Anda di halaman 1dari 15

Pengetahuan Dasar Geografi

NAMA : Dody Christian Saragih


Ernest P.M Siahaan

Indri C.E Hutabarat

Pronetha A Sitompul

Magdiel Saragih

Rindu Manurung

KELAS : X-1
M.PEL : Geografi

Pengetahuan Dasar Geografi


A.Ruang lingkup Pengetahuan Geografi
Secara umum ruang lingkup merupakan batasa-batasan lingkup yang menjadi
koridor sebuah ilmu dipelajari dan dipahami. Artinya, ruang lingkup geografi
merupakan batasan-batasan mempelajari ilmu geografi.

Secara umum, ada 3 ruang lingkup geografi, yaitu geografi fisik, geografi
regional dan geografi sosial. Nah, satu per satu akan Kita bahas dalam artikel
ini ya.

1. Geografi Fisik
Ruang lingkup ini membahas geografi fisik adalah cabang geografi yang
mempelajari gejala fisik, seperti tanah, air, dan udara yang khusus ada di
permukaan Bumi. Ruang lingkup ini fokusnya adalah mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan manusia dan bumi secara fisik, misalnya seperti kehidupan,
zona daratan, zona lautan yang mengandung kehidupan, dan biosfer.

Nah, untuk memudahkan dalam mempelajari geografi fisik ini, para ahli
membaginya ke dalam ilmu yang lebih spesifik lagi, seperti ilmu geologi,
geomorfologi, ilmu tanah, meteorologi, klimatologi, serta oseanologi. Dengan
begitu proses penggalian ilmu bisa lebih banyak lagi serta bisa dimanfaatkan
untuk kehidupan manusia.

2. Geografi Regional
Pembahsan untuk ruang lingkup regional, pembahasan dan pengkajian ilmu
geografi berfokus kepada masing-masing wilayah. Artinya, lingkup yang
dibahas lebih sempit lagi dan membahas interaksi antar wilayah terkait dengan
kebutuhan dan saling pemenuhan kekurangan satu dengan yang lainnya.

Mengapa ini penting dipelajari dalam ilmu Geografi? Sebab, dengan


memahami dan mengerti ciri khas masing-masing wilayah serta
karakteristiknya, maka wilayah tersebut bisa mandiri untuk mengembangkan
dirinya sendiri untuk hal-hal yang potensial dikembangkan.

Misalnya, wilayah magetan wilayahnya tersebar di dataran tinggi dan


pegunungan yang tinggi dan dingin. Maka dengan memahami hal sepele ini
saja, kita bisa belajar bahwa sebaiknya di wilayah ini fokus pertumbuhannya di
perkebunan, peternakan susu dan juga wisata.

3. Ruang Lingkup Geografi Sosial


Terakhir, memahami tentang ruang lingkup sosial dalam ilmu dan kajian
geografi. Kajian dalam geografi sosial mencakup kegiatan sosial masyarakat
dan juga perilaku manusia pada bidang sosial budaya. Setiap wilayah sangat
berbeda keunikan sosial dan budayanya. Kewilayahan inilah yang mendorong
geografi sosial banyak dikaji dan dipelajari.

Ruang lingkup yang dipelajari meliputi permasalahan yang berhubungan


langsung dengan aktivitas manusia di dalam ruang yang mencakup sifatnya
sebagai makhluk sosial.

B. Objek Studi Dan Aspek Geografi


Objek geografi berasal dari bahasa Yunani, yang diambil dari kata geo yang
memiliki arti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau penjelasan. Jika
kedua kata itu disambungkan maka akan tersusun dengan suatu kata
geography yang berarti sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang
bumi. Objek studi geografi adalah geosfer, yang meliputi letak dan gejala atau
fenomena yang terjadi. Sebuah fenomena yang ditinjau dari sudut pandang
geografi selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu lainnya.

Letak geografi terbagi menjadi dua, yaitu letak fisiografi dan letak sosiografi.
Contoh dari letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan
geomorfologi. Sedangkan, contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi,
politik, dan kultural. Objek material dalam studi ini yang disebut geosfer
meliputi:

a).Litosfer (lapisan keras), yaitu lapisan luar dari bumi atau biasa disebut kerak
bumi dalam ilmu geologi.

b).Atmosfer (lapisan udara), cuaca dan iklim dikaji dalam klimatologi dan
meteorologi, dll.

c).Hidrosfer (lapisan air), berupa lautan, sungai, danau, dan air tanah.
D).Biosfer (lapisan tempat hidup), terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia
sebagai suatu komunitas bukan individu.

e).Pedosfer (lapisan tanah), lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan


secara fisik, organik, maupun kimia.

Geografi manusia atau bisa disebut juga geografi sosial adalah salah satu
cabang ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
alam dengan manusia.

Cabang ilmu geografi manusia ini menekankan pada aktivitas manusia sebagai
objek pokok studinya. Objek pokok studi geografi manusia mencakup aspek
kependudukan, aspek aktivitas yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial dan
budayanya. Cabang Geografi Manusia:

1).Geografi penduduk
Geografi penduduk merupakan cabang dari geografi manusia yang objek
kajiannya adalah aspek keruangan penduduk. Objek studi ini mencakup
penyebaran, densitas, perbandingan jenis kelamin, perbandingan manusia
dengan luas lahan dan sebagainya.

2).Geografi ekonomi
Geografi ekonomi adalah cabang dari geografi manusia yang membahas
tentang usaha manusia mengeksploitasi sumber daya alam dan meningkatkan
nilai tambah suatu barang untuk memenuhi kebutuhan serta menganalisis pola
lokasi, distribusi dan persebaran kegiatan industri dan perdagangan tersebut.

3).Geografi politik
Geografi politik adalah cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah
aspek keruangan pemerintahan dan kenegaraan yang meliputi hubungan
regional dan internasional pemerintahan atau kenegaraan di permukaan bumi.

4).Geografi pemukiman
Geografi pemukiman merupakan cabang dari geografi manusia yang
membahas tentang perkembangan permukiman suatu wilayah serta pola
perkembangannya di permukaan bumi.

Macam-Macam Objek Studi Geografi

1. Objek Material
Pengertian objek material geografi adalah objek material geografi berupa
fenomena geosfer (permukaan bumi) yang terdiri atas atmosfer (lapisan
udara), litosfer dan pedosfer (lapisan batuan dan tanah), hidrosfer (tentang
perairan), biosfer (dunia tumbuhan dan hewan) dan antroposfer (manusia).

2. Objek Formal
Objek formal geografi adalah sudut pandang dan pola pikir terhadap suatu
gejala yang ada dimukan bumi, baik yang sifarnya fisik, non fisik maupun sosial
yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spesial). Objek formal dalam
geografi merupakan suatu cara pandang keruangan yang diruangkan dalam
konsep-konsep geografis. Dalam mempelajari dan mamahami manfaat untuk
objek studi geografi dalam topik pembahasan fenomena buka bumi.

Aspek Geografi Aspek geografi adalah suatu penginterpretasian dan gagasan


serta hal-hal yang dipertimbangkan dalam kajian ilmu geografi. Adapun aspek
kajian ilmu ini terbagi menjadi dua, yaitu aspek fisik dan aspek sosial.

Macam-Macam Aspek Geografi

1. Aspek fisik
Aspek fisik adalah aspek geografi yang menyangkut keadaan lingkungan alam
di luar manusia. Contohnya, bentuk muka bumi, perairan, keadaan udara,
tumbuhan, dan hewan, serta semua fenomena alam yang dapat langsung
diamati. Aspek fisik ini dibagi lagi menjadi aspek topologi (wilayah), aspek
biotik (manusia, vegetasi, dan hewan), dan aspek non biotik (tanah,
perairan, dan iklim).
Pada dasarnya, aspek fisik geografi dapat dikategorikan secara luas kedalam
tiga kategori yaitu keilmuan yang membahas Bentuk Bumi dan pengukurannya.
Selain itu, juga mempelahari unsur Biotik (flora dan fauna serta makhluk
hidup), Unsur Abiotik (cuaca, tanah, batuan, dan mineral) Jika kita pecah lebih
dalam, ketiga kategori luas tersebut dapat dikonsolidasikan menjadi beberapa
lingkup kajian dan keilmuan yang terpisah. Berikut ini adalah beberapa contoh
lingkup kajian geografi yang termasuk kedalam aspek fisik geografi.

2).Aspek Topologi
Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah, bentuk muka bumi, luas area dan batas-batas wilayah yang
memiliki ciri-ciri khas tertentu.

3).Aspek Biotik

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur vegetasi
seperti (tumbuh-tumbuhan atau flora, dunia binatang atau fauna) dan kajian
penduduk.

4).Aspek Non-Biotik

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur


kondisi tanah, tata air (hidrologi) baik itu perairan, darat maupun
laut dan kondisi iklim dari suatu wilaya

5). Aspek Sosial

Aspek sosial adalah aspek geografi berupa seluruh masalah sosial,


budaya, dan ekonomi yang terjadi karena adanya aktivitas serta
kreativitas manusia dipermukaan bumi. Beberapa hal yang dikaji
dalam aspek sosial antara lain aspek ekonomi, sosial, politik, dan
budaya. Ada aspek lain selain aspek fisik, kajian geografi pula
mencakup aspek sosial. Geografi mengkaji manusia yang hidup
didalamnya dari keterkaitannya dengan fenomena yang terjadi di
geosfer.

Aspek sosial pula meliputi aspek politis, antropologis, ekonomis, dan


aspek yang berhubungan dengan kebudayaan atau pola hidup
manusia. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama
dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran
manusia dalam ruang dan kaitannya perilaku manusia dengan
lingkungannya. Ada beberapa aspek sosial yang dikaji, yaitu:

a).Aspek Sosial

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur adat-
istiadat, tradisi, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-
lembaga sosial.

b).Aspek Ekonomi

Aspek ini membahas tentang hal yang berkenaan dengan unsur


pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, perdagangan,
industri, transportasi dan pasar.

c).Aspek Budaya

Aspek ini membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan unsur


agama, pendidikan, kesenian dan bahasa.

d).Aspek Politik

Aspek ini membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur


kepemerintahan terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
C.Konsep Esensian Geografi dan Contoh Terapannya
Geografi adalah jenis ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan
manusia dan alam. Geografi sebagai suatu kajian ilmu juga memiliki
apa yang disebut konsep geografi. Bagaimana penjelasan dan contoh
konsep esensial geografi?

Menurut bahasa Inggris, geografi disebut Geography. Kata ini


disampaikan Eratosthenes dalam bahasa Yunani "Geographia", pada
tahun 276 - 194 M. Terbentuk dari kata Geo (earth) dan Grapho (to
write), sehingga Geographia berarti "to write about earth" atau
menggambarkan bumi.

Suharyono dan Moch Amien (1994) menyebutkan ada 10 konsep


esensial geografi, antara lain: konsep lokasi, jarak, morfologi,
keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan
interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan.

Konsep esensial dalam geografi berguna untuk menggambarkan


corak abstrak fenomena esensial dari objek material bidang kajian
ilmu. Maka, konsep esensial adalah elemen penting dalam
memahami fenomena yang ada.

Lalu, apa saja 10 konsep esensial geografi dan contohnya dalam


kehidupan sehari-hari?

1. Lokasi

Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek
tertentu di permukaan bumi. Secara umum, lokasi terbagi menjadi
dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang
dan garis bujur. Lokasi absolut keadaannya tetap karena
berpedoman pada garis astronomis bumi. Contoh lokasi absolut yaitu
letak astronomis Indonesia pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Lalu
contoh yang berkaitan dengan lokasi absolut dalam kehidupan
sehari-hari adalah letak Masjid Al Hikmah ada di 80 LS dan 1110 BT.

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di
sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek
yang ada di sekitarnya. Contoh lokasi relatif adalah lokasi geografis
negara Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu,
contoh yang berkaitan dengan lokasi relatif dalam kehidupan sehari-
hari adalah letak SMPN 2 Kediri ada di sebelah kanan jalan.

2. Jarak

Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua
objek. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak
relatif. Jarak mutlak adalah jarak dua tempat yang diukur
berdasarkan garis lurus di udara yang mudah diukur pada peta.
Contohnya jarak Surabaya – Malang adalah 102 km berdasarkan
google maps.

Lalu, jarak relatif bisa dinyatakan pada jarak tempuh, baik yang
berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun satuan

3. Keterjangkauan

Konsep geografi ini mengacu pada kemudahan untuk mencapai


suatu objek yang dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah.
Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang
diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan
medan yang dialami. Seiring majunya teknologi transportasi dan
ekonomi membuat keterjangkauan semakin tinggi sehingga jarak
menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global yang lebih mudah
dijangkau. Keterjangkauan yang rendah tentu akan berpengaruh
terhadap sulitnya pencapaian kemajuan dan mengembangkan suatu
wilayah.

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep keterjangkauan


dalam kehidupan sehari-hari adalah distribusi bahan pangan dari
Kabupaten Pacitan ke Kota Malang lebih mudah daripada distribusi
bahan pangan ke Kabupaten Gunung Kidul.

4. Pola
Konsep ini mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada
ruang muka bumi. Konsep pola merupakan bentuk interaksi manusia
dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam maupun sosial
budaya. Contoh penerapan fenomena yang berkaitan dengan konsep
pola adalah pola pemukiman penduduk di wilayah pesisir
memanjang mengikuti alur garis pantai.

5. Morfologi

Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang


merupakan hasil proses pengangkatan atau penurunan wilayah
melalui proses geologi. Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan
bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan tanah, dan ketersediaan air. Konsep morfologi
berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses
alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.

Contoh penerapan konsep morfologi dalam kehidupan sehari-hari


adalah bentuk dataran dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat
adalah wilayah yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha
pertanian maupun usaha-usaha yang lain.

6. Aglomerasi

Konsep geografi ini adalah kecenderungan persebaran yang bersifat


mengelompok pada suatu wilayah. Konsep aglomerasi ini merupakan
kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu
wilayah yang relatif sempit dan menguntungkan baik mengingat
kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang
menguntungkan.

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep aglomerasi adalah


kecenderungan pengelompokan tempat tinggal di kota bagi
masyarakat yang berasal dari daerah yang sama seperti fenomena
kampung madura, kampung betawi, dan kampung-kampung lainnya.

7. Interaksi dan Interdependensi

Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling


ketergantungan antar wilayah. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah
lain sehingga memunculkan hubungan interaksi (timbal balik) dalam
bentuk arus barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain
sebagainya.

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep interaksi dan


interdependensi adalah hubungan antara desa dan kota. Warga kota
membutuhkan makanan dari desa, sedangkan warga desa
membutuhkan teknologi dari kota. Kedua interaksi ini didasarkan
atas pemenuhan kebutuhan warganya.

8. Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat


atau wilayah tertentu dan memiliki nilai kegunaan yang berbeda
berdasarkan fungsinya.

Contoh penerapannya, suatu ruang terbuka hijau suatu kota atau


kawasan pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.
Nilai guna tersebut terbagi menjadi beberapa fungsi. Fungsi fisis
ruang terbuka hijau yaitu untuk daerah resapan air, tempat satwa,
dan iklim mikro. Fungsi sosialnya seperti estetika, dan tempat
bermain dari ruang tersebut.

9. Diferensiasi Area

Diferensiasi area menggambarkan keunikan atau karakteristik antara


wilayah satu dengan yang lainnya. Daerah atau wilayah di
permukaan bumi mempunyai kondisi fisik, sumber daya dan manusia
yang berbeda satu sama lain. Berbagai gejala dan problem geografis
yang tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda.
Kemudian struktur ruang atau distribusi keruangan suatu wilayah
berkaitan dengan wilayah lain.

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep ini misalnya


masyarakat yang tinggal di pesisir laut bekerja sebagai nelayan,
sedangkan warga yang tinggal di daerah pegunungan bekerja sebagai
petani atau peternak.

10. Keterkaitan Ruang

Geografi adalah ilmu sintesis artinya saling berkaitan antara


fenomena fisik dan manusia yang mencirikan suatu wilayah dengan
corak keterpaduan atau sintesis tampak jelas pada kajian wilayah.
Konsep keterkaitan keruangan menunjukkan tingkat hubungan antar
wilayah. Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan
dengan wilayah lain atau adanya saling keterkaitan antar wilayah
dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.

Contoh fenomena yang dikaji dengan konsep keterkaitan keruangan


adalah peristiwa banjir. Daerah hilir mengalami banjir karena
pembangunan yang terjadi di daerah hulu. Hutan di daerah hulu
yang menjadi sarana resapan air hujan tidak mampu menampung air
tersebut. Dampaknya adalah air langsung mengalir di hilir dan terjadi
luapan air atau banjir.
D.Prinsip Geografi dan contoh penerapannya
Apa itu prinsip-prinsip Geografi? Kenapa dalam belajar Geografi
penting untuk memahami prinsip-prinsip geografi? Jawabannya
sederhana, Sobat. Prinsip-prinsip Geografi merupakan suatu acuan
yang digunakan untuk menganalisis fenomena-fenomena geografis
yang ada di suatu wilayah. Ada 4 prinsip Geografi, Sobat.

Apa saja macam-macam prinsip Geografi? Bagaimana contoh


menganalisis prinsip-prinsip Geografi dalam kehidupan sehari-hari?
Penasaran kan? Hayuk, kita ulas satu persatu, Sobat!!

Pengertian Prinsip Geografi

Kita mulai dari pengertian prinsip Geografi. Apa itu prinsip Geografi?
Prinsip Geografi adalah dasar untuk mengkaji, menjelaskan,
menguraikan, dan menganalisis berbagai fenomena-fenomena
geosfer seperti atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, dan antroposfer
yang ada di dalam suatu wilayah.

Pemahaman tentang prinsip dan pendekatan geografi sangat penting


dalam belajar Geografi. Geografi sendiri merupakan ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer di suatu
wilayah.

Prinsip Geografi

Prinsip-prinsip Geografi ada empat, yaitu prinsip distribusi


(penyebaran), prinsip deskripsi (penjelasan), prinsip interelasi
(keterkaitan), serta prinsip korologi (gabungan dari prinsip distribusi,
deskripsi, dan interelasi). Bagaimana penjelasan prinsip Geografi dan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita bahas, Sobat.

Prinsip Distribusi (Penyebaran)

Prinsip ini menjelaskan mengenai persebaran fenomena di


permukaan bumi yang tidak merata. Pertanyaan yang biasanya
mendasari prinsip distribusi misalnya: “Mengapa terdapat suatu
fenomena di lokasi A, sedangkan lokasi B tidak dijumpai fenomena
tersebut?”
1. Kata Kunci Pertama

Pada soal biasanya diceritakan persebaran fenomena atau gejala


yang ada di permukaan bumi tidak merata. Contoh: persebaran
penduduk yang tidak merata, persebaran sumber daya alam yang
tidak merata, persebaran curah hujan yang berbeda antar wilayah,
dan lain sebagainya.

2. Kata Kunci Kedua

Pada soal biasanya ditampilkan data yang berbeda antara wilayah


satu dengan wilayah lainnya. Contoh: di daerah A terdapat 50 warga
terinfeksi virus, di daerah B terdapat 70 warga terinfeksi virus,
sedangkan di daerah C hanya 2 warga yang terinfeksi virus.

3. Kata Kunci Ketiga

Pada soal biasanya terdapat peta yang menggambarkan persebaran


fenomena atau gejala di permukaan bumi yang tidak merata.
Contoh: peta persebaran hasil perkebunan, peta persebaran fauna,
peta persebaran hasil tambang, dan lain sebagainya.
E.Pendekatan Geografi dan contoh Terapannya
Pendekatan Geografi (geographical approach) adalah sudut pandang dalam mengkaji
atau mempelajari fenomena geosfer. Kita juga dapat menyebut pendekatan sebagai
objek formal. Pendekatan geografi dibagi menjadi tiga , yaitu :

1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)


bjek formal atau pendekatan ini mengkaji fenomena geosfer dengan melihat pada ruang
atau tempatnya. Pendekatan keruangan mempelajari masalah yang penyebabnya
muncul dari tempat itu sendiri (dari alam).

Ciri Pendekatan Keruangan:


Pendekatan ini mengkaji fenomena geosfer yang terjadi secara alami, bukan karena
campur tangan manusia. Pendekatan spasial adalah nama lain dari pendekatan
keruangan.

Contoh Pendekatan Keruangan:


 Wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng besar sehingga sering
terjadi gempa bumi.
 Gempa kuat yang terjadi di dasar Samudera Hindia menyebabkan terjadinya
tsunami.
 Erupsi Gunung Merapi menyebabkan daerah sekitarnya tertutup abu vulkanik
yang tebal.
2. Pendekatan Kelingkungan (Ecological approach)
Pendekatan ini disebut juga ekologi. Pendekatan ekologi mengkaji fenomena geosfer
dengan mengamati interaksi antara makhluk hidup dengan tempat tinggal atau
lingkungannya. Masalah seperti pencemaran, banjir, dan tanah longsor menjadi
bahasan dalam pendekatan ini. Kita dapat mengatakan pendekatan kelingkungan
mempelajari masalah yang penyebabnya muncul karena manusia.

Ciri Pendekatan Kelingkungan:


Membahas fenomena geosfer yang penyebabnya muncul oleh sebab perbuatan
manusia.

Contoh Pendekatan Kelingkungan:


 Karena tidak disiplin dalam mengelola drainase dan sampah, maka kota X sering
mengalami banjir.
 Penebangan pohon di hutan sekitar hulu sungai menjadi penyebab terjadinya
longsor.
 Akibat kelalaian para pekerja di dalam hutan, terjadilah kebakaran besar yang
menghanguskan berhektar-hektar hutan.
3. Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah (Regional Approach)
Pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dengan
pendekatan kelingkungan. Para ahli geografi menyebut pendekatan ini kompleks
wilayah karena mengkaji masalah yang lebih rumit daripada pendekatan-pendekatan
lain sebelumnya di atas.

Ciri Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah:


 Mengkaji fenomena geosfer yang penyebabnya kombinasi dari kejadian alami
kemudian ada perbuatan manusia (gabungan keruangan dan kelingkungan).
 Mengkaji masalah yang rumit (kompleks).
 Biasanya melibatkan lebih dari satu tempat atau wilayah.
Contoh Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah:
 Pengelolaan daerah aliran sungai yang kurang terpadu antara pemerintah Jawa
Barat dan DKI Jakarta menyebabkan banjir di Jadetabek dan sekitarnya.
 Setiap hari kemacetan di Jakarta disumbang oleh warganya sendiri dan juga
masyarakat suburban yang tinggal di Depok, Tangerang, dan Bekasi.
 Pembangunan daerah-daerah di Indonesia yang hanya berpusat di beberapa
lokasi saja menyebabkan persebaran kepadatan penduduk yang tidak merata.

Anda mungkin juga menyukai