Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang
telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan bagi waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad
Saw. Beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani
akhlaknya yang mulia.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu materi tugas kegiatan
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam melaksanakan studi di tingkat
perkuliahan. Dan dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu dosen pengampu, Ibu Yulia Wardah M.Hum yang telah
mengizinkan kami mengerjakan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa aja yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………..…………………………………………………………………………………………………………….……ii
BAB I PENDAHULUAN
C.Tujuan Pembelajaran….………………………………………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
C.Masa Remaja…………………………………………………………….
…………………………………………………………………….6
A. Kesimpulan............................................................................................................................. 10
A.LATAR BELAKANG
Sifat hakiki seorang manusia adalah bahwa selain sebagai makhluk individu juga
sekaligus Sebagai makhluk sosial. Individu Merupakan penjabaran dari kata “in” dan
“divided” yang dapat dimaknai sebagai kesatuan, tidak Dapat dipisahkan, dan tidak dapat
dibagi-bagi. Artinya bahwa manusia sebagai makhluk individu Merupakan satu kesatuan
antara aspek jasmani (fisik) dan rohani (psikologis) yang tidak dapat Dipisahkan. Sementara
itu manusia sebagai makhluk sosial berasal dari kata latin “socius” yang Artinya ber-
masyarakat yang dalam makna sempit adalah mendahulukan kepentingan bersama Atau
masyarakat. Sehingga arti dari manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan sebagai
Makhluk yang hidup bersama dengan manusia lain dan tidak dapat melakukan kegiatannya
sendiri Tanpa adanya keterlibatan orang lain. Dalam kegiatannya tersebut manusia akan
selalu Membutuhkan orang lain dan membutuhkan wadah untuk melakukan kegiatan
tersebut. Wadah Inilah yang kemudian dikenal sebagai ruang berinteraksi bagi individu baik
secara individu Maupun secara berkelompok .Selain sebagai makhluk individu, manusia juga
merupakan makhluk sosial. Tidak ada satu Manusia pun yang dapat hidup tanpa adanya peran
dari manusia lainnya.
Oleh karena itu selain Kebutuhan akan privasi, manusia juga membutuhkan aktivitas
sosial antar sesama. Hubungan Sosial yang terjalin bisa terjadi pada sesama manusia yang
sudah saling mengenal maupun baru Pertama kali bertemu dalam kehidupan sehari-
hari.Dalam konteks ruang pribadi seperti rumah tinggal, ruang tidur, ruang kerja, dan lain-
lain, Maka aktualisasi diri tidak begitu sulit karena ruang-ruang tersebut merupakan ruang
privat yang Memang diperuntukkan bagi kegiatan yang sifatnya pribadi. Mereka dengan
bebas beraktivitas di Dalam ruang tersebut dan mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk
pribadi (individu). Sebagai makhluk sosial maka manusia memerlukan interaksi dengan
manusia lain. Mereka Melakukan aktivitas secara bersama-sama dalam suatu ruang sosial.
Interaksi sosial ini biasanya Dilakukan di ruang publik dimana siapa saja bisa mengaksesnya.
Pada kasus ini manusia Menampilkan identitas dirinya sebagai makhluk sosial. Namun
selama proses interaksi tersebut, Manusia tetap mempertahankan identitas mereka sebagai
makhluk individu.Aspek perilaku manusia dalam kaitannya sebagai makhluk individu
sekaligus sebagai makhluk Sosial merupakan permasalahan penelitian yang menarik untuk
dikaji pada ruang terbuka publik. Bagaimana karakter individu mereka dipertahankan dalam
suatu ruang sosial seperti halnya ruang Terbuka publik ini. Adapun tujuan penelitian ini ingin
mendapatkan gambaran bagaimana manusiaMempertahankan karakter individunya dalam
suatu ruang sosial. Apakah karakter individu iniSelalu mengikuti mereka dalam gerak ruang
sosial
B .Rumusan masalah
1.Bagaimana manusia sebagai makhluk bereksistensi dan sebagai makhluk hidup?
2.Bagaimana Perkembangan Manusia?
3.Bagaimana psikologimasa remaja?
4.bagaimana psikologi masa dewasa?
5.Bagaimana psikologi masa tua?
C. Tujuan Pembahasan
1. Manusia sebagai makhluk bereksistensi dan sebagai makhluk hidup
2.Perkembangan Manusia
3.manusia masa remaja
4.Manusia masa dewasa
5.Manusia masa tua
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia sebagai makhluk yang bereksistensi
Manusia merupakan makhluk yang dapat berperan sebagai obejek dan subjek
sekaligus dan keberadaannya di muka bumi ini perlu direnungkan dan difikirkan. Menurut
Sarlito W Sarwono, manusia adalah makhluk yang bereksistensi, yang hidup/ada di bumi ini
untuk secara aktif dituntut sadar akan keberadaannya agar mampu mengarahkan
keberadaannya ke suatu tujuan yang dikehendakinya sendiri. Manusia itu makhluk yang unik
berbeda dengan hewan atau makhluk hidup lainnya. Manusia berbeda dari makhluk hidup
lainya yang tergantung akan alam. Manusia yang eksis ini sesungguhnnya memiliki jati diri
yang terangkum dalam tiga pertanyaan, yaitu: siapa aku? Untuk apa aku hidup/eksis? Akan
kemana aku? Berdasarkan ketiga pertanyaan tersebut membuktikan bahwa hakekat eksistensi
manusia adalah dengan beragama. Beragama mampu menunjukkan manusia kepada jalan
yang benar dan tujuan yang jelas dalam menghadapi tantangan kehidupan yang silih
berganti.Manusia juga yang mempunyai sifat-sifat tersendiri yang berbeda dari segala
makhluk dunia lainnya. Oleh karena itu, dalam mempelajari manusia, kita harus mempunyai
sudut pandang yang khusus pula. Kita tidak dapat menjadikan manusia hanya sebagai objek
seperti pandangan kaum materialistis, tetapi kita juga tidak dapat mempelajari manusia hanya
dari kesadarannya solo seperti pandangan kaum idealis. Manusia adalah objek yang
terkadang juga merupakan subjek.
Manusia tidak semata-mata tunduk pada kodratnya dan secara pasif menerima
keadaannya, tetapi is selalu secara sadar dan aktif menjadikan dirinya sesuatu. Proses
perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh Kehendaknya sendiri, berbeda dengan
makhluk lainnya yang sepenuhnya tergantung pada alam. Kebutuhan untuk terus-menerus
initah yang bersifat manusiawi, dan karenanya pulatah manusia bisa berkarya, bisa mengatur
dunia untuk kepentingannya, sehingga timbullah kebudayaan dalam segala bentuknya itu,
yang tidak terdapat pada makhluk lainnya. Bentuk-bentuk kebudayaan ini antara lain adalah
sistem perekonomian, kehidupan sosial dengan norma-normanya dan kehidupan politik.
Manusia sebagai makhluk hidup
Berbeda dengan eksistensi manusia, manusia adalah makhluk biologis yang sampai
pada batas-batas tertentu terikat pada kodrat alam. Manusia membutuhkan udara untuk
bernafas, dan juga membutuhkan makan dan minum untuk bertahan hidup. Untuk
mengembangkan keturunannya, manusia memerlukan pula hubungan seksual, susunan
syaraf, susunan tulang dan otot, peredaran darah, denyutan jantung, bekerjanya kelenjar-
kelenjar, dan sebagainya, yang kesemuanya sudah diatur secara tertentu dan tidak dapat lagi
diubah. Meskipun khayalan kita bisa menembus dimensi ruang dan waktu, tetapi “tubuh” kita
selalu terikat pada ruang dan waktu.
Semua kedudukan manusia ini, dihasilkan dari akal yang dianugerahkan kepada
manusia sebagai suatu nilai lebih yang menghasilkan berbagai keistimewaan pada diri
manusia itu sendiri.Pada dasarnya, akal inilah yang menyebabkan manusia memilikiaspek
kehidupan yang kompleks yang pada akhirnya menyebabkan manusia memiliki berbagai
kedudukan dalam hidup dan kehidupannya.
Macam macam kepribadian manusia
a. Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk
membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya
adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
b. Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung
tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu
tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan
cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan
memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah
ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas
yang paling mudah dan gampang.
c. Melankolik, Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika
keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan
bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang
melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang
mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
d. Kolerik. Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.
Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab
dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya
kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap
penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
B. Perkembangan manusia
Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap
Dan tidak dapat diputar kembali. Beberapa psikolog membedakan arti kata ‘pertumbuhan’
dengan ‘perkembangan’, namun beberapa tidak.
Pertumbuhan bisa diartikan sebagai bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang
murni, sedangkan perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala
psikologis yang muncul . Perkembangan merujuk pada pola kelanjutan dan perubahan yang
mungkin terjadi pada Seseorang manusia selama perjalanan hidupnya. Sebagian besar
perkembangan meliputi perubahan, sekali pun kemunduran menjadi bagian di dalamnya
(misalnya, kemampuan mengolah informasi menjadi lebih lambat pada orang dewasa yang
lebih tua). Para peneliti yang mempelajari perkembangan merasa tergugah keingintahuannya
pada sifat perkembagan yang universal dan variasi yang terjadi pada tiap-tiap individu. Pola
dari perkembangan.
Pada hakekatnya, perkembangan (development) itu sendiri adalah pola perubahan
Yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Maksudnya ialah,
Perkembangan merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan sejak tahap
pembuahanSampai akhir kehidupan. Walaupun dalam penggunaanya, istilah perkembangan
danPertumbuhan itu digunakan untuk sesuatu yang berbeda, akan tetapi perlu digaris bawahi
Bahwa perkembangan dan pertumbuhan merupakan dua entitas yang dapat dipisahkan namun
Pada hakekatnya keduanya tidak bisa berdiri sendiri.
2, aspek emosi. Emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan Atau
perilaku individu yang bervariasi dalam setiap periode perkembangannya. Yang dimaksud
dengan warna afektif ialah keadaan perasaan yang dialami ketika seseorang Menghadapi
situasi tertentu. Seperti marah, benci, putus asa, senang, dan lain lain. Emosi memiliki
Banyak pengaruh terhadap setiap perilaku individu, seperti menambah semangat,
Melemahkan semangat, menghambat atau mengganggu terhadap konsentrasi belajar, serta
adanya gangguan dalam penyesuaian emosional.
3. aspek bahasa. Bahasa memiliki kaitan yang sangat erat dengan kegiatan Berfikir,
bahasa merupakan salah satu yang membedakan manusia dengan hewan. Perkembangan
bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kesehatan, intellegensi, status Sosial
ekonomi keluarga, jenis kelamin, serta hubungan keluarga. Fungsi pokok dari bahasa Ialah
sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan dengan orang lain.
C. Masa remaja
Remaja adalah asset Agama, bangsa dan Negara baik dalam peran Sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Oleh karena itu, pengembangan diri
secara menyeluruh pada semua aspek Kehidupan, baik fisik maupun psikologis sangatlah
diperlukan.
Masa remaja merupakan suatu periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode
transisional, masa perubahan, masa usia bermasalah, masa dimana individu mencari identitas
diri, usia menyeramkan (dreaded), masa unrealism, dan ambang menuju kedewasaan.menurut
Hall (Sarwono, 2011), masa remaja merupakan masa “sturm und drang” (topan dan badai),
masa penuh emosi dan adakalanya emosinya meledak-ledak, yang muncul karena adanya
pertentangan nilai-nilai. Emosi yang menggebu-gebu ini adakalanya menyulitkan, baik bagi
si remaja maupun bagi orangtua/ orang dewasa di sekitarnya. Namun emosi yang menggebu-
gebu ini juga bermanfaat bagi remaja dalam upayanya menemukan identitas diri.
Reaksi orang-orang di sekitarnya akan menjadi pengalaman belajar bagi si remaja untuk
menentukan tindakan apa yang kelak akan dilakukannnya
Masa remaja awal dimulai pada usia 12 hingga 15 tahun dan diakhiri pada masa
remaja akhir di usia 18 hingga 21 tahun. Pada perkembangan remaja, seseorang tidak mau
diperlakukan sebagai anak-anak. Namun, belum memiliki kematangan seorang dewasa.
Ciri-ciri perkembangan remaja
1. Mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat, Dibandingkan dengan
periode perkembangan sebelum maupun Sesudahnya, pertumbuhan fisik pada
permulaan remaja sangat Cepat. Tulang-tulang badan memanjang lebih cepat
sehingga Tubuh nampak makin besar dan kokoh. Demikian juga jantung, Pencernaan,
ginjal dan beragai organ tubuh bagian dalam bertambah Kuat dan berfingsi sempurna.
2. Memiliki energi yang berlimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka
untuk berprestasi dan beraktivitas. Periode Remaja merupaka periode paling kuat
secara fisik dan paling kreatifSecara mentual sepanjang periode kehidupan menusia.
3. Memiliki fokus perhatian yang lebih terarah kepada teman sebaya Dan secara
berangsur melepaskan diri dari keterikatan dengan Keluarga terutama orang tua.
Dalam beberapa aspek, keinginan Yang kuat untuk melepaskan diri dari orang tua
belum dibarengi Dengan kemampuannya untuk mandiri dalam bidang ekonomi.
4. Memiliki ketertarikan yang kuat dengan lawan jenis. Pada periodeIni, remaja sudah
mulai mengenal hubungan lawan jenis bukan Hanya sekedar sebagai kawan. Akan
tetapi, hubungan sudah mulaiCenderung mengarah kepada saling menyukai.
5. Memiliki keyakinan kebenaran tentang keagamaan. Pada masa Ini, remaja berusaha
menemukan kebenaran yang hakiki. Apabila Remaja mampu menemukannya dengan
cara yang baik dan benar, Maka ia akan memperoleh ketenangan dan sebaliknya bila
merasa Tidak menemukakan kebenaran hakiki, keyakinannya tentang Agama akan
menjadi goyah.
6. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan kemandirian. Kemandirian remaja,
biasanya ditunjukkan pada kemampuan mereka
D. Masa dewasa
Istilah dewasa merupakan organism yang telah matang. Tetapi lazimnya Merujuk
pada manusia. Dewasa ialah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah Menjadi pria atau
wanita seutuhnya. Setelah mengalami masa kanak-kanak dan Remaja yang panjang seorang
individu akan mengalami masa dimana ia telah Menyelesaikan pertumbuhannya dan
mengharuskan dirinya untuk berkecimpung Dengan masyarakat bersama dengan orang
dewasa lainnya. Dibandingkan dengan Masa sebelumnya, masa dewasa ialah waktu yang
paling lama dalam rentang kehidupan
Masa dewasa biasanya dimulai dari usia 18 tahun hingga kira-kira usia 40 Tahun dan
biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ Kelamin anak yang
telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, Individu akan mengalami suatu
perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan Dengan masalah-masalah penyesuaian diri
dan harapan-harapan terhadap perubahan tersebut
Dalam masa kedewasaaan dengan berakhirnya masa adolesensi orang muda Pada
masa kedewasaan. Bahwa ciri utama dari adolesensi ialah :
1.Mampu mengaitkan realitas dunialuar yang obyektif dengan AKU-nya (kehidupan
jiwanya)sendiri;
2.Mampu mengendalikan dorongan-dorongan dari dalam, untuk diarahkan pada tujuan yang
berarti. Batas dari adolesensi ini pun tidak jelas, dan relatifseekali. Lagi pula, pada suatu
Masing-masing individu ekspresi adolesensi tersebut mengambil bentuk yang berbeda.
Namun dapat dinyatakan di sini, bahwa cirri-ciri adolesensi itu masih banyak melekat Dalam
fase kedewasaan. KEDEWASAAN Itu dapat diartikan sebagai : satuPertanggung jawaban
penuh terhadap diri sendiri, bertanggung jawab atas nasib sendiri dan pembentukan diri
sendiri. Bertanggung jawab dapat diartikan sebagai :memahami arti norma-norma susila dan
nilai-nilai etis, dan berusaha hidup sesuai dengan norma-norma tadi.
A.KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:
-Manusia adalah makhluk yang bereksistensi, yang hidup/ada di bumi ini untuk secara
aktif dituntut sadar akan keberadaannya agar mampu mengarahkan keberadaannya ke suatu
tujuan yang dikehendakinya sendiri
-Manusia sebagai makhluk hidup berbeda dengan eksistensi manusia, manusia adalah
makhluk biologis yang sampai pada batas-batas tertentu terikat pada kodrat alam. Manusia
membutuhkan udara untuk bernafas, dan juga membutuhkan makan dan minum untuk
bertahan hidup. Untuk mengembangkan keturunannya, manusia memerlukan pula hubungan
seksual, susunan syaraf, susunan tulang dan otot, peredaran darah, denyutan jantung,
bekerjanya kelenjar-kelenjar, dan sebagainya, yang kesemuanya sudah diatur dan tidak dapat
berubah lagi.
- Pada hakekatnya, perkembangan (development) itu sendiri adalah pola perubahan
Yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Maksudnya ialah,
Perkembangan merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan sejak pada tahap
pembuahanSampai akhir kehidupan.
Remaja adalah asset Agama, bangsa dan Negara baik dalam peran Sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Oleh karena itu, pengembangan diri
secara menyeluruh pada semua aspek Kehidupan, baik fisik maupun psikologis sangatlah
diperlukan.
Masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap Pola-
pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang Dituntut
untuk memulai kehidupannya dalam memerankan peran ganda seperti peran Sebagai
suami/istri dan peran dalam dunia kerja (berkarier) masa dewasa juga dikatakan sebagai masa
sulit bagi seorang individu karena Pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap Orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri
Lanjut usia merupakan masa perkembangan terakhir dalam hidup Manusia yang
ditandai dengan perubahan fungsi fisik, psikologis, maupun Sosial yang saling berinteraksi
satu sama lain.Memasuki Masa tua berarti terjadi kemunduran secara fisik maupun secara
Psikis
Daftar Pustaka