Palembang,
November 2016
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................
3
3
3
BAB II Pembahasan
A.
B.
C.
D.
4
6
8
9
10
Daftar Pustaka................................................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN
2|Page
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia
diciptakan oleh Allah SWT. sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan
satu sama lain. Di dalam kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk
bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini merupakan salah satu kodrat manusia
yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan kita sendiri
itu karena kita adalah makhluk sosial. Hidup tanpa bantuan dari orang lain tidak
akan bisa berjalan dengan baik dan tidak akan bisa tercapai. Sering kita lihat dan
mungkin kita alami betapa sulitnya kita tanpa ada teman yang bisa membantu dan
menemani kita, kita tidak akan bisa berinteraksi dan bersosialisasi. Makhluk
individu dan makhluk sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan masyarakat di sekitar kita
B. Rumusan Masalah
1 Apa alasan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial ?
2 Apa saja karakteristik manusia sebagai makhluk sosial ?
3 Bagaimana kedudukan manusia sebagai makhluk sosial ?
4 Bagaimana manusia mengembangkan dirinya sebagai makhluk sosial ?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui alasan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.
2 Untuk mengetahui karakteristik manusia sebagai makhluk sosial.
3 Untuk mengetahui kedudukan manusia sebagai makhluk sosial.
4 Untuk mengetahui pengembangan manusia sebagai makhluk sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
4|Page
5|Page
2
3
Suka bergaul.
Suka bekerja sama.
Hidup berkelompok.
Memiliki kepedulian terhadap orang lain.
6|Page
Isolasi Sosial
Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang
7|Page
hubungan
antaraksi
dan
interdependensi
itu
mengandung
yang
mencerminkan
sikap
dan
suasana
kekeluargaan
dan
8|Page
dengan
orang
lain
dalam
suatu
tatanan
kehidupan
bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang
khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan
salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Immanuel Kant
mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".
Jadi, jika manusia tidak di didik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam
arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil
penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa
pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa
disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah,
manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan
dirinya sendiri. Karena, manusia menjalankan peranannya menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaannya.
Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik
dengan manusia lain.
9|Page
tangan,
bisa
berkomunikasi
atau
bicara,
dan
bisa
Daftar Pustaka
Aabied. 2002. Hakikat Manusia. Nusantara Sentosa.
Abu Hamdani. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Rineka Cipta.
Bonner, Hubert, Social Psychology, New York, American Book Company, 1953.
Faris, Robert E.L., Social Psychology, The Ronald Press Company, New York,
1952.
Harwantiyoko dan Neltje F. Katuk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Gunadarma.
Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Refika Aditama.
Iksan Waseso, Drs., Psychologi Social, Yogyakarta, 1968.
10 | P a g e
11 | P a g e