Anda di halaman 1dari 6

REVIEW MENGENAL WILAYAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan


Pembangunan Wilayah
Dosen Pengampu :
Dr. H. Ery Supriyadi R, Ir., M.T

Disusun Oleh :
Jesen Karuny
C1210441

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOPERASI INDONESI
2023
REVIEW MATERI KULIAH PERTEMUAN 1
MENGENAL WILAYAH

A. Definisi Wilayah
Wilayah adalah suatu bagian dari permukaan bumi yang mempunyai
karakteristik khusus dan dibatasi oleh batas fisik. Karakteristik khusus yang
dimaksud bisa berupa ciri alam maupun sosial yang berbeda dari wilayah lainnya.
Sedangkan batas fisik artinya wilayah tersebut memiliki penanda yang
membedakannya dengan wilayah lain.
Adapaun menurut Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional (2002), wilayah
didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional. Ada satu kata yang terkait erat dengan
istilah wilayah yaitu teritorial, yang didefinisikan oleh KBBI sebagai bagian
wilayah (hukum) suatu negara.
Pengertian wilayah menurut para ahli :
1. T.J Wafter
Wilayah adalah daerah tertentu yang di dalamnya tercipta homogenitas
struktur ekonomi dan sosial sebagai perwujudan kombinasi antara faktor-
faktor lingkungan dan demografis.
2. R.S. Platt
Wilayah adalah daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan
homogenitas umum, baik atas dasar karakter lahan maupun huniannya.
3. M.M Fenneman
Wilayah adalah daerah tertentu yang bentang lahannya sejenis dan dapat
dibedakan dengan daerah tetangganya.

B. Unsur-unsur wilayah:
1. Daerah geografis yang mempunyai ciri-ciri dan luas tertentu
2. Dapat dibedakan dengan daerah lainnya
3. Mempunyai batas dan sistem tertentu
4. Dapat ditentukan berdasarkan aspek administratif dan fungsional
C. Klasifikasi Wilayah
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh
kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat di
bagi menjadi lima jenis yaitu:
1. Wilayah Administrasi
Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan
berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti
propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW.
2. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional
mempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya
(interland). Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk,
faktor produksi, barang dan jasa, ataupun komunikasi dan transportasi.
menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang paling ideal untuk di
gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah, mengartikan wilayah
tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh suatu atau beberapa
pusat kegiatan ekonomi. Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan
yang berbeda di dalam organisasi tata runag masyrakat. Perbedaan ini jelas
terlihat pada arus perdagangan. Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu
wilayah homogen adalah suatu output yang dapat diekspor bersama dimana
seluruh wilayah merupakan suatu daerah surplus untuk suatu output tertentu,
sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama sekali
kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas di antara satu
sama lainya. Sebaliknya, dalam wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa
secara intern di dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang mutlak
harus ada. Biasanya daerah belakang akan menjual barang-barang mentah
(raw material) dan jasa tenaga kerja pada daerah inti, sedangkan daerah inti
akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang jadi.
3. Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanan (planning region atau programming region) sebagai
wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan
ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup
besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam
penyebaran penduduk dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk
memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang
sebagai satu kesatuan. Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan
ekonomi, namun ada juga dari aspek ekologis.
4. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/criteria
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri
kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur
produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan
rendah/miskin dll). Geografi seperti wilayah yang mempunyai topografi atau
iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya mengemukakan bahwa
wilayah homogen di batasi berdasarkan atas adanya keseragamamnya secara
internal (internal uniformity).
Terdapat sejumlah ciri-ciri wilayah homogen yang perlu diketahui, antara
lain:
a. Mempunyai kriteria fisik atau sosial yang sama.
b. Wilayahnya memiliki keseragaman berdasarkan kriteria khusus sehingga
menjadi pembeda dengan kawasan lain.
c. Adanya persamaan kriteria fisik antara lain jenis tanah, batuan, hingga
kesamaan vegetasi.
d. Adanya persamaan kriteria sosial antara lain latar belakang suku,
kegiatan ekonomi masyarakat, hingga hasil pertanian.
5. Wilayah Heterogen
Wilayah heterogen merujuk pada daerah yang memiliki beragam
kebudayaan, agama, bahasa, dan etnis. Keberagaman ini dapat ditemukan di
banyak negara di seluruh dunia, dan seringkali menjadi sumber kekayaan
budaya dan kekacauan sosial. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep
wilayah heterogen, tantangan yang dihadapinya, dan pentingnya memahami
dan menghargai keberagaman dalam masyarakat.
Dalam ilmu geografi, wilayah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Wilayah formal/willayah seragam (uniform region)
Satu wilayah yang dibentuk oleh adanya kesamaan karakteristik seperti
kesamaan fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, dll.
2. Wilayah fungsional (Nodal region)
Wilayah ini dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara
beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Contoh wilayah Jabodetabek dapat
dikatakan sebagai wilayah fungsional karena memiliki pusat kegiatan di
Jakarta. Sementara Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang berada di
sekitar Jakarta berfungsi mendukung kegiatan utama yang terjadi di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai