https://dedisasmito.wordpress.com/bahan-ajar-2/bahan-ajar/
B. Sejarah Perkembangan Geografi
By edufuniaOn 04/03/2018In Sumber BelajarLeave a Comment on Sejarah Perkembangan
Geografi. Istilah geografi kali pertama diperkenalkan seorang ahli filsafat dan astronomi terkenal
yang bernama Eratosthenes (276–194 SM). Menurutnya, geografi berasal dari kata Geographika
yang berarti tulisan atau deskripsi tentang Bumi. Pada masa itu, ilmu geografi pada umumnya
menceritakan berbagai tempat di permukaan Bumi sebagai hasil penjelajahan ke berbagai penjuru
dunia yang dikenal dengan aliran Logografi. Selain memperkenalkan istilah Geographika,
Eratosthenes juga merupakan orang pertama yang berhasil menghitung keliling Bumi secara
matematis. Hal tersebut dilakukan dengan membandingkan panjang busur dua kota di Mesir, yaitu
Alexandria (Iskandariyah) dan Seyne (Aswan) dengan panjang keliling Bumi secara keseluruhan.
Adapun dari hasil pengamatannya, Eratosthenes memperkirakan panjang keliling Bumi adalah
252.000 stadia (1 stadia = 157 meter). Hasil pengukuran Eratosthenes ini pada akhirnya menjadi
dasar dalam pembuatan globe pertama yang dikembangkan Crates (150 SM). Bentuk globe
pertama buatan Crates tentunya masih sangat sederhana. Pengertian geografi ini terus mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu seiring dengan kemajuan pemikiran, pemahaman, dan
penelaahan manusia. Seorang ahli astronomi dan matematika bernama Claudius Ptolemaeus (87–
150 M) dalam bukunya yang berjudul Geograpike Unphegesis mengemukakan bahwa geografi
merupakan suatu penyajian melalui peta dari sebagian wilayah permukaan Bumi yang
menunjukkan ketampakan secara umum. Menurut Ptolemaeus geografi berbeda dengan
Chorografi, karena chorografi lebih mengutamakan ketampakan asli dari suatu wilayah bukan
terletak pada ukurannya (bersifat kualitatif), sedangkan geografi lebih mengutamakan hal-hal yang
bersifat kuantitatif. Sumbangan Ptolemaeus yang sangat berharga bagi perkembangan ilmu
geografi yaitu dalam bidang pemetaan (kartografi). Selain itu Ptoleumaeus dianggap sebagai
peletak dasar ilmu geografi. Tokoh lain yang sangat dalam pengembangan kajian ilmu geografi
adalah Bernhardus Varenius (1622–1650). Dalam bukunya yang berjudul Geographia Generalis,
Varenius mengemukakan pendapat bahwa pada dasarnya bidang kajian geografi dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Geografi Umum
Bagian terestrial, yaitu pengetahuan tentang Bumi sebagai keseluruhan bentuk dan
ukurannya. Bagian falakiah, yaitu bagian yang menelaah relasi Bumi dengan planet serta bintang-
bintang di jagat raya. Bidang komparatif, yaitu deskripsi mengenai Bumi secara lengkap. Dalam
hal ini meliputi letak relatif dari berbagai tempat di permukaan Bumi serta prinsip-prinsip
pelayaran samudra
b. Geografi Khusus
Aspek langit, yaitu aspek yang secara khusus mempelajari keadaan iklim. Aspek
permukaan Bumi, (litosfer) yaitu aspek yang mem pelajari mengenai relief atau bentuk muka bumi,
flora serta fauna di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Aspek manusia, yaitu aspek yang
mempelajari aspek penduduk, perdagangan, dan pemerintahan di berbagai wilayah. Geografi
khusus ini kemudian berkembang menjadi geografi regional yang membahas berbagai wilayah di
permukaan Bumi. Perkembangan ilmu geografi juga dipengaruhi oleh adanya pemikiran yang
beraliran fisis determinis. Kelompok ini berpendapat bahwa keadaan alam suatu wilayah sangat
menentukan sifat, karakter, dan pola hidup penduduk yang menempati daerah tersebut. Beberapa
ahli geografi yang beraliran fisis determinis antara lain Karl Ritter, Friederich Ratzel, dan Elsworth
Huntington.
Faham determinis banyak dipengaruhi oleh pemikiran Darwin dengan teori evolusi biologi
dalam perkembangan makhluk hidup. Sebagai contoh, Ratzel (Jerman) menganggap negara
sebagai organisasi hidup (makhluk hidup) yang dalam perkembangannya memerlukan makanan,
minuman, dan ruang bagi kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan, suatu negara pada umumnya
akan mencari dan menguasai wilayah-wilayah lain di sekitarnya, terutama wilayah yang lemah.
Huntington (USA) berpendapat bahwa kondisi iklim suatu wilayah sangat menentukan tingkat
kemajuan sosial budaya penduduknya. Faham fisis determinis ini banyak ditentang oleh kelompok
yang beraliran Posibilisme. Menurut kelompok posibilisme, yang sangat menentukan kemajuan
suatu wilayah adalah tingkat kemampuan penduduk, sedangkan alam hanya memberikan
kemungkinan- kemungkinan untuk diolah dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.Tokoh
utama aliran ini adalah Paul Vidal de La Blache (Prancis).
https://www.edufunia.com/2018/03/sejarah-perkembangan-geografi/
A. Pengertian geografi………………………………...1