PERWILAYAHAN DALAM
KONSEP TATA RUANG
Disusun Oleh :
1. Alifa’ Deshinta Nauradias (02)
2. Arvio Setyan Pramudya (06)
3. Dwi Anggraini Dewi (13)
4. Erika Tri Anjani (15)
A.Konsep
Wilayah dan
Tata Ruang
1. Wilayah.
Menurut Taylor bahwa Wilayah adalah suatu daerah tertentu di
2. Memudahkan dalam melihat potensi suatu wilayah atau region guna pengembangan lebih lanjut.
mengurangi kesenjangan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
1) Pemanasan lahan harus sesuai dengan kepentingan penduduk melalui pertimbangan hak dan
kewajiban.
2) Perlunya pertindungan terhadap kondisi lingkungan alami dan pemanfaatan sumber daya alam
secara efisien.
Kebutuhan penduduk di suatu daerah dapat diidentifikasi dengan perencanaan tata ruang.
Monitoring dalam penataan ruang merupakan usaha atau kegiatan mengamati mengawasi dan
memeriksa dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang.
2.Evaluasi.
Evaluasi merupakan proses terencana untuk mengetahui kondisi dan menentukan nilai dari
suatu aspek menggunakan instrumen guna memperoleh kesimpulan.
Monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang berfungsi untuk memantau, mengetahui tingkat
efektivitas pemanfaatan ruang, serta mengevaluasi kegiatan pemanfaatan yang telah dilakukan.
B.Pembangunan
Wilayah dan Pusat
Perwilayahan
1. Pembangunan Wilayah
Tujuan pembangunan adalah pembangunan manusia untuk kelestarian suatu
wilayah dan komponen didalamnya. Potensi pembangunan adalah potensi
masyarakat untuk membantu perencanaan pembangunan.
2. Teori Pusat Pertumbuhan.
Pusat pertumbuhan adalah suatu wilayah atau kawasan yang berkembang pesat dan mampu
mempengaruhi wilayah sekitarnya.
Teori polarisasi ekonomi dikemukakan oleh Gunnar Myrdar. Menurutnya, setiap daerah
memiliki pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik masuknya tenaga kerja, modal, dan barang
dagangan.
Teori kutub pertumbuhan menyatakan titik pusat dalam arti keruangan abstrak merupakan
tempat memancarnya kekuatan sentrifugal dan tertariknya kekuatan sentripetal.
Tahap perkembangan kutub pertumbuhan menurut Friedman sebagai
berikut :
1) Tahap praindusti.
2) Tahap industrial.
3) Tahap transisi.
2) Range (jangkauan), yaitu jarak maksimum yang harus ditempuh penduduk untuk
mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dari tempat sentral.
1) Wilayah yang menjadi tempat sentral harus memiliki relief seragam sehingga
aksesibilitas transportasi terjangkau karena tidak adanya penghalang berupa lereng.
2) Tingkat sosial ekonomi penduduk relatif homogen serta tidak ada kegiatan
pertanian dan kehutanan.
3. Faktor Penentu Pusat
Pertumbuhan.
a) Sumber Daya Alam.
Sumber daya alan dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan bahan penunjang
pembangunan pusat pertumbuhan.
Kegiatan ekonomi seperti pengolahan bahan baku, perdagangan,dan distribusi hasil produksi
melibatkan sumber daya manusia. Pengelolaan tersebut harus dilakukan oleh sumber daya
manusia terampil,andal,dan profesional sehingga pemanfaatan sumber daya alam dapat dikelola
secara optimal.
c) Kondisi Topografi.
Umumnya pusat pertumbuhan wilayah berada pada daerah yang relatif datar. Hal
ini disebabkan karena pembangunan wilayah dipengaruhi oleh aksesibilitas dan
transportasi yang memadai.
d) Fasilitas Penunjang.
Munculnya pusat pertumbuhan di suatu wilayah akan menarik banyak tenaga kerja. Para
pekerja dari luar wilayah akan pindah dan menetap di wilayah pusat pertumbuhan, sehingga
terjadi pemusatan penduduk atau sumber daya manusia.
b) Perkembangan Ekonomi.
1. Terjadi percampuran budaya (akulturasi budaya) antara penduduk asli dan pendatang.
4. Perubahan sikap penduduk terhadap disiplin waktu, penggunaan uang,dan gaya hidup.
C. Perencanaan dan
Permasalahan Tata
Ruang di Indonesia.
1. Perencanaan Tata Ruang
Indonesia.
1. Perencanaan Tata Ruang Indonesia.
Perencanaan tata ruang di Indonesia sudah diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang. Menurut definisi yang terdapat di undang-undang tersebut,
perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang
yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
Di Indonesia, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional merupakan pedoman untuk penyusunan rencana
pembangunan jangka panjang nasional.
Penyusunan rencana tata ruang wilayah nasional memperhatikan Wawasan Nusantara dan
ketahanan nasional. Kebijakan terkait perencanaan tata ruang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2024.
a) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Beberapa isi dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nasional adalah :
(2) Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi sistem perkotaan nasional yang terkait
dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem jaringan prasarana utama.
(3) Rencana pola ruang wilayah nasional meliputi kawasan lindung nasional dan kawasan
budi daya yang memiliki nilai strategis nasional.
b) Fungsi Penyusunan Penataan Ruang Wilayah Nasional.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) menjadi pedoman penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), pemanfaatan ruang dan pengendalian di wilayah nasional, serta
pendorong keterpaduan perkembangan antarwilayah provinsi. Perencanaan tata ruang dalam
skala nasional berisikan arahan pembangunan secara umum. Dengan demikian, perencanaan
jangka panjang yang berpedoman pada RTRW nasional berisi gambaran tentang kerangka
pembangunan yang disusun sesuai aspirasi masyarakat secara umum dan bersifat makro atau
menyeluruh.
2) Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi
Perencanaan tata ruang wilayah nasional menjadi dasar pembuatan perencanaan tata ruang
provinsi. Setiap provinsi di Indonesia menyusun perencanaan tata ruang provinsi.
Adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi, yang merupakan
penjabaran dari RTRWN, dan yang berisi: tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
provinsi; rencana struktur ruang wilayah provinsi; rencana pola ruang wilayah provinsi;
penetapan kawasan strategis provinsi; arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi; dan
arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
b) Isi dan Fungsi Rencana Tata Ruang Provinsi.
Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat beberapa isi diantaranya sebagai berikut :
(2) Rencana struktur ruang wilayah provinsi meliputi sistem perkotaan berkaitan dengan kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanan dan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi.
(3) Rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya
yang memiliki nilai strategis provinsi.
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), pengendalian pemanfaatan ruang dalam wilayah provinsi, penataan ruang
kawasan strategis provinsi, serta penataan ruang wilayah kabupaten/kota.
3) Perencanaan Tata Ruang Kabupaten/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum
dari wilayah kabupaten/kota.
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota memuat
: