Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian
1. Pengertian Kota
Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai
batas wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
Kota merupakan satu kawasan dengan jumlah penduduk padat dengan berbagai
macam aktivitas didalamnya seperti kegiatan ekonomi,pendidikan,sosial, maupun
pemerintahan. Serta penduduknya berasal dari berbagai kalangan dan profesi.

Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut:

 Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan


 Tersedianya tempat-tempat untuk parkir
 Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga

Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut:

 Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan,


tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
 Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
 Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan
pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
 Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
 Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip
ekonomi.
 Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial
disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
 Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat
solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini
kemudian menyebabkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap acuh
tidak acuh dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka
mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam
berinteraksi)

2. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat
strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-peroses yang
penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi
pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan.

Rencana (planning) dapat berupa rencana informal ataupun rencana formal.


Rencana informal adalah rencana-rencana yang tak tertulis dan bukan merupakan
dari tujuan bersama anggota organisasi. Sedangkan definisi dari rencana formal
adalah rencana yang tertulis yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam
jangka waktu tertentu.

Rencana formal adalah rencana bersama anggota-anggota korporasi, artinya


setiap anggota harus mengetahui serta menjalankan rencana tersebut. Rencana
formal dibuat sbagai untuk mengurangi ambiguitas & menciptakan kesepahaman
mengenai apa yang harus dilakukan.

3. Pengertian Perencanaan Kota


Pengertian Umum tentang Perencanaan Wilayah dan Kota

Pengertian Umum tentang Perencanaan Wilayah dan Kota Menurut UU.No 26


Tahun 2017 Bab I Definisi-Definisi terkait Perencanaan Wilayah dan Kota
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya.
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
RepublikIndonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
RepublikIndonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum
bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang.
Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja
penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan
ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan
ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur
ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan
pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya.
Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib
tata ruang.
Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan/atau aspek fungsional.
Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai
jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah.
Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang
mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat internal perkotaan.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi
daya.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan.
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan
fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem
agrobisnis.
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah
kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan
kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang
dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan
jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta)
jiwa.
Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau
lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk
sebuah sistem.
Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia.
Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Sejarah Perkembangan Kota


1. Sejarah Perkembangan Kota Didunia
Pra Sejarah

Kehidupan
Sebelum mengenal peradaban, kehidupan manusia (homo sapiens) dilakukan
dengan cara mengeksplorasi alam. Untuk mencari makanan mereka langsung
mencari dari alam dengan cara memetik buah-buahan di hutan, berburu binatang
untuk mendapatkan daging, mencari ikan di sungai atau danau, menggali tanah
untuk mencari umbi-umbian.

Wilayah
Sebelum mengenal peradaban, wilayah ditandai dengan batas-batas alam seperti
sungai, hutan, lembah, gunung; yang menandai batas mereka mencari
penghidupan.
Dalam budaya megalitik, wilayah kekuasan ditandai dengan menhir yang
diinterpretasikan sebagai perkawinan langit dan bumi yang memungkinkan tempat
tinggal manusia bisa dibangun. Keberadaan menhir memberi petunjuk kepada
orang asing bahwa wilayah sekitarnya telah menjadi wilayah bertuan
(Wiryomartono; 1995).

Bentuk tempat tinggal


Tempat tinggal dibuat dengan memanfaatkan alam; yaitu tinggal di gua; di atas
pohon; atau membuat tenda dari kulit binatang (cara hidup nomaden)
Mengenal Peradaban

Kehidupan
Setelah mengenal alat (batu, besi, roda) manusia mampu membudidayakan
makanan dengan cara bercocok tanam, beternak, memelihara ikan.
Surplus makanan menyebabkan terjadinya segregasi masyarakat; muncul
kelompok petani, pedagang, prajurit dan pemimpin (awal kehidupan kota yang
dipimpin penguasa).

Wilayah
Wilayah kekuasaan di luar tempat tinggalnya ditandai dengan menhir yang
ditempatkan pada batas-batas wilayah.

Bentuk tempat tinggal


Habitat (tempat tinggal) dicerminkan oleh kebiasaan dalam menjalankan
kehidupannya.
- Masyarakat petani; pola tempat tinggalnya mengikuti bentuk pematang sawah
yang berpola rectalinier.
- Masyarakat peternak; polanya sirkular mengikuti pergerakan ternak. Contoh :
Ba Ila di Rhodesia Utara.

Surplus makanan
Setelah berhasil membudidayakan makanan, manusia mengalami surplus
makanan. Kelompok masyarakat pembudidaya makanan yang kemudian disebut
petani atau peternak, mampu memberi makan seluruh anggota masyarakat yang
lain. Muncul diversifikasi dan stratifikasi kelompok masyarakat : petani,
pedagang, penguasa, prajurit, pengrajin.

Perebutan hegemoni
Kelompok mapan melihat kelompok lain lebih makmur dari pada kelompoknya
sendiri – muncul nafsu ingin menguasai – dilanjutkan dengan penyerbuan ke
kelompok-kelompok lain.
Hasilnya ada kelompok yang kalah dan menang. Kelompok terkuat yang menang
menjadi penguasa atas kelompok lainnya. Muncul pola : penguasa – jajahan.
Kelompok penguasa menjadi embrio pemusatan kekuasaan pada periode klasik
yang memngawali munculnya budaya kota.
Kota pada periode Klasik

Diawali dengan penguasaan kelompok satu terhadap kelompok lain yang


melahirkan
hegemoni kekuasaan oleh raja dan bangsawan, militer, kelompok agama, rakyat.
Masing-
masing membangun kota sesuai dengan kepentingannya.

- Hegemoni raja : pendopo istana Raja Xerxes di Persepolis; taman bergantung


Baylonia.
- Kelompok militer : kota kolonial Romawi di Timgad Afrika Utara; Miletus di
Yunani; yang
dirancang untuk memudahkan pergerakan kavaleri.
- Kelompok agama : kuil Parthenon di bukit Acropolis; zygurat di Ur Turki.
- Rakyat atau kelompok masyarakat: forum dan stoa pada masa kejayaan Romawi.

Kota-kota yang dirancang dan dibangun berdasarkan hegemoni penguasa


berlangsung selama ribuan tahun, sejak dibangunnya kota-kota tertua di dunia (7
000 SM) sampai kota-kota sebelum abad pertengahan.

Muncul kota-kota tertua sejak 7000 SM (Jericho dekat S. Jordan); 6500 SM (Catal
Huyuk
Turki); 6000 SM (Euphrat dan Tigris); 3100 SM (Ur di Sumeria; Memphis
Mesir); sekitar
2400 SM (Mohenjo Daro dan Harapa); 1650 SM (Cheng-chou Cina).
2.

Kota Abad Pertengahan

Kota-kota abad pertengahan mulai dibangun pada abad ke-11 sampai abad ke-13
yang ditujukan untuk kepentingan kegiatan perdagangan, pemasaran dan
pertanahan.

Kota abad pertengahan yang tumbuh menjadi besar, antara lain adalah :
- Florence yang merupakan tempat kedudukan dari kekuatan politik;
- Venesia yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia;
- Siena yang terbagi menjadi beberapa kelompok politik yang menguasai topografi
tertentu
yang disatukan oleh sebuah piazza berbentuk kerang bernama Piazza del Campo;
- Paris yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia.

Penemuan mesiu pada abad ke-15 telah merubah struktur kota abad pertengahan.
Di luar kota benteng dibangun tembok-tembok baru agak jauh dari kota untuk
membentuk suatu kawasan penyangga yang disebut ”daerah tak bertuan” yang
difungsikan untuk menampung jatuhnya peluru meriam musuh agar tidak
mencapai tembok kota.

Pasca abad pertengahan muncul aliran renaissance dan pemikiran yang


mengombinasikan ilmu pengetahuan (berpegang pada rasio) dan kekuatan modal.
DETAIL INDAH KOTA-KOTA ABAD PERTENGAHAN

Detail bagian-bagian kota yang dirancang indah sudah dimulai pada abad
pertengahan, antara lain:

- Piazza del Campo : dikenal sebagai plaza paling indah yang berfungsi sebagai
ruang tamu Kota Seina. Plaza berbentuk kerang ini digunakan untuk berbagai
kegiatan, antara lain : pasar, arena balap kuda, tempat berkumpul masyarkjat.
- Versailles : dikenal sebagai kompleks istana terindah di dunia. Persimpangan
jalan diselesaikan dengan pola patte’dei atau kaki bebek.
- Piazza del Papolo; sebuah plaza dengan pertemuan berpola kaki bebek.

KOTA YANG DIRANCANG BERDASARKAN KONSEP RASIONAL

Sebelum revolusi industri ada satu periode dimana kemampuan berpikir manusia
mendapat penghargaan tinggi. Masyarakat menjunjung tinggi rasio – sehingga
kota-kota juga dirancang berdasarkan pemikiran rasional.

Muncul kota-kota berpola geometrik yang dipandang sebagai bentuk rasional :


- Kota segi empat oleh Maggi
- Kota lingkaran Frater Gioconda
- Kota bintang Filarette
- Kota heksagonal Vasari

Kota industri

Periode ini diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh Thomas New
Conen kemudian disempurnakan dan dipatenkan oleh James Watt pada tahun
1796; menandai dimulainya revolusi industri di Inggris, yang berarti tenaga
manusia dapat dibantu atau digantikan oleh mesin-mesin.

Kolaborasi antara penemuan baru para ilmuwan dan kekuatan modal para pemilik
modal menghasilkan industri-industri yang memenuhi Kota London yang
kemudian diikuti oleh kota-kota lain di Eropa.

Kondisi tersebut mendorong munculnya pemikiran untuk membangun perumahan


pekerja dalam skala besar. Beberapa tokoh yang membangun kota buruh adalah :
- Robert Owen yang membuat rencana awal di New Larnak Inggris (785-1799).
- Sir Titus Salt, yang membangun kota buruh Saltaire; untuk menampung
3.000 buruh pabrik tekstilnya.
- Keluarga Krupp membangun beberapa kota kecil dekat Essen Jerman untuk
buruh pabrik senjata dan mesiu.

Sebuah konsep kota baru untuk menjawab permasalah yang ditimbulkan revolusi
industri diusulkan oleh Ebenezer Howard. Ia ingin mengatasi kepadatan kota-kota
industri dengan membangun garden city di luar wilayah terbangun agar penduduk
dapat hidup kembali ke alam.

Kota Buruh

Garden City

Kota Modern

Referensi perkembangan kota modern adalah kota-kota di Amerika Serikat.


Walaupun awalnya berasal dari kota kecil yang lebih besar dari benteng
pertahanan untuk mempertahankan diri dari serangan orang Indian, namun lambat
laun mengalami perkembangan yang mengesankan, dengan membangun
perumahan baru, jaringan jalan berpola grid, pusat-pusat bisnis dan pusat
pemerintahan.

Salah satu kota modern di Amerika Serikat adalah New York yang awalnya
adalah permukiman orang Belanda yang dinamakan New Amsterdam. Kota
semakin berkembang setelah dibangunnya kanal-kanal baru, jaringan tram,
industri, pusat bisnis Manhattan yang kelak menjadi pusat perdagangan dunia.

Ciri New York sebagai kota modern terlihat pada penggunaan teknologi modern
seperti listrik, elevator, AC; munculnya bangunan pencakar langit; berkembang
pesatnya kegiatan bisnis (bank, asuransi, pasar modal), industri di dalam kota, dan
penggunaan peraturan zoning.

Kota Utopian

Pada awal abad ke-20 muncul pemikiran para visioner untuk mengatasi masalah-
masalah perkotaan yang semakin kompleks.
- Edgar Chambless, seorang Amerika mengusulkan kota dengan bangunan-
bangunan
menerus yang bagian atapnya dapat dilewati kendaraan. Di Inggris diperkenalkan
dengan
nama “Motopia”.
- Pada tahun 1910, seorang Perancis bernama Eugene Henard mempublikasikan
“The
Cities of The Future”, yang mengusulkan jaringan jalan, jaringan jalan bawah
tanah, dan
pesawat yang bisa mendarat di atap bangunan.
- Seorang futuris italia bernama Antonio Sant’Elia menggagas sebuah metropolis
bernama
“La Citta Nuova”, sebuah kota berbasis pergerakan transportasi vertikal maupun
horisontal.
- Richrad Buckminster Füller dengan teori dymaxion yang menghasilkan
bangunan-
angunan dan kota berbentuk kubah yang bisa dibangun dimana dan kapan saja.
Inteligent city yang dibangun oleh Mitshubishi di Jepang,
- Gagasan pembangunan floating city dan flying city
Floating City

.2. Sejarah Dari Daerah Boawae


Geografi dan Sejarah

Boawae adalah kota kecamatan di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tengara


Timur yang berada di Pulau Flores. Daerahnya berbukit-bukit dengan jalan yang
meliak-liuk dan hawanya dingin. Kota kecamatan ini terletak dikaki gunung
berapi Ebulobo yang masih aktif dan jaraknya sangat dekat dengan kota hanya 6
Km.

Pusat kotanya terletak di pertigaan antara Jalan Nasional yang menghubungkan


kota-kota penting di Pulau Flores dan jalan ke Soa. Dipusat kota itulah terdapat
berbagai macam fasilitas, gereja, masjid, pasar, dan sekolah pertanian. Walaupun
hampir 98 persen penduduknya beragama katolik, disini tetap ada masjid.

Di Kota Kecamatan ini hanya terdapat sebuah toko yang menjual pakaian dan
berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Demikian pula hanya terdapat satu
restaurant yang buka dari pagi hingga malam. Tetapi, pada hari Rabu Pasar
Boawae menjadi sangat ramai karena hari itu adalah hari pasaran. Orang-orang
dari berbagai penjuru Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Ngada berdatangan
untuk berdagang. Para pedagang berdatangan dengan truk yang bak belakangnya
diberi kursi, bercampur baur dengan barang dagangan yang dibawanya termasuk
kerbau yang diperdagangkan di pasar ini.
Sebenarnya kota ini sangat kecil dan namanya tidak terkenal. Tetapi kami angkat
kedalam website wisindo karena kota kecil ini sangat unik dalam hal kebudayaan,
kesenian, dan pendidikan. Hampir semua tokoh-tokoh Nasional Indonesia dari
Pulau Flores pernah mengenyam pendidikan disini.

Terdapatnya fasilitas pendidikan pertanian di Boawae tidak dapat dilepaskan dari


sejarahnya sebagai pusat pemerintahan swapraja Nagekeo di jaman kolonial
Belanda. Boawae bisa disebut kota pendidikan dan kebudayaan di Pulau Flores.

Tempat yang bernilai historis adalah Kampung Boawae (tempat tinggal Raja),
Komplek Kantor Swapraja, Kompleks Rumah Sakit, Kompleks sekolah
menengah atas, Gereja Fransiskus Xaverius, Kompleks sekolah pertanian dan
Pacuan Kuda yang setiap hari Rabu menjadi pasar. Semuanya terletak di pusat
kota.

Boawae sebagai Kota Pertanian

Sebagai kota Pertanian, Boawae diharapkan menjadi pemasok utama sayur-


sayuran, buah-buahan dan tanaman hias untuk Mbay. Hal ini sangat
memungkinkan karena bila Pemerintah mampu membantu SMK St. Isidorus dan
Politeknik St. Wilhelmus sedemikian rupa, maka lahan praktek kedua lembaga
pendidikan pertanian ini dapat mengubah lahan prakteknya menjadi lahan unit
usaha yang selain menjadi unit bisnis tetapi juga unit percontohan bagi para
petani di sekitarnya. Di tambah lagi dengan adanya BPP Natanage dan Fokstasion
maka Boawae bisa mensupali kebutuhan protein hewani dan nabati Ibu Kota
Kabupaten Mbay.

Boawae sebagai Kota Pendidikan

Secara historis Boawae sudah dikenal sebagai Kota Pendidikan. Pendidikan dasar
dan menengah sudah cukup memadai. Ke depan perlu dipikirkan pendidikan
tinggi yang kiranya di pertimbangkan sehingga Mbay cukuplah menjadi Pusat
Pemerintahan dan Pusat Perdagangan. Beban Kota lainnya bisa di bagi ke
Boawae dan Jawa Kisa.

Boawae sebagai Kota Budaya

Dengan lokasi-lokasi Budaya sebagaimana disebutkan di atas, Boawae berpotensi


menjadi Kota Budaya. Selain kota tempat mempertahankan kelestarian Budaya,
tetapi juga menjadi Kota tempat pagelaran Budaya untuk para wisatawan.
Tempatnya yang strategis di lewati Jalan Nasional, dengan potensinya sebagai
Kota Pendidikan, maka Boawae layak menjadi Kota Budaya.

Boawae sebagai Kota Pemukiman/Kota Pertemuan/Peristirahatan

Dengan letaknya di ketiggian 500-600 meter dpl, maka Boawae merupakan kota
dengan hawa yang sejuk. Hawa yang sejuk ini sangat layak untuk tempat
pemukiman, tempat peristirahatan dan tempat pertemuan. Mangadopsi konsep
Jabotabek/Jabodetabek, perlu disiapkan dari sekarang konsep Mbay-Jawakisa-
Boawae (DAJABO). Dengan demikian mulai dipikirkan, pembangunan
perumahan seperti Perumnas, Gedung Pertemuan dan Hotel-hotel diarahkan ke
Selatan.

Bentuk Rumah dan Arsitektur

Tempat yang berkaitan dengan budaya adalah kampung-kampung adat tempat


dilakukan peristiwa budaya yang ditandai dengan adanya Peo dan Sao Waja.
Kampung-kampung itu di antaranya dari Barat ke Timur: Toeteda, Boagu,
Natawau, Boawolo, Tolopa, Bokodhi, Abu, Bidiau, Bidiwawo, Boawae, Bokela,
Lego, Tibakisa, Pagonage, Ua, Boanage, Bowolo, Watugase, Talomema, Ega,
Wolopogo. Diantara kampung adat itu, yang tertinggi adalah Boawae karena
merupakan tempat tinggal raja.

Bentuk arsitektur tradisional Boawae dari luar kelihatan sederhana tetapi jika
ditelusuri makna ruangnya menjadi kaya. Atapnya menjulang tinggi dengan
proporsi tiga kali lebih tinggi dari dinding. Rumah tradisional Boawae berdiri
diatas panggung sehingga lantainya tidak lembab. Dulu semua bahan penutup
atap adalah rumbia. Tetapi sekarang banyak yang sudah memakai seng.

Lantai rumah terbuat dari kayu dan diatas pintu adalah tanduk kerbau. Rumah
raja yang paling besar, tanduk kerbaunya juga yang besar dan membentang lebar.
Diruang depan terdapat beberapa kursi untuk menerima tamu. Diatasnya adalah
ruang yang dipakai untuk menyimpan hasil bumi.

Di tengah pelataran kampung adat terletak Peo yang yang berbentuk sepasang
tanduk kerbau. Peo merupakan simbol pemersatu dari seluruh warga. Didepan
rumah raja adalah kuburan. Umumnya kuburan terletak di halaman rumah. Disini
tidak terdapat kuburan umum. Karena itu setiap ada rumah disitu ada kuburan. Di
kampung adat rumah raja yang paling tinggi, sedang rumah-rumah yang lain lebih
rendah.

Tidak jauh dari kampung adat Boawae adalah Gereja Paroki St Fransiskus
Xaverius. Disini terlihat perpaduan antara adat dan religi yang sangat kuat. Gereja
ini besar dan indah merupakan landmark kota selain kampung adat.

Anda mungkin juga menyukai