Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Aditya Pramana
A42119158

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN


DAN REKREASI (PJKR)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena berkat rahmat,
hidayahnya, kami telah mampu menyelesaiakan sebuah makalah yang berjudul “Peranan dan Fungsi
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas matakuliah Pendidikan Ilmu Sosial dan Budaya dasar.
Sebagai makhluk individu  manusia merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial
atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan
masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya
masing-masing dari kedua hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari
peranannya masing-masing tersebut. Untuk itu, perlu kiranya kami menulis sebuah makalah yang
mengemukakan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Semoga dengan adanya
makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih.
            Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik
dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Palu, 15 Oktober 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………........…………….........................................................i

Daftar Isi ………………………………………………………........……………..........................................................ii

Bab I PENDAHULUAN ……………………………………….........………...........................................................1

A. Latar Belakang ……………………………………………….........…….. ...........................................1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………....……................................................1

C. Tujuan Masalah ………………………………………………….......................................................1

Bab II PEMBAHASAN ...............................................................................................................2

A. Manusia sebagai mahluk individu dan

sosial...............................................................2

B. Peranan manusia sebagai mahluk individu dan

sosial ...............................................4

Bab III PENUTUP ......................................................................................................................8

A. Kesimpulan ................................................................................................................8

Daftar Pustaka..............................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik,

berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu juga, manusia ingin

memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin

dan mampu mengembangkan potensi-potensinya masingmasing. Hal ini

merupakan gambaran bahwa setiap individu akan berusaha untuk menemukan

jati dirinya masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain

sehingga dia akan selalu sadar akan

keindividualitasannya.

Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah

bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi secara

alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan

manusia lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu

hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia

hidup saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan

lainnya.

Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

sosial memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peranannya dalam

kehidupan. Sebagai makhluk individu manusia merupakan bagian dan unit

terkecil dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk
sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan

kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-

masing dari kedua hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus

mengetahui dari peranannya masingmasing tersebut.Untukitu,perlukirany

penulis menulis sebuah makalah yang mengemukakan manusia sebagai

makhluk individu dan makhluk sosial. Semoga dengan adanya makalah ini dapat

menginspirasi pembaca.

B.Rumusan Masalah
• Jelaskan apa yang di maksud dengan manusia sebagai mahluk

individu dan sosial

• Jelaskan apa yang dimaksud dengan peranan manusia sebagai mahluk individu dan

sosial

C. Tujuan Masalah
• Untuk mengetahui pengertian dari manusia sebagai mahluk individu dan

sosial

• Untuk mengetahui pengertian dari peranan manusia sebagai mahluk

individu dan sosial


BAB II

PEMBAHASAN

A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Manusia Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan

rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seorang individu adalah

perpaduan antara faktor genotype dan fenotipe. Faktor genotype adalah faktor

yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan dibawa individu

sejak lahir.

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil

interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa

sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan

dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari

lingkungan.

Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:

1. Manusia tunduk pada norma sosial, aturan

2. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah

manusia

Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena:

• Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial


• Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain

• Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

• Potensi manusia akan berkembang bila berada di tengah-tengah

masyarakat

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam bahasa inggris in salah

satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devide artinya terbagi.

Menurut pendapat Dr. A Lysen individu berasal dari bahasa latin individum, yang

artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan mahkluk individual yang makna

tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Individu dalam tingkah laku

menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan;

1. Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya

2. Takluk terhadap kolektif

3. Mempengaruhi masyarakat

Dalam sebuah masa manusia cenderung menyingkirkan

individualitasnya karena tingka lakuknya adalah hampir identik dengan tingkah

laku massa bersangkutan. Dalam hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia

dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada kepentingan pribadi maka

disebut manusia sebagai makhluk individu, sebaliknya apabila tindakan-

tindakannya merupakan hubungan dengan manusia-manusia lainnya, maka

manusia itu dikatakan mahkluk sosial.

Pengalaman menunjukan bahwa jika seseorang pengabdiannya kepada

diri sendiri besar, maka pengabdiannya kepada masyarakat kecil.


Sebaliknya jika seseorang pengabdianya kepada diri sendiri kecil, maka

pengabdiannya kepada masyarakat besar. Dengan demikian dapatlah dikatakan

bahwa yang dapat meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai ia

adalah dirinya sendiri, disebut sebagai proses individualias, atau kadang-kadang

juga diberi nama proses aktualisasi diri.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahkluk individu tidak

bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak

kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa

faktor.

Sebagai mahkluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri,

artinya manusia juga harus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan

manusia selalu bermasyarakat antara lain Karena adanya dorongan kesatuan

biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya; 1. Hasrat untuk memenuhi

keperluan makan dan minum.

2. Hasrat untuk membela diri.

3. Hasrat untuk mengadakan keturunan.

Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua

keinginan pokok, yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

Manusia dianugrahi hidup bukan hanya sekedar untuk hidup, Ia memiliki visi dan misi

yang sebenarnya harus dikerjakan baik dalam kehidupan di lingkungan masyarakat,


berbangsa, maupun negara. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial

memiliki peranan yang penting, diantanya menjaga kelestarian alam, menjaga

hubungan antar sesama manusia, serta menjaga hubungan dengan sang pencipta.

1. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu


Sebagaai makhluk individu manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal

berikut:

• Mewujudkan harkat dan martabat yang mulia. Manusia diciptakan oleh

tuhan dengan memiliki harkat dan martabat yang mulia jika dibandingkan

dengan makhluk lainnya. Harkat dan martabat yang mulia itu harus diakui

dan dihargai oleh satu manusia kepada manusia lainnya.  Mengupayakan

terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia. Sebagai individu yang

memiliki harkat dan martabat mulia, manusia menuntut pengakuan akan

adanya hak asasi dalam dirinya. seperti hak untuk hidup, hak untuk berkarya

, hak untuk mengembangkan diri, dan hak asasi lainnya. Manusia tidak boleh

diperlakukan sewenang-wenang yang bertujuan untuk menindas haknya

sebagai manusia.

• Merealisasikan segenap potensi dirinya untuk kesejahtraan hidup. Manusia

diciptakan tuhan dengan dibekali bakat atau potensi yang berbeda antara

satu dengan lainnya. Potensi ini harus digali, diasah, dikembangkan dan

diaplikasikan.

• Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa tekhnologi serta

memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahtraan. Kesadaran

tersebut mendorongnya untuk tetap belajar.


Dengan melakukan peranan diatas, maka kehidupan manusia sebagai makhluk individu

akan terjamin. Manusia akan memperoleh penghormatan akan harkat dan

martabatnya. Disisi lain, dalam melakukan peranannya tersebut, kadang kala

manusia mampu bertindak negatif, antara lain: untuk memenuhi kebutuhan pribadi,

individu cenderung memiliki sifat individualisme dan egois, sehiingga memunculkan

kosep homo homini lupus (manusia adala serigala bagi manusia lainnya), dimana

manusia akan menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang

diinginkannya.

2. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Sebagai makhluk sosial manusia berperaan untuk mewujudkan hal berikut:

• Melakukan interaksi dan menciptakan kehidupan berkelompok. Manusia

sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Manusia tidak dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya tanpa bantuan dari manusia lain. Dengan demikian,

untuk memenuhikebutuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan

sesama manusia.

• Menciptakan norma yang mengatur kehidupan sosial. Dalam kehidupan

berkelompok, jika manusia tidak mampu berbuat adil dan menjaga harkat

serta martabat manusia lainnya, akan tercipta ketidak aturan. Oleh karena

itu, dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat, manusia

membutuhkan norma-norma sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku.

Norma yang dibutuhkan yaitu: Norma agama, Norma kesusilaan atau moral,

Norma kesopanan atau adat, dan Norma hukum.

• Mengupayakan terlaksananya kewajiban. Kewajiban manusia sebagai dasar

untuk menghargai hak orang lain serta mentaati norma yang berlaku dalam
masyarakat. Manusia tidak bisa menuntut hak tanpa melaksanakan

kewajiban.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial. Sebagai

individu, ia mempunyai kemauan dan kehendak yang mendorongnya berbuat dan

bertindak. Dari apa yang diperbuatnya dan dari sikap hidupnya, orang dapat

mengetahui pribadi seseorang. Sebagai makhluk idividu, manusia ingin hidup

senang dan bahagia, dan menghindar dari segala yang menyusahkan. Untuk itu ia

berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan jasmani maupun

kebutuhan rohani yang dapat membawa kesenangan dan kebahagiaan kepada

dirinya.

Akibat dari hal itu, timbullah hak seseorang atas sesuatu, seperti hak

milik atas sesuatu benda, hak menuntut ilmu, hak menikmati kesenangan dan lain-

lainnya. Hak itu tidak boleh diganggu oleh orang lain. Akibatnya, orangpun merasa

bahwa dialah yang berkuasa atas haknya itu dan menyadari pula bahwa ia

mempunyai rasa aku. Kesadaran ini mendorongnya untuk bertindak sendiri,

terlepas dari pengaruh orang lain. Hidup sebagai makhluk individu semata-mata

tidak mungkin tanpa juga sebagai makhluk sosial. Manusia hanya dapat dengan

sebaik-baiknya dan manusia hanya akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-

sama manusia lainnya di dalam masyarakat. Tidak dapat dibayangkan adanya

manusia yang hidup menyendiri tanpa berhubungan dan tanpa bergaul dengan

sesama manusia lainnya. Hanya dalam hidup bersama manusia dapat berkembang

dengan wajar dan sempurna.

Hal ini ternyata bahwa sejak lahir sampai meninggal, manusia memerlukan bantuan

orang lain untuk kesempurnaan hidupnya. Bantuan ini tidak hanya bantuan untuk

memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga untuk kebutuhan rohani. Manusia

sangat memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri, pengakuan dan


tanggapan-tanggapan emosional yang sangat penting artinya bagi pergaulan dan

kelangsungan hidup yang sehat. Inilah kodrat manusia, sebagai makhluk individu

dan juga sebagai makhluk sosial. Tak ada seorangpun yang dapat mengingkari hal

ini, karena ternyata bahwa manusia baru dapat disebut manusia dalam

hubungannya dengan orang lain, bukan dalam kesendiriannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta Assegaf, Abd. Rachman. 2005. Studi Islam Kontekstual, Gama Media,

Yokyakarta.
Asy’arie, Musya. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Qur’an. Lembaga Studi Filsafat

Islam. Bachtiar, Amsal. 2012. Filsafat ilmu edisi revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Basic Cultural and Social Science. 2014. Jurusan Sistem Informasi STIKOM

Binaniaga. Bogor. Umanailo, M. C. B., Hentihu, I., Umanailo, R., H.,

Nawawi, M., Pulhehe, S., … MANGESA, R. (2017,

December 30). Pemahaman Untuk Desa. https://doi.org/10.31227/osf.io/yuavq.

Umanailo, M Chairul Basrun. publication/326518949 Marginalisasi Buruh Tani

Akibat Alih Fungsi Lahan. March 2016.

https://doi.org/10.17605/OSF.IO/9CZK2. Publisher: FAM PUBLISHING. ISBN: 978-

602-335-215-9

Umanailo, M Chairul Basrun. Masyarakat Buru Dalam Perspektif Kontemporer Kajian Kritis

Perubahan Sosial di Kabupaten Buru. March 2015. https://doi.org/17605/OSF.IO/KZGX3.

Publisher: MEGA UTAMA. ISBN:

978-602-72430-1-9

Umanailo, M Chairul Basrun. publication/326519121 Kajian Dan Analisis Sosiologi Dalam

Bentuk Kumpulan Essay Makalah Dan Opini. July 2015.

https://doi.org/10.17605/OSF.IO/PV24. Publisher: Infinite

Publisher.

ISBN: 978-602-1087-84-4

Umanailo, M ChairulBasrun. Sosiologi_Hukum. December

2017.

https://doi.org/10.31219/osf.io/5ymwh

Umanailo, M ChairulBasrun. Teknik Praktis Riset Fenomenologi.

March 2018.

https://doi.org/110.13140/RG.2.2.19320.34563

Umanailo, M Chairul
Basrun._Marginalisasi_Buruh_Tani_Akibat_Alih_Fungsi_Lahan.

December 2017.

https://doi.org/10.31219/osf.io/xq96n

Weidenreich, F., 1943. The skull of Sinanthropus Pekinensis: A Comparative Study of A Primitive

Hominide Skull. Palaeontologia Sinica.

Winarno, Budi. 2013. Globalisasi dan Masa Depan Demokrasi Pengajar Ilmu

Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada.

Wolpoff, M., 1985. Human Evolution at the Pheriperies: The Pattern at the Eastern

Edge. Hominid Evolution: Past, Present and Future New York.

Zamroni. 2008. The socio-cultural aspects of technological diffusion a reader volume

IV. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

MENGURAI KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU MELALUI RELASI


SOSIAL YANG DIBANGUNNYA
Oleh:
Meilanny Budiarti S.
ILUSTRASI
Pukul 8.35 suatu pagi waktu jam sekolah, satu ambulan memasuki rumah sakit, membawa
seorang anak yang terluka parah. Seorang pengantar terlihat mengurusi anak dan
menemui petugas rumah sakit. Sang pengantar kemudian diajak bicara oleh seorang
pekerja sosial. Diketahui bahwa dia petugas sekolah, dan anak tersebut salah satu
siswanya yang mengalami tabrakan, karena mengendarai motor sediri; anak tersebut
jarang bergaul, tidak memiliki teman, sering menyendiri dan jarang bicara.Tidak lama
kemudian orang tuanya datang. Keluarga tersebut baru pindah 1 tahun yang lalu
membawa 4 anaknya untuk memperbaiki hidupnya. 3 bulan terakhir kondisi ekonomi
keluarga tersebut sedang menurun. Bahasa, etnis, agama, dan komunitas secara
keseluruan seolah telah menciptakan barrier bagi keluarga tersebut. Motor yang
disediakan bagi anak tersebut dengan harapan mampu mendukung belajarnya.Pada
malam hari si anak meninggal, dan pekerja sosial telah mencoba menenangkan keluarga
tersebut.Dalam keadaan demikian, sang pekerja sosial merenung, dan bertanya pada
dirinya; mengapa tragedi ini bisa terjadi? Apa yang dapat saya lakukan sekarang untuk
membantu keluarga tersebut?

Anda mungkin juga menyukai