Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA
2020
1
KATA PENGANTAR
Demikian yang bisa penulis sampaikan kurang lebihnya mohon maaf setulus-
tulusnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
B. Saran ................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan dasar tentang nilai nilai dasar
manusia (Basic Humanities) diantaranya meliputi cinta kasih, keindahan,
penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan,
harapan, keyakinan, pengabdian dan keyakinan yang digunakan untuk
merespon dan menyelesaikan masalah sosial budaya masyarakat.
Manusia terbagi kedalam dua konteks, yaitu manusia sebagai makhluk
individu dan manusia sebagai makhluk social.Manusia sebagai individu
mempunyai sifat social anima dengan insting gregariousness, yaitu selalu
ingin menyesuaikan dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.Manusia
sebagai makhluk social dapat diurai mulai dari kehadiran manusia tentang
makna di balik ciptaan manusia pertama Adam dan Hawa, kemudian
manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri, manusia sebagai makhluk social terbentuk dalam kelompok
lingkungan pemukiman artinya manusia sebagai makhluk lingkungan yang
tidak mungkin dipisahkan dari lingkungan hidup tempat mereka
bermukim, bahkan masyarakat terbentuk karena menempati tetitorial yang
sama.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Hasrat untuk mengadakan keturunan.
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk
mempunyai dua keinginan pokok, yaitu:
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia disekelilingnya.
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Manusia dikatakan makhluk sosial yaitu makhluk yang di dalam
hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia
dikatakan makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan
untuk berhubungan (interaksi) dengan oranglain. Ada kebutuhan sosial
(social need) untuk hidup berkelompok dengan oranglain. Seringkali
didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing.
...........Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan
oranglain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah
satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama
lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.
. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial
dengan beberapa alasan, yaitu :
1. Ada dorongan untuk berinteraksi.
2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup
ditengah-tengah manusia.
Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial menurut para ahli :
4. KBBI; Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik
dengan manusia lain.
5. Elly M. Setiadi; Makhluk sosial adalah makhluk yang didalam
hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh oranglain.
4
6. Dr. Johannes Garang; Makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan
tidak mampu hidup menyendiri.
7. Aristoteles; Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti
manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu
sama lain.
8. Liturgis; Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan
satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup bersama.
B. Tugas Manusia sebagai Makhluk individu dan Sosial
5
8. Merealisasikan segenap potensi diri baik dari sisi rohani maupun
jasmani
9. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan
hidupnya
Ciri ciri Manusia sebagai makhluk Sosial
1. Berusaha mengendalikan diri; Manusia bertindak dan bersikap sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Supaya tidak
terjadi pelanggaran nilai dan norma di dalam masyarakat terdapat
pengawasan sosial dan tekanan sosial. Karena dengan adanya
pengawasan dan tekanan sosial, setiap manusia berusaha melaksanakan
pengendalian diri.
2. Senang bekerja sama dan saling menolong dengan sesama anggota
masyarakat lainya.; Sebagai makhluk sosial yang bermoral manusia
memerlukan kerjasama dan saling menolong dengan sesama anggota
masyarakat lainya. Manusia dalam mencapai tujuan hidupnya, tak
mungkin tanpa bekerja sama dengan orang lain.
3. Hidup Bermasyarakat
4. Bermusyawarah
5. Bergotong Royong
D. Contoh Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Contoh perilaku Manusia Sebagai Mahluk Individu :
1. Berusaha untuk memenuhi hak-hak dasar sebagai manusia
2. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidup.
3. Menjaga dan Mempertahankan harkat dan martabatnya .
Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial:
1. Bergotong-royong membersihkan desa.
2. Mengunjungi orang sakit
3. Norma agama atau religi adalah norma yang sumber nya dari Tuhan.
4. Norma Kesusilaan yaitu suatu norma yang sumber nya dari hati nurani
manusia yang berperilaku kebaikan dan kejahatan.
6
5. Norma kesopanan yaitu aturan-aturan yang sumber berasal dari
masyarakat atau dari lingkungan masyarakat.
6. Norma Hukum yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang
dapat diberlakukan secara paksa.
E. Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
1. Pengembangan Manusia sebagai makhluk Individu
. Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu
organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang
dimulai dari kesadaran pribadi diantara segala kesadaran terhadap segala
sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri diantara realita,
self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan
persaman dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi
pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku
yang bukan merupakan tindakan instingtif belak. Manusia yang biasa
dikenal dengan Homo sapiens memiliki akalpikiran yang dapat digunakan
untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam dirinya seperti, karya,
cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada,
manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya
yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Perkembangna manusia secara perorangan melalui tahap-tahap yang
memakan waktu puluhan atau bahkan belasan tahun untuk menjadi
dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin
berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang
untuk mengembangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara
optimal. Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi
yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui
pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi
yang ada pada dirinya. Bukan hanya itu, manusia juga dapat
mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya
7
dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia itu sendiri.
2. Pengembangan Manusai sebagai Makhluk Sosial
Didalam kehidupan, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusai
memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan
salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan
manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Didalam
kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu
kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam
hubungan antaraksi dan interdependensi.itu mengandung konsekuensi-
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif
da negatif ini adlah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia
bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antar individu. Tiap-
tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian
yang tidak mungkin dibuat sendiri. Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada oranglain dan mendapat tanggapan emosional dari
oranglain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri
pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional
tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan
berinteraksi dengan oranglain dalam suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki
sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik
merupakan salah satu sifat khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, “Manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan
menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal lluas
dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal terseut
8
memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi
pembentukkan pribadi seseorang. Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi
memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani.
F. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial dalam Perspektif Islam
Manusia dalam perspekti- Islam terdiri atas aspek jasmaniah (basyar) dan
rohaniah (insan). Kata insan yang mengandung arti manusia memiliki tiga
makna yaitu absara atau melihat (Q.S 20:10) ‘alima atau mengetahui (Q.S
4:6) dan isti’zan atau meminta izin (24:27). Dengan kata lain$manusia
sebagai insan merupakan makhluk yang berdimensi ruhaniah yang memiliki
aktivitas. Sedangkan kata basyar mengandung makna lahiriah yang memiliki
kebiasaan makan, hubungan seks dan berjasmani. Implikasinya, manusia
memiliki kebutuhan jasmaniah (nutrisi) rohaniah (emosi, spiritual) dan
lingkungan (kesehatan lingkungan).
1. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Menurut Islam
Dalam hal pergaulan hidup bermasyarakat, Islam banyak
sekali memberikan petunjuk, tuntunan, bimbingan dalam menciptakan
suasana kehidupan yang aman, tentram, bahagia, damai dan sejahtera.
Untuk ini antara lain Islam melarang adanya perbuatan-perbuatan yang
dapat mendatangkan kerugian baik bagi dirinya sendiri, lebih-lebih bagi
kerugian orang lain.
9
Pada dasarnya, kewajiban manusia sebagai makhluk sosial adalah
sebagai berikut :
a. Menghilangkan gangguan-gangguan pada diri sendiri.
Setiap individu manusia hendaknya selalu berusaha agar tidak suka
untuk melakukan fitnah, berdusta, menghinakan dan
merendahkan oranglain. Selain itu, harus berusaha agar jangan sampai
berbuat yang merugikan orang lain. Suatu contoh misalnya : merusak
tanaman, membunuh atau melukai binatang peliharaan tanpa alasan dan
sebab, mengambil barang milik orang lain dengan jalan yang tidak sah dan
benar.
b. Berlaku baik terhadap orang lain
Setiap orang islam harus berusaha agar dapat berbuat baik
pada orang lain, sekalipun orang itu buruk perangai atau sikapnya.
Dalam dalil hadits Nabi dijelaskan :
10
Kemudian pada akhir dari hadits ini, dijelaskan :
ّ
رواه بخارى ومسلم. ان هللا الينظر الى صوركم واموالكم ولكن ينظر الى قلوبكم واعمالكم
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan hartamu. Tetapi Allah
melihat pada hati dan amalmu”.
Dari keterangan hadits di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa,
ketentraman hidup bermasyarakat itu didorong oleh hati yang baik dan
amal yang baik pula. Maka dalam hal ini yang dipandang oleh Allah
bukanlah dari segi rupa atau harta dan wajah, tetapi yang dipandang dan
diperhitungkan adalah justru hati dan amaliahnya.
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia
dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung
pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus
bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Ia akan
bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Dalam hal ini, manusia
sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan individu lainnya.
beberapa ayat Al-Qur’an menunjukkan bahwa kebutuhan manusia untuk
hidup bermasyarakat merupakan bagian dari penciptaannnya Allah
befirman :
ۚ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم
إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر
11
Dengan demikian, ayat ini memecahkan problem sosial, karena syarat
penting kehidupan bermasyarakat adalah mampu mengenal satu sama lain(
Kalau saja tak ada bangsa dan sukuyang merupakan iri pemersatu dan
pembeda maka mustahil mengidentifikasi orang dan akibatnya adalah
mustahil ada kehidupan sosial yang dasarnya adalah saling berhubugan
antar manusia.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah atau manusia
sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :
1) Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) ; Belajar yang
dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu
Allah yaitu Al Qur’an.
2) Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)
3) Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) ; Ilmu yang telah diketahui
bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan
dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa
yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.
12
3. Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seorang individu
adalah perpaduan antara faktor genotype dan fenotipe. Faktor genotype
adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan dibawa individu sejak lahir. Kepribadian adalah keseluruhan
perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi
biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan
rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan
perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan
dari lingkungan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kita sebagai manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi
dan dilakukan dengan baik. Dalam Interaksi sosial pasti akan selalu muncul
yang namanya streotip, prasangka dan diskriminasi. Oleh karena itu kita
sebagai manusia harus bisa meminimalisirkan hal tersebut agar tidak terjadi
konflik diantara manusia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Tumanggor, Rusmin. Ridho, Kholis dan Nurochim. 2017. Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar. Jakarta : Kencana.
Raihan, Arif. 2015. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial Makalah Ilmu
Budaya Dasar. https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2015/10/manusia-sebagai-
makhluk-individu-dan.html
15