Anda di halaman 1dari 22

A.

Pengertian Geografi
Dalam kepustakaan, diketahui geografi termasuk pengetahuan yang sudah tua. Akan tetapi
struktur kelimuannya selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Di Indonesia,
penyebutan geografi sebagai sebuah bidang kajian ilmu dikenal dengan berbagai istilah. Dalam
bahasa Belanda dikenal dengan Ardrijkskunde dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
Geography. Dalam bahasa Indonesia sendiri dulu dikenal dengan istilah Ilmu Bumi. Pemakaian
istilah Ilmu Bumi di Indonesia ternyata dinilai kurang begitu cocok, karena dikhawatirkan akan
mengaburkan dua bidang ilmu berbeda yaitu antara Geografi dan Geologi.
Secara etimologis kedua bidang ilmu tersebut berkaitan dengan pengetahuan tentang
Bumi. Apabila dilihat dari objek sudut pandang keilmuannya akan terlihat perbedaan yang
sangat mencolok. Apabila dilihat dari akar katanya, istilah Geografi berasal dari dua kata yaitu
geos artinya Bumi atau Earth dan Graphein yang artinya to describe atau pencitraan.
Penggabungan dua kata tersebut menghasilkan pengertian dari geografi itu sendiri, yaitu ilmu
yang mencitrakan atau menggambarkan keadaan Bumi.

B. Definisi Geografi Menurut Para Ahli


Definisi mengenai geografi banyak dikemukakan oleh berbagai ahli, antara lain sebagai
berikut.
1. Karl Ritter (1779–1859)
Geografi merupakan suatu studi atau telaah mengenai Bumi sebagai tempat hidup
manusia. Bidang kajian geografi adalah semua gejala di permukaan Bumi kajian baik alam
organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
2. Ferdinand Von Richtoffen (1838–1905)
Geografi merupakan suatu studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dan
penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, serta mencoba menjelaskan hubungan timbal
balik antargejala dan sifat-sifat tersebut.
3. Paul Vidal de La Blache (1845–1919)
Geografi merupakan ilmu pengetahuan tentang berbagai tempat atau wilayah yang
berhubungan dengan kualitas dan potensialitas wilayah-wilayah tersebut.
4. Elsworth Huntington (1876–1947)
Geografi merupakan suatu studi tentang alam dan persebarannya, melalui relasi antara
lingkungan dengan aktivitas atau kualitas manusia.
5. Richard Hartshorne (1939)
Geografi merupakan ilmu tentang tempat-tempat yang berhubungan dengan kualitas dan
potensialitas dari suatu daerah. Sifat khas daerah tersebut dinyatakan dari totalitas (keseluruhan)
sifat daerah yang bersangkutan. Keragaman sosialnya berasosiasi dengan keragaman tempat.
6. Prof. Bintarto
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi,
menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai
kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur Bumi dalam ruang dan waktu.
7. Prof. Soetanto
Geografi sebagai geosfer yang merupakan substansi geografi juga dipelajari oleh bidang
ilmu lain. Oleh karena itu, geosfer tidak mencirikan ilmu yang disebut geografi. Kajian geografi
lebih dicirikan oleh sudut pandang atau cara penjelasannya di dalam mengkaji geosfer tersebut.
Dengan demikian, ada beda jenis antara beberapa ilmu lain dengan geografi, meskipun kajiannya
sama dan serupa.
Dari hasil seminar dan Lokakarya Geografi di Semarang pada 1988, telah dirumuskan
suatu definisi geografi yang ditujukan untuk penyeragaman definisi geografi di Indonesia yaitu
geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut
pandang lingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa geografi adalah ilmu
yang mempelajari keragaman ruang permukaan Bumi sebagai tempat hidup manusia dengan
aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta interelasi di antara aspek-aspek tersebut.

B. Objek Kajian Studi Geografi

Objek Studi Geografi

Objek kajian dalam geografi dibagi atas dua macam yaitu objek material dan objek formal.

1. Objek Material
Objek material geografi adalah semua gejala, fenomena, peristiwa yang terdapat dan terjadi di
geosfer. Singkatnya yang  menjadi objek materi dalam geografi adalah geosfer. Geosfer dibagi
dalam lima macam yaitu litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer yang oleh penulis
sering disingkat menjadi LAHBA. Uraian dari objek materi geografi yaitu:

 Litosfer mengkaji tentang lapisan batuan yang terdapat di permukaan bumi.


 Atmosfer mengkaji tentang lapisan udara yang menyelimuti bumi.
 Hidrosfer mengkaji tentang lapisan perairan yang terdapat di bumi
 Biosfer mengkaji tentang lapisan tempat mahluk hidup (flora dan fauna) yang terdapat di
bumi.
 Antroposfer mengkaji tentang lapisan manusia yang terdapat di bumi.

2. Objek Formal

Objek formal geografi diartikan sebagai cara pandang, cara berfikir, atau analisis terhadap objek
material geografi. Objek formal inilah yang membedakan kajian geografi terhadap ilmu lainnya.
Objek formal geografi adalah region. Region adalah wilayah yang memiliki ciri khas tersendiri
yang berbeda dengan wilayah lain yang ada di permukaan bumi. Sebagai geograf, kita harus
berpikir mulai dari objek formal baru kepada objek material. Jangan terbalik! agar pembahasan
geografi menjadi tidak parsial. Inilah yang menyebabkan geografi menjadi monoton.

C. Ruang Lingkup Geografi

Menurut Eratosthenes, Geografi berasal dari dua suku kata, yaitu geo diartikan Bumi dan grafi
diartikan gambaran. Secara harfiah, Geografi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang meng
gambarkan, menjelaskan, atau menerangkan tentang Bumi. Eratosthenes merupakan orang yang
kali pertama memperkenal kan istilah Geografi sebagai sebuah bidang ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan Atas jasanya tersebut, Eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar ilmu
Geografi.

 
Paul Vidal de La Blache, seorang geograf Prancis yang memiliki pengaruh besar pada
perkembangan Geografi modern Vidal mempelajari sejarah dan Geografi di Ecole Nermale
Superieure Paris dan marjad Dosen di sana dari 1877 sampai ia menjadi profesor Gesgrafi di
Sarbourne (1888-1919).

Dengan semakin banyaknya penjelajahan daerah baru yang disertai berbagai penemuan, ilmu
Geografi terus mengalami per kembangan yang sangat pesat. Claudius Ptolomeus memelopori
pembuatan peta tentang berbagai tempat di permukaan bumi yang kemudian dikenal dengan
Atlas Prolomeus. Tokoh-tokoh penjelajah yang sudah banyak dikenal orang, seperti Christopher
Columbus, Vasco da Gama, dan Ferdinand Magellan menambah keterangan tentang daerah-
daerah baru yang mereka lalui. Tokoh-tokoh abad pertengahan (sekitar abad ke-15 dan 17),
seperti Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei, dan Johannes Kepler, memperkaya Geografi
dengan peneliti annya tentang alam semesta.

Tokoh-tokoh Geografi dari Jerman, antara lain Karl Ritter (1779-1859) dan Friederich Ratzel
(1844-1904). Karl Ritter dianggap sebagai peletak Geografi Sosial modern karena memasukkan
faktor manusia sebagai faktor penting pada studi Geografi. Friederich Ratzel dikenal sebagai
tokoh Geografi yang berpaham firis determinis Pendapatnya yang terkenal menyatakan bahwa
alam sangat menentukan kehidupan manusia.

Menurut La Blache, faktor yang menentukan kehidupan manusia bukan hanya alam, melainkan
genre de vie, yaitu manusia yang pada dasarnya dapat memilih tanali, iklim, dan ruang yang ter
dapat di permukaan bumi untuk proses produksi (memenuhi kebutuhan hidupnya). Dalam
pandangan La Blache, manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor pasif yang ditentukan alam.
tetapi dapat memengarohi alam secara aktif dalam kehidupan ekonominya. Paliam La Blache
tersebut dikenal sebagai aliran posibilis. Dengan pendapatnya tersebut, La Blache kemudian
diangkat sebagai Bapak Geografi Sosial Modern.

 
 

Rhoad Murphey dalam bukunya The Scope of Geography merumuskan tiga pokok ruang lingkup
studi Geografi, yaitu sebagai berikut.

 
1. Persebaran dan keterbatasan penduduk di muka Bumi dengan sejumlah aspek keruangan
dan bagaimana manusia meman faatkannya.
2. Interaksi antara manusia dan lingkungan fisik merupakansalah satu bagian dari keragaman
wilayah. Kajian terhadap region atau wilayah.
3. Setelah Rhoad Murphey, para ahli yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI)
memilahkan ruang lingkup Geografi atas tiga bagian, yaitu dilihat dari aspeknya, konteksnya,
dan tekniknya. Dari segi aspeknya, Geografi terdiri atas empat objek kajian yaitu atmosfer,
litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Aspek atmosfer terdiri atas cuaca dan iklim. Aspek litosfer
terdiri atas aspek toposfer dan pedosfer. Aspek hidrosfer terdiri atas air di daratan dan air di
lautan. Aspek biosfer terdiri atas fauna, flora, dan antroposfer. Dilihat dari segi konteksnya,
Geografi mempelajari konteks keruangan, konteks kelingkungan, dan konteks kewilayahan.
Dilihat dari segi tekniknya, Geografi memiliki tahapan kegiatan identifikasi, inventarisasi,
analisis, sintesis, klasifikasi, dan evaluasi. Kegiatan teknis Geografi didukung oleh kegiatan
pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis. Untuk memperjelas ruang
lingkup Geografi perhatikan kalingkum

Sumber:
Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat; Beni S. Ambarjaya d-Jit1 Ed.1-Cet.1-Bandung: Grafinde
Media Pratama, 2007,3 jil, vi, 218 him: tab, fots: 17,6-25 cm ISBN 978-979-758-422-1, ISBN
978-979-758-423-8, ISBN 978-979-758-424-5, ISBN 978-979-758-425-2

D. Manfaat mempelajari geografi

Geografi membantu manusia memahami sistem kehidupan di sekitar. Contoh nyatanya adalah


mampu memprediksi bencana yang datang dan mengantisipasi kerugian jiwa dan
materi. Mempelajari berbagai jenis alam yang tersedia di Bumi dan memaksimalkannya sesuai
fungsinya. 

Mempelajari Geografi memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan Infomasi Tentang Pemetaan Daerah Rawan Bencana

Akses informasi yang terus berkembang harus dimanfaatkan untuk mencipatakn teknologi yang
mempermudah manusia. Maka dari itu orang-orang yang telah berkecimpung dalam ilmu
geografi ini memanfaatkan akses informasi untuk 

membuat peta daerah rawan bencana.


Hal ini bertujuan agar dana yang dikeluarkan pemerintah untuk pendanaan bencana benar-benar
dipergunakan dengan semestinya. Geografi memiliki peran penting dalam pematan daerah rawan
bencana melalui pengumpuln data fisisk berupa curah hujan maupun tipe tanah tiap daerah.

2. Pemetaan Potensi Pertanian Daerah

Adanya ilmu geografi anda bisa mengetahui potensi daerah di sektor pertanian, hal ini bisa
dilakukan dengan melakukan analisis kesesuaian lahan. Namun sebelum melakukan proses
analisis anda terlebih dahulu harus menggali informasi geografis sepert land slope, data jenis
tanah, ketinggian yang sekiranya dibutuhkan, dan juga klimatologi.

Setelah data tersebut sudah terkumpulkan maka langkah selanjutnya dengan 

menerapkan teknik overplay peta land slope, kemudian ketinggian tanah, klimatologi serta tipe
tanah yang akan dianalissi. Maka hasilnya akan menunjukkan apakah daerah yang anda analisis
tadi memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pertanian.

3. Memberikan Informasi tentang Potensi Ekonomi Daerah

Sebagian dari and mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengetahui potensi ekonomi dari
ilmu geografi? Sebenarnya hal tersebut bisa diketahui dari adanya pemetaan pertanian dan
perkebunan dari suatu daerah. Gambaran pertanian maupun perkebunan dapat digunakan untuk
mengukur seberapa besar pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) kabupaten. Dari
informasi tersebut maka anda akan menerima gambaran umum tentang posisi 

kabupaten diatara kabupaten lain. baik itu untuk kawasan yang sudah maju maupun yang masih
tertinggal.

4. Memberikan Informasi Tentang Perubahan Iklim


Geografi juga berberan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan iklim maupun
kondisi cuaca dari suatu daerah.  Informasi tersebut bisa diperoleh dari data klimatologi disatu
daerah yang menentukan pengembangan hortikultura dan pertanian. Nah data-data curah hujan
yang terkumpul akan mengarahkan jenis pengembangan tanaman pertanian yang sesuai.

5. Memberikan Informasi Tentang Kepadatan Penduduk

Melalui informasi kependudukan yang telah terdata melalui bidang geografi, kepala daerah akan
bisa mengukur seberapa besar jumlah usia produktif yang 

bisa diserap sebagai tenag pekerja. Selain itu informasi tersebut juga bisa memberikan gambaran
usia lanjut dari para penduduk apakah lebih tinggi dibandingkan degan usia produktifnya.
Adanya ilmu geografi dalam kehidupan manusia berfungsi untuk menghitung kepadatan
penduduk yang ada dalam suatu daerah.

6. Memberikan Informasi Tentang Kondisi Lingkungan

Dari data klimatologi yang telah tercatat sebelumnya, anda bisa memperoleh informasi tentang
lemiringan lereng maupun tipe tanah dari suatu daerah. Informasi tersebut tentu saja akan sangat
berguna untuk mengetahui tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi dari tahun ketahun.

Hal ini berguna bagi masyarakat untuk mengetahui acaman kerusakan lingkungan 

yang bisa terjadi kapanpun, maka dari itu dengan adanya informasi ini tentu saja masyarakat bisa
mengantisipasinya dengan melakukan tidakan pencegahan.

E.  Konsep-konsep geografi

 
Geografi pada dasarnya mempelajari gejala dan fenomena dalam 

ruang. Gejala dan fenomena tersebut, nyata ada dalam kehidupan sebagai 

hasil perpaduan aspek fisikal dan kehidupan itu sendiri. Realita tersebut 

akan membetuk pola abstrak dalam pemikiran kita. Gambaran abstrak suatu 

gejala atau fenomena nyata tersebut dikenal dengan konsep. Konsep 

mengandung sejumlah ide yang dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat 

pengetahuan dan pemahaman orang yang menginterpretasinya. Konsep 

yang mengandung makna geografis disebut dengan konsep geografi. 

Konsep geografi sangat beragam, diantaranya dikemukakan oleh 

Getrude Whipple dan Henry J Warman 

(dalam Nurid Sumaatmadja, 1998). 

Getrude Whipple mengemukakan lima konsep geografi yaitu 

1) The earth as a planet

2) Varied ways of living

3) Varied natural region

4) The significance of region to man

5) The importance of location in understanding world affairs.

Henry J Warman, mengemukakan lima belas konsep geografi yaitu 


1) Regional concept

2) Life layer concept

3) Man ecological concept 

4) Globalism concept

5) Spatial interaction concept

6) Areal relationship concept

7) Areal likenesses concept

8) Areal differences concept

9) Areal uniquenesses concept

10) Areal distribution concept 

11) Relative location concept

12) Comparative advantage concept

13) Perseptual transformation concept

14) Culturally defined resources concept

15) Round earth on flat paper concept

Menurut National Council for Geographic Education and The Association 

of American Geographers (1984). Konsep tersebut adalah lokasi (location), 


tempat (place), hubungan timbal balik (relationship within place), gerakan 

(movement) dan perwilayahan (regionalization).

1. Lokasi (location)

Lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat 

menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. 

Lokasi dapat menjawab pertanyaan di 

mana (where) dan mengapa di sana 

(why is it there) tidak di tempat lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita 

selalu berhubungan denga faktor lokasi, seperti seorang anak selalu kita 

tanya di mana sekolah ?, di mana rumah?, di mana pasar?, di mana bekerja? 

dan sebagainya. Jawaban tersebut biasanya berlanjut dengan pertanyaan 

sebelah mana?, jauhkah dari sini?, naik kendaraan apa?, dan berapa lama 

kalau jalan kaki, kalau naik sepeda atau angkutan kota?. Jawaban 

pertanyaan tersebut tentu saja akan berbeda, dan akan terkait lokasi baik 

lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, peristiwa atau gejala di 
permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat, benda, gejala, peristiwa lain. Ada dua
komponen lokasi yaitu arah 

dan jarak. Arah 

menujukkan posisi suatu tempat dibandingkan dengan tempat lain, 

sedangkan jarak adalah ukurannya jauh atau dekatnya dua benda/gejala 

tersebut. Arah suatu tempat bersifat relatif, demikian pula dengan jarak 

relative. Arah dan jarak akan menentukkan intensitas hubungan dua tempat.

Ada dua macam lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi 

absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis 

bujur. Lokasi absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena massa 

daratan relatif tetap, perubahannya kecil sekali dan berlaku umum di 

seluruh dunia. Melalui lokasi absolut dapat diketahui jarak dan arah suatu 

tempat ke tempat lain di permukaan bumi. Selain itu lokasi absolute, dengan 

bantuan garis lintang dapat menggambarkan kondisi iklim suatu daerah, 

berarti dapat diperkirakan kehidupan tumbuhan, hewan dan penduduknya 

secara lebih rinci. Garis bujur akan mempengaruhi perbedaan waktu, berarti 

dengan mengetahui posisi suatu tempat menurut garis bujur akan tahu 
kapan suatu aktivitas maksimal dilaksanakan, dan kapan secara efektif 

hubungan antar dua tempat dapat terjalin. 

Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi 

daerah sekitarnya. Kondisi dan situasi di sini dapat berupa kondisi fisik, 

sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan daerah 

sekitarnya. Melalui lokasi relatif dapat diketahui posisi suatu tempat secara 

local, nasional dan global. Lokasi relative 

dapat mengungkapkan ciri suatu 

tempat secara lebih luas dan bagaimana hubungan serta pola gerakannya. 

Dalam mengaplikasikan lokasi sering disebut dengan lokasi secara 

geografis.

) Tempat (place)

Tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah.

Suatu tempat dibentuk oleh karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, 

morofologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di dalamnya (seperti 

jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, 

pendapatan dan kebudayaanya). Nama tempat dapat mencerminkan 

kondisi atau identitas suatu daerah secara spesifik. Nama tempat sesuai 
dengan konsensus seperti gunung, teluk, selat, danau dan sebagainya. Kalau 

kita menyebut nama gunung atau teluk sudah terbayangkan bagaimana 

kondisi alam manusianya. Tempat juga dapat mencerminkan kondisi umum 

berdasarkan prinsip kesamaan fisik atau manusianya, seperti gurun, plato, 

dataran, pertanian hortikultura, perkebunan, hutan, pedesaan, metropolitan 

dan sebagainya. Tempat dapat diformulasikan untuk memberikan suatu 

pengertian tentang bentuk lahan dan aktivitas manusia di permukaan bumi, 

seperti Bandung, Jakarta, Cilegon, Tasikmalaya, Biak dan sebagainya. 

Suatu tempat juga dapat dibedakan dari lainnya dari segi ideologi, agama, 

bahasa dan aktivitas politik. Tempat dapat menunjukkan Brandimage atau 

sense of place

Dalam mengkaji suatu tempat kita dapat 

melihatnya dari dua aspek 

yaitu site dan situasi. Site berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat 

atau daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah, topografi, penduduknya dan 

segala sumberdaya yang terkandung di dalamnya. Situasi adalah kondisi 

eksternal suatu tempat, atau kondisi suatu tempat bila dbandingkan dengan 
daerah lainnya.

Contoh Bandung, mempunyai kondisi internal iklimnya sejuk, 

morfologi dataran tinggi, jenis tanah vulkanis, kehidupan flora dan fauna 

tertentu jumlah penduduk, kepadatan, mata pencaharian, perkembangan,penduduk, tingkat


pendidikan, pendapatan, dan kebudayaannya tertentu 

pula yang berbeda dengan daerah lain seperti Bogor, Jakarta, Tasik, 

Surabaya dan sebagainya. Kondisi eksternal Bandung, berarti kita melihat 

fungsi dan peranan Bandung bagi daerah sekitarnya mulai dari yang paling 

sekat sampai yang terjauh, seperti heartlandnya Bandung Raya, Ibukota 

Jawa Barat, sampai perannya dalam Konferensi Asia Afrika. Melalui 

tempat, dapat dilihat perannya dan fungsinya baik secara local, regional, 

nasional maupun global (internasional).

3.) Hubungan timbal balik (interelationship)

Setiap gejala di permukaan bumi ini, pada dasarnya adalah hasil 

hubungan timbal balik antara berbagai faktor. Hubungan ini dapat berupa 

antarfaktor fisik, faktor fisik dengan manusia dan antarfaktor manusia. 

Contoh hubungan antarfaktor fisik : ketinggian tempat dengan iklim mikro; 

kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan 


 

lahan dengan jenis batuan; 

ketersediaan air tanah dengan curah hujan, jenis tanah, vegetasi penutup 

lahan, kemiringan lereng dengan organisme hidup di atas lahan. Hubungan 

antara faktor fisik dengan manusia, pemusatan penduduk di daerah subur 

dan dataran; kesuburan lahan dan iklim dengan jenis usaha tani; bentuk 

lahan dengan pola jalan. Contoh hubungan antara faktor manusia, manusia 

adalah individu yang serba tergantung terhadap individu lain, tidak ada 

manusia yang dapt hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara 

mandiri penuh; ketergantungan ini tercermin dari adanya masyarakat, 

perdagangan, transportasi, komunikasi, berbagai organisasi sosial, politik, 

kebudayaan dan sebagainya.

Manusia selalu bersifat dinamis, baik 

dilihat dari jumlahnya maupun 

kualitasnya. Melalui penguasaan ilmu dan teknologi itu manusia dapat beradaptasi dengan alam,
dan berusaha merubah atau memodifikasi alam 

agar menjadi tempat yang sesuai dengan hidupnya. Perbuatan manusia itu 

menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun negatif, baik 


yang dikehendaki maupun tidak dikehendaki. Seperti penggundulan hutan 

dapat menimbulkan banjir, industri dapat menimbulkan pencemaran udara, 

tanah dan air; penggalian tambang yang berlebihan dapat menimbulkan 

kerusakan lingkungan. Dampak tersebut termasuk dampak negatif yang 

tidak dikehendaki. Contoh dampak positif yang dikehendaki misalnya 

irigasi untuk pengairan pertanian, industri dapat meningkatkan daya dukung 

lahan; pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian 

(greenhouse)

4.) Gerakan (movement)

Setiap gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan 

objek atau gejala yang tampak jelas misalnya gerakan awan, air mengalir, 

angin, batuan dan tanah oleh manusia, gerakan barang, orang melakukan 

kerja, gerakan arus laut oleh angin dan sebagainya. Gerakan yang tidak 

tampak misalnya gerakan panas dari lintang rendah (ekuator) ke lintang 

tinggi, gerakan informasi, ide atau gagasan. Gerakan ini menunjukkan 

adanya interaksi antara satu objek dengan objek lain, antara satu tempat ke 

tempat lain.

Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk dapat memahami 


 

bagaiman latar belakang terjadinya suatu gejala atau fenomena di 

permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain. 

Contoh terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari adnya 

perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara 

secara global di atmosfer. Tinggi rendahnya permukaan bumi akibat adanya 

gerakan lempeng benua dan samudera; gerakan lempeng jua dapat menyebabkan terjadinya
gunung api, lipatan, patahan, gempa dan runtuhan. 

Perbedaan biodata laut disebabkan oleh gerakan arys laut akibat perbedaan 

suhu dan kedalaman. Tumbuhan bergerak secara alami misalnya oleh air 

dan angin atau hasil campur tangan manusia. 

Gerakan manusia tampak jelas dari 

semakin padatnya jalur 

transportasi dan komunikasi yang menghubungkan berbagai tempat di 

permukaan bumi. Adanya globalisasi peradaban dunia merupakan suatu 

bukti kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi, sehingga dunia 

demikian transparan, faktor jarak dan waktu bukan lagi masalah. Setiap hari 

bahkan setiap menit orang dapat berkomunikasi dengan tempat lain di 
dunia. Dalam skala besar, perdagangan internasional menunjukkan bahwa 

tidak ada negara yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam 

bidang-bidang tertentu satu sama lain saling ketergantungan.

Geografi melalui geografi transportasi, membantu menjelaskan 

berbagai pola gerakan fisik manusia, gagasan dan barang, penjalaran atau 

difusi dari teknologi transportasi. Berbagai sistem transportasi dianalisis 

perkembangannya dan dampaknya, memberikan berbagai alternatif rute?rute transportasi agar


lebih efisien. Menganalisis pengaruh dan peranan 

transportasi bagi kehidupan manusia, faktor-faktor geografis apa yang 

mendukung dan menghambat perkembangan transportasi dan komunikasi.

5) Pewilayahan (Regionalisasi)

Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, 

adapun kajian utamanya adalah berbagai bentuk region dan perubahannya. 

Regionalisasi pada dasarnya adalah pengumpulan, mengelompokkan, 

pengklasifikasian karakter atau identitas tertentu, dan membedakan atau 

menyisihkannya dari karakter yang 

berbeda. Regionalisasi pada dasarnya mendeliniasi daerah yang mempunyai karakter sama dan
memisahkannya 
dari karakter yang berbeda. Dengan regionalisasi maka permukaan bumi 

menunjukkan persamaan dan perbedaan tempat. Persamaan dan perbedaan 

dapat berupa karakteristik aspek fisik (seperti iklim, morfologi, jenis tanah, 

kehidupan fauna dan flora), aspek manusia (ras, budaya, agama idiologi, 

agama dan sebagainya), atau gambungan antara keduanya (pertanian, in 

dustri perkotaan, pedesaan). 

Dengan adanyanya persamaan dan perbedaan tersebut, terjalin hubungan, 

kerjasama dan gerakan. Contoh OPEC, ASEAN, PBB, UNIEROPA adalah 

kumpulan negara yang dibentuk karena merasa adanya persamaan, 

sedangkan hubungan perdagangan, 

gerakan orang atau ide berbagai tempat 

dipermukaan bumi dapat disebabkan oleh adanya perbedaan potensi 

antarwilayah. Karena itu pula maka Hervey mendefinisikan geografi 

sebagai “.. is concerned with the description and explanation of the areal 

differentiation of the earth surface” (Harvey, 1969).

 
Muhammad Ali, Ilmu Pendidikan, Bandung 2006)

F. 1. Letak geografis Indonesia

Letak geografis Indonesia adalah posisi negara Indonesia yang dilihat dari permukaan bumi
secara nyata sesak geuai penampakanalam yang membatasi Indonesia. Letak geografis
menekankan pada fenomena alam berupa keadaan alam yang melingkupi wilayah tersebut. Hal
ini berarti benua, samudera, danau, laut dan sebagainya.

Batasan letak geografis Indonesia secara umum diapit oleh dua benua dan dua samudera, berikut
penjelasannya :

 Bagian barat laut : Wilayah Indonesia di batasi dengan Benua Asia

 Bagian tenggara : Batasan wilayah Indonesia dengan Benua Australia

 Bagian barat : Indonesia sebelah berat berbatasan dengan Samudera Hindia

 Bagian timur : wilayah laut Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik

2. Letak Astronomis Indonesia

Selain letak geografis di Indonesia ada letak astronomis dimana posisi Indonesia yang
dipengaruhi oleh garis khayal bumi yakni garis lintang dan bujur yang mengelilingi bumi.
Dinamai garis khayal karena memang pada permukaan bumi sebenarnya, garis ini tidak ada
hanya merupakan pengembangan ilmu astronomi pada cabang-cabang ilmu biologi. Letak
astronomis Indonesia berdasarkan garis lintang dan bujur, yaitu :

 Garis Lintang
Garis lintang membagi struktur bumi menjadi 2 bagian sama besar yaitu antara utara dan selatan.
Garis lintang sejajar dengan garis khayal khatulistiwa (equator) yang membentang hingga kutub
selatan dan kutub utara. Letak astronomis Indonesia berada pada titik 6 o Lintang Utara (LU)
sampai 11 o Lintang Selatan (LS).

 Garis Bujur

Garis Bujur membelah bumi secara horizontal, dari barat ke timur. Garis bujur disebut juga
dengan garis meredien yangmembatasi letak astronomis Indonesia antara 95o bujur timur (BT) –
141o bujur timur (BT).

Anda mungkin juga menyukai