Wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki
karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau
homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayahwilayah lain di daerah
sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik),
ekonomi, demografi, dan sosial-budaya.
Secara umum suatu wilayah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah formal (formal
region) dan wilayah fungsional (functional region atau nodal region). Pengertian wilayah
formal identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau kawasan di
muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan dari wilayah lain
di sekitarnya.
1. Wilayah Formal
2. Wilayah Fungsional
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat
atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal
ekonomi (seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen, daerah
dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.),geografi seperti wilayah yang mempunyai
topografiatau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya. Richarson (1975) dan Hoover
(1977) mengemukakanbahwa wilayah homogen di batasi berdasarkan keseragamamnya
secara internal (internal uniformity).
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai
ketergantungan antarapusat (inti) dan daerah belakangnya (interland. Tingkat
ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa,
ataupunkomunikasi dan transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian wilayah
nodal yang paling ideal untuk digunakan dalam analisis mengenai ekonomi
wilayah,mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang dikuasai oleh suatu atau
beberapa pusat kegiatan ekonomi. tersebut sebagai ekonomi.
Lebih populernya pengunaan pengertian tersebut disebabkan dua factor yakni: (a) dalam
kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah diperlukan tindakan-tindakan dari
berbagai badan pemerintahan. Dengan demikian, lebih praktis apabila pembangunan wilayah
didasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang batasnya
ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi pemerintah lebih mudah dianalisis, karena
sejak lama pengumpulan data diberbagai bagian wilayah berdasarkan pada suatu wilayah
administrasi tersebut.
Namun, dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali tidak hanya dalam suatu
wilayah administrasi, sebagai contoh adalah pengelolaan pesisir, pengelolaan daerah aliran
sungai, pengelolaan lingkungan dan sebagainya, yang batasnya bukan berdasarkan
administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali lintas batas wilayah
administrasi.
Pengertian Perwilayahan
Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokkan atau mengklasifikasikan
unsur-unsur yang sama. Mengingat lokasi di muka bumi memiliki jumlah tak terbatas dan
cenderung saling berdekatan, maka lokasi-lokasi tersebut harus disusun dan dikelompokan
menurut kriteria tertentu. Dengan demikian informasi yang diperlukan dapat diperoleh
secara efisien dan ekonomis. Salah satu prinsip pembuatan suatu region adalah
menyederhanakan wilayah tersebut dengan cara menyatukan tempat-tempat yang memiliki
kesamaan atau kedekatan tersebut menjadi satu kelompok.
Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu. Misalnya, pada
pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria yang digunakan adalah
unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan angin.
Regionalisasi menurut iklim ini sangat berguna untuk mengetahui persebaran hewan dan
tumbuhan, tetapi mungkin kurang berguna dalam hal komunikasi atau transportasi. Karena
itulah pengelompokkan region dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tergantung
pada kepentingan atau tujuan pengelompokkan region tersebut.
Regionalisasi suatu fenomena atau gejala di muka bumi memberikan berbagai manfaat.
Manfaat Perwilayahan
Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
Ciri-Ciri Perwilayahan
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari perwilayahan, yaitu sebagai berikut:
Pewilayahan berciri tunggal disebut juga dengan single topic region merupakan suatu
penetapan region atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contohnya
seperti tekanan pada udara dapat digunakan untuk membedakan antara wilayah dataran
rendah serta juga wilayah dataran tinggi.
Pewilayahan yang berciri majemuk juga disebut multi topic region merupakan penetapan
wilayah yang didasarkan pada faktor- faktor geografi. Contohnya yakni penetapan wilayah
dengan berdasarkan kondisi iklim pada daerah tersebut. Dalam penetapan iklim tersebut
pasti akan digunakan faktor- faktor geografi seperti misalnya angin, intensitas cahaya, suhu,
curah hujan dan lain sebagainya.
3. Total Region
Pewilayahan dengan bercirikan keseluruhan juga disebut total region merupakan penetapan
wilayah yang didasarkan pada banyak sekali faktor menyangkut itu lingkungan alam,
lingkungan manusia maupun juga lingkungan biotik. Contohnya dalam penetapan wilayah
hutan pinus, hutan cemara, hutan jati dan lain sebagainya.
Tujuan Wilayah dan Perwilayahan
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari wilayah dan perwilayahan, yaitu sebagai berikut:
• Meratakan Pembangunan
Fungsi utamanya dari ciri-ciri wilayah dan perwilayahan adalah dapat memertakan
pembangunan di semua wilayah yang secara de facto dan de jure menjadi kekuasaan NKRI.
Dengan kondisi ini sehingga dapat mengurangi kesenjangan pembangunan yang selama ini
terjadi di semua wilayah-wilayah di Indonesia.
• Kordinasi
Peranan yang diberikan lainnya tentang konsep wilayah dan perwilayahan ini adalah mampu
untuk memberikan koordinasi dari berbagai jenis-jenis program pembangunan di setiap
daerah. Kondisi inilah setidaknya dikemudian hari tidak ada ketimpangan kepentingan antara
pemerintah di daerah satu dengan yang lainnya.
• Sosialisasi
Tujuan lainnya yang dapat dikejelaskan adalah mampu untuk menyosialisasikan berbagai
program pembangunan kepada aparatur pemerintah, kepada masyarakat, dan pengusaha
yang beradal dalam semua sektor pembengunan yang telah direncanakan.
Daftar Pustaka:
Semoga materi pada hari ini bermanfaat bagi kalian, terima kasih !
materi
XII IPS