Anda di halaman 1dari 32

KONSEP WILAYAH DAN

TATA RUANG
OLEH:

ABDUL AZIZ ASRA


A. KONSEP WILAYAH DAN TATA
RUANG 1. Wilayah dan Perwilayahan

a. Klasifikasi Wilayah

Wilayah
Wilayah Fungsional
Homogen/Formal

Wilayah
Wilayah Administratif
Perencanaan/Pengolal
Politis
aan
Konsep Wilayah

Defenisi tentang wilayah dapat dibuat


berdasarkan gejala kemanusian (human
phenomena), gejala alamiah (natural
phenomena) dan berdasarkan gejala-
gejala geografis (geographical phenomena)

wilayah merupakan suatu kesatuan area di


permukaan bumi yang mempunyai ciri
dan sifat tertentu yang terjadi karena
hubungan yang kompleks antara unsure
tanah, air, tanaman, binatang dan manusia.
Konsep Perwilayahan

Perwilayahan atau regionalisasi diartikan


sebagai upaya mengelompokkan bagian-
bagian permukaan Bumi untuk tujuan
tertentu.

Tujuan perwilayahan sebagai berikut.


1. Untuk meratakan pembangunan di semua
wilayah sehingga dapat mengurangi
kesenjangan antara wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain.
2. Memudahkan koordinasi berbagai Misalnya pembagian wilayah menurut
program pembangunan pada tiap daerah. iklim, ketinggian tempat, topografi
3. Mensosialisasikan berbagai program
pembangunan
wilayah, dan lain sebagainya.
Metode Perwilayahan dan regionalisasi

1. Penyamarataan wilayah,

2. Klasifikasi wilayah
Faktor Dinamika Perkembangan Wilayah

1. Faktor internal

2. Faktor eksternal

3. Faktor geografis

4. Faktor manajemen wilayah

5. Faktor historis
Tahapan Perkembangan Wilayah

a) Tahapan
perkembangan wilayah
dalam tinjauan sosial
ekonomi

b) Tahapan
perkembangan wilayah
dalam tinjauan geografis
Strategi Pengembangan Wilayah

d) Strategi
a) Kutub- Integrasi
b) Strategi
Kutub c) Strategi Spasial
Disentralisasi
Pertumbuhan Agropolitan (Functional
Teritorial
(growth pole) Spatial
Integration)

e) Strategi
Pengembangan g) Strategi
f) Strategi Rural
Kota-Kota Regional
Urban Lingkages
Kecil Networking
Menengah.
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat,
Pengertian Ruang dan Penataan Ruang ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
Penataan ruang mengandung makna proses menata kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
ruang. UU No. 26 Tahun 2007 memberikan
pemahaman tentang tata ruang sebagai wujud
struktur ruang dan pola ruang

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola


ruang.

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat


permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana
yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki
hubungan fungsional, sedangkan pola ruang
merupakan distribusi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Klasfisikasi Penataan Ruang

1) Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem internal
perkotaan.

2) Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lingung
dan kawasan budi daya

3) Penataan ruang berdasarkan Wilayah administratif

4) Penataan ruang berdasarkan Kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan
perkotaan dan penataan ruang kawasan pedesaan

5) Penataan ruang berdasarkan Nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang
kawasan strategis nasional
A. KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG 2. Tata Ruang dan Penataan Ruang

c. Struktur Penataan Ruang

Menurut UU No. 26 tahun 2007,terdapat tiga batasan


struktur ruang menurut hirarkinya khususnya dari
provinsi, kabupaten, dan kota.
Konsep Pembangunan

Secara ensiklopedia : kata pembangunan telah


menjadi bahasa dan konsep dunia.
Secara etimologis: pertumbuhan (growth),
Berasal dari kata rekontruksi (recontruktion),
bangun, diberi awalan modernisasi (modernization),
pem- dan akhiran –an westernisasi (westernization),
guna menunjukkan perubahan social (social change),
perihal pembangun pembebasan (liberation),
pembaharuan (innovation),
pembangunan bangsa (nation building)
Indikator Pembangunan
Ukuran Alternatif Dalam
Pembangunan
Indikator Kualitatif (Goulet, 1971 dalam Chant,
Indikator kualitatif 2009) menyebutkan bahwa ada
meliputi gambaran kondisi 3 komponen utama untuk
mengartikan dan mengukur
Indikator Kuantitatif kehidupan dan kualitas
sebuah pembangunan :
meliputi: hidup masyarakat. 1) Life sustenance dalam
1) Faktor Ekonomi. Indikator kualitatif konteks kebutuhan dasar
2) Faktor politik digunakan untuk 2) Self-esteem yang
3) Faktor social, menganalisa komponen berhubungan dengan self-
respect dan kebebasan
4) Faktor demografis, yang tidak mudah dihitung
3) Kebebasan yang
5) Indikator lingkungan atau diukur dengan sebuah berhubungan dengan
angka, seperti kebebasan, kemampuan masyarakat untuk
korupsi atau keamanan. memilih pilihan mereka
Pusat Pertumbuhan Wilayah di
Indonesia

Jakarta adalah adalah satu wilayah di


indonesia yang mengalami
perkembangan yang pesat, begitu juga
kota kota lainnya di Indonesis
sehingga setiap daerah mempunyai
pusat pertumbuhan yang menjadi daya
tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran,
mempunyai daya tarik terhadap tenaga
terampil, modal, dan barang-barang
dagangan yang menunjang
pertumbuhan suatu lokasi.
a) Teori kutub pertumbuhan

Francois Perroux

Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di tiap daerah tidak terjadi di sembarang tempat
melainkan, muncul di lokasi tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lain,
lokasi inilah yang disebut kutub pertumbuhan
b) Teori pusat pertumbhan

John Friedman

John Friedman (1964) mengemukakan konsep Center- Periphery (Pusat-Pinggiran). Pengembangan wilayah akan
melahirkan kota utama dan wilayah sekitarnya yang menjadi inti (Core) dari sistem kota-kota nasional dan pinggiran
(periphery) yang berada di luar serta bergantung pada inti.
Teori pusat pertumbhan
Hirschman (1958) (Mutaa’li: 2014) mengungkapkan
pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan
ekonomi pada pusat pertumbuhan akan berpengaruh
pada daerah belakangnya melalui efek polarisasi atau
Polization Effect dan efek penetasan ke bawah (Trickling
Down Effect).
Polarization effect tersebut diperkuat dengan adanya
pemusatan investasi pada pusat pertumbuhan,
sedangkan Trickling Down Effect dapat tumbuh dengan
cara meningkatnya daya tarik wilayah sekitarnya.
Hirschman lebih optimis, sehingga Trickling Down
Albert O Hirschman Effect lebih besar dibanding Polization Effect. Kuncinya
adalah komplementaritas
Teori Pusat Pertumbuhan Rostow

Walt Rostow

Menurut Rostow (Muta’ali : 2014) terdapat lima fase pembangunan yang didasarkan kepada ciri-ciri
umum perubahan keadaan: ekonomi, politik, dan sosial yang berlaku. Pembangunan ekonomi atau
transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan suatu proses
yang mempunyai dimensi banyak, tidak sekedar ditandai dengan menurunnya peranan faktor pertanian
dan meningkatnya peranan faktor industri dan jasa.
b. Teori Pertumbuhan Wilayah

Myrdal (Mutaa’li : 2014) merupakan


ilmuwan yang melihat keterkaitan antara
konsep kutub pertumbuhan dengan
persebaran keruangan dan proses
pembangunan. Menurut Myrdal, jika di
suatu lokasi terdapat penanaman modal
untuk mendirikan industri atau kegiatan
ekonomi lainnya, tempat tersebut akan
lebih maju dan berkembang dibandingkan
Karl Gunnar Myrdal
wilayah lain.
Teori Pertumbuhan Wilayah
Teori Christaller
” Jika persebaran penduduk dan daya belinya
sama baiknya dengan bentang alam, sumber
dayanya, dan fasilitas tranportasinya,
semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat
pemukiman mennyediakan layanan yang
sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan
melayani area yang sama besar, maka hal
tersebut akan membentuk kesamaan jarak
antara satu pusat pemukiman dengan pusat
Walter Christaller pemukiman lainnya”
Tempat Sentral yang Tempat Sentral yang Tempat Sentral yang
Berhierarki 3 (K=3) Berhierarki 4 (K=4) Berhierarki 7 (K=7)
C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah

1. Lingkup Tahapan Penataan Ruang Wilayah

Pengawasan
Pelaksanaan
Pembinaan

Pengaturan
C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di Indonesia

a. Rencana Umum Tata Ruang Rencana Tata Ruang


Wilayah Kabupaten/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRWK/K)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)
Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi yang selanjutnya Kabupaten/Kota yang
Nasional yang selanjutnya disingkat disingkat RTRWP adalah hasil selanjutnya disingkat
RTRWN adalah strategi dan arahan perencanaan tata ruang yang RTRWK/K adalah hasil
kebijaksanaan pemanfaatan ruang merupakan penjabaran strategi perencanaan tata ruang yang
wilayah nasional sampai dengan 100 dan arahan kebijakan merupakan penjabaran
meter di bawah permukaan bumi, pemanfaatan ruang wilayah RTRWP ke dalam struktur dan
satu kilometer diatas permukaan nasional dan pulau/ kepulauan ke
bumi dan batas luar zona ekonomi
pola ruang wilayah
dalam struktur dan pola ruang kabupaten/kota
eksklusif.
wilayah Provinsi.
C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di Indonesia

b. Rencana Rinci Tata Ruang

Rencana rinci tata ruang merupakan hasil dari


Rencana rinci tata ruang
perencanaan tata ruang. Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan nilai
merupakan operasionalisasi rencana umum tata strategis kawasan atau
ruang yang dalam pelaksanaanya tetap kegiatan kawasan dengan
memperhatikan aspirasi masyarakat sehingga muatan substansi yang
muatan rencana masih dapat disempurnakan dapat mencakup hingga
penetapan blok dan subblok
dengan tetap mematuhi batasan yang telah diatur peruntukan
dalam rencana rinci dan peraturan zonasi.
D. Permasalahan Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah

1. Pemerataan pembangunan di Indonesia

MDGs (Millenium Rencana Pembangunan Jangka Program Nasional Pemberdayaan


Development Goal) Panjang Nasional (RPJPN) Masyarakat (PNPM)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang PNPM bertujuan untuk


bertujuan untuk mewujudkan Nasional (RPJPN) adalah dokumen mengurangi kemiskinan dan
percepatan pencapaian tujuan perencanaan pembangunan nasional mengembangkan sistem di
pembangunan manusia yang yang merupakan jabaran dari tujuan masyarakat pedesaan melalui
lebih terarah dan diterjemahkan dibentuknya Pemenrintahan Negara investasi berjangka untuk
ke dalam sejumlah target dan Indonesia yang tercantum dalam mendukung produktivitas dalam
tenggat waktu yang diukur Pembukaan Undang-Undang Dasar membangun komunitas dengan
dalam kuat Negara Repuplik Indonesia tahun melibatkan partisipasi masyarakat
1945 dalam desain
D. Permasalahan Dalam 2. MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan
Penerapan Tata Ruang Wilayah Ekonomi Indonesia

MP3EI dilaksanakan untuk 1. Koridor Ekonomi Sumatera


mempercepat dan memperkuat 2. Koridor Ekonomi Jawa
pembangunan ekonomi sesuai 3. Koridor Ekonomi Kalimantan
dengan keunggulan dan potensi 4. Koridor Ekonomi Sulawesi
strategis wilayah dalam enam koridor.
5. Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara
Percepatan dan perluasan
pembangunan dilakukan melalui 6. Koridor Ekonomi Papua–Kepulauan Maluku
pengembangan delapan program 7. Memperkuat konektivitas nasional yang
utama yang terdiri atas 22 kegiatan terintregasi secara lokal dan terhubung secara
ekonomi utama. global (locally integrated, globally connected)
8. Memperkuat kemampuan sumber daya
Mengembangkan potensi ekonomi manusia (SDM) dan iptek nasional untuk
wilayah di enam Koridor Ekonomi mendukung pengembangan program utama di
(KE) Indonesia, yaitu : setiap koridor ekonomi.
D. Permasalahan Dalam Penerapan
Tata Ruang Wilayah Prinsip-prinsip pengembangan wilayah

Pengembangan wilayah dilakukan Pengembangan wilayah mutlak


atas dasar karakteristik daerah Penegmbangan wilayah harus mempunyai keterkaitan
yang bersangkutan, baik aspek harus dilakukan secara kedepan dan kebelakang
ekonomi, sosial, budaya, dan komprehensif dan terpadu (forward and back ward linkage)
politik secara kuat

Pengembangan wilayah Pengembangan wilayah


dilaksanakan sesuai dengan
prinsip otonomi dan harus berbasispada
desentralisasi. sektor unggulan
Permasalahan pengelolaan penataan ruang

2. Rendahnya kualitas hasil 3. Belum diacukan


1. Belum tepatnya kompetensi
rencana tata ruang baik perundangan penataan ruang
sumberdaya manusia dalam
disebabkan sulitnya sebagai payung kebijakan
bidang pengelolaan penataan
memperoleh data dan peta pemanfaatan ruang bagi semua
ruang
dasar sektor

4. Belum berfungsinya secara


5. Ego sektoral dan regional
optimal penataan ruang dalam
yang ditandai dengan
rangka menyelaraskan, 6. Dukungan terhadap
kurangnya kemampuan
mensinkronkan, dan pengembangan wilayah belum
menahan diri dari keinginan
memadukan berbagai rencana optimal
membela kepentingan masing-
dan program sektoral dan
masing secara berlebihan
wilayah
Permasalahan pengelolaan penataan ruang

8. Masih belum lengkapnya


alokasi fungsi-fungsi ruang
7. Terjadinya penyimpangan 9. Masih lemahnya pemenuhan
pada skala detil dan
pemanfaatan ruang dari hak dan kewajiban serta peran
operasional yang secara
ketentuan dan norma yang serta masyarakat dalam
langsung dapat digunakan
seharusnya ditegakkan penataan ruang
untuk pemberian ijin
pemanfaatan ruang

11. Masih terbatasnya


kompatibilitas dan kesesuaian
10. Lemahnya dukungan 12. Problem teknis materi dari
standar peta yang digunakan
teknologi informasi dalam peraturan tentang penataan
dalam perencanaan tata ruang
proses pengambilan keputusan ruang
wilayah pada berbagai macam
skala
Tantangan Penataan Ruang

Posisi indonesia di kawasan yang Letak Indonesia pada kawasan


sangat cepat berkembang yaitu Ketersediaan sumberdaya alam pertemuan tiga lempeng tektonik,
Pasific ocean rim Indian ocean rim yang semakin terbatas di Pulau yang mengakibatkan rawan
yang berimplikasi pada perlunya Jawa dan Sumatera, dan sebaliknya bencana geologi geologi seperti
mendorong daya saing lebih melimpah di kawasan Timur gempa bumi, tsunami, dan gunung
perekonomian khusus dalam Indonesia namun belum berapi, menuntut prioritisasi
rangka pertumbuhan ekonomi dimanfaatkan secara optimal. pertimbangan aspek mitigasi
wilayah. bencana dalam

Keberadaan pulau-pulau kecil Kesenjangan pembangunan antar Ekspansi pemanfaatan sumberdaya


terluar pada kawasan perbatasan wilayah perlu dieleminir tidak hanya alam dan lingkungan hidup saat ini,
negara yang memerlukan untuk meningkatkan kesejahteraan apabila tidak diantisipasi dengan
masyarakat diseluruh wilayah kebijakan dan tindakan yang tepat
perhatian khusus demi menjaga Indonesia, tetapi juga untuk akan dihadapkan pada tiga
kedaulatan negara Kesatuan menjaga stabilitas dan kesatuan ancaman, yaitu krisi pangan, krisi
Republik Indonesia nasional air, dan krisi energi.
Strategi
Kutub
Strategi
Pertumb
Integrasi
uhan
Spasial
(Growth
Poles)

Strategi
Strategi
Strategi Penataan Pengemba
Desentral
Ruang dan Wilayah ngan Kota
isasi
Di Indonesia Kecil
Teritorial
Menengah

Strategi
Strategi
Rural
Agropolit
Urban
an
Lingkages

Anda mungkin juga menyukai