Kelompok 1 :
Dosen pembimbing :
Destuliadi,S.H.,M.H
FAKULTAS SYARIAH
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan karunia, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap mengalir deras pada pejuang kita yang
namanya populer dan berkibar di seluruh dunia, Nabi Muhammad SAW dengan
perjuangan beliaulah kita dapat berada dalam cahaya islam dan iman.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I :
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
C.Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II :
BAB II
PENUTUP .................................................................................................. 15
A.Kesimpulan .............................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individuan dan makhluk
social memiliki fungsi masing – masing dalam menjalankan perannya dalam
kehidupan. Sebagai makhluk individu manusia merupakan bagian dari unit
terkecil dari kehidupan social atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk
sebagai makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat,manusia
merupakan kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya
masing – masing dari kedua hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu
harus mengetahui dari peranannya masing – masing tersebut.
B.Rumusan Masalah
1
1.Apa defenisi hakikat manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?
C.Tujuan
D.Metode Penelitian
2
BAB II
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
Individu berasal dari bahasa Latin yaitu Individuum yang berarti tidak
dapat dibagi. Kata individu merujuk pada perseorangan manusia.. Makna tak
dapat dibagi dalam konteks manusia ini merujuk pada unsur yang dimiliki oleh
manusia yaitu jiwa dan raga yang mana keduanya,tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya. Keduanya memiliki fungsi yang saling mendukung dan tidak
akan saling tumpang tindih karena keduanya memiliki peran masing -
masing.Secara biologis manusia lahir dengan kondisi fisik yang sempurna
sebagaimana penciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia memiliki ciri
fisik yang berbeda yang dengannya memudahkan untuk membedakan satu dengan
yang lainnya. Hal ini kemudian dikenal sebagai suatu ciri fisik yang khas yang
melekat pada manusia, oleh karena itu manusia disebut unik karena juga memiliki
perbedaan secara fisik dengan manusia lainnya.
Unsur penyusun diri manusia yaitu fisik atau disebut juga dengan raga
atau jasmani memiliki fungsi yaitu untuk membantu manusia melakukan
pekerjaan fisik atau melakukan aktivitas sehari-hari. Manusia berjalan, bekerja
bahkan tertawa dan kegiatan lainnya dijalankan oleh fisik manusia. Oleh karena
itu, unsur raga/jasmani/fisik ini memiliki peran yang cukup signifikan dalam
hidup manusia.Disamping itu manusia juga terdiri dari unsur jiwa atau disebut
juga sebagai unsur rohani atau psikis. Unsur ini termasuk didalamnya perasaan,
3
emosional, unsur relijius dan lain sebagainya. Unsur ini akan mempengaruhi
tindakan manusia dari dalam. Hal ini berarti tindakan manusia sangat berkorelasi
dengan kondisi jiwanya. Seseorang yang bertingkahlaku baik akan dihubungkan
dengan kondisi kejiwaan yang sehat, dan begitu pula sebaliknya tindakan
seseorang yang dinilai tidak baik akan dikaitkan dengan kondisi
kejiwaannya.Korelasi ini berkaitan dengan peran yang saling melengkapi antara
unsur jiwa dan unsur raga pada manusia. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan
dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari.
Kegiatan manusia tidak semata-mata digerakkan oleh jasmaninya, tetapi juga
aspek rohaninya. Sehingga penting sekali bagi setiap manusia untuk memelihara
unsur jiwa dan raganya.
4
makhluk sosial.Hal ini juga tidak terlepas dari kehidupan manusia yang selalu
membutuhkan bantuan orang lain.
َت لِّ ۡل ٰعلِ ِم ۡين َ ِم َواَ ۡل َوانِ ُكمۡؕ اِ َّن فِ ۡى ٰذلaۡاختِاَل فُ اَ ۡل ِسنَتِ ُك
ٍ ك اَل ٰ ٰي ۡ ض َو ُ َو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖه خَ ۡل
ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل
ِ ت َوا َ ۡر
Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi,
perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui1.
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai
dua keinginan pokok,yaitu :
1
Ahmad Muhammad Yusuf Ensiklopedia Tematis Ayat Al- qur’an dan Hadist, 2009(Jakarta, Widya
cahaya),Jilid 5 hal.419
5
B.Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
6
Berdasarkan penjabaran pada empat poin diatas, maka manusia akan
berusaha untuk mewujudkan hal-hal tersebut. Dan diperlukan sifat individualistik
agar kebutuhan tersebut dapat dicapai.Namun, meskipun demikian tak jarang kita
temui dalam proses pemenuhan akan kepentingan tersebut menjadikan sesorang
memiliki sifat individualistik yang menjadikannya egois dan apatis pada kondisi
sekitarnya. Seseorang dapat bersikap tak berempati, acuh, egois atau bahkan tak
mau membantu sesama karena khawatir tidak terpenuhi kebutuhannya.Disamping
itu, kondisi tersebut dapat menjurus pada timbulnya persaingan yang tidak sehat.
Akibatnya masyarakat akan menjadi tidak tertib, penuh konflik dan persaingan
serta saling memaksakan kehendak. Atau bahkan yang lebih dikhawatirkan lagi
kondisi ini dapat memicu timbulkan permusuhan atau perpecahan dalam
kehidupan bermasyarakat
7
Contoh diatas semakin mempertegas kedudukan manusia sebagai manusia
yang disebut Aristoteles sebagai zoon politicon. Semua hal yang didapatkan atau
berencana untuk diraih manusia dalam hidup akan membutuhkan bantuan manusia
lainnya. Ini menjadi fakta yang tak terbantahkan.Namun, bila kita melihat salah
satu film yang berjudul Tarzan, maka tidaklah sesuai dengan realitas kehidupan
manusia yang sesungguhnya. Dalam tayangan tersebut digambarkan bagaimana
seorang manusia dapat hidup sendirian ditengah hutan dengan hanya bertemankan
dengan hewan-hewan dan alam disekitarnya. Kondisi tersebut tentunya tidak
dapat kita temukan pada kehidupan nyata. Karena sejatinya tidak ada manusia
yang mampu bertahan hidup sendiri didunia ini tanpa melakukan interaksi dengan
manusia lainnya. Hal ini melanggar kodrat dan peran yang telah diberikan tuhan
kepada manusia yaitu menjadi makhluk sosial. Sehingga film tarzan tersebut dapat
kita anggap hanya sebagai bentuk hiburan semata, sekaligus menggambarkan
bagaimana ‘rumitnya’ hidup tanpa bantuan orang lain.
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi
manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara
seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap
namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses
penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut
disebut juga dengan interpretative process.
8
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok
terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama
dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu
informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang
disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi
sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber
Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,
adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi
jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,
bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui
dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari
W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan
jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan
mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi
waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi
bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan
oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum
memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan
oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok
dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan
social.
9
Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan
sosial dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok
antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut
interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut : jumlah pelakunya dua orang atau
lebih adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-
lambang adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa
yang akan datang .
Disebutkan diatas bahwa syarat adanya inetraksi tersebut yaitu adanya kontak
social. Kontak social (social contact)dimaknai juga sebagai bentuk
komunikasi.Kontak social berasal dari kata con catau cun (berarti bersama sama )
dan tango ( berarti menyentuh). Namun, kontak social ini tidak dapa hanya
diartikan secara sempit sebagai bersentuhan secara fisik namun juga dapat berupa
bicara lewat telpon,surat, media social dan lain sebagainya.
10
ingin disampaikan oleh orang tersebut. Misalnya seseorang yang melambaikan
tangan ketika akan berpisah. Jadi, komunikasi berupa penafsiran terhadap
tindakan dan prilaku orang lain.
1.Imitasi
2. Sugesti
Orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti,
misalnya orang tua, ulama, dsb.Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari
pada yang disugesti.Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
4.Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada
pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa
dalam keadaan orang lain.
11
5.Empati yaitu proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan
orang baik suka maupun duka.
A. Problematika
B. Solusi Pencegahan
Solusi ini bisa dilakukan agar kita bisameradakan dilema yang cukup
membuat kita serba salah untuk memilih kepentingan individu atau masyarakat
yang harus dilakukan. sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa orang
lain.
12
Solusinya adalah sebagai betikut:
C. Soluai Mengatasi
Solusi mengatasi ini bisa kita lakukan pada saat kita sudah atau sedang
merasakan dilema antara memilih kepentingan individu dan masyarakat.
Setiap yang di sebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan individu dan
masyarakat. persoalan mengutamakan kepentingan individu dan masyarakat ini
memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahwa
idiologi yang di pegang oleh sesuatu kelompok masyarakat.
1. Pandangan Individualisme
a.Penjaminan hak milik perorangan, yaitu hak pribadi tidak berlaku hak
milik berfungsi social
13
b. Mementingkan diri sendiri, yaitu membiarkan orang lain untuk
melakukan aktivitas.
2. Sosialisme
Paham ini di tokohi oleh robert owen dari inggris (1771-1858), lousi blanc,
dan proudhon. Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakat yang di
utamakan. Hak individu timbul karena keanggotaan suatu komonitas atau
kelompok.
14
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Akibat dari hal itu, timbullah hak seseorang atas sesuatu,seperti hak milik
atas suatu benta,hak menuntut ilmu,hak menikmati kesenangandan lain – lainnya.
Hak itu tidak boleh di ganggu oleh orang lain. Akibatnya, orangpun merasa bahwa
dialah yang berkuasa atas haknya itu dan menyadari pula bahwa ia mempunyai
rasa aku. Kesadaran ini mendorongnya untuk bertindak sendiri, trlepas dari
pengaruh orang lain. Hidup sebagai makhluk individu semata – mata tidak
mungkin tanpa juga sebagai makhluk social. Manusia hanya dapat dengan dengan
sebaik – baiknya dan manusia hanya akan mempuyai arti apabila ia hidup
bersama – sama manusia lainnya di dalam masyarakat, tidak dapat dibayangkan
adanya manusia yang hidup menyendiri tanpa berhubungan dan tanpa bergaul
dengan sesame manusia lainnya. Hanya dalam hidup bersama manusia dapat
berkembang dengan wajar dan sempurna. Hal ini ternyata bahwa sejak lahir
sampai meninggal, manusia memerlukan bantuan orang lain untuk kesempurnaan
hidupnya. Bantuan ini tidak hanya bantuan untuk memenuhi kebutuhan jasmani,
tetapi juga untuk kebutuhan rohani. Manusia sangat memerlukan kasih sayang,
pengertian,harga diri pengakuan dan tanggapan – tanggapan emosional yang
sangat penting artinya bagi pergaulan dan kelangsungan hidup yang sehat. Inilah
kodrat manusia, sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk social. Tak
15
ada seorangpun yang dapat mengingkari hal ini, karena ternyata bahwa manusia
baru dapat disebut manusia dalam hubungannya dengan orang lain, bukan dalam
kesendiriannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Muhammad Yusuf Ensiklopedia Tematis Ayat Al- qur’an dan Hadist,
2009(Jakarta, Widya cahaya),Jilid 5 hal 419
https://4gungseti4w4n-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/
4gungseti4w4n.wordpress.com/2011/03/24/dinamika-interaksi-sosial-dan-dilema-
kepentingan-individu-dan-sosial/amp/?
amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16013559527717&referrer=https%3A%2F
16
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2F4gungseti4w4n.wordpress.com%2F2011%2F03%2F24%2Fdinamika-
interaksi-sosial-dan-dilema-kepentingan-individu-dan-sosial%2F
17