Anda di halaman 1dari 2

Fenomena Geografi

Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupannya.  Ilmu geografi terbagi
menjadi 2, yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik memusatkan geografi sebagai ilmu
bumi dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakkan bumi serta hubungannya dengan
tata surya yang lain.

Pengertian dan Ruang lingkup Geografi

Geografi berasal dari bahasa yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti
lukisan atau tulisan. Menurut pengertian yang dikemukaan Eratoshenes berarti tulisan tentang
bumi ( Sumaatmaja, 1988;31) oleh Supardan dalm bukunya Ilmu Pengantar Sosial
(2008;227). Secara harfiah bisa diartikan juga sebagai ilmu bumi. Adapun menurut para ahli
dalam sebuah web site, adalah sebagai berikut :

 Prof. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut
mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan
regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
 Claudius Ptolomeus : mempelajari hal, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia dan
mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
 Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya
dipengaruhi oleh alam sekitarnya.
 Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi.
 Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian
dan seluruh permukaan bumi.
 John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai
satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
 Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan
yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi
yang kita nikmati.
 Preston E. James mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang
menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik antara
manusia dan habitatnya.
 Menurut Ullman (1954), Geografi adalah interaksi antar ruang.
 Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok
manusia dan organisasinya di muka bumi.
 Paul Claval (1976) berpendapat bahwa Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala
dari segi hubungan keruangan.
 Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun
1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
 UNESCO (1956) mendifinasikan geografi sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian
perhubungan ruang; 3. sains dalam penggunaan tanah.
 Menurut richoffen dalam (Suparman 2008; 227, Hartshorne, 19960;173) bahwa
Geography is the study of the earth surface according to its difference, or thr study of
different areas of the earth surface…, in term of total characteristic.
Mengamati Ilmu Geografi

1. Geografi Sebagai Suatu Sintesis

Artinya pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab suntansi pertanyaan-
pertanyaan tentang what, where, when, why, dan how. Pada hakikatnnya  proses stadi
semacam itu adalah suatu sintesis karena menjadi pokok penelaahan mencangkup apa yang
akan ditelaah, dimana adanya, mengapa demikian, kapan terjadinya, serta bagaimana
melakukannya?

2. Geografi Sebagai Suatu Penelaahan Gejala dan Reaksi Kerungan

Dalam hal ini geografi berperan sebagai ‘pisau’ analisis terhadap fenomena-fenomena, baik
alamiah maupun insaniah. Selain itu geografipun masih berperan sebagai suatu kajian yang
menelaah tentang relasi, interaksi, bahkan interdepedensi satu aspek tertentusengan lainnya.

3. Geografi Sebagai Suatu Penelaahan Gejala dan Relasi Keruangan

Di sini titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruangan geografi yang
harus semakin di tingkatkan. Sebab pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dewasa ini,
menuntut peningkatan sarana yang menunjang, baik menyangkut kualitas maupun
kuantitasnya. Perluasan sarana tersebut, seperti tempat pemukuman, jalan raya, bangunan
punlik, tempat rekreasi, dann sebagianya, semuanya membutuhkan perencanaan yang lebih
cermat dan matang.

Sejarah Geografi

Sebagai landasan sejarah pemikiran geografi, perkembanga sejarah berlangsung sejak lama.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, istilah ini biasa dipakai berkenaan dengan sejarah
eksplorasi dan penemuan, pembuatab peta dunia, dan perubahan batas-batas politik dan
administrasi. Namun kelahiran serta perkembangan geografi sejarah modern sebagai studi
mengenai keadaan  geografi dimasa lalu dapat dicetak dari tahun 1920-an dan 1930-an,
kemudian pada tahun 1960-an geografi telah cukup matang untuk berdiri sendiri sebagai
suatu disiplin ilmu, tidak hanya berurusan dengan rekonstruksi keadaan geografis masa lalu,
melainkan juga mempelajari perubahab-perubahan geografi (Barker,2000:437. Supardan,
2010:243). Hal ini sesuai dengan dengan pernyataan Darby dalam bukunya Historical
geography (1962) dalam Supardan (2008:243) yang berusaha menggabungkan pendapat lama
dan baru, ia menegaskan ada empat pendekatan dalam geografi sejarah:

1. Mengenai keadaan geografi masa lalu


2. Perubahan lansekap
3. Masa lalu yang dijelaskan dari keadaangeografinya dimasa sekarang.
4. Sejarah yang bersifat geografis

Anda mungkin juga menyukai