TATA RUANG
A. KONSEP WILAYAH DAN TATA
RUANG 1. Wilayah dan
Perwilayahan
a. Klasifikasi
Wilayah
Wilayah
Wilayah
Homogen/Formal
Fungsional
Wilayah
Wilayah Perencanaan/
Administratif Pengelolalaan
Politis
Konsep
Wilayah
1. Penyamarataan
wilayah,
2. Klasifikasi
wilayah
Faktor Dinamika Perkembangan
Wilayah
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
3. Faktor geografis
4. Faktor manajemen
wilayah
5. Faktor historis
Tahapan Perkembangan
Wilayah
a)Tahapan
perkembangan
wilayah dalam
tinjauan sosial
ekonomi
b)Tahapan
perkembangan wilayah
dalam tinjauan
geografis
Strategi Pengembangan
Wilayah
d)
a) Strategi
Kutub- b) Strategi Integrasi
c) Strategi
Disentralisa Spasial
Kutub
Pertumbuh si (Functio
Agropolita
an Teritorial nal
n
(growth Spatial
pole) Integrati
e) Strategi on)
Pengembanga g)
n f) Strategi Strategi
Rural Urban Regional
Kota-Kota
Lingkages Networki
Kecil
Menengah ng
.
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat,
Pengertian Ruang dan Penataan ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
Ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan makhluk lain hidup,
Penataan ruang mengandung makna proses melakukan kegiatan, dan memelihara
menata ruang. UU No. 26 Tahun 2007 kelangsungan hidupnya.
memberikan pemahaman tentang tata ruang
sebagai wujud struktur ruang dan pola ruang
c. Struktur Penataan
Ruang
Francois
Perroux
Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di tiap daerah tidak terjadi di sembarang
tempat melainkan, muncul di lokasi tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu
sama lain, lokasi inilah yang disebut kutub pertumbuhan
b) Teori pusat
pertumbhan
John
Friedman
John Friedman (1964) mengemukakan konsep Center- Periphery (Pusat-Pinggiran). Pengembangan wilayah
akan melahirkan kota utama dan wilayah sekitarnya yang menjadi inti (Core) dari sistem kota-kota nasional
dan pinggiran (periphery) yang berada di luar serta bergantung pada inti.
Teori pusat
pertumbhan Hirschman (1958) (Mutaa’li: 2014)
mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada pusat
pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan
akan berpengaruh pada daerah belakangnya
melalui efek polarisasi atau Polization Effect dan
efek penetasan ke bawah (Trickling Down Effect).
Polarization effect tersebut diperkuat dengan
adanya pemusatan investasi pada pusat
pertumbuhan, sedangkan Trickling Down Effect
dapat tumbuh dengan cara meningkatnya daya
tarik wilayah sekitarnya.
Albert O Hirschman lebih optimis, sehingga Trickling Down
Hirschman Effect lebih besar dibanding Polization Effect.
Kuncinya adalah komplementaritas
Teori Pusat Pertumbuhan
Rostow
Walt Rostow
Menurut Rostow (Muta’ali : 2014) terdapat lima fase pembangunan yang didasarkan kepada ciri-
ciri umum perubahan keadaan: ekonomi, politik, dan sosial yang berlaku. Pembangunan ekonomi
atau transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan
suatu proses yang mempunyai dimensi banyak, tidak sekedar ditandai dengan menurunnya
peranan faktor pertanian dan meningkatnya peranan faktor industri dan jasa.
b. Teori Pertumbuhan
Wilayah
Myrdal (Mutaa’li : 2014) merupakan
ilmuwan yang melihat keterkaitan antara
konsep kutub pertumbuhan dengan
persebaran keruangan dan proses
pembangunan. Menurut Myrdal, jika di
suatu lokasi terdapat penanaman modal
untuk mendirikan industri atau kegiatan
ekonomi lainnya, tempat tersebut akan
lebih maju dan berkembang
Karl Gunnar
Myrdal
dibandingkan wilayah lain.
Teori Pertumbuhan
Wilayah Teori Christaller
” Jika persebaran penduduk dan daya
belinya sama baiknya dengan bentang
alam, sumber dayanya, dan fasilitas
tranportasinya, semuanya sama/seragam,
lalu pusat-pusat pemukiman
mennyediakan layanan yang sama,
menunjukkan fungsi yang serupa, dan
melayani area yang sama besar, maka hal
tersebut akan membentuk kesamaan jarak
Walter antara satu pusat pemukiman dengan pusat
Christaller
pemukiman lainnya”
Tempat Sentral Tempat Sentral Tempat Sentral
yang Berhierarki 3 yang Berhierarki 4 yang Berhierarki 7
(K=3) (K=4) (K=7)
C. Perencanaan Tata Ruang
Wilayah
Pengaturan
C. Perencanaan Tata Ruang 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di
Wilayah Indonesia
1. Pemerataan pembangunan di
Indonesia
Strategi
Strategi Pengemba
Strategi Penataan Desentra
Ruang dan ngan
l isasi Kota
Wilayah Di Teritorial Kecil
Indonesia Menengah
Strategi
Rural Strategi
Urban Agropoli
Lingkages t an