Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin hari bumi tempat manusia berdiri akan semakin tua, karena itu 
diperlukan kesadaran dari diri kita untuk dapat menjaga bumi ini dengan baik dan benar. Jika
kita tidak mempunyai kesadaran akan halini maka bisa dipastikan kalau bumi ini semakin
lama akan semakin buruk. Hal-hal buruk itu akan menimpa diri kita dan membuat banyak
kerugian. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah mencegah hal-hal buruk itu
terjadi. Karenanyadiperlukan kerjasama dari semua pihak. Salah satu cara yang bisa kita
lakukan untuk mengurangi dampak kehancuran bumi ini adalah dengan bagaimana kita harus
mengetahui tentang dasar-dasar bumi,berhubungan dalam hal ini maka kita harus mempelajari
tentang bumi kita, serta ilmu-ilmu yang terdapat didalamnya, yaitu ilmu geografi.
Fisika adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang tertua
melalui astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih dari dua milenia, fisika menjadi
bagian dari Ilmu Alam bersama dengan kimia, biologi, dan cabang tertentu matematika, tetapi
ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17, ilmu alam berkembang sebagai program
penelitian sendiri. Fisika berkembang dengan banyak spesialisasi bidang ilmu lain, seperti
biofisika dan kimia kuantum, dan batasan fisiknya tidak didefinisikan dengan jelas. Ilmu baru
dalam fisika terkadang digunakan untuk menjelaskan mekanisme dasar sains lainnya serta
membuka jalan area penelitian lainnya seperti matematika dan filsafat.
Fisika juga menyumbangkan kontribusi yang penting dalam pengembangan
teknologi yang berkembang dari pemikiran teoretis. Contohnya, pemahaman lebih lanjut
mengenai elektromagnetisme atau fisika nuklir mengarahkan langsung pada pengembangan
produk baru yang secara dramatis membentuk masyarakat modern, seperti televisi, komputer,
peralatan rumah tangga, dan senjata nuklir, kemajuan termodinamika mengarah pada
pengembangan industrialisasi, dan kemajuan mekanika menginspirasi pengembangan
kalkulus.
.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Apa hubungan geografi dan Fisika ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah :
1.      Agar siswa dapat mengetahui hubungan antara geografi dan Fisika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PEMBAHASAN GEOGRAFI


2.1.1 PENGERTIAN UMUM GEOGRAFI
Geografi ada karena perbedaan keruangan antara suatu daerah dengan daerah
lainnya. Geografi menjelaskan bagaimana bentuk dan lapisan muka bumi, bisa berbentuk
sedemikian rupa secara sistematis. Juga berkaitan dengan kegiatan manusia dimuka bumi
yang berbeda-beda tersebut.
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pad abad ke-
1. Menurutnya, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, para ahli geografi sependapat
menganggap Erastothenes sebagai peletak dasar pengetahuan geografi. 
Awal abad ke-2, muncul tokoh terbaru yaitu Claudius ptolomaeus mengatakan bahwa
geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi
Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan
bumi secara umum. Kumpulan peta Claudius Ptolomaues dibukukan, diberi nama “ Atlas
Ptolomaeus”.
 Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini
berkembang aliran determinis dengan tokohnya yaitu seorang geografi terkenal dari USA
yaitu Elisworth Hunthington. Di Perancis, ada faham posibilis dengan tokoh geografnya yaitu
Paul Vidal de la Blache. Perbedaan kedua faham ini adalah, fisis determinis memandang
manusia sebagai figur yang fasif sehingga hidupnya dipengaruhi alam sekitar. Sedangkan
faham posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat
membudidayakan alam untuk menunjang kehidupan.  Setiap manusia memiliki pendapat
masing-masing dalam berbagai hal dalam kehidupannya.Demikian pula dalam halnya
pengertian geografi.
 Berikut adalah definisi geografi dari beberapa tokoh. Definisi geografi menurut para
pakar:
Geografi adalah ilmu kausal yang mempelajarigejala-gejala dimuka bumi beserta
permasalahannya melalui pendekatan geogradis, okologi, dan pendekatan terhadap manusia
untuk program pembangunan jangka panjang, proses pembangunan, dan dan menunjang
pembangunan. ( Bintaro, 1981 ) 
Geografi adalah ilmu yang mempelajari geosfer dan komponen-komponennya secara terpadu,
dalam konteks keruangan dan lingkungan, serta wilayah untuk kepentingan Negara, manusia

2
dan ilmu pengetahuan atau pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. ( Sugeng
Martopo )
“Geografi bisa diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan”. Alasannya, banyak
bidang ilmu pengetahuan selalu dimulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya
masing-masing.(Preston E. James)
“Geografi adalah interaksi antar ruang”.(Ulman, 1954, dalam bukunya Geography a Spatial
Interaction).
Objek study geografi adalah kelomppok manusia dan organisasinya di muka bumi. (Maurice
Le Lannou, 1959, dalam bukunya La Geographie Humaine)
“Geografi selalu ingin menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan”. (Paul
Claval, 1976)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. ( seminar dan
lokakarya di Semarang, 1988).

2.2 PENGERTIAN DAN BATASAN GEOGRAFI


Perkataan geografi berasal dari bahasa Yunani : “geo” berarti bumi dan “
grafhein” berarti tulisan. Jadi secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi. Karena itu,
geografi sering juga disebut ilmu bumi. Akan tetapi yang dipelajari dalam ilmu geografi
bukan hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai hal yang ada di
permukaan bumi, diluar bumi, bahkan benda-benda diruang angkasa. Geografi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari / mengkaji bumidan segala sesuatu yang ada di
atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara dan segala interaksinya.

2.3 RUANG LINGKUP GEOGRAFI


Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek
utama, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis,
astronomis, dan sebagainya, sedangkan aspek social meliputi aspek antropologis, politis,
ekonomis dan sebagainya. Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan
bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan sebagai berikut : adalah segala sesuatu
disekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air dan sinar
matahari.
1. Lingkungan fisikal atau abiotik
2. Lingkungan biologis atau biotic adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa
makhluk hidup, seperti binatang, tumbuhan, termasuk didalamnya adalah manusia.
segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik
dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.
3
3. Linkungkan sosial
2.4 ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Geologi : ialah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan kejadian,
struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.
Geofisika : ialah ilmu yang megkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode
teknik fisika, seperti mengukur gempa bumi, garvitasi, medan magnet dan sebagainya.
Meteorologi : ialah ilmu yang mempelajari atmesfer, misalnya udara, cuaca, suhu,
angin dan sebagainya.
Astronomi : ialah ilmu yang mempelajari benda-benda langit diluar atmosfer
bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa.
Biogeografi : ialah studi tentanng penyebaran makhluk hidup secara geografis di
muka bumi ini.
Geomorfologi : Ialah studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses
yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
Hidrografi : ialah ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey serta
pemetaan laut, danau, sungai dan sebagainya.
Oseanografi : ialah ilmu yang mempelajari lautan, misalnya: sifat-sifat air laut,
pasang surut, arus, kedalaman dan sebagaimya.
Paleontologi : ialah ilmu tentang fosil-fosil serata bentuk-bentuk kehidupan
dimasa purba (prasejarah) yang terdapat dibawah lapisan-lapisan bumi.
Antropogeografi : ialah cabang geografi yang mempelajari penyebaran bangsa-
bangsa dimuka bumi dilihat dari sudut geografis, atau disebut juga etnografi.
Goegrafi : ialah ilmu geografi yang berkenaan dengan perkiraan bentuk, ukuran
serta gerakan bumi , seperti lintang dan bujur geografi, meridian, paralel, luas permukaan
bumi dan sebagainya.
Geografi Historik : ialah cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari
sudut sejarah dan perkembangannya.
Geografi Regional : ialah cabang geografi yang mepelajari suatu kawasan tertentu
secara khusus, misalnya Geografi Asia Tenggara, Geografi Timur Tengah dan sebagainya.
Geografi Politik : ialah cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi
geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan Negara.
Geografi Fisik : ialah cbang geografi yang mengkaji bentuk dan struktur
permukaan bumi yang mencakup aspek geomorfologi dan hidrologi.

4
2.5 OBJEK STUDI GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaandan perbedaan (variasi)
keruangan atas fenomena fisik dan manusia persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan
atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa
Yunani yaitu ‘ge’ (“bumi”) dan ‘graphein’ (“menulis” atau “menjelaskan”). Geografi lebih
dari sekedar kartografi studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di
atas muka bumi, tetapi juga mengapa disitu dan ditempat lainnya, kadang di artikan dengan
“lokasi pada ruang”. Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam dan
manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Objek studi geografi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu objek material dan objek
formal. 
1. Objek Material
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum
dan luas adalah geosfer (lapisan bumi ) yang meliputi:
 Litosfer (lapisan keras), merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut
kerak bumi dalam ilmu geologi.
 Atmosfer (lapisan udara), terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang dikenal
sebagai troposfer.
 Hidrosfer (lapisan air), bai yang berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.
 Biosfer (lapisan tempat hidup), yang terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia
sebagai suatu komunitas bukan individu.
 Pedosfer (lapisan tanah), merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan.
2. Objek Formal 
Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap suatu gejala di
muka bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang di lihat dari sudut pandang
keruangan. Dalam geografi selalu ditanyakan mengenai dimana gejala itu terjadi dan
mengapa gejala itu terjadi ditempat tersebut.
Disini ilmu geografi diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan sebagai
berikut :
    Apa (what), berkaitan dengan struktur, pola, fungsi, dan proses gejala atau kejadian
dimuka bumi.
Dimana (where), berkaitan dengan tempat atau letak suatu objek geografi
dipermukaan bumi.
Berapa (how many/ much)berkaitan dengan hal-hal yang menyatakan ukuran
(jarak, luas, isi dan waktu)suatu objek geografi dalam bentuk angka-angka).

5
Mengapa (why), berkaitan dengan rangkaian waktu dan tempat , latar belakang,
atau interaksi suatu gejala dan peristiwa.
Bagaimana (how), berkaitan dengan pejabaran suatu pola, fungsi dan proses
gejala dan peristiwa.
Kapan (when), berkaitan dengan waktu kejadian yang berlangsung , baik waktu
yang lampau, sekarang, maupun yang akan dating.
Siapa (who), berkaitan dengan subjek atau pelaku dari suatu kejadian atau
peristiwa.
2.6  KONSEP DASAR GEOGRAFI 
Sebagai ilmu, geografi mempunyai konsep yang membedakannya dengan ilmu lain.
Yaitu :
1. Konsep Lokasi
  Adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer.
Konsep lokasi dibagi atas :
a.    Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
b.    Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
2. Konsep Jarak
Yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a.    Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b.    Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu.
3. Konsep Keterjangkauan
Menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang
digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Konsep Pola
Gejala-gejala alam yang tersebar tidak merata pada permukaan bumi membentuk
aneka ragam pola yang digambarkan pada peta dalam berbagai ragam skala.
Contohnya : pola iklim dunia, pola persebaran gunung-api, pola pengaliran sungai
Jeneberang, pola okupasi manusia (berladang, bertani, berdagang, industri), pola pemukiman,
pola lalu-lintas, dsb. Pola-pola dari berbagai ragam gejala tersebut dapat digolong-golongkan
dan dipelajari secara sistematis. Gabungan dari berbagai macam pola di suatu tempat atau
wilayah akan menentukan ciri-ciri tertentu dan memberikan corak khas dari berbagai area.
Keadaan areal yang berbeda-beda tersebut menjadi perhatian para ahli geografi.
5. Konsep Morfologi
Menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang
membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Konsep Aglomerasi

6
Pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur
yang lebih memberi dampak positif.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan
sama pada semua orang.
8.  Konsep Interaksi Interdependensi
Keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa dengan
kota.
9. Konsep Diferensiasi Area
Daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati
dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.
10. Konsep Keterkaitan keruangan / Ketersangkutpautan (interelatedness)
Para ahli geografi percaya akan adanya kebersangkut-pautan di antara tempat-tempat
pada permukaan bumi dan gejala-gejala pada suatu area.
2.2. Defenisi Fisika
Fisika (serapan dari bahasa Belanda: fysica, dari bahasa Yunani: φυσικός,
translit. fysikós arti "alamiah" atau bahasa Yunani: φύσις, translit. fýsis arti "alam"; bahasa
Latin: Physica; bahasa Arab: ‫اء‬QQ‫فيزي‬, translit. fīziyāʾ) adalah sains atau ilmu alam yang
mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu,
bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya. Sebagai salah satu ilmu
sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana alam semesta
berkerja. Orang atau ilmuwan yang ahli dalam bidang fisika disebut sebagai ahli fisika
atau fisikawan.
Fisika adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang tertua
melalui astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih dari dua milenia, fisika menjadi
bagian dari Ilmu Alam bersama dengan kimia, biologi, dan cabang tertentu matematika,
tetapi ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17, ilmu alam berkembang sebagai
program penelitian sendiri. Fisika berkembang dengan banyak spesialisasi bidang ilmu
lain, seperti biofisika dan kimia kuantum, dan batasan fisiknya tidak didefinisikan dengan
jelas. Ilmu baru dalam fisika terkadang digunakan untuk menjelaskan mekanisme dasar
sains lainnya serta membuka jalan area penelitian lainnya seperti matematika dan filsafat.
Fisika juga menyumbangkan kontribusi yang penting dalam pengembangan
teknologi yang berkembang dari pemikiran teoretis. Contohnya, pemahaman lebih lanjut
mengenai elektromagnetisme atau fisika nuklir mengarahkan langsung pada
pengembangan produk baru yang secara dramatis membentuk masyarakat modern, seperti
televisi, komputer, peralatan rumah tangga, dan senjata nuklir, kemajuan termodinamika
7
mengarah pada pengembangan industrialisasi, dan kemajuan mekanika menginspirasi
pengembangan kalkulus.

2.2 Hubungan Geografi dengan Fisika


Geografi merupakan ilmu yang mempelajari keruangan dalam bumi ini. Dalam
arti lain, belajar alam serta aktifitas yang terjadi di atas dan di bawah alam itu. Sedangkan
fisika adalah ilmu yang juga belajar tentang alam, tapi lebih terfokus terhadap gejala alam
itu sendiri. Jika kedua ilmu itu dikaitkan, tentunya akan ada kecocokan dan sulit untuk
dipisahkan. Karna belajar geografi/keruangan, pasti terdapat gejala fisika juga di dalamnya.
Salah satu gejala fisika yang terdapat pada ilmu geografi adalah viskositas. Viskositas
merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah ketebalan
atau pergesekan internal. Oleh karena itu, air yang tipis, memiliki viskositas lebih rendah,
sedangkan madu yang tebal, memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin
rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Kaitan yang jelas dari viskositas dengan ilmu kegeografian adalah yang terjadi
pada gunung api. Indikator viskositas dari magma suatu gunung api dapat menentukan jenis
erupsi yang terjadi pada gunung berapi tersebut. Semakin tinggi viskositasnya maka
semakin lambat pergerakan dari magma gunung api tersebut.
Lalu apa yang mempengaruhi viskositas itu sendiri? Dalam kandungan magma,
viskositas sangat dipengaruhi oleh kandung silika di dalamnya. Semakin tinggi konsentrasi
silika di dalam magma, semakin tinggi pula tingkat viskositasnya. Tipe letusan gunung api
super merupakan tipe yang paling tinggi viskositas magmanya, sehingga menyumbat
kepundan dari gunung api tersebut. Tetapi saat tiba waktunya ketika semua material yang
akan keluar tidak bisa ditahan lagi, letusannya akan amat dahsyat. Karna berisi material
yang banyak yang tidak bisa keluar selama ini. Sedangkan tipe letusan yang paling rendah
viskositas magmanya adalah tipe letusan hawaii. Saking rendahnya tingkat viskositas
magmanya sampai-sampai saat terjadi letusan hampir mirip seperti air yang tumpah dari
dalam gelas terbuka.

8
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1. Kesimpulan Pembahasan Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani : “geo” berarti bumi dan “ grafhein” berarti
tulisan. Jadi secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi. Karena itu, geografi
sering juga disebut ilmu bumi. Jadi, Geografi merupakan ilmu yang menjelaskan
tentang bagaimana bentuk dan lapisan muka bumi juga berkaitan dengan kegiatan
manusia di muka bumi yang berbeda-beda tersebut.
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek
utama, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis,
astronomis, dan sebagainya, sedangkan aspek social meliputi aspek antropologis,
politis, ekonomis dan sebagainya.
2. Kesimpulan Fisika
Fisika yaitu berasal dari kata “physic” yang artinya yaitu alam. Jadi ilmu fisika
yaitu sebuah ilmu pengetahuan dimana didalamnya mempelajari tentang sifat dan
fenomena alam atau gejala alam dan seluruh interaksi yang terjadi didalamnya
3. Geografi adalah bidang studi yang berkaitan dengan kenampakan bumi misalnya laut,
pegunungan dan negara-negara di bumi. Seorang mahasiswa geografi lebih lanjut akan
mempelajari bagaimana permukaan bumi ini dibedakan, bagaimana faktor kepadatan
penduduk, sebaran vegetasi, industri dan tata guna lahan misalnya. Sedangkan Geologi
adalah ilmu yang berkaitan dengan bagaimana bumi ini terbentuk. Kajiannya fokus
pada sejarah fisik bumi, kondisi fisik, kimia dan biologi yang sudah terjadi, sedang
terjadi dan akan terjadi pada bumi ini. Objek kajian geologi seperti batuan, mineral,
tanah, cekungan laut, fosil dan gunung api.

A. Saran
Penulis menyarankan semoga makalah ini bisa bermanfaat kepada kita untuk
menambah wawasan kita tentang geografi dan juga geomorfologi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://azzamirasyid.tumblr.com/post/51297478825/tokoh-1
https://hadwinsaleh.blogspot.com/2012/10/hubungan-geologi-dan-geografi.html
Azzami Rasyid-Geografi Lingkungan 2012 (7418)

10

Anda mungkin juga menyukai