HAKIKAT MANUSIA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH : DASAR-DASAR PENDIDIKAN
KELAS : PGMI-2, SEMESTER 1 (SATU)
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD SYAIFULLAH , MA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Hakikat
Manusia" dengan tepat waktu.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Dasar-Dasar Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang manusia hakikat manusia bagi para pembaca dan juga bagi
kami.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Syaifullah.MA , selaku guru/dosen Mata Pelajaran Dasar-Dasar Pendidikan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………...............................................2
PENDAHULUAN ………………………………..........................….................4
Hakikat manusia..........……………............….............................…….....5
PENUTUP ........................................................................................13
KESIMPULAN ………………………………..….............................…...….....13
SARAN ............................................................................................13
3
PENDAHULUAN
4
HAKIKAT MANUSIA
5
A. Pengertian Sifat Hakikat Manusia dan Wujud Sifat Hakikat Manusia
a. Pandangan Psikoanalitik.
6
id-nya lebih dominan akan menampakkan perilaku yang implusif, sedang
seseorang yang lebih didominasi oleh super ego akan berperilaku moralis.
Tahapan berikutnya muncul aliran neoanalitik yang tetap berpegang pada tiga
aspek struktur kepribadian manusia tersebut di atas, tetapi aliran ini lebih
menekankan ego sangat penting sebagai pusat kepribadian manusia,yang tidak
hanya berfungsi merealisasikan dorongan yang muncul tetapi dengan egonya
manusia akan lebih rasional, dan bertanggung jawab atas perilaku intelektual
dan sosialnya.
b. Pandangan Humanistik.
Carl Rogers yang merupakan tokoh utama aliran ini menolak pendapat psikho
analitik yang berpendapat bahwa manusia tidak rasional, Rogers lebih
menekankan bahwa manusia mempunyai dorongan terhadap dirinya sendri
untuk berperilaku positif. Dalam pandangan ini disebutkan bahwa manusia
bersifat rasional dan tersosialisasikan, serta mampu menentukan sendiri
nasibnya, termasuk mengontrol dan mengatur dirinya sendiri. Dalam kondisi
yang memungkinkan, manusia akan mengarahkan dirinya sendiri menjadi
individu yang positif, menjadi masyarakat yang terbebas dari kecemasan.
Sedangkan Adler berpendapat bahwa perilaku individu tidak serta merta
digerakkan atas dasar untuk kepuasaannya sendiri, namun lebih banyak
didasarkan pada tanggung jawab sosial dan dorongan untuk memenuhi
kebutuhannya.
c. Pandangan Behavioristik.
Kelompok ini berpendapat bahwa perilaku manusia adalah reaksi dan adaptasi
dari lingkungan sekitarnya, sehinggaPengantar Pendidikan tingkah laku
manusia sepenuhnya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Pada
kelahirannya manusia bersifat netral,perkembangan kepribadian individu
sepenuhnya tergantung pada lingkungan. Aliran ini sama sekali tidak
7
menghargai potensi yang dimiliki individu dan mengingkari adanya kemauan
individu.DesmitaDesmita (2016:55) mengemukakan bahwa pada behavioristik
terdapat tedapat tiga tradisi, yaitu Pavlov dan kondisioning klasik, B.F. Skinner
dan kondisioning operant, serta Bandura dan teori belajar sosial. Teori
kondisioning klasik yang diperkenalkan Pavlov yaitu rangsangan yang
diberikan dapat mengakibatkan tingkah laku. Teori ini sering kali disebut
dengan stimulus-respon (S-R). Skiner berpendapat bahwa kemampuan manusia
terwujud dalam tingkah laku, yang dapat berkembang karena pengaruh
lingkungan. Teori belajar sosial yang dikemukakan Bandura menyatakan bahwa
anak belajar tidak hanya melalui pengalaman, namun juga melalui pengamatan
terhadap apa yang dilakukan orang lain.
8
Manusia merupakan makhluk hidup yang dapat berperan sebagai subjek
maupun objek. Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat menarik.
Manusia berperan sebagai subjek dalam melaksanakan tindakan atau tingkah
laku dalam lingkungannya selain itu manusia juga bisa memikirkan dirinya
sebagai objek pikiran dan renungan.
9
ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”
•Secara umum ada beberapa hakikat manusia yang harus kita pahami,yaitu:
D.Fitrah Manusia
10
fitrahnya, kedua orang tuanyalah yang akan mewarnai (anak) nya,apakah
menjadikannya seorang Yahudi,Nasrani,atau Majusi (HR.Aswad bin sari).Dari
pendapat beberapa ahli tentang macam-macam potensi manusia,maka
disimpulkan bahwa potensi manusia yang dibawa sejak lahir adalah:
➢ Potensi Agama
➢ Potensi Akal yang mencakup spiritual
➢ Potensi Fisik/jasadiah
➢ Potensi Rohaniah mencakup hati nurani dan nafsu
11
Dalam hidup bersama dengan sesamanya (bermasyarakat) setiap individu
menempati kedudukan (status) tertentu. Di samping itu, setiap individu
mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga
mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya.
Selain adanya kesadaran diri, terdapat pula kesadaran sosial pada
manusia.
5. Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan,
hidup berbudaya, dan membudaya. Kebudayaan bertautan dengan
kehidupan manusia sepenuhnya, kebudayaan menyangkut sesuatu yang
nampak dalam bidang eksistensi setiap manusia.
6. Manusia sebagai Makhluk Susila
Menurut Immanuel Kant, manusia memiliki aspek kesusilaan karena pada
manusia terdapat rasio praktis yang memberikan perintah mutlak
(categorical imperative). Contoh: jika kita meminjam barang milik orang
lain maka ada perintah yang mewajibkan untuk mengembalikan barang
pinjaman tersebut.
7. Manusia sebagai Makhluk Beragama
Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial
eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap
dan perilaku. Hal ini terdapat pada manusia manapun baik dalam rentang
waktu (dulu-sekarang-akan datang) maupun dalam rentang geografis
tempat manusia berada. Keberagamaan menyiratkan adanya pengakuan
dan pelaksanaan yang sungguh atas suatu agama.
12
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya yaitu ,Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai tugas dan
tanggung jawab sosial terhadap alam semesta, ini disebabkan karena manusia
tidak hanya sebagai Abdullah tetapi juga sebagai khalifatullah untuk
mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan
akhirat.Hakikat manusia adalah sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi yang
terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasmani (pisik, nafsu), akal (rasio), dan rohani
(psikis,roh). Sebagai konsekuensi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di
bumi,maka manusia merupakan: makhluk ciptaan Tuhan, makhluk yang terlahir
dalam kondisi tidak berdaya (kertas bersih), membutuhkan bantuan dari orang
lain,makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, makhluk yang memiliki akal
budi,makhluk yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, makhluk yang
mempunyai kemampuan berbahasa, makhluk yang mampu membuat perangkat
peralatan,makhluk sosial yang mampu bekerja sama, makhluk yang mampu
mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, makhluk yang hidup
atas dasar prinsip-prinsip ekonomi, makhluk yang beragama, makhluk rasional
yang bebas bertindak berdasarkan alasan moral, makhluk dengan kontrak sosial
untuk menghargai dan menjaga hak orang lain.
SARAN
Sebagai orang yang berpendidikan, sebaiknya mahasiswa memahami
pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di
dunia pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,Ichsan,
Anwar,Chairul,
Siregar,Eliana 2017
Hakikat manusia
https://ejournal.uinib.ac.id
Khasina,S 2013
VOL.XIII.NO 2,296-317
https://jurnal.ar-raniry.ac.id
Afrida,2018
14
15