Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Geografi, Aspek & Objek Studinya– Seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, objek studi geografi memiliki

ruang lingkup kajian tersendiri yang berbeda dari disiplin ilmu lainnya. Objek studi tersebut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu objek material dan objek formal. Simak penjelasan lebih lengkapnya.
Daftar Isi

Pengertian Geografi

Apa Pengertian Objek Geografi?

Manfaat Mempelajari Ilmu Geografi

Macam-Macam Objek Studi Geografi

1. Objek Material

2. Objek Formal

Aspek Geografi

1. Aspek Fisik

2. Aspek Sosial

Pengertian Geografi
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphein. Geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi,
geografi adalah hal-hal atau ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bumi, mulai dari kehidupan manusia yang hidup di
bumi, aspek geografi, hingga objek studi geografi. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geografi
adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.
Geografi itu sendiri bisa dibilang sebagai salah satu ilmu tentang bumi yang cukup diminati oleh banyak orang yang ada di
dunia ini. Kedudukan dari geografilah yang membuat para ilmuwan berkeinginan untuk menggali lebih dalam apa itu
geografi.  Nah, supaya kamu mengetahui lebih dalam tentang geografi, maka bisa simak artikel ini yang akan membahas
objek studi geografi hingga aspek geografi.
Apa Pengertian Objek Geografi?
Objek geografi berasal dari bahasa Yunani, yang diambil dari kata geo yang memiliki arti bumi dan graphein yang berarti
tulisan atau penjelasan. Jika kedua kata itu disambungkan maka akan tersusun dengan suatu kata geography yang berarti
sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Pada dasarnya bumi yang kita huni ini adalah objek-objek dari kajian ilmu geografi.
Objek studi geografi adalah geosfer, yang meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terjadi. Sebuah fenomena yang
ditinjau dari sudut pandang geografi selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu lainnya.
Letak geografi terbagi menjadi dua, yaitu letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh dari letak fisiografi adalah letak
astronomis, maritim, klimatologi, dan geomorfologi. Sedangkan, contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik,
dan kultural. Objek material dalam studi ini  yang disebut geosfer meliputi:
Litosfer (lapisan keras), yaitu lapisan luar dari bumi atau biasa disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.
Atmosfer (lapisan udara), cuaca dan iklim dikaji dalam klimatologi dan meteorologi, dll.
Hidrosfer (lapisan air), berupa lautan, sungai, danau, dan air tanah.
Biosfer (lapisan tempat hidup), terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia sebagai suatu komunitas bukan individu.
Pedosfer (lapisan tanah), lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan secara fisik, organik, maupun kimia.
Geografi manusia atau bisa disebut juga geografi sosial adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara alam dengan manusia.
Cabang ilmu geografi manusia ini menekankan pada aktivitas manusia sebagai objek pokok studinya. Objek pokok studi
geografi manusia mencakup aspek kependudukan, aspek aktivitas yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial dan
budayanya. Cabang Geografi Manusia:
Geografi penduduk
Geografi penduduk merupakan cabang dari geografi manusia yang objek kajiannya adalah aspek keruangan penduduk. Objek
studi ini mencakup penyebaran, densitas, perbandingan jenis kelamin, perbandingan manusia dengan luas lahan dan
sebagainya.
Geografi ekonomi
Geografi ekonomi adalah cabang dari geografi manusia yang membahas tentang usaha manusia mengeksploitasi sumber daya
alam dan meningkatkan nilai tambah suatu barang untuk memenuhi kebutuhan serta menganalisis pola lokasi, distribusi dan
persebaran kegiatan industri dan perdagangan tersebut.
Geografi politik
Geografi politik adalah cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan dan
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional pemerintahan atau kenegaraan di permukaan bumi.
Geografi pemukiman
Geografi pemukiman merupakan cabang dari geografi manusia yang membahas tentang perkembangan permukiman suatu
wilayah serta pola perkembangannya di permukaan bumi.
Manfaat Mempelajari Ilmu Geografi
Ada banyak sekali manfaat mempelajari kajian ilmu ini. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari mempelejari ilmu geografi,
di antaranya:
Wawasan dalam ruang kajian ilmu melatih makhluk hidup untuk memproyeksikan atau memposisikan dirinya di dalam suatu
ruang yang disebut bumi. Orientasi tersebut meliputi semua aspek ruang, yaitu arah, jarak, luas, dan bentuk.
Persepsi relasi antargejala dalam mempelajari geografi, kita dituntut untuk saling mengamati fenomena dan gejala yang
terjadi pada suatu bentang alam atau wilayah sehingga dapat menyimpulkan hubungan-hubungannya.
Pemetaan potensi daerah dengan mempelajari kajian ilmu wilayah ini, manusia dapat melakukan pemetaan wilayah-wilayah
yang mempunyai karakteristik tertentu sesuai dengan prinsip dalam ilmu geografi yang telah disebutkan sebelumnya.
Pemahaman global menuntut seseorang untuk mengetahui semua wilayah yang ada di bumi. Artinya, seseorang tidak hanya
mengetahui tentang wilayah tempat tinggalnya saja, akan tetapi bisa mengetahui seluruh aspek yang ada di permukaan bumi
ini.
Timbul rasa kecintaan dan ingin menjaga setelah mengetahui semua potensi wilayah berikut seluruh aspek yang dimiliki oleh
bumi ini, tentunya akan timbul suatu rasa kecintaan terhadap ciptaan Tuhan yang sangat indah. Rasa kecintaan ini dapat
menimbulkan rasa ingin memiliki sehingga seseorang akan cenderung untuk menjaga wilayahnya agar tidak terganggu.
Dalam upaya mempelajari berbagai hal yang terjadi pada lingkungan di permukaan bumi, buku ini hadir untuk membahas
berbagai isu lingkungan dalam skal lokal hingga global.

Macam-Macam Objek Studi Geografi

Objek studi geografi itu sendri terdiri dari kondisi dan segenap proses yang berlangsung di atas permukaan bumi;
Pengorganisasian suatu wilayah dan ruang dimuka bumi; Tafsiran terhadap bentang alam dan bentang sosial; Hubungan
manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda baik yang merupakan hasil budaya maupun lingkungan alami; Interaksi
manusia dengan proses-proses dipermukaan bumi.

Dari beberapa disiplin ilmu tersebut, bisa saja memiliki objek material yang mungkin sama dalam bidang kajian, namun akan
berbeda dalam objek formalnya. Misalnya pada ilmu geografi, geologi dan geofisika, ketiga ilmu pengetahuan ini memiliki
objek material yang sama seperti halnya menjadikan objek planet bumi sebagai kajian nonfisik, tetapi kajian formalnya
berbeda satu dengan yang lainnya. Objek studi geografi ada 2, yaitu objel material dan objek formal. Berikut ini penjelasan
mengenai 2 objek geografi:
1. Objek Material
Pengertian objek material geografi adalah objek material geografi berupa fenomena geosfer (permukaan bumi) yang terdiri
atas atmosfer (lapisan udara), litosfer dan pedosfer (lapisan batuan dan tanah), hidrosfer (tentang perairan), biosfer (dunia
tumbuhan dan hewan) dan antroposfer (manusia).
Atmosfer atau udara yang menyelubungi bumi, atmosfer memiliki ketebalan sekitar 1.000 KM dan tersusun atas beberapa
unsur, antara lain nitrogen 78,08%, oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034%. Nah dalam memperdalam ilmu
pengetahuan mengenai lapisan atmosfer bumi ini dibutuhkan ilmu meteorologi dan klimatologi.
Litosfer atau kulit bumi, bumi itu sendiri merupakan rumah tempat tinggal dari semua makhluk yang ada permukaan bumi.
Bumi terdiri atas beberapa lapisan tanah, batuan serta mineral yang menyusun kerak bumi atau kulit bumi. Dalam mepelajari
ilmu litosfer kita perlu memperdalam ilmu pengetahuan seperti geologi, geomorfologi dan ilmu tanah.
Hidrosfer (air), Hampir seluruh permukaan bumi ini adalah air. Dalam mempelajari ilmu hidrosfer ini dapat dilakukan dengan
cabang ilmu hidrologi untuk air tawar, misalnya seperti ilmu limnologi yang mempelajari tentang danau, hidrometeorologi
untuk mempelajari tentang kandungan air di udara, hidrologi flufial (sungai) dan hidrologi air tanah (groundwater hydrology)
serta oseanografi ilmu yang mempelajari air laut.
Biosger (hewan dan tumbuhan), biosfer ini dapat dipelajari melalui ilmu biogeografi, ekologi serta antropologi.
Antroposfer (manusia), dalam mengkaji objek material geografis ini, kita bisa mengerti bahwa suatu fenomena apabila
dipandang dengan sudut pandang ilmu geografi, akan tetap selalu di integrasi dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lainnya.
Untuk letak dalam studi objek ini bisa dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi, misalnya seperti antara letak
fisiografi antara lain letak astronomi, letak klimatologi, letak maritim dan letak geomorfologi. Sedangkan letak sosiografi
seperti letak sosial, ekonomi, politik dan letak kultural.
Jadi secara nyata objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi, misalnya seperti
Batuan, Tanah, Gempa bumi, Iklim, Udara, Flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia. Dengan demikian
apabila sebuah fenomena akan lebih ditinjua dari sudut pandang geografi akan selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu yang
lainnya. Seperti halnya bencana alam, yang dibahas pada buku  di bawah ini.

2. Objek Formal
Objek formal geografi adalah sudut pandang dan pola pikir terhadap suatu gejala yang ada dimukan bumi, baik yang sifarnya
fisik, non fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spesial). Objek formal dalam geografi merupakan
suatu cara pandang keruangan yang diruangkan dalam konsep-konsep geografis. Dalam mempelajari dan mamahami manfaat
untuk objek studi geografi dalam topik pembahasan fenomena buka bumi.
Berdasarkan cara pandang objek formal, munculah 6 pertanyaan pokok sebagai ciri khas geografi yang dikenal dengan istilah
5W+1H sebagai berikut What (fenomena apa yang terjadi?), Where (dimana fenomena ini terjadi?, When (kapan fenomena
itu terjadi?), Why : mengapa fenomena itu terjadi? dan Who : siapa yang terlibat dalam fenomena itu?. Tak lupa How atau
bagaimana upaya untuk menanggulangi fenomena itu?
Studi geografi formal senantiasa menganalisis lokasi, persebaran di permukaan bumi yang saling memiliki keterkaitan
(interelasi dan interaksi) anatara suatu fenomena dengan fenomena yang lainnya. Contoh dalam penelitian yang dilakukan
dalam masalah kemiskinan, ada beberapa hal yang bisa dikaji dalam hal ini, meliputi:
Dimana lokasi kemiskinan tersebut? apakah wilayah perkotaan atau pedesaan? apakah kawasan industri, pertambangan atau
wilayah pertanian? apakah terjadi di negara berkemabang atau negara maju?
Bagaimana pola pola persebarannya? apakah tersebar di seluruh wilayah atau hanya wilayah tertentu saja?
Bagaimana relasi atau kriteria antara masalah kemiskinan dengan aspek-aspek alamiah dan sosial lainnya yang ada diwilayah
tersebut? Misalnya seperti ketersediaan sumber daya alam, kualitas penduduk seperti tingkat pendidikan, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tingkat kesehatan serta adat istiadat yag ada di wilayah tersebut.
Objek formal yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi, bisa dilihat dengan berbagai macam sudut pandang, seperti:
Sudut pandang keruangan atau regional melalui sudut pandang keruangan, objek formal akan menjadi lebih mudah untuk
ditinjau dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Mulai dari sini, kita bisa mempelajari mengenai latak, jarak
dan keterjangkauan atau aksesbilitas.
Sudut pandang kelingkungan atau ekologi sudut pandang ekologi dapat dilakukan dengan cara mengetahui iteraksi antara
organisme dengan lingkungan sekitar. Contoh keterkaitan antara petani dengan nalayan, keterkaitan petani dengan ladang dan
persawahan.
Sudut pandang keilayahan, merupakan kombinasi antara analisis dari sudut pandang keruangan dan ekologi. Analaisa yang
dilakukan dalam sudut pandang ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui perbedaan yang ada pada satu wilayah dengan
wilayah yang lainnya.
Sudut pandang waktu, objek formal yang dapat dipelajari dari kurun waktu ke waktu, sehingga manfaatnya bisa digunakan
dan mengetahui sejauh mana perkembangnnya. Contohnya seperti, pengukuran luas suatu pulau dari waktu ke waktu.

Rhoad Murpey dalam karyanya yang berjudul The Scope of Geography telah mengemukakan bahwa ada tiga pokok yang
menjadi ruang lingkup geografi, yaitu:
Adanya persebaran dan keterkaitan pendudukdi muak bumi dengan sejumlah aspek keruangan dan bagaimana manusia dapat
memanfaatkannya.
Hubungan interaksi antara manusia dengan keadaan lingkungan fisik, yang merupakan salah satu dari bagian keragaman
kewilayahan. Keragka kerja regional dan analisis terhadapa region-region khusus.

Aspek Geografi

Aspek geografi adalah  suatu penginterpretasian dan gagasan serta hal-hal yang dipertimbangkan dalam kajian ilmu geografi.
Adapun aspek kajian ilmu ini terbagi menjadi dua, yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
1. Aspek Fisik
Aspek fisik adalah aspek geografi yang menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia. Contohnya, bentuk muka
bumi, perairan, keadaan udara, tumbuhan, dan hewan, serta semua fenomena alam yang dapat langsung diamati. Aspek fisik
ini dibagi lagi menjadi aspek topologi (wilayah), aspek biotik (manusia, vegetasi, dan hewan), dan aspek non biotik (tanah,
perairan, dan iklim).
Aspek fisik geografi menitikberatkan pada kajian mengenai fenomena-fenomena geosfer yang mempengaruhi hidup manusia.
Pada umumnya, aspek fisik geografi berurusan dengan fenomena-fenomena yang dipengaruhi oleh alam secara langsung,
bukan oleh manusia itu sendiri. Pada dasarnya, aspek fisik geografi dapat dikategorikan secara luas kedalam tiga kategori
yaitu keilmuan yang membahas Bentuk Bumi dan pengukurannya.
Selain itu, juga mempelahari unsur Biotik (flora dan fauna serta makhluk hidup), Unsur Abiotik (cuaca, tanah, batuan, dan
mineral) Jika kita pecah lebih dalam, ketiga kategori luas tersebut dapat dikonsolidasikan menjadi beberapa lingkup kajian
dan keilmuan yang terpisah. Berikut ini adalah beberapa contoh lingkup kajian geografi yang termasuk kedalam aspek fisik
geografi.  Berikut ini tiga aspek fisik geografi yang dapat dikaji atau diamati:
Aspek Topologi
Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka bumi, luas area dan
batas-batas wilayah yang memiliki ciri-ciri khas tertentu.
Aspek Biotik
Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur vegetasi seperti (tumbuh-tumbuhan atau flora, dunia binatang
atau fauna) dan kajian penduduk.
Aspek Non-Biotik
Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur kondisi tanah, tata air (hidrologi) baik itu perairan, darat
maupun laut dan kondisi iklim dari suatu wilayah.
2. Aspek Sosial
Aspek sosial adalah aspek geografi berupa seluruh masalah sosial, budaya, dan ekonomi yang terjadi karena adanya aktivitas
serta kreativitas manusia dipermukaan bumi. Beberapa hal yang dikaji dalam aspek sosial antara lain aspek ekonomi, sosial,
politik, dan budaya. Ada aspek lain selain aspek fisik, kajian geografi pula mencakup aspek sosial. Geografi mengkaji
manusia yang hidup didalamnya dari keterkaitannya dengan fenomena yang terjadi di geosfer.
Aspek sosial pula meliputi aspek politis, antropologis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan dengan kebudayaan atau pola
hidup manusia. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola
penyebaran manusia dalam ruang dan kaitannya perilaku manusia dengan lingkungannya. Ada beberapa aspek sosial yang
dikaji, yaitu:
Aspek Sosial
Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur adat-istiadat, tradisi, komunitas, kelompok masyarakat dan
lembaga-lembaga sosial.
Aspek Ekonomi
Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan,
perdagangan, industri, transportasi dan pasar.
Aspek Budaya
Aspek ini membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan unsur agama, pendidikan, kesenian danbahasa.
Aspek Politik
Aspek ini membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
---------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai