Anda di halaman 1dari 13

Remidi Geografi

Oleh MARIO DWI ERLANGGA(25)

X IPS 5

Definisi Geogerafi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan


fenomena geosfer dengan menggunakan sudut pandang kelingkungan
atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Sebagai ilmu
pengetahuan, geografi memiliki objek formal dan objek material

Ruang Lingkup Kajian Geografi

Dibedakan menjadi aspek fisik dan aspek sosial

a. Aspek Fisik:

Aspek fisik adalah aspek geografi yang menyangkut keadaan lingkungan


alam di luar manusia. Contohnya, bentuk muka bumi, perairan,
keadaan udara, tumbuhan, dan hewan, serta semua fenomena alam
yang dapat langsung diamati.

b. Aspek sosial:

Aspek sosial adalah aspek geografi berupa seluruh masalah sosial,


budaya, dan ekonomi yang terjadi karena adanya aktivitas serta
kreativitas manusia dipermukaan bumi. Beberapa hal yang dikaji dalam
aspek sosial antara lain aspek ekonomi, sosial, politik, dan budaya

Ruang Lingkup:

Berikut ruang lingkup yang dipelajari di dalam geografi:


1. Pengungkapan kejadian

2. Meneliti sebab dan akibat suatu gejala

3. Mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di bumi

4. Mempelajari penyebaran kejadian/gejala di bumi

5. Pemecahan masalah Geografi

Ilmu penunjang Geografi

a. Meteorologi(mempelajari masalah atmosfer)

b. Klimatologi(menyelidiki masalah iklim)

c. Astronomi(mempelajari benda-benda di langit)

d. Geologi(mempelajari bumi secara keseluruhan)

e. Geomorfologi(mempelajari bentuk muka bumi dan proses yang


menghasilkan bentuk tersebut)

f. Ilmu tanah(mempelajari tanah)

g. Hidrografi(ilmu yang berhubungan dengan


pencatatan,survei,pemetaan siklus air tawar yang ada di kerak bumi)

h. Oseanografi(mempelajari sifat fisik dan kimia kelautan)

i. Ekologi(ilmu tentang habitat)

j. Biogeografi(mempelajari faktor penyebaran makhluk hidup)

k. Geofisika(mempelajari sifat bumi)

Perkembangan ilmu Geografi


1.Sejarah Perkembangan Geografi Klasik

Pada masa ini, pengetahuan seputar bumi masih dipengaruhi oleh


mitologi dan cerita rakyat. Bangsa Romawi banyak menjelajahi negeri
sehingga banyak memberi sumbangsih dalam bidang pemetaan.
Mereka juga menemukan teknik baru, salah satunya periplus, deskripsi
pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis garis pantai yang bisa
dilihat pelaut di lepas pantai. Beberapa tokoh geografi klasik antara
lain: Thales, Eratosthenes, Amaximandaros, Herodotus, dan Ptolomeus.

2. Sejarah Perkembangan Geografi Abad Pertengahan dan Renaissance

Pada abad pertengahan, bangsa Arab seperti Al-Idrisi, Ibnu Battuta, dan
Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan yang
ditinggalkan bangsa Yunani dan Romawi pada masa Geografi Klasik.

Pada abad pertengahan juga muncul masa Renaissance, yaitu


petualangan besar dari Eropa untuk kepentingan kolonialisme.
Buku Geographia karangan Ptelomeus yang telah diterjemahkan dalam
bahasa Latin mendorong bangsa Portugis dan Spanyol untuk
menjelajahi

Buku itu juga dilengkapi dengan peta, hal tersebut yang mendorong
Colombus untuk mengelilingi benua hingga akhirnya menemukan
benua Amerika. Beberapa tokoh geografi pada masa ini antara lain
Marcopolo, Bartholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus, Amerigo
Vespucci dan Copernicus, Ibnu Khaldun.

3. Sejarah Perkembangan Geografi Modern


Pada masa ini, geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang
lengkap. Geografi juga menjadi bagian dalam kurikulum di universitas di
Eropa, terutama Perancis dan Jerman.

Pada masa geografi modern, Carl Ritter membagi dunia atas wilayah-
wilayah yang didasarkan atas morfologinya. Adapun beberapa tokoh
geografi modern lainnya adalah Immanuel Kant, Alexander Van
Humbolt, Carl Ritter, Charles Darwin.

4. Sejarah Perkembangan Geografi Akhir Abad XIX dan Awal Abad XX

Pada massa ini, geografi semakin berkembang. Muncul geografi budaya


yang mencakup topik-topik seperti bentuk pemukiman, tipe rumah,
sebaran agama, bahasa, teknologi, ternak, tanaman, serta budaya lain.

Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam kajian geologi


dengan melakukan banyak penelitian. Sementara kajian geografi
manusia semakin berkurang.

Beberapa tokoh geografi zaman ini adalah Fiederich Ratzel, Ferdinand


Von Ritchoften, Hartshorne, Vidal De la Blache, Preston E. James, Frank
Debenham.

5. Sejarah Perkembangan Geografi Era Mutakhir

Geografi tidak terlepas dari ilmu-ilmu yang lainnya. Pada masa geografi
mutakhir, perkembangan geografi lebih mengarah pada upaya
pemecahan masalah yang dihadapi manusia. Tokoh yang terkenal pada
masa ini misalnya adalah Wrigley dan Peter Hagget.

Objek dan konsep Esensial Geografi


1. Objek studi material geografi

Objek studi material geografi merupakan objek yang dipelajari dalam


geografi, yakni semua fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer.
Misalnya, litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antrosper, berikut
pengertiannya:

Litosfer, lapisan kulit bumi yang terletak antara permukaan bumi


sampai kedalaman 1.000 km. Istilah lainnya litosfer adalah tempat bagi
makhluk hidup berada.

Hidrosfer, lapisan air yang terdapat di dalam bumi, permukaan, dan


juga udara. Lapisan airnya sendiri meliputi laut, sungai, danau, raswa,
dan air tanah.

Atmosfer, lapisan udara yang menyelimuti bumi. Berdasarkan suhunya,


atmosfer dibagi menjadi empat lapisan, yaitu troposfer, stratosfer,
mesosfer, dan termosfer.

Bisofer, sistem kehidupan paling besar karena merupakan gabungan


dari ekosistem yang ada di planet bumi.

Antroposper, lapisan manusia dan kehidupannya di bumi. Dalam hal ini,


geografi mempelajari persebaran aneka budaya dan ragam fisik
manusia dalam ruang (wilayah).

2. Objek studi formal geografi

Objek studi formal geografi adalah sudut pandang atau cara pandang
dan cara berpikir seseorang mengenai objek material. Dalam objek
studi formal sendiri, geografi melihat fenomena-fenomena yang terjadi
di permukaan bumi dari sudut pandang keruangan.
Menurut Heslinga, terdapat tiga hal pokok untuk mempelajari objek
formal dari sudut pandang keruangan, yakni:

Pola pesebaran fenomena di permukaan bumi

Interaksi dan integrasi antarfenomena

Perkembangan yang terjadi pada fenomena tersebut

Aspek Geografi

Aspek Geografi dibagi menjadi 2 ,yakni:

Aspek Fisik meliputi :

a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau


lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas
wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.

b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan


tumbuhan

c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer


(termasuk iklim dan cuaca)

2) Aspek Sosial meliputi :

a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian,


transportasi, pasar dan sebagainya

b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa,


kesenian dan lain-lain.

c. Aspek Politik misalnya membahas tentang kepartaian dan


pemerintahan.
Prinsip Geografi

A. Prinsip distribusi/penyebaran

Fungsi prinsip persebaran ini digunakan untuk menelaah gejala dan


fenomena geografi yang tersebar di permukaan bumi secara tidak sama
dan tidak merata

B. Prinsip Interelasi

Fungsi prinsip interelasi ini digunakan untuk hubungan yang saling


terkait antara gejala yang satu dengan gejala geografi yang lain dalam
suatu ruang. Tujuan prinsip ini juga berfungsi untuk menguraikan
hubungan yang ada di dalam ruangan tersebut antara satu gejala
dengan gejala yang lainnya

C. Prinsip Deskripsi

Fungsi prinsip deskripsi digunakan untuk memberikan penjelasan lebih


jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang dapat
diamati. Prinsip deskripsi ini pada intinya memberikan penjelasan yang
lebih mendalam mengenai karakteristik yang spesifik pada gejala-gejala
geografi.

D. Prinsip Korologi

 korologi atau gabungan yang memadukan dari gabungan 3 prinsip


geografi yang sudah dibahas sebelumnya. Fungsi prinsip korologi ini
bertujuan untuk menelaah gejala, fakta maupun permasalahan yang
ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya,
interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu

Pendekatan Ilmu Geografi:


1. Pendekatan Regional

Secara umum pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan


ruang dan ekologi. Jadi

membandingkan kondisi permukaan bumi dari segi aspek keruangan


serta lingkungan secara

komprehensif. Biasanya pendekatan regional digunakan ketika ingin


membandingkan berbagai daerah

yang berbeda. Karena masing-masing daerah tentunya memiliki


perbedaan kondisi alam hingga manusia atau masyarakatnya.

Perbedaan ini akan membuat daerah saling berinteraksi dalam rangka


memenuhi kebutuhan.

2. Pendekatan Sistematik

Makna Pendekatan Sistematik adalah memadukan unsur – unsur yang


diduga dapat mempengaruhi

terbentuknya suatu gejala pada beberapa tempat yang berbeda.


Tujuannya adalah Mengidentifikasi

pola dan proses adanya gejala tersebut di beberapa tempat, dan


Menjelaskan faktor – faktor yang

menyebabkan gejala tersebut dapat muncul secara berbeda pada


tempat yang berlainan.

Contohnya adalah Pendekatan sistematik melihat kepada unsur yang


dapat membentuk pola pada

beberapa tempat yang berbeda.


3. Pendekatan Kompleks Wilayah

Pendekatan kompleks wilayah berupaya untuk mengkaji fenomena


geosfer melalui kombinasi

pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Interaksi antarwilayah


akan berkembang karena pada

hakikatnya setiap wilayah di bumi berbeda antara satu dengan

Yang lain

4. Pendekatan Ekologis

Makna Pendekatan Ekologis adalah menggabungkan unsur manusia


dengan lingkungan di suatu tempat.

Tujuannya Mengidentifikasi perilaku manusia terhadap kondisi


lingkungan di tempat yang berbeda,

Mengidentifikasi dampak lingkungan akibat perbedaan pola hidup


manusia di tempat yang berbeda dan

Mengidentifikasi persamaan atau perbedaan pola hubungan tersebut di


tempat yang berbeda.

5. Pendekatan Keruangan

Pendekatan ini adalah upaya untuk mengkaji persamaan dan


perbedaan fenomena geosfer dalam ruang.

Pendekatan keruangan digunakan untuk mengetahui persebaran


penggunaan ruang

yang telah tersedia


dan bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai
kebutuhan

6. Pendekatan Historikal

Makna Pendekatan Historikal menelusuri perkembangan suatu gejala


geografi Tujuannya di antaranya

Mengetahui keterkaitan ruang pada masa lampau dan kini (keterkaitan


tempat dan waktu), Dampak dari

gejala geografi di masa lampau kemungkinan akan terbawa hingga


masa kini.

Konsep Esensial Geografi

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi digunakan untuk mengkaji dimana posisi letak


suatu objek geografi yang ada di permukaan bumi.

Konsep lokasi ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

Lokasi Absolut adalah lokasi yang menunjukan suatu objek yang


ditentukan oleh garis astronomis (garis lintang dan garis bujur). Contoh:
Indonesia terletak pada 6º LU – 11º LS dan 95º BT – 141º BT.Lokasi
Relatif adalah lokasi yang ditentukan berdasarkan tempat atau lokasi
yang berada disekitar objek tersebut. Contoh: Indonesia berada
diantara dua benua dan dua samudra.

2. Konsep Jarak
Konsep jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua buah
objek atau lebih yang diukur berdasarkan satuan waktu (detik, menit,
jam, hari, bulan, tahun) atau satuan panjang (centimeter, meter,
kilometer, mil, kaki)..

Konsep jarak ini juga dibedakan menjadi dua, yaitu:

Jarak Mutlak

Jarak mutlak adalah jarak antara dua buah objek atau lebih yang diukur
berdasarkan satuan panjang yang telah ditetapkan atau yang telah
terstandarisasi. Contoh: Jarak dari Indonesia ke Madinah adalah 8.460
km.

Jarak Relatif

Jarak relatif adalah jarak antara dua buah objek yang dihitung
berdasarkan satuan waktu. Sehingga bisa terjadi perbedaan antara satu
individu dengan individu lainnya. Contoh: Waktu tempuh dari Jakarta
ke Purwokerto menggunakan bus 6 jam 10 menit. Sedangkan ketika
menggunakan sepeda motor 5 jam 50 menit.

3. Konsep Keterjangakauan

Keterjangkauan adalah interaksi maksimal antara tempat yang dapat


dicapai baik dengan sarana transportasi ataupun dengan berjalan kaki
(kondisi medan mudah dijangkau atau tidak)

4. Konsep Morfologi (Relief)

Morfologi adalah perwujudan dari bentuk permukaan bumi yang


diakibatkan oleh pengangkatan dan penurunan wilayah morfolgi juga
bisa diartikan hubungan antara bentuk bumi dengan aktivitas manusia.
5. Konsep Aglomerasi

Aglomerasi atau dikenal dengan pemusatan, merupakan


pengelompokkan suatu peristiwa dan fenomena dengan berdasarkan
aktivitas manusia. konsep ini juga dapar diartikan sebagai persebaran
penduduk yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif
sempit dan bersifat menguntungkan.

6. Konsep Nilai Kegunaan

Maksud dari nilai kegunaan disini adalah manfaat yang diberikan oleh
satu wilayah di muka bumi pada mahluk hidup/ penduduk tidak sama
tergantung kebutuhan yang bersangkutan dan sifatnya relatif, dimana
satu dengan yang lainnya pasti akan memiliki nilai guna yang berbeda..

7. Konsep Pola

Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran


fenomena dalam ruang di muka bumi, baik bersifat alami ataupun
sosial budaya.

Fenomena alami, misalnya aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis


tanah, dan curah hujan.Fenomena sosial budaya, misalnya
permukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata pencaharian,
jenis rumah, tempat tinggal dan sebaginya.

8. Konsep Diferensiasi Area

Konsep diferensiasi area berkaitan dengan ciri khas suatu daerah yang
tidak dimiliki oleh daerah lainnya, sehingga menjadikan ciri tersebut
sebagai suatu nilai tersendiri yang terdapat didalamnya.
9. Konsep interaksi dan interpendensi

Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri maka


memerlukan hubungan dengan wilayah lain sehingga memunculkan
hubungan timbal balik dalam bentuk jasa, komunikasi, persebaran ide
dll

10. Konsep Keterkaitan Ruang

Konsep yang terakhir adalah konsep keterkaitan yaitu, konsep suatu


wilayah yang dipengaruhi atau dikaitkan dengan wilayah yang
lain. Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan
dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam
memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Dengan kata lain
konsep ini menggambarkan hubungan antara persebaran gejala
geografi di suatu tempat dengan gejala lain.

Anda mungkin juga menyukai