Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT MANUSIA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH : DASAR-DASAR PENDIDIKAN
KELAS : PGMI-2, SEMESTER 1 (SATU)
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD SYAIFULLAH , MA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


•MHD.NURYANSYAH NUGRAHA
•ZAHRA AZZURA JAFA
•RISMA HANDAYANI

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Hakikat
Manusia" dengan tepat waktu.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Dasar-Dasar Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang manusia hakikat manusia bagi para pembaca dan juga bagi
kami.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Syaifullah.MA , selaku guru/dosen Mata Pelajaran Dasar-Dasar Pendidikan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 14 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………...............................................2

DAFTAR ISI …………………………………………..........................…...........3

PENDAHULUAN ………………………………..........................….................4

Hakikat manusia..........……………............….............................…….....5

A.Pengertian sifat hakikat manusia …….…...................................…..6

• a. Pandangan Psikoanalitik ...........................................6

• b. Pandangan Humanistik .............................................7

• c. Pandangan Behavioristik ...........................................7

B.Hakikat Manusia dalam Perspektif Psikologi .................................8

C.Hakikat Manusia secara Umum dan secara Islam ..........................9

D.Fitrah Manusia .............................................................................10

E.Aspek-aspek Hakikat Manusia.......................................................11

PENUTUP ........................................................................................13

KESIMPULAN ………………………………..….............................…...….....13

SARAN ............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………….................................…….14

3
PENDAHULUAN

Berkaitan dengan pendidikan, maka hakikat manusia perlu dibahas di


awal, karena pendidikan yang dilakukan adalah untuk manusia. Socrates dalam
(Tafsir 2010:7) mengatakan bahwa belajar yang sebenarnya adalah belajar
tentang manusia.Manusia menjadi sosok sentral di alam dunia, karena manusia
mengurus dirinya sendiri dan alam. Manusia membuat peraturan sendiri untuk
mengatur dirinya sendiri, manusia juga membuat peraturan sendiri untuk
mengatur alam.Bahkan manusia pun tunduk pada peraturan yang dibuatnya
sendiri. Kerusakan dan kelestarian alam tergantung pada manusia sebagai sosok
sentralnya. Jadi, sudah sewajarnya jika manusia harus mengenali hakikat
manusia yang sebenarnya.

Kelestarian manusia dan alam harus tetap dijaga dengan sebaik-


baiknya,untuk itu manusia sebagai sosok sentral harus dibekali dengan
pengetahuan tentang hakikat manusia, sehingga manusia mengetahui cara-cara
menjaga kelestarian manusia dan alam. Pengetahuan tentang hakikat manusia
tersebut hanya akan diperoleh jika manusia memperoleh bimbingan dari orang
lain melalui proses pendidikan. Hakekat manusia adalah sesuatu yang amat
mendasar yang menentukan kehidupannya, baik di tengah masyarakat maupun
di mata Allah.

4
HAKIKAT MANUSIA

Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang


mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian
hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe de’etre) manusia.
Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan
tentang “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik khas yang
memiliki sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985).Hakikat Manusia
adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.Manusia dapat dianggap sebagai makhluk Tuhan yang
paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain.Hal yang menonjol
dari manusia dibanding makhluk yang lain yaitu manusia memiliki akal. Akal
yang dimiliki manusia tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan.
Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.

Hakikat menurut bahasa berarti kebenaran yang sebenar benarnya


ada,sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna.
Kesempurnaan yg dimiliki manusia suatu konsekuensi fungsi dan tugas sebagai
khalifah di muka bumi ini.Sedangkan hakikat manusia menurut pandangan
Plato, hakikat manusia adalah roh, rasio (akal), dan kesenangan (nafsu).

5
A. Pengertian Sifat Hakikat Manusia dan Wujud Sifat Hakikat Manusia

1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia

Manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan yang


dimilikinya,hal itulah yang membedakan manusia dengan makhluk
lain.Kelebihan tersebut karena manusia memiliki akal dan pikiran. Dengan akal
dan pikirannya, manusia mampu membudidayakan lingkungannya untuk
kepentingan kehidupan manusia itu sendiri. Dengan akalnya manusia dapat
mengenal dan menerima berbagai konsep dan norma untuk mengatur
kehidupannya,dengan kemampuan pikiranya manusia juga disebut sebagai
makhluk individu, makhluk sosial, makhluk berbudaya dan makhluk religius/
makhluk bermoral.Berbagai kajian terkait hakikat manusia telah dilakukan oleh
para ahli. Wujud sifat hakikat manusia yang telah dikemukakan oleh ahli
menurut pandangan psikoanalitik, pandangan humanistik, dan pandangan
beavioristik.

a. Pandangan Psikoanalitik.

Kelompok ini berpendapat bahwa perilaku manusia pada dasarnya digerakkan


dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang dimiliki. Prawira (2012: 66)
menyatakan bahwa Sigmund Freud sebagai pelopor aliran ini mengemukakan
struktur pribadi manusia terdiri dari 3 komponen, yaitu id (das es), yang berisi
berbagai dorongan, kemauan, dan berbagai keinginan instingtif yang selalu
memerlukan pemenuhan dan pemuasan. Ego (das ich) nampakperannya pada
fungsi pikir yang bertindak sebagai jembatan untuk dapat merealisasikan
berbagai dorongan tersebut dengan mempertimbangkan berbagai kondisi
lingkungan. Super ego (das uber ich), yaitu fungsi kata hati yang bertugas
sebagai kontrol boleh tidaknya suatu dorongan direalisasikannya, sehingga
super ego tumbuh dan berkembang karena interaksi individu dengan
norma,lingkungan dan tatanan sosial yang ada. Seseorang yang perkembangan

6
id-nya lebih dominan akan menampakkan perilaku yang implusif, sedang
seseorang yang lebih didominasi oleh super ego akan berperilaku moralis.
Tahapan berikutnya muncul aliran neoanalitik yang tetap berpegang pada tiga
aspek struktur kepribadian manusia tersebut di atas, tetapi aliran ini lebih
menekankan ego sangat penting sebagai pusat kepribadian manusia,yang tidak
hanya berfungsi merealisasikan dorongan yang muncul tetapi dengan egonya
manusia akan lebih rasional, dan bertanggung jawab atas perilaku intelektual
dan sosialnya.

b. Pandangan Humanistik.

Carl Rogers yang merupakan tokoh utama aliran ini menolak pendapat psikho
analitik yang berpendapat bahwa manusia tidak rasional, Rogers lebih
menekankan bahwa manusia mempunyai dorongan terhadap dirinya sendri
untuk berperilaku positif. Dalam pandangan ini disebutkan bahwa manusia
bersifat rasional dan tersosialisasikan, serta mampu menentukan sendiri
nasibnya, termasuk mengontrol dan mengatur dirinya sendiri. Dalam kondisi
yang memungkinkan, manusia akan mengarahkan dirinya sendiri menjadi
individu yang positif, menjadi masyarakat yang terbebas dari kecemasan.
Sedangkan Adler berpendapat bahwa perilaku individu tidak serta merta
digerakkan atas dasar untuk kepuasaannya sendiri, namun lebih banyak
didasarkan pada tanggung jawab sosial dan dorongan untuk memenuhi
kebutuhannya.

c. Pandangan Behavioristik.

Kelompok ini berpendapat bahwa perilaku manusia adalah reaksi dan adaptasi
dari lingkungan sekitarnya, sehinggaPengantar Pendidikan tingkah laku
manusia sepenuhnya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Pada
kelahirannya manusia bersifat netral,perkembangan kepribadian individu
sepenuhnya tergantung pada lingkungan. Aliran ini sama sekali tidak

7
menghargai potensi yang dimiliki individu dan mengingkari adanya kemauan
individu.DesmitaDesmita (2016:55) mengemukakan bahwa pada behavioristik
terdapat tedapat tiga tradisi, yaitu Pavlov dan kondisioning klasik, B.F. Skinner
dan kondisioning operant, serta Bandura dan teori belajar sosial. Teori
kondisioning klasik yang diperkenalkan Pavlov yaitu rangsangan yang
diberikan dapat mengakibatkan tingkah laku. Teori ini sering kali disebut
dengan stimulus-respon (S-R). Skiner berpendapat bahwa kemampuan manusia
terwujud dalam tingkah laku, yang dapat berkembang karena pengaruh
lingkungan. Teori belajar sosial yang dikemukakan Bandura menyatakan bahwa
anak belajar tidak hanya melalui pengalaman, namun juga melalui pengamatan
terhadap apa yang dilakukan orang lain.

B.Hakikat Manusia dalam Perspektif Psikologi


Manusia merupakan makhluk yang sangat rumit. Berbagai pandangan
tokoh tokoh terkait manusia menyatakan manusia sebagai “Hayawan Natiq”
atau hewan yang berfikir. Ibnu Khaldun mengatakan bahwa manusia merupakan
makhluk yang tergantung pada tabiat.Sedangkan Aristoteles berpendapat
manusia adalah hewan yang berpolitik. Manusia merupakan makhluk yang bisa
bergerak, menyeimbangkan diri dan memiliki rasa senang, bahagia, humanis
dan juga mahkluk yang berbicara, berpikir, berjalan, bersikap, dan lainnya.
Manusia merupakan makhluk biologis sama dengan makhluk hidup lainnya.
Manusia merupakan mkhluk hidup yang unik dan memiliki sifat berbeda beda
antar individunya dan memiliki keistimewaan lebih dari pada makhluk hidup
lain. Manusia menurut filsafat eksistensialisme dipandang bahwa manusia
adalah eksistensi.

Banyak teori teori komunikasi yang dilatar belakangi konsep konsep


psikologi tentang manusia. Teori komunikasi dipengaruhi oleh psikologi
humanistik yang menyatakan manusia sebagai pelaku aktif dalam interaksi
dengan lingkungannya (Homo Ludens).

8
Manusia merupakan makhluk hidup yang dapat berperan sebagai subjek
maupun objek. Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat menarik.
Manusia berperan sebagai subjek dalam melaksanakan tindakan atau tingkah
laku dalam lingkungannya selain itu manusia juga bisa memikirkan dirinya
sebagai objek pikiran dan renungan.

C.Hakikat Manusia Secara Umum dan Secara Islam

•Hakikat Manusia Menurut Pandangan Umum

Hakikat manusia menurut pandangan umum mempunyai arti bermacam-


macam, karena tedapat berbagai ilmu dan perspektif yang memaknai hakekat
manusia itu sendiri.Seperti dalam perspektif filsafat menyimpulkan bahwa
manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual.
Dalam perspektif ekonomi mengatakan bahwa manusia adalah makhluk
ekonomi. Perspektif Sosiologi melihat bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya.
Sedangkan, perspektif antropologi berpendapat manusia adalah makhluk
antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Dan dalam perspektif
psikologi, manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa3

• Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam yaitu :

1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.

2. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).

3. Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.

Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini manusia memiliki


wewenang tuk memanfaatkan alam tuk kehidupannya tetapi juga harus menjaga
kelestariannya. Surah Al-Fatihah baqoroh ayat 30yamg artinya “Ingatlah

9
ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”

•Secara umum ada beberapa hakikat manusia yang harus kita pahami,yaitu:

1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan


hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya
2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial
3) Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
mampu mengontrol dirinya dan menentukan nasibnya
4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang
5) Individu yang dalam hidupnya melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia
lebih baik untuk ditepati
6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam
bidang sosial

D.Fitrah Manusia

Dalam pandangan Islam, keutamaan dan keunggulan manusia di


banding dengan makhluk Allah yang lain terangkum dalam kata ”Fitrah”.
Secara bahasa fitrah berasal dari kata fatara yang berarti ‘menjadikan’. Kata
tersebut berasal dari akar kata al-fatr yang berarti 'belahan' atau 'pecahan'.Abdul
Rahman Shaleh Abdullah (2007) mengartikan kata fitrah sebagai bentuk potensi
yang diberikan Allah padanya disaat penciptaan manusia didalam rahim.Potensi
ttersebut belum bersifat final,akan tetapi merupakan proses.Sabda Nabi
Muhammad SAW,yang artinya “Setiap anak manusia itu terlahir dalam

10
fitrahnya, kedua orang tuanyalah yang akan mewarnai (anak) nya,apakah
menjadikannya seorang Yahudi,Nasrani,atau Majusi (HR.Aswad bin sari).Dari
pendapat beberapa ahli tentang macam-macam potensi manusia,maka
disimpulkan bahwa potensi manusia yang dibawa sejak lahir adalah:

➢ Potensi Agama
➢ Potensi Akal yang mencakup spiritual
➢ Potensi Fisik/jasadiah
➢ Potensi Rohaniah mencakup hati nurani dan nafsu

E. Aspek-aspek Hakikat Manusia

1. Manusia sebagai MakhlukTuhan


Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh
Tuhan YME. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan
suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka
bumi ini. Kitab suci menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah
dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti Turab, Thien,
Shal-shal, dan Sualalah.
2. Manusia sebagai Kesatuan Badan–Roh Para filsuf berpendapat yang
berkenaan dengan struktur metafisik manusia.Terdapat empat paham
mengenai jawaban atas permasalahan tersebut, yaitu Materialisme,
Idealisme, Dualisme, dan paham yang mengatakan bahwa
manusia adalah kesatuan badan-roh.
3. Manusia sebagai Makhluk Individu,sebagaimana yang kamu alami
bahwa manusia menyadari keberadaan dirinya sendiri. Kesadaran
manusia akan dirinya sendiri merupakan perwujudan individualitas
manusia. Manusia sebagai individu atau sebagai pribadi merupakan
kenyataan yang paling riil dalam kesadaran manusia.
4. Manusia sebagai Makhluk Sosial

11
Dalam hidup bersama dengan sesamanya (bermasyarakat) setiap individu
menempati kedudukan (status) tertentu. Di samping itu, setiap individu
mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga
mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya.
Selain adanya kesadaran diri, terdapat pula kesadaran sosial pada
manusia.
5. Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan,
hidup berbudaya, dan membudaya. Kebudayaan bertautan dengan
kehidupan manusia sepenuhnya, kebudayaan menyangkut sesuatu yang
nampak dalam bidang eksistensi setiap manusia.
6. Manusia sebagai Makhluk Susila
Menurut Immanuel Kant, manusia memiliki aspek kesusilaan karena pada
manusia terdapat rasio praktis yang memberikan perintah mutlak
(categorical imperative). Contoh: jika kita meminjam barang milik orang
lain maka ada perintah yang mewajibkan untuk mengembalikan barang
pinjaman tersebut.
7. Manusia sebagai Makhluk Beragama
Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial
eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap
dan perilaku. Hal ini terdapat pada manusia manapun baik dalam rentang
waktu (dulu-sekarang-akan datang) maupun dalam rentang geografis
tempat manusia berada. Keberagamaan menyiratkan adanya pengakuan
dan pelaksanaan yang sungguh atas suatu agama.

12
PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya yaitu ,Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai tugas dan
tanggung jawab sosial terhadap alam semesta, ini disebabkan karena manusia
tidak hanya sebagai Abdullah tetapi juga sebagai khalifatullah untuk
mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan
akhirat.Hakikat manusia adalah sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi yang
terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasmani (pisik, nafsu), akal (rasio), dan rohani
(psikis,roh). Sebagai konsekuensi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di
bumi,maka manusia merupakan: makhluk ciptaan Tuhan, makhluk yang terlahir
dalam kondisi tidak berdaya (kertas bersih), membutuhkan bantuan dari orang
lain,makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, makhluk yang memiliki akal
budi,makhluk yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, makhluk yang
mempunyai kemampuan berbahasa, makhluk yang mampu membuat perangkat
peralatan,makhluk sosial yang mampu bekerja sama, makhluk yang mampu
mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, makhluk yang hidup
atas dasar prinsip-prinsip ekonomi, makhluk yang beragama, makhluk rasional
yang bebas bertindak berdasarkan alasan moral, makhluk dengan kontrak sosial
untuk menghargai dan menjaga hak orang lain.

SARAN
Sebagai orang yang berpendidikan, sebaiknya mahasiswa memahami
pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di
dunia pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anshory,Ichsan,

Utami, Wahyu putri,2018

Pengantar pendidikan.Malang : Universitas Muhammadiyah Malang

Anwar,Chairul,

Hakikat manusia dalam pendidikan sebuah tinjauan filosofis.Yogyakarta :


SUKA-Perss 2014

UIN SUNAN KALIJAGA, Yogyakarta

Jln.Marsda Adisucipto Yogyakarta

Siregar,Eliana 2017

Hakikat manusia

https://ejournal.uinib.ac.id

Khasina,S 2013

Hakikat manusia menurut pandangan Islam dan Barat

DIDAKTIKA, Februari 2013

VOL.XIII.NO 2,296-317

https://jurnal.ar-raniry.ac.id

Afrida,2018

14
15

Anda mungkin juga menyukai