Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN INDIVIDU

MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA KAWASAN PERBATASAN

DOSEN : MUHAMMAD ARBAIN, S.Pd.I., M.Pd

DISUSUN OLEH : DOROTHEA VALENTINA 234050163

ALNET NOVELIN 2340501176

ERA PASIRA ANTON 2340501172

MUHAMMAD AL HAFIS 2340501191

SHINTA PUTRI ADELIA 2340501166

AMSYAR AL MAYZA 234050113

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

FAJUKTAS HUKUM
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang maha ESA yang telah memberikan segala nikmat kepada
kita semua. Sajian dalam makalah ini sengaja dibuat secara sederhana dan praktis dengan
maksud agar mudah dalam penyajiannya serta dapat secara efektif mencapai tujuan
pembelajaraan yang di maksud. Dosen memberikan tugas kepada kami selaku Mahasiswa agar
dapat mengembangkan sendiri pengalaman belajar secara bermakna dengan tetap berpatokan
pada tujuan dan materi pembelajaraan yang ada.

Dalam makalah ini kami semua mendapat tugas membahas salah satu kajian di dalam
mata kuliah Pengantar social ekonomi dan budaya kawasan perbatasan yang judul makalahnya
adalah Manusia sebagai mahluk social dan individu.

Demikian makalah ini dibuat ,kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan untuk itu kami mohon saran dan kritik yang membangun agar kami menjadi lebih
baik.

Hormat kami,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………

a. Latar belakang……………………………………………………………………………………………………………..
b. Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………………..
c. Tujuan penulisan………………………………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………

a. Hakikat manusia sebagai individu dan mahluk sosial…………………………………………………….


b. Fungsi dan peranan manusia sebagai individu dan mahluk sosial………………………………….

BAB III
Penutup………………………………………………………………………………………………………………………………..

a. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………

BAB I
PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita telah ketahui bahwa manusia merupakan mahluk tuhan yang
maha Esa yang paling sempurna dari mahluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang
dimiliki manusia disbanding mahluk lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau
derajat yang lebih tinggi, Manusia juga disertai akal,pikiran,perasaan sehingga manusia
dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan Tuhan YME. Kesempurnaan yang
dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai
khalifah di muka bumi ini.
Manusia dalam kehidupannya tidaklah bergantung pada diri sendiri. Setiap
tindakan yang akan dilakukan seorang manusia, pasti berhubungan dan membutuhkan
orang lain. Manusia selain disebut sebagai mahluk individu individu, manusia juga
disebut sebagai mahluk social. Manusia dengan kodratnya sebagai mahluk social,
manusia tidak dapat hidup seorang diri. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi
dengan manusia lainnya. Manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya
sendiri, melainkan manusia butuh tenaga dan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Kita tidak bisa melakukan sesuatu seenaknya sendiri karena di sekitar
kita juga ada orang lain yang pasti berhubungan dengan kita. Sering kita lihat dan kita
alami, bagaimana sulitnya kita menjalani hidup tanpa orang lain yang menemani,
anggap saja jika seseorang dikucilkan, maka akan terpuruk sendiri menyelesakan
masalahnya tanpa ada yang membantu. Kemudian dapat berujung pada terganggunya
emosi dan psikisnya. Karena itu, betapa pentingnya peran orang lain disekitar kita, baik
untuk fisik, rohani maupun psikis kita.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini meliputi Hakikat manusia sebagai mahluk individual dan
social, Peranan manusia sebagai mahluk social dan individu, Dinamika interaksi social,
Dilema anatara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Hakikat manusia sebagai Mahluk
hidup dan social, Peranan manusia sebagai mahluk social dan individu , Manusia sebagai
mahluk social dan individu, Dinamika interaksi social, Dilema antara kepentingan
individu dan kepentingan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN INDIVIDU
1. Hakikat manusia sebagai mahluk individu
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum artinya tak terbagi.
Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan divided kata in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedankan divided artinya terbagi jadi individu artinya
tidak terbagi atau suatu kesatuan. Namun individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi , melaikan sebagai kesatuan yang terbatas,
Yaitu sebagai manusia perseorangan manusia adalah mahluk individu sebagai
mahluk individu berarti mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat di pisah-
pisahkan antara jiwa dan raganya. Dalam ilmu social paham individu menyangkut
tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang mejemuk, memegang peranan dalam
pergaulan hidup manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai satu keseluruhan
yang tak dapat dibagi melaikan sebagai kesatuan yang terbatas. Manusia sebagai
mahluk individu , tidak hanya dalam arti mahluk keseluruhan jiwa raga , melainkan
juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang merupakan pribadi ( individu) yang khas
menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-
kelemahannya. Indiviu adalah seorangan manusia yang tidak hanya memiliki
peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau
hasil pengamatan manusia dengan segala maknannya merupakan suatu ke-utuhan
ciptaan tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek social kebersamaan. Ketiga aspek
tersebut saling mempegaruhi keguncangan pada satu aspek akan membawa akibat
pada aspek yang lainny.
Untuk menjadi suatu individu yang “ mandiri” harus melalui proses yang
panjang. Tahap pertama , melalui proses pemantapan pergaulan yang dilakukan di
lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga ini secara bertahap karakter yang
khas akan terbentuk dan mengendap lewat sentuhan sentuhan interaksi. Etika ,
estetika, dan moral agama Sejak manusia dilahirkan ia membutuhkan proses
pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan lahirlah yang
membentuk dirinya. Menurut Sigmund Freud, super ego pribadi manusia sudah
mulai terbentuk pada saat manusia berumur 56 tahun. Makna manusia menjadi
individu apabila pola tingkah lakunya hamper indentik dengan tingkah laku masa
yang bersangkutan, proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang
sampai menajdi dirinya sendiri disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.
Individu dibebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup,
maka muncul struktur masyarakat yang akan menentukan kemantapan masyarakat
individu dalam bertingkah laku menurut pribadinya ada tiga kemungkinan:
menyimpang dari norma kolektif, kehilangan individualitasnya atau takhluk terhadap
kolektif, dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau
pengacau. Mencari titik optimum anatar dua pola tingkah laku ( sebagai individu dan
sebagai anggota masyarakat) dalam situasi yang senantiasa berubah, memberi
konotasi “ matang” atau “ dewasa” dalam konteks social. Sebutan “ baik” atau “
tidak baik” pengaruh individu terhadap masyarakat adalah relative bertolak dari
proses penjabaran individualisasi manusia dalam masyarakat tersebut menunjukan
bahwa manusia memiliki prilaku yang di dorong oleh aspek individu dan aspek sosial.
Meskipun semua manusia sebagai individu memiliki unsur jiwa dan raga yang
menyatu, tetapi antara satu orang dengan orang yang lainnya memiliki perbedaan
dan kekhasannya baik secara fisik dan psikis Secara fisik misalnya, ada yang
berambut ikal tetapi juga da yang berambut lurus, ada uang kurus atau gemuk,
tinggi atau pendek dan seterusny. Secara psikis juga ada perbedaan, misalnya ada
yang pemalu, pemarah,penyabar,periang, dan lain-lain dengan kata lain individu
dapat dikenali dengan mudah melalui aspek fisik maupun psikisnya. Manusia selaku
mahluk individu di samping memiliki keinginan-keinginan atau motif-motif juga
memiliki kebutuhan-kebutuhan secara pribadi. Motif-motif yang melatarbelakangi
manusia selaku individu berbuat sesuatu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: bisa
bersifat majemuk, berubah-ubah, dan berbeda-beda , atau bahkan bisa jadi tidak
disadari oleh individu. Prilaku manusia sangat dipengaruhi oleh motivasinya dalam
melakukan aktivitasnya motivasi atau dorongan prilaku tersebut memiliki kekuatan
yang berbeda-beda berbagai bentuk motivasi individu tersebur berupa: kebutuhan
untuk berbuat lebih baik dari orang lain (achievement) kebutuhan untuk memuji,
menyesuaikan diri, dan mengikuti pendapat orang lain (defence) kebutuhan untuk
membuat rencana secara teratur (order) kebutuhan untuk menarik perhatian orang
lain dan berusaha menjadi pusat perhatian (exhibition) kebutuhan untuk mandiri,
tidak tergantung orang lain dan tidak mau diperintah orang lain (autonomy)
kebutuhan untuk menjalin persahabatan dengan orang lain,kesetiaan, berpartisipasi,
(affiliation).
Semua perilaku individu yang didorong oleh keinginan memenuhi kebutuhan
motivasi yang melekat pada pribadinya dapat menjadi tolak ukur kepribadian
seseorang dalam aktivitas sosialnya, sinyalemen ini menjadi indikasi atau pertanda
seberapa besar makna individu tersebut berperan dalam kehidupan, sehingga
eksitensinya sebagai manusia individu dapat diakui memliki makna baik secara
pribadi maupun terhadap lingkungannya. Manusia sebagai individu akan memiliki
arti bagi kehidupannya apabila peran dirinya bermakna bagi orang
lain,keluaraga,maupun masyarakat secara luas.
2. Manusia sebagai mahluk sosial
Pada hakekatnya, manusia merupakan mahluk sosial di samping sifat-sifat
lainnya yang secara pribadi dimiliki, secara alami keberadaan manusia
membutuhkan hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan untuk
berhubungan dengan lingkungan sosial disekitarnya. Untuk itu, perlu dilihat makna
sosial itu sendiri baik secara kebahasaan maupun dari aktivitas simbolis yang
dilakkannya, secara etimologi, istilah “ sosial” berasal dari bahasa latin socius yang
artinya teman, perkatan. Jadi secara etimologi manusia sebagai mahluk sosial adalah
mahluk yang berteman, memiliki perikatan antara satu orang dengan orang yang
lain. Istilah sosial ini menekankan adanya relasi atau interaksi antara manusia, baik
itu relasi seorang individu dengan seorang individu yang lain, individu dengan
kelompok atau kelompok ke kelompok.
Interaksi sosial ini dapat terjadi di lingkungan keluarga maupun di masyarakat
secara luas. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di
masyarakat. Keluaraga merupakan sebuah grup yang terbentuk atas dasar hubungan
pernikahan atau laki-laki dan wantia , yang berlangsung lama untuk mendapatkan
keturunan dan membesarkan anak-anaknya oleh sebab itu dalam hubungan
keluarga ini memiliki lima macam sifat yang menjadi indikasi terbentuknya
masyarakat dalam arti keluarga, yaitu : hubungan suami-istri. Penyebab manusia
hidup bermasyrakat dan berinteraksi dengan orang lain yaitu karena seseorang
harus bergaul dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan itu dapat terwujud manakala
seorang individu berbicara,berinteraksi dan saling berhubungan dengan masyarakat
lain agar terciptanya lingkungan sosial atau interaksi sosial masyrakat.
Interaksi adalah proses dimana orang- orang berkomunikasi saling
mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia
dalam kehidupan sehari-hari tindakan lepas dari hubungan satu dengan yang lain
unsur saling memerlukan muncul karena setiap manusia sebagai anggota
masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tanpa bantuan anggota
lainnya. Jadi ada saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
psikologisnya dan disinilah sesunguhnya makna manusia sebagai mahluk sosial.
Sementara itu, pengertian masyarakat secara luas adalah menunjuk pada
sekelompok orang yang memiliki perasaan tertentu sehingga menimbulkan keeratan
hubungan di antara anggota-anggotanya. Kesadaran manusia sebagai anggota
masyarakat ini dalam lingkup yang lebih besar lagi adalah bangsa dan Negara,
sebagai mahluk sosial manusia menyadari keberadaan berdasarkan keturunan dari
pendahulunya yang memiliki identitas asal-mula suku bangsa sehinggamemiliki
kapasitas tanggung jawab terhadap kelangsungan suku bangsanya. Demikian juga
dalam hal kehidupan bernengara manusia sebagai mahluk sosial tidak terlepas dari
kehidupan bernegara, tugas dan tanggung jawab manusia sebagai warga Negara
adalah ikut menjaga keutuhan serta tegaknya Negara, dan memenuhi segala
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Fungsi dan peranan Manusia sebagai mahluk sosial dan individu


Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu Yang dapat diketahui bahwa
manusia memiliki harkat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar, dimana
setiap manusia memiliki potensi diri yang khas dan setiap manusia memiliki
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Secara sosial sebenarnya manusia
merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama
dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyrakat. Artinya setiap individu
manusia memiliki hak,kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai
sesuatu , misalnya bersekolah,melakukan perkerjaan, bertanggung jawab dalam
keluarga serta aktifitas ekonomi,politik dan agama. Namun demikian, kenyataannya
setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama
akibatnya masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak
sama atau berbeda. Banyak faktor yang meyebabkan itu bisa terjadi , misalnya
kondisi ekonomi (ada miskin dan ada yang kaya), sosial ( warga biasa dengan
RT,DLL), politik, budaya. Dengan kata lain stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak
dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Sebagai mahluk individu manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal sebagai
berikut :
● Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.
● Mengupayahkan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia.
● Mengrealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani.
● Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

Keberadaan manusia sebagai mahluk sosial menjadikan manusia melakukan


peran-peran sebagai berikut :
● Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
● Membentuk kelompok-kelompok sosial.
● Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tata tertib kehidupan
manusia.

Bermasyarakat dalam berbagai kehidupan, Dalam kehidupan masyarakat dikenal


adanya struktur sosial, struktur bisa di artikan sebagai susunan atau bentuk fisik ada
pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Struktur sosial yaitu tataanan atau
susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
System sosial merupakan kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian ( elemen atau
komponen ) yaitu :
a. Orang dan atau kelompok berserta kegiatannya
b. Hubungan sosial, termasuk di dalamnya norma-norma dan nilai-nilai yang
mengatur hubungan antar orang atau kelompok tersebut. System sosial
tercangkup nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan aturan perilaku
anggota-anggota masyarakat. Dalam system sosial pada tingkat-tingkat
tertentu selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkan dan
membedakan dari lingkungannya.

Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok. Tetapi tidak setiap warga
dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari satu kelompok tertentu, ia
bisa menjadi anggota lebi dari satu kelopok sosial. Berkaitan dengan
penempatannya individu dalam kelompok sosial, maka individu memiliki
kemampuan untuk :

1) Menempatkan diri dan,


2) Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan sosial ekonomi
tertentu.
Penempatan seseorang dalam lapisan sosial ekonomi tertentu
merupakan pembahasan stratifikasi sosial. Dalam kaitannya dengan
stratifikasi sosial, dapat dibagi dalam tiga dimensi, yaitu dimensi
kekayaan, dimensi kekuasaan, dan dimensi prestise. Dimensi kekayaan
membentuk formasi sosial yang disebut kelas, dimensi prestise. Dimensi
kekayaan membentuk formasi sosial yang disebut kelas, dimensi
kekuasaan membentuk partai, dan dimensi prestise membentuk status.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas kami dapat megambil kesimpulan bahwa setiap manusia itu
mempunyai kepentingan individu dan kepentingan sosial. Kepentingan individu manusia
akan mempertahankan harkat dan martabatnya. Oleh karna Manusia tidak bisa hidup
sendiri maka manusia akan memperlukaan bantuan orang lain dan akan berinteraksi
sosial membentuk kehidupan berkelompok dengan manusia.
Manusia adalah mahluk sosial sekaligus mahluk individu,disisi manapun sebagai mahluk
sosial dan individu aka nada pengaruh positif mapun pengaruh negative.

Anda mungkin juga menyukai