KELOMPOK 3
2. NURUL MUTMAINNAH
2022
KATA PENGANTAR
Sebagai makhluk individu manusia merupakan bagian dan unit terkecil dari
kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk sosial yang
membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari
berbagai individu . Dalam menjalankan perenannya masing-masing dari kedua hal
tersebut secara seimbang ,maka setiap individuharus mengetahui dari perenannya
masing-masing tersebut. Untuk itu, perlu kiranya penulis menulis sebuah makalah
yang mengemukakan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Makalah........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
B. Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................21
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
www.azenismail.wordpress.com.
3
kita bisa melihatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada saat kita
kesusahan pasti kita membutuhkan bantuan dari orang lain dan ketika kita
mempunyai persoalan yang bersifat pasti kita akan menjadi manusia yang
individu agar orang lain tidak dapat mengetahui persoalan pribadi yang
kita punya.2
2
Rizky, Ananda. https://www.academia.edu/29695757/Hakekat_manusia (10 Oktober
2022)
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal 11
4
manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-
norma yang berlaku di masyarakatnya.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi -implikasi:
3
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal 12
5
sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak
dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Adapun uraian lebih lanjut mengenai manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial adalah sebagai berikut:
4
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal14
6
karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi
alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana
seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi
sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang
lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan
kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip)
yang saling berinteraksi terus-menerus.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan di
bebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup
dengan sesama manusia. Seringkali pula terdapat konflik dalam diri
individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan
peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat
yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya
sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Keberhasilan dalam
menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai individu dan sebagai
warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi “maang” dalam arti
sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya
atau dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari
lingkungannya telah terbentuk.
Manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah kelompok
individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi. Proses
dari indvidu untuk menjadi pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat
oleh dirinya, tetapi juga didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya.
Menurut Zanti Arbi dan Syahrun menyatakan bahwa setiap orang
bertanggung jawab atas dirinya, atas pikiran, perasaan, pilihan, dan
perilakunya. Orang yang betul-betul manusia adalah orang yang
bertanggung jawab penuh. Tidak ada orang lain yang mengambil alih
7
tanggung jawab dalam hidupnya. Kata hatinya adalah kata hatinya sendiri.5
Adapun dalam hal ini sebagai pendidik baik orang tua maupun
guru kita harus memahami bahwa anak memiliki potensi untuk
berkembang yang ingin menjadi pribadinya sendiri. Anak dalam
perkembangannya akan memperoleh pengeruh dari luar, baik yang
disengaja ataupun yang tidak disengaja, tetapi anak akan mengambil jarak
terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Dia akan memilihnya sendiri.
Pengaruh tersebut akan dia olah secara pribadi, sehingga apa yang dia
terima akan merupakan bagian dari dirinya sendiri sehingga anak menjadi
pribadi individu yang berbeda dan tidak sama dengan yang lainnya. Selain
itu, pendidik harus sadar bahwa anak bukan satu satunya manusia yang
berhak untuk mendidik anak tersebut. pendidikan tidak boleh memaksa
anak untuk mengikuti atau menuruti segala kehendaknya, karena dalam
diri anak ada suatu prinsip pembentukan dan pengembangan yang
ditentukan oleh dirinya sendiri.
8
melihat apakah individu tersebut menyesuaikan dirinya secara
alloplastis, yaitu individu di sini secara aktif mempengaruhi dan
bahkan sering mengubah lingkungannya. Atau sebaliknya
individu menyesuaikan diri secara padif (autoplastis), yaitu
lingkungan yang akan membentuk pribadi seseorang. Pada diri
individu yang destruktif kita jumpai kecenderungn untuk
memenuhi kebutuhan psikis berlebihan.Biasanya mencari
kepuasan temporal yang sering kali hanya dinikmatinya sendiri,
dan kalau mungkin hanya oleh segelintir individu-individu lain
yang menjadi kelompoknya, dan dalam melakukan ini,
penampilannya akan ditandai oleh tindakan yang semata- mata
rasional kearah masa depan.
b. Kompromistis dan Anti-Establishment
7
Sadulloh, 2009. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta , hal. 90
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal27
9
perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan,
bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Berawal dari potensi-potensi tersebut, manusia sebagai makhluk
individu ingin memenuhi kebutuhan dan kehendaknya masing
masing, ingin merealisasikan dan mengaktualisasikan dirinya.
Dalam arti ia memiliki kemampuan untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya. Setiap individu akan berusaha
semaksimal mungkin untuk menemukan jati dirinya yang berbeda
dengan yang lainnya, tidak ada manusia yang betul- betul ingin
menjadi orang lain, dia tetap ingin menjadi dirinya sendiri sehingga
dia selalu sadar akan keindividualitasnya.
8
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal28
10
hidup bayi sangat tergantung pada luar dirinya seperti orang tuanya
khususnya ibunya. Bagisi bayi keluarga merupakan segitiga abadi yang
menjadi kelompok sosial pertama dikenalnya. Pada perjalanan hidup yang
selanjutnya keluarga akan tetap menjadi kelompok pertama tempat
meletakan dasakepribadian dan proses pendewasaan yang didalamnya
selalu terjadi “sosialisi” untuk menjadi manusia yang mengetahui
pengetahuan dasar, nilai- nilai, normasosial dan etika-etika pergaulan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan
masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam
berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa
hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah- tengah manusia. Tanpa
bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan
tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
1. Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
9
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal30
11
sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia
yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang
mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam
kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang
tinggi untuk berhubungan dengan orang lain kondisi tersebut
dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang
lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi
dengan orang Yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk
sebuah interaksi yang harmonis.
12
Sebagai makhluk Hidup yang Berada di muka bumi ini keberadaan
manusia adalah sebagai 10
makhluk individu dan makhluk sosial, dalam arti
manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan sesamanya.
Dengan demikian , maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia
senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia , interaksi antar
kelompok,kehidupan sosial dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya ,
berbagai proses sosial dan interaksi sosial ,dan berbagai hal yang timbul akibat
aktivitas manusia seperti perubahan sosial .
Secara sosial sebenarnya manusia merupakan makhluk individu dan
sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan
kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusiaa memiliki hak,
kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya
bersekolah , melakukan pekerjaan , bertanggung jawab dalam keluarga serta
berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragam . Namun demikian ,
kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai peran
dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda-beda. Sebagai makhluk individu
berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan
antara jiwa dan raganya. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perorangan. Manusia sebagai makhluk individu, tidak
hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti
bahwa tiap-tiap orang itu merupakan individu yang khas menurut corak
kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-
kelemahannya. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Untuk menjadi suatu
individu yang mandiri harus melalui proses yang panjang. Yang pertama,
melalui proses pemantapan pergaulan yang dilakukan di lingkungan keluarga.
Sebagai makhluk individu manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal
10
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. pendidikan lingkungan ,sosial budaya dan teknologi (2010).hal 30-31
13
sebagai berikut :
a. Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.
b. Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia.
c. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani.
d. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
e. Peranan manusia sebagai makhluk social11
Interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok
sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-oarang Kata
berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran dan
tindakannya.
Manusia sebagai mahkluk sosial dalam kehidupan sehari-harinya
pasti membutuhkan orang lain. Proses interaksi dan sosialisasi selalu terjadi
kapan dan dimanapun manusia itu berada. Dalam hal ini bentuk interaksi
sosial sangat bermacam-macam.Pola sosialisasi pun ada bermacam-macam.
Untuk lebih jelasnya uraian mengenai interaksi sosial dan sosialisasi adalah
sebagai berikut.
1. Interaksi sosial
Manusia dikenal sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial.Dikatakan makhluk sosial karena manusia sebagai individu saling
membutuhkan dan saling berinteraksi dengan manusia atau individu
lainnya. Oleh sebab itu manusia sebagai makhluk sosial sangat
membutuhkan orang lain pada hidupnya untuk saling memberi tolong
menolong dan melengkapi satusama lain .
14
berasal dari kata inter dan action . interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik saling mempengaruhi antar individu, kelompok social dan
masyarakat.12
15
Yang ketiga yaitu identifikasi , dalam psikologis identifikasi berarti
dorongan untuk menjadi identik atau dorongan untuk menjadi sama
dengan orang lain , baik secara lahir maupun batin .
Faktor yang keempat yaitu simpati, simpati yaitu perasaan yang
timbul pada orang lain atas dasar penilain menurut perasaan didalam
dirinya.
1) Kerjasama (cooperation)
16
organisasi tersebut.
1) Persaingan (competition)
17
Persaingan merupakan bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk memperoleh keuntungan tertentu
baik bagi dirinya maupun kelompoknya dengan cara menarik
perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa
menggunakan kekersan.
2) Kontravensi (contravention)
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
dipisahkan dan bukanlah pilihan.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Halwatululumusyarofah,.https://www.kompasiana.com/
halwatululumusyarofah/5ed23469097f36641f7df842/peran-manusia-
sebagai-makhluk-individu-dan-makhluk-sosial-dalam-kehidupan-
bernegara (10 oktober 2022)
22