Xi
Pengertian
Wilayah
Pengertian
Perwilayahan
Jenis-jenis
Wilayah
Konsep Wilayah
Pengertian Tata
Ruang
Contoh-Contoh
Tata Ruang
Pemanfaatan Tata
Ruang
BAHAN AJAR
A. Definisi wilayah
Wilayah (region) adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu
berbeda dengan wilayah yang lain.
Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit
geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah
tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan
wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis.
Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya
buatan (infrastruktur), manusia serta bentuk-bentuk kelembagaan.
Wilayah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
B. Definisi perwilayahan
Regionalisasi (Perwilayahan) berarti membagi wilayah-wilayah tertentu di
permukaan bumi untuk keadaan tujuan tertentu. Untuk menentukan regionalisasi
wilayah harus diperhatikan fisik yang meliputi iklim, morfologi, sumber daya alam,
dan keadaan sosial budaya yang meliputi penduduk dan budayanya.
C. Jenis – jenis wilayah
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh
kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat di
bagi menjadi empat jenis yaitu;
1. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/criteria
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri
kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur
produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan
rendah/miskin dll).
Geografi seperti wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama),
agama, suku, dan sebagainya mengemukakan bahwa wilayah homogen di batasi
berdasarkan atas adanya keseragamamnya secara internal (internal uniformity).
Contoh wilayah homogen adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari indramayu,
subang dan karawang).
2. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional
mempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya (interland).
Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi,
barang dan jasa, ataupun komunikasi dan transportasi. menyatakan bahwa
pengertian wilayah nodal yang paling ideal untuk di gunakan dalam analisis
mengenai ekonomi wilayah, mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang
yang di kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi Wilayah
homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di dalam organisasi tata
ruag masyrakat.
Perbedaan ini jelas terlihat pada arus perdagangan. Dasar yang biasa di
gunakan untuk suatu wilayah homogen adalah suatu out put yang dapat diekspor
bersama dimana seluruh wilayah merupakan suatu daerah surplus untuk suatu
output tertentu, sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama
sekali kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas di antara satu
sama lainya.
Sebaliknya, dalam wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa secara intern di
dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya
daerah belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa
tenaga kerja pada daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah
belakang dalam bentuk barang jadi.
3. Wilayah Administratif
Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan
berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti propinsi,
kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW. Bahwa di dalam praktek,
apabila membahas mengenai pembangunan wilayah, maka pengertian wilayah
administrasi merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih
populernya pengunaan pengertian tersebut di sebabkan dua faktor yakni :
a. Dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah di perlukan adanya
beberapa tindakan-tindakan dari berbagai badan atau instansi pemerintahan.
Dengan demikian maka lebih praktis apabila pembangunan wilayah di
dasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada.
b. Wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi
pemerintah lebih mudah di analisis, karena sejak lama pengumpulan data di
berbagai bagian wilayah berdasarkan pada suatu wilayah administrasi
tersebut. Namun dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali
tidak hanya dalam suatu wilayah administrasi, sebagai contoh adalah suatu
pengelolaan pesisir, pengelolaan daerah aliran sungai, pengelolaan
lingkungan dan lain sebagainya, yang batasnya bukan berdasarkan
administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali lintas batas
wilayah administrasi.
4. Wilayah Perencanaan
Mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau programming
region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-
keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang
cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam
penyebaran penduduk dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk
memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang sebagai satu
kesatuan. Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan ekonomi, namun
ada juga dari aspek ekologis. Misalnya dalam kaitannya dengan pengelolaan
daerah aliran sugai (DAS). Pengelolaan wilayah daerah aliran sungai harus
direncanakan dan di kelola mulai dari hulu sampai hilirnya. Contoh wilayah
perencanaan dari aspek ekologis adalah DAS Cimanuk,DAS Brantas,DAS
Citanduy dan lain sebagainya.
Sumber:
http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-klasifikasi-wilayah.html
https://tinoess.wordpress.com/2012/11/02/tata-ruang-sesuai-uu-no-26-tahun-2007/
http://euforia-arisam.blogspot.co.id/2010/08/tata-ruang.html