maria Ulfa (G40120050)
5. Nurul Annisah (G40120037)
6. Regita Rohmat (G40117062)
7. Putri Ayu Nasmal (G40120015)
8. Huyyatul Magfirah (G40120006)
9. Munawwarah Rasdani Rahim (G40120017)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Individu dan Masyarakat” dengan lancar dan baik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi teman-teman mahasiswa dan juga penulis tentang materi ini.

Terselesaikannya karya tulis ini tidak terlepas dari dukungan dari banyak pihak
disekitar penulis. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Akbar, S.IP.,M.AP selaku dosen dan juga pembimbing mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan penulis.

Dalam pembuatan makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki penulis , oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritikan agar dalam pembuatan karya tulis ini dapat lebih baik lagi. Semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palu, 30 Oktober 2020

Penulis

ii
2 DAFTAR ISI
Contents

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Individu Menurut Para Ahli ................................................... 3


B. Manusia Selaku Individu .......................................................................... 4
C. Manusia selaku makhluk sosial ................................................................ 6
D. Pengertian Masyarakat ............................................................................. 7
E. Status dan Peran Individu dalam Masyarakat .......................................... 8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 10

A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
1. BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan dengan segala
kesempurnaannya mulai dari cara berpikir serta cara mengendaliakan diri. Tidak
hanya itu, Tuhan juga memberi manusia diberikan nafsu juga hasrat, yaitu
keingina untuk mencapai tujuan apapun yang diinginkannya.
Dengan kelebihan akal pkiran dan juga budi pekerti yang dititipkan Tuhan
ini, manusai mampu berpikir tentang bagaimana cara agar dia dapat hidup dan
juga cara untuk bertahan hidup. Dengan perkembangan pola pikir yang luas,
diharapkan manusia mampu memecahkan jalan keluar dari masalah yang
dihadapinya.
Seperti yang sudah banyak kita dengar kalimat bahwa “manusia adalah
makhluk sosial”, antara manusia satu dengan manusia lainnya, akan selalu saling
membutuhkan. Dibutuhkan interaksi untuk saling bersosialisasi, maka dari itu
inilah pentingnya berkomunikasi. Karena komunikasi merupakan salah satu
aktivitas yang paling fundamental dalam kehidupan umat manusia.
Berdasarkan teori dasar Biologi, kehidupan manusia terdapat dua kebutuhan,
yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menurut Harold D. Laswell hal
ini yang menyebabkan adanya tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab mengapa
manusia perlu berkomunikasi. Yaitu Hasrat manusia untuk mengontrol
lingkungannya, upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, dan
juga upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Dari uraian yang
sudah penulis tuliskan diatas, di dalam makalah ini penulis akan membahas dan
menguraikan pengertian dan juga memahami materi tentang individu dan
masyarakat serta peran keduannya dalam kehidupan sosial.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa peranan individu dalam masyarakat?
2. Bagaimana kehidupan masyarakat?
3. Apa saja pranata-pranata sosial yang ada di masyarakat?
4. Bagaimana struktur sosial budaya?
5. Bagaimana proses sosial budaya?

C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas sehingga dapat diketahui tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Agar dapat mengetahui & memahami peranan individu dalam
masyarakat.
2. Agar dapat mengetahui & memahami kehidupan masyarakat
3. Agar dapat mengetahui & memahami tentang pranata-pranata sosial
budaya yang ada di masyarakat
4. Agar dapat mengetahui & memahami struktur sosial budaya
5. Agar dapat mengetahui & memahami proses sosial budaya

2
2 BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu Menurut Para Ahli


Berikut merupakan beberapa pengertian individu menurut para ahli yaitu
sebagai berikut.
1. Menurut Dr. A. Lysen mengartikan individu sebagai “orang-orang”, sesuatu
yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, kesatuan
yang terbatas.
2. Menurut M. J Langeveld (seorang pakar pendidikan yang tersohor di Negeri
Belanda) bahwa setiap anak manusia, manusia dilahirkan telah dikaruniai
potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya
sendiri. Tidak ada diri individu yang identic dimuka bumi, bahwa dua anak
kembar yang berasal dari satu telurpun yang lazim dikatakan seperti pinang
dibelah dua, serupa dan sulit dibedakan satu dari yang lain, hanya serupa
tapi tidak sama, apalagi identic.
3. Menurut Marthen Luter, individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu
satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep
Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai
mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan
hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. Raga, merupakan bentuk
jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu
dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama. Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda
isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan Rasio
atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan
diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan
merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca. Rukun atau
pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling

3
melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk
suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat
4. Menurut Sujatmiko Eko pengertian individu adalah orang seorang; pribadi
orang (terpisah dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri sendiri,
secara fisiologi bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan
sesamanya).

B. Manusia Selaku Individu


Individu adalah seorang manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai
suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi dan merupakan satu kesatuan antara
jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang. Setiap individu
mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik,
kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman atau arti
tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang
manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3
naluri, yaitu:
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
2. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup telah menimbulkan berbagai
kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan
fisiologis yang terdiri dari makan, minum, dan perlindungan. Semua
kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana manusia tinggal. Dalam
memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi. Teknologi
dapat diartikan sebagai cara-cara atau alat yang dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup
peralatan modern atau mesin saja. Panah untuk berburu, bertani berpindah-
pindah dan alat sederhana lain termasuk kedalam teknologi. Kebutuhan
manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau
individu hidup berkelompok dengan individu lainnya.
3. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan
4. Naluri untuk mempertahankan keturunan menuntut adanya kebutuhan akan
rasa aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman,

4
binatang liar atau manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis
bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan
bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha
untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun
keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung
pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumnya dibuat dari kayu
atau bambu dengan model atap segitiga, kerucut dan sering kali dibawahnya
tidak langsung menyentuh tanah, tetapi bertonggak atau berkolong. Di iklim
sedang rumah banyak dibangun dari bata atau tanah atapnya rata.
Sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan
bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan
mentah yang ada dilingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis manusia juga merupakan cerminan dari adanya
ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk
meneruskan keturunan.
5. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan

Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada
di sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun manusia lainnya. Adanya
perbedaan alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran
tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam,
putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya
manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan menggunakan tangan,
sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian,
bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari
tahu. Pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan siapa telah melahirkan sistem
pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan
tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan spritual atau batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu
dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut
teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara atau alat untuk memenuhi kebutuhan

5
material manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan
memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dari
pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena
itu dalam memenuhi naluri ingin tahu dan mencari kepuasan pun tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan kelompok.

C. Manusia selaku makhluk sosial


1. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri
dengan lingkunganya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung
kepada individu lain. Ia belajar berjalan,belajar makan,belajar berpakaian,
belajar membaca,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
2. Menurut malinowski(1949),salah satu tokoh ilmuan Antropologi dari
polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain
dalam kelompoknya dapat terlihat daru usaha usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan
melalui perantaraan kebdayaan.
3. Rasa aman secara khusus tergantung kepada sistem perlindungan dalam
rumah,pakaian dan peralatan.perlindungan secara umum,dalam pengertian
gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia
berkelompok.untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup
berkelompok ini,diciptakan aturan aturan dan kontrol kontrol social tentang
apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota
kelompok.selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan
kelompok untuk tercapainya tujuan bersamas.

6
D. Pengertian Masyarakat
Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok
manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat
satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok
manusia di sini, tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi
jumlahnya minimal 2 orang. Anderson dan Parker (Astrid: 1977), menyebutkan
bahwa masyarakat adalah:
1. Adanya sejumlah orang
2. Tinggal dalm suatu daerah tertentu
3. Mengadakan hubungan satu sama lain
4. Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama
5. Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaaan
solidaritas
6. Adanya saling ketergantungan
7. Masyarakat merupakan suatu system yang diatur oleh norma-norma/aturan-
aturan tertentu,
8. Menghasilkan kebudayaan.

Menurut Soejono Soekamto (1987), beberapa ciri masyarakat perkotaan yang


menonjol adalah:
1. Kehidupan beragama kurang karena disebabkan adanya cara berpikir yang
rational, yang berdasakan pada perhitungan-perhitungan eksak;
2. Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain;
3. Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-bats yang nyata;
4. Banyak peluang mendapat kerja daripada orang desa;
5. Jalan pikiran yang rasional menyebabkan interaksi sosial berdasarkan
kepentingan daripada faktor pribadi;
6. Jalan kehidupan yang cepat mengakibatkan pentingnya faktor waktu;
7. Perubahan sosial tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya
pengaruh dari luar.

7
E. Status dan Peran Individu dalam Masyarakat
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan
(status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang
yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah
posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai
kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang
beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai
dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya
agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi
mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi
kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga
keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat
tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang
berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau
TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama
untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi
kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk
menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang
dalam masyarakat ada 2 macam:
1. Ascribed status yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan
atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang
bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi
raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra
walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini
sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa
menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk
masuk ke dalm status ini.

8
2. Achieved status yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau
perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena
memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil
masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya
setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan
masing-masing individu dalam beprestasi.

Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang


yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi
tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya,
seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan
ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang
dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.

9
3 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi sosial
beragam ada yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok.
Dalam hal ini, individu masyarakat berinteraksi dengan masyarakat.
Sebagaimana telah diketahui individu merupakan mahkluk sosial yang
membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana
terdapat penggelongan masyarakat , atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh
masyarakat itu sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan
bentuk-bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan masyarakat.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan, penulis mempunyai saran kepada
pembaca bahwasanya dalam berinteraksi sosial, sebaiknya kita dapat memilah dan
memilih mana yang berdampak positif pada kehidupan kita, dan mana yang
berdampak negatif. kita harus berpegang dengan aturan norma yang tumbuh dalam
masyarakat, sehingga tercipta keselarasan dalam proses sosial antara individu dan
masyarakat.

10
4 DAFTAR PUSTAKA
https://jaririndu.blogspot.com/2012/01/makalah-individu-dan-
masyarakat.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai