Anda di halaman 1dari 18

BAHAN BACA GEOGRAFI

- Pengetahuan Dasar Geografi-

Sutoyo Budiharto, M. Pd
MAN 1 Pontianak
BAB 1
Pengetahuan Dasar Geografi

Tujuan Pembelajaran (TP)


Pemahaman Konsep
10.1 Memahami pengetahuan dasar geografi
Keterampilan Proses
10. 8 Membuat peta konsep tentang pengetahuan dasar geografi

Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran (IPTP)


10.1.1 Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi
10.1.2 Menjelaskan objek studi dan aspek geografi
10.1.3 Menjelaskan aspek geografi
10.1.4 Menjelaskan konsep esensial geografi dan contoh terapannya
10.1.5 Menjelaskan prinsip geografi dan contoh terapannya
10. 8.1 Membuat peta konsep pengetahuan dasar geografi

Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia, Bergotong Royong, Mandiri,
Bernalar Kritis, Kreatif.
Mind Map
PENGETAHUAN DASAR
GEOGRAFI
A. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani geo yang artinya bumi dan graphien
yang artinya pencitraan/lukisan/tulisan/deskripsi. Dalam bahasa Belanda
dikenal dengan Ardrijkskunde dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
Geography. Secara sederhana geografi adalah ilmu pengetahuan yang
menggambarkan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi. Definisi secara
luas geografi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji segala fenomena
yang ada di permukaan bumi (penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air,
dan interaksi yang terjadi antara fenomena-fenomena tersebut.
Konsep geografi telah ada sejak zaman dahulu. Bangsa Yunani Kuno telah
berusaha mendokumentasikan berbagai macam keterangan yang berkaitan
dengan geografi. Geograf pertama pada masa itu adalah Thales (640– 546
SM). Ia telah menyibukkan diri dengan berbagai penelitian dan menggali
informasi geografi dengan melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Langkah Thales diikuti oleh geograf Yunani lainnya. Di antaranya adalah
Herodotus (485–425 SM) yang membuat laporan geografi sekitar wilayah
Timur Tengah. Phytheas yang melakukan pengukuran jarak Matahari
terhadap Bumi. Dan yang paling fenomenal adalah Eratosthenes (276–194
SM), karena mampu menghitung keliling Bumi hanya berselisih kurang dari
1% keliling sebenarnya.
Berikut ini akan disajikan definisi geografi menurut beberapa ahli.
1. Eratosthenes (276-194 SM)
Merupakan tokoh yang pertama kali memperkenalkan geografi pada
abad ke 1. Menurutnya geografi berasal dari kata geographica yang
artinya penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkannya
pendapatnya tersebut, Eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar
pengetahuan geografi.
2. Claudius Ptolomeus
Geografi adalah suatu penyajian sebagian atau seluruh permukaan
bumibersama fenomena yang terknadung di dalamnya dalam bentuk
peta.
3. Immanuel Kant (1724-1821 SM)
Geografi adalah disiplin ilmu yang memiliki objek studi berupa benda-
benda atau gejala-gejala yang tersebar dan berasosiasi dalam ruang.
Geografi tidak hanya mempelajari keadaan alam, tetapi juga dasar dari
sejarah. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan
dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya
4. Karl Ritther (1779-1859)
Geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup
manusia. Dalam kajiannya, studi geografi mencakup semua fenomena
yang terdapat di permukaan bumi, baik alam organik maupun alam
anorganik yang terkait dengan kehidupan manusia, termasuk aktivitas
manusia juga turut dibahas.
5. Ferdinand Von Richtoffen (1838-1905)
Geografi merupakan suatu studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan
Bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, serta
mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antargejala dan sifat-sifat
tersebut.
6. Richard Hartshorne (1959)
Geografi merupakan ilmu tentang tempat-tempat yang berhubungan
dengan kualitas dan potensialitas dari suatu daerah. Sifat khas daerah
tersebut dinyatakan dari totalitas (keseluruhan) sifat daerah yang
bersangkutan. Keragaman sosialnya berasosiasi dengan keragaman
tempat. Richard Hartshorne menganalogikan geografi sebagai paduan
dari berbagai disiplin ilmu baik terapan, murni, alam, dan sosial. Oleh
karena itu geografi sering disebut sebagai mother of science (induk ilmu
pengetahuan).
7. Prof. Bintarto (1977)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan
sifatsifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari
fungsi dari unsurunsur bumi dalam ruang dan waktu. Geografi tidak
hanya mempelajari alam (bumi) beserta gejala-gejalanya, tetapi geografi
juga mempelajari manusia beserta semua kebudayaan yang
dihasilkannya.
8. Prof. Soetanto
Geografi sebagai geosfer yang merupakan substansi geografi juga
dipelajari oleh bidang ilmu lain. Oleh karena itu, geosfer tidak mencirikan
ilmu yang disebut geografi. Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut
pandang atau cara penjelasannya di dalam mengkaji geosfer tersebut.
Dengan demikian, ada beda jenis antara beberapa ilmu lain dengan
geografi, meskipun kajiannya sama dan serupa.
9. Hasil seminar dan lokakarya geografi di Semarang tahun 1988
Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan
gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi
antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan
kewilayahan.
B. Sejarah Perkembangan Geografi
Istilah geografi kali pertama diperkenalkan seorang ahli filsafat dan
astronomi terkenal yang bernama Eratosthenes (276–194 SM). Menurutnya,
geografi berasal dari kata Geographika yang berarti tulisan atau deskripsi
tentang Bumi.
Ilmu geografi pada umumnya menceritakan berbagai tempat di
permukaan Bumi sebagai hasil penjelajahan ke berbagai penjuru dunia yang
dikenal dengan aliran Logografi. Selain memperkenalkan istilah Geographika,
Eratosthenes juga merupakan orang pertama yang berhasil menghitung
keliling Bumi secara matematis. Hal tersebut dilakukan dengan
membandingkan panjang busur dua kota di Mesir, yaitu Alexandria
(Iskandariyah) dan Seyne (Aswan) dengan panjang keliling Bumi secara
keseluruhan. Adapun dari hasil pengamatannya, Eratosthenes memperkirakan
panjang keliling Bumi adalah 252.000 stadia (1 stadia = 157 meter).
Hasil pengukuran Eratosthenes ini pada akhirnya menjadi dasar dalam
pembuatan globe pertama yang dikembangkan Crates (150 SM). Bentuk
globe pertama buatan Crates tentunya masih sangat sederhana. Pengertian
geografi ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring
dengan kemajuan pemikiran, pemahaman, dan penelaahan manusia. Seorang
ahli astronomi dan matematika bernama Claudius Ptolemaeus (87–150 M)
dalam bukunya yang berjudul Geograpike Unphegesis mengemukakan bahwa
geografi merupakan suatu penyajian melalui peta dari sebagian wilayah
permukaan Bumi yang menunjukkan ketampakan secara umum.
Menurut Ptolemaeus geografi berbeda dengan Chorografi, karena
chorografi lebih mengutamakan ketampakan asli dari suatu wilayah bukan
terletak pada ukurannya (bersifat kualitatif), sedangkan geografi lebih
mengutamakan hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sumbangan Ptolemaeus
yang sangat berharga bagi perkembangan ilmu geografi yaitu dalam bidang
pemetaan (kartografi). Selain itu Ptoleumaeus dianggap sebagai peletak
dasar ilmu geografi.
Tokoh lain yang sangat dalam pengembangan kajian ilmu geografi
adalah Bernhardus Varenius (1622–1650). Dalam bukunya yang berjudul
Geographia Generalis, Varenius mengemukakan pendapat bahwa pada
dasarnya bidang kajian geografi dapat dibedakan menjadi dua bagian.
1. Geografi Umum
a. Bagian terestrial, yaitu pengetahuan tentang Bumi sebagai
keseluruhan bentuk dan ukurannya
b. Bagian falakiah/astronomis, yaitu bagian yang menelaah relasi Bumi
dengan planet serta bintang-bintang di jagat raya. Hubungan Bumi
dengan bintang bintang yang merupakan cikal bakal ilmu
Kosmografi.
c. Bidang komparatif, yaitu deskripsi mengenai Bumi secara lengkap.
Dalam hal ini meliputi letak relatif dari berbagai tempat di permukaan
Bumi serta prinsip-prinsip pelayaran samudra.
2. Geografi Khusus
a. Aspek langit (atmosferis), yaitu aspek yang secara khusus
mempelajari keadaan iklim.
b. Aspek permukaan Bumi (litosfer), yaitu aspek yang memp elajari
mengenai relief atau bentuk muka bumi, flora serta fauna di berbagai
wilayah di permukaan Bumi.
c. Aspek manusia, yaitu aspek yang mempelajari aspek penduduk,
perdagangan, dan pemerintahan di berbagai wilayah. Geografi
khusus ini kemudian berkembang menjadi geografi regional yang
membahas berbagai wilayah di permukaan Bumi.
Perkembangan ilmu geografi juga dipengaruhi oleh adanya pemikiran
yang beraliran fisis determinis. Kelompok ini berpendapat bahwa keadaan
alam suatu wilayah sangat menentukan sifat, karakter, dan pola hidup
penduduk yang menempati daerah tersebut. Beberapa ahli geografi yang
beraliran fisis determinis antara lain Karl Ritter, Friederich Ratzel, dan Elsworth
Huntington.
Faham determinis banyak dipengaruhi oleh pemikiran Darwin dengan
teori evolusi biologi dalam perkembangan makhluk hidup. Sebagai contoh,
Ratzel (Jerman) menganggap negara sebagai organisasi hidup (makhluk
hidup) yang dalam perkembangannya memerlukan makanan, minuman, dan
ruang bagi kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan, suatu negara pada
umumnya akan mencari dan menguasai wilayah-wilayah lain di sekitarnya,
terutama wilayah yang lemah. Huntington (USA) berpendapat bahwa kondisi
iklim suatu wilayah sangat menentukan tingkat kemajuan sosial budaya
penduduknya.
Faham fisis determinis ini banyak ditentang oleh kelompok yang beraliran
Posibilisme. Menurut kelompok posibilisme, yang sangat menentukan
kemajuan suatu wilayah adalah tingkat kemampuan penduduk, sedangkan
alam hanya memberikan kemungkinan kemungkinan untuk diolah dan
dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Tokoh utama aliran ini adalah Paul
Vidal de La Blache (Prancis).
Seiring waktu, geografi mengalami perkembangan. Abad XIX, geografi
mengalami perkembangan dari segi keilmuan. Dari sekadar mendeskripsikan,
mulai berubah menjadi ilmu yang menerangkan secara sistematis. Hingga
pada pertengahan abad XIX studi geografi mulai mengarah pada
perbandingan data geografis dan karakteristik berbagai wilayah di dunia,
yang kemudian dikenal dengan Comparative Geography. Perbandingan
kesamaan dan perbedaan yang terdapat pada tiap negara mulai dilakukan.
Salah satu tokohnya adalah Karl Ritter. Comparative Geography mulai
berkembang menjadi geografi umum dan geografi spesialis.
Sesudah Perang Dunia II, geografi mengalami perkembangan yang cukup
pesat atau bisa dikatakan mengalami modernisasi. Comparative Geography
diwarisi oleh geograf Inggris dan Amerika, kemudian berkembang menjadi
Global Geography, di mana seluruh dunia menjadi objek penyelidikan. Kondisi
ini terjadi di pertengahan abad XX dan dikenal dengan era geografi modern.

C. Objek Studi Geografi


Geografi memiliki objek studi dan ruang lingkup kajian tersendiri yang
berbeda dari disiplin ilmu lainnya. Objek studi tersebut dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
1. Objek Material
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek
material yang umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang
meliputi
a. Litosfer (lapisan keras), merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan
ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.
b. Atmosfer (lapisan udara), terutama adalah lapisan atmosfer bawah
yang dikenal sebagai troposfer.
c. Hidrosfer (lapisan air), baik yang berupa lautan, danau, sungai dan air
tanah.
d. Biosfer (lapisan tempat hidup), yang terdiri atas hewan, tumbuhan,
dan manusia sebagai suatu komunitas bukan sebagai individu.
e. Pedosfer (lapisan tanah), merupakan lapisan batuan yang telah
mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun kimia.
f. Antroposfer, adalah dinamika penduduk seperti manusia dan
kehidupannya dipermukaan bumi termasuk jumlah penduduk, sistem
sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi
2. Objek Formal
Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap suatu
gejala di muka bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat
dari sudut pandang keruangan (spasial). Peter Heger, pendekatan
tersebut dikenal dengan penedekatan keruangan (spatial approach).
Geografi juga mengenal pendekatan lingkungan (ecological approach)
dan pendekatan kompleks wilayah (regional approach). Objek formal
inilah yang menjadikan geograf berbeda dengan bidang ilmu yang lain.

D. Aspek-aspek Geografi
Komponen lingkungan geografi terdiri atas lingkungan fisikal dan
nonfisik. Komponen yang termasuk ke dalam lingkungan fisikal antara lain
aspek topologi, abiotik (nonbiotik), dan biotik.
1. Aspek Topologi, meliputi unsur letak, batas, luas, dan bentuk (morfologi)
wilayah.
2. Aspek Nonbiotik, meliputi unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air), dan
kondisi iklim.
3. Aspek Biotik, meliputi unsur vegetasi (tetumbuhan), hewan, dan
penduduk.
Adapun lingkungan nonfisik antara lain aspek sosial, ekonomi, budaya,
dan politik.
1. Aspek Ekonomi, meliputi unsur pertanian, perkebunan, pertambangan,
perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar
2. Aspek Sosial, meliputi unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok
masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.
3. Aspek Budaya, meliputi unsur pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
4. Aspek Politik, meliputi unsur pemerintahan dan kepartaian.

E. Ruang Lingkup Geografi


Ruang lingkup geografi sangat luas, meliputi kehidupan di muka bumi, di
ruang angkasa, berbagai gejala alam, serta interaksi antara manusia dan
lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pengetahuan
mengenai gejala alam dan kehidupan di muka bumi disebut dengan gejala
geosfer. Ruang lingkup geografi juga mencakup interaksi antara manusia dan
lingkungannya.
Rhoad Murphey dalam bukunya berjudul The Scope of Geography
mengemukakan tiga pokok ruang lingkup studi geografi.
1. Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah
aspek-aspek keruangan serta pemanfaatannya.
2. Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah
satu bagian dari keragaman wilayah.
3. Kerangka kerja regional dan analisis wilayah.
Secara garis besar ilmu geografi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu
geografi fisik dan geografi sosial. Gabungan antara geografi fisik dan geografi
sosial terjadi geografi regional. Geografi fisik adalah bagian ilmu geografi
yang mempelajari tentang semua peristiwa di muka bumi, baik di darat, laut,
udara, maupun luar angkasa beserta faktor penyebab terjadinya. Geografi
sosial adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari tentang interaksi
antarmanusia, sedangkan geografi regional adalah ilmu yang mempelajari
tentang perwilayahan dari negara-negara yang ada.

F. Ilmu Bantu Geografi


Geografi mempunyai kajian ilmu yang sangat luas sehingga ilmu geografi
memerlukan ilmu pendukung yang erat kaitannya dengan geografi.
1. Geologi, ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian,
struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan
kehidupan) dan proses alamiah perkembangannya.
2. Geomorfologi, studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan
segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
3. Geofisika, ilmu yang mengkaji sifat-sifat fisik bumi bagian dalam dengan
metode teknik fisika, seperti mengukur gejala-gejala magnetik dan gaya
berat.
4. Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu,
angin, dan curah hujan.
5. Hidrologi, ilmu yang mempelajari air di permukaan dan di bawah
permukaan (air tanah), dan air di udara.
6. Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang perairan laut dan isinya,
antara lain, sifat-sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus,
geologi dasar laut, tumbuhan, binatang, serta hubungan antara laut dan
atmosfer.
7. Demografi, ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan,
menyelidiki catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui
perkembangan, kepadatan, kelahiran, kematian, migrasi, dan
persebaran penduduk.
8. Astronomi, ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit di luar
atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa,
baik sifat-sifat fisik, kimia, maupun gerakan sampai pada proses kejadian
benda langit.
9. Klimatologi, studi tentang kondisi rata-rata cuaca dan membahas
berbagai iklim di seluruh dunia.
10. Meteorologi, ilmu yang mempelajari tentang cuaca.
11. Pedologi, ilmu yang mempelajari tentang tanah, jenis, struktur, dan
unsur-unsur tanah.
12. Biogeografi, ilmu ini terdiri dari geografi tumbuhan dan geografi hewan.
a. Geografi Tumbuhan (fitologi), ilmu yang mempelajari persebaran
tumbuhan di muka bumi dan kesesuaian tumbuhnya dengan
kondisi iklim di bumi.
b. Geografi Hewan (zoologi), ilmu yang mempelajari tentang binatang,
baik tempat mereka hidup, berkembang, maupun persebarannya.
13. Etnografi, cabang geografi yang mempelajari jenis ras penyebaran
bangsa-bangsa dilihat dari sudut geografis.
14. Kartografi, ilmu tentang peta, baik teknis pembuatan, jenis, maupun
pemanfaatannya.

G. Konsep Geografi
Konsep geografi sangat banyak dan beragam, salah satunya
dikemukakan oleh Henry J. Warman. Henry J. Warman mengemukakan 15
konsep dasar dalam geografi yang terdiri dari konsep regional (kewilayahan),
konsep batas kehidupan, konsep manusia sebagai pemberi pengaruh yang
dominan terhadap lingkungan, konsep globalisme, konsep interaksi
keruangan, konsep hubungan timbal balik antar wilayah, konsep kesamaan
wilayah, konsep perbedaan wilayah, konsep kunikan wilayah, konsep
pesebaran wilayah, konsep lokasi relatif, konsep transformasi bentuk bumi
yang ulat ke dala bidang datar, konsep eksploitasi dan optimalisasi sumber
daya oleh perkembangan budaya, konsep keuntungan secara komparatif,
serta konsep transformasi berkesinambungan.
Ikatan Geografi Indonesia (IGI) merumuskan 10 konsep geografi yakni.
1. Konsep lokasi
Mengacu pada kedudukan suatu objek di permukaan bumi. Konsep ini
merupakan konsep utama dalam menjawab pertanyaan “dimana”.
Konsep ini terbagi mejadi dua yakni lokasi absolut dan lokasi relatif.
Lokasi ansolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau
koordinat. Untuk menentukan lokasi ini, harus menggunakan letak secara
astronomis, yaitu berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak absolut
bersifat tetap dan tidak berubah. Contohnya adalah suatu titik berlokasi
pada 3 °LS dan 130 °BT terdapat di Papua. Sedangkan lokasi relatif sering
disebut dengan letak geografis. Lokasi relatif sifatnya berubah-ubah dan
sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya.
2. Konsep jarak
Mengacu pada ruang yang terdapat diantara dua objek. Dibedakan
menjadi 2 yakni jarak absolur dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak
yang diukur dalam satuan panjang (km), sedangkan jarak relatif adalah
jarak yang dinyatakan dalam satuan waktu dengan pertimbangan
kemudahan transportasi.
3. Konsep keterjangkauan
Mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang
dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah
4. Konsep pola
Mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada ruang muka
bumi
5. Konsep morfologi
Menjelaskan bentuk-bentuk muka bumi akibat proses alami atau
tindakan manusia
6. Konsep anglomerasi
Mengacu pada kecenderuangan pengelompokan fenomena atau objek
pada suatu wilayah
7. Konsep interaksi dan interdependensi
Mengacu pada hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antar
wilayah
8. Konsep nilai guna
Mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah
tertentu dan memiliki nilai kegunaan yang berkembang berdasarkan
fungsi
9. Konsep diferensiasi area
Mengacu pada keunikan atau karakteristik khas suatu wilayah
10. Konsep keterkaitan keruangan
Menunjukkan hubungan antar wilayah dan mendorong hubungan sebab
akibat

H. Prinsip-prinsip Geografi
Jika kita amati dan kita analisis gejala geografi dalam kehidupan sehari
hari, ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut.
1. Prinsip persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di
permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan
manusia. Misalnya, penyebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat
dengan tempat lainnya, penyebaran limbah cair dalam tanah, penyebaran
polusi udara, dan sebagainya.
2. Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara
gejala satu dengan yang lain. Misalnya, fenomena banjir yang terjadi
akibat penebangan hutan di wilayah hulu atau kekeringan yang
berkepanjangan sebagai dampak adanya La Nina.
3. Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang
diselidiki atau dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan tulisan atau
kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar,
dan peta.
4. Prinsip korologi, yaitu suatu gejala, fakta, ataupun masalah geografi di
suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, dan integrasinya
dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik
kepada kesatuan gejala tersebut.

I. Pendekatan Geografi
Di dalam pengkajian geografi secara terintegrasi, terdapat tiga
pendekatan utama dalam kajian ilmu geografi, yaitu sebagai berikut.
1. Pendekatan Spasial (Keruangan)
Analisis keruangan merupakan studi tentang keragaman ruang muka
Bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya.
Aspek-aspek ruang muka Bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan
kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek aspek
tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak,
distribusi (persebaran), interrelasi, serta interaksinya. Salah satu contoh
pendekatan keruangan sebagai berikut
Sebidang tanah harganya mahal karena tanahnya subur. Sebidang tanah
harganya mahal karena letaknya di pinggir jalan. Pada contoh tersebut,
yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktifitas pertanian,
sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu
letaknya yang strategis.
2. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin
ilmu biologi, yaitu interrelasi yang menonjol antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan, geografi menelaah
gejala interaksi dan interrelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan
nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat
perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem
suatu wilayah.
Contoh, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan
pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan
kompetisi penghuninya.
3. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka
Bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan
dari masing-masing wilayah secara komprehensif.
Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya
dengan wilayah khatulistiwa.
Menurut Pattison pendekatan geografi digolongkan pada empat hal berikut.
1. Tradisi keruangan; pusat perdebatan pada persoalan geometri, hubungan
keruangan dan juga perpindahan keruangan. Hal ini memfokuskan sifat
keruangan melekat pada setiap fenomena yang adadi muka bumi.
Masalah keruangan pada kehidupan modern lebih kompleks dan perlu
pendekatan ”special organization”. Nilai terapan geografi akan lebih
banyak dipakai dalam kegiatan perencanaan analisis masalah keruangan
dan pemanfaatannya.
2. Tradisi studi wilayah; yang perhatiannya terpusat pada bagian
karakteristik esensial tempat-tempat atau kawasan fakta. Secara
kartografi dari satu tempat ke tempat lain.
3. Tradisi hubungan manusia dan alam; perhatiannya terpusat pada interaksi
manusia dengan lingkungannya. Hubungan udara, air, kondisi alam, dan
tempat-tempat pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
4. Tradisi ilmu kebumian; perhatiannya terpusat pada upaya
mendeskripsikan ciri-ciri permukaan bumi, aspek keadaan alamnya,
gejala-gejala, sifat, dan proses alam di bumi. Hal ini menghasilkan
geografi fisis, dan melihat kenyataan terjadi cabang pengkhususan
geografi yang banyak menjadi menyempit. Contoh: ilmu kebumian
menjadi geologi, oseanologi, meteorologi, dan astronomi.

J. Keterampilan Dasar Geografi


Keterampilan dasar yang harus dimiliki untuk memahami konsep-konsep
geografi adalah observasi, deskripsi, mengelompokkan (mengklasifikasikan),
pemetaan, dan analisis.
K. Fungsi Pelajaran Geografi
1. Sebagai alat analisis keruangan dengan proses-proses yang saling terkait,
misalnya, keterkaitan antaraspek fisik, sebagai contoh keterkaitan lereng
dan erosi, keterkaitan aspek fisik dan sosial ekonomi
2. Sebagai alat analisis kelingkungan yang berfungsi menganalisis
hubungan antara manusia dan lingkungan tempat tinggalnya, misalkan
hubungan antara laut dan tambak dengan nelayan atau hubungan antara
petani vanili dan dataran tinggi
3. Sebagai alat analisis kewilayahan sehingga dapat memberikan ciri yang
khas pada satu wilayah, yang dapat membedakan antara wilayah yang
satu dengan wilayah yang lainnya.

Rangkuman

Geografi adalah ilmu yang mempelajari ke ragaman ruang permukaan Bumi


sebagai tempat hidup manusia dengan aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta
interrelasi di antara aspek-aspek tersebut.
Erasthosthenes, Claudius Ptolemaeus, Bernhardus Varenius, Karl Ritter,
Friedrich Ratzel, Elsworth Huntington, dan Paul Vidal de la Blache adalah tokoh-
tokoh penting yang memberikan sumbangan pemikiran dalam perkembangan
geografi sebagai sebuah disiplin ilmu.
Objek kajian geografi terdiri atas objek material berupa geosfer (atmosfer,
litosfer, pedosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer) dan objek formal berupa
cara pandang kewilayahan.
Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar dalam geografi, yaitu
konsep regional, batas kehidupan, manusia sebagai pemberi pengaruh yang
dominan terhadap lingkungan, globalisme, interaksi keruangan, hubungan timbal
balik antarwilayah, kesamaan wilayah, perbedaan wilayah, keunikan wilayah,
persebaran wilayah, lokasi Rangkuman relatif, transformasi Bumi yang bulat ke
bidang datar, eksploitasi dan optimalisasi sumber daya dibatasi oleh
perkembangan budaya, kemiringan secara komparatif, dan transformasi
berkesinambungan.
Uji Kompetensi 1

Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Pakar geografi yang mendefinisikan bahwa geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis
gejala-gejala alam, dan penduduk serta mempelajari corak yang khas
mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsurunsur bumi
dalam ruang dan waktu adalah ….
a. Alexander
b. Bintarto
c. Hartshorne
d. Yeates
e. Vernor E. Finch
2. Objek studi geografi pada hakikatnya adalah geosfer. Di bawah ini yang tidak
termasuk dalam geosfer adalah .…
a. Atmosfer
b. Hemisfer
c. Antroposfer
d. Biosfer
e. litosfer
3. Ilmu penunjang geografi yang mempelajari lautan beserta isi dan
morfologinya disebut ….
a. Geomorfologi
b. Biologi
c. Oceanografi
d. Antropologi
e. Hidrologi
4. Garis-garis paralel pada bola bumi yang sejajar dengan ekuator (khatulistiwa)
disebut ....
a. garis bujur
b. greenwich
c. garis lintang
d. kutub
e. meridian
5. Geografi adalah tulisan atau deskripsi tentang Bumi. Pendapat ini
dikemukakan oleh ….
a. Strabo
b. Ptolemaeus
c. Aristoteles
d. Eratosthenes
e. Hartshorne
6. Aliran logografi banyak menjelaskan berbagai wilayah di permukaan Bumi
sebagai hasil ….
a. pembuatan peta berbagai wilayah
b. pengolahan data kuantitatif berbagai wilayah
c. pengolahan data kualitatif berbagai wilayah
d. pemetaan ketampakan asli berbagai daerah
e. penjelajahan ke berbagai wilayah
7. Sumbangan pemikiran Claudius Ptolemaeus yang sangat berharga bagi
perkembangan geografi adalah ….
a. pembuatan atlas
b. peletak dasar logografi
c. peletak dasar chorografi
d. perjalanan dari Alexandria ke Syene
e. pembuatan peta seluruh dunia
8. Para ahli berikut ini yang merupakan pengikut aliran fisis determinis adalah
….
a. Ritter dan La Blache
b. La Blache dan Ratzel
c. Huntington dan La Blache
d. La Blache dan Hartshorne
e. Huntington dan Ratzel
9. Geografi adalah suatu telaahan tentang perbedaan wilayah dan integrasi
wilayah. Pernyataan ini salah satu definisi yang dikemukakan oleh ….
a. Hartshorne
b. Lamboy
c. La Blache
d. Hagget
e. Richtoffen
10. Geografi merupakan suatu studi tentang persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer. Oleh karena itu, geosfer merupakan objek ….
a. formal geografi
b. regional geografi
c. fungsional geografi
d. spasial geografi
e. material geograf

Uraian
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
B. Jika (1) dan (3) yang benar
C. Jika (2) dan (4) yang benar
D. Jika (4) saja yang benar
E. Jika semuanya salah
Pernyataan!
1. Objek geografi terdiri dari beberapa hal yaitu ....
(1) atmosfer
(2) biosfer
(3) higrosfer
(4) hidrostatistik
2. Cabang geografi yang mempelajari tentang bentuk dan permukaan bumi
adalah ….
(1) geomorfologi
(2) geografi regional
(3) geografi manusia
(4) geografi fisik
3. Perkiraan bentang lahan dan bentang sosial merupakan ….
(1) analisis keruangan
(2) analisis kelingkungan
(3) analisis kewilayahan
(4) pengetahuan geografi
4. Letak astronomis Indonesia merupakan suatu letak yang dihubungkan oleh
dua buah garis yang membentuk satu titik koordinat. Garis itu adalah ….
(1) garis lintang
(2) garis bujur
(3) garis ekuator
(4) garis tengah
5. Letak suatu negara berdasarkan struktur batuan yang ada di permukaan bumi
disebut dengan letak secara ….
(1) geografis
(2) geodesi
(3) geomofologis
(4) geologi
Referensi

Anjani, E., &Haryanto, T. (2009). Geografi untuk kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anjani, E., &Haryanto, T. (2009). Geografi untuk kelas XII SMA/MA. Jakarta: Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dewi, N. (2009). Geografi untuk SMA dan MA kelad XII. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Endarto, D., Sarwono., & Pribadi, S. (2009). Geografi untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Prasongko, E, T., & Hendrawangsyah, R. (2009). Geografi untuk siswa sekolah


menengah atas-madrasah aliyah kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyanto, I, W. (2009). Geografi 1 untuk sekolah menengah atas/madrasah aliyah


kelas X. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utoyo, B. (2009). Geografi membuka cakrawala dunia untuk kelas X sekolah


menengah atas/madrasah aliyah. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Utoyo, B. (2009). Geografi membuka cakrawala dunia untuk kelas XII sekolah
menengah atas/madrasah aliyah. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Wijaya, B. (2009). Geografi SMA/MA untuk kelas X, semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai