Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Saya sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Geografi Regional Indonesia. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan Makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran
yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
2.3 Perwilayahan...................................................................................................
3.1 kesimpulan..............................................................................................................
3.2 saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
muka bumi, mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) di atas muka bumi,
ditinjau dari persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk
berbeda dengan wilayah yang lain. Wilayah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
memiliki keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik fisik maupun
hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berkaitan dan ditandai dengan
industri didirikan pada suatu wilayah. Setiap pagi karyawan bekerja menuju pabrik
diperhatikan fisik yang meliputi iklim, morfologi, sumber daya alam, dan keadaan
terarur,tetapi sengaja atau tidak sengaja, ada bagian yang tumbuh dan maju
berkembang lebih cepat dibanding dengan bagian lain. Berikut ini beberapa teori
pusat pertumbuhan.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang
wilayahwilayah lain di daerah sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat
Secara umum suatu wilayah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah
formal (formal region) dan wilayah fungsional (functional region atau nodal region).
Pengertian wilayah formal identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu
daerah atau kawasan di muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga
kriteria tertentu yanghomogen atau seragam misalnya kriteria fisik adalah iklim,
vegetasi dan topografi, sedangkan kriteria sosial dan politik adalah partai politik, tipe
jenis dankekuasaannya atau suatu wulayah yang sering berhubungan antara bagian
satu dengan yang lainnya. Wilayah fungsional sering disebut wilayah nodal atau
dan kota secara fisik berbeda tetapi secara fungsional saling berhubungan.
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh
Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu; (1) wilayah homogen, (2) wilayah
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri
kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur
yang sama), agama, suku, dan sebagainya. Richarson (1975) dan Hoover (1977)
Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang
pengertian wilayah nodal yang paling ideal untuk digunakan dalam analisis mengenai
oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. tersebut sebagai ekonomi.
apabila pembangunan wilayah didasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah
ada; dan (b) wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi
pemerintah lebih mudah dianalisis, karena sejak lama pengumpulan data diberbagai
Namun, dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali tidak hanya dalam
daerah aliran sungai, pengelolaan lingkungan dan sebagainya, yang batasnya bukan
dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-
Berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa wilayah berada dalam satu kesatuan
politis yang umumnya dipimpin oleh suatu sistem birokrasi atau sistem kelembagaan
dengan otonomi tertentu. wilayah yang dipilih tergantung dari jenis analisis dan
otonomi. Artinya suatu wilayah yang mempunyai suatu otoritas melakukan keputusan
dalamnya.
2.2 Konsep Wilaya Menurut Para Ahli
satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah
tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis. Komponen-
tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977 dalam
Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005) berdasarkan
seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan
politik.
2. fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan
tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari
satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling
berkaitan.
Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang antar
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah
1. pertumbuhan;
2. penguatan keterkaitan;
3. keberimbangan;
4. kemandirian;
5. keberlanjutan.
2.3 Perwilayahan
jumlah tak terbatas dan cenderung saling berdekatan, maka lokasi-lokasi tersebut
Misalnya, pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria
yang digunakan adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan,
kelembapan, dan angin. Regionalisasi menurut iklim ini sangat berguna untuk
mengetahui persebaran hewan dan tumbuhan, tetapi mungkin kurang berguna dalam
sangat beragam.
Perkembangan materi, ruang lingkup, metode dan analisis merupakan bagian dari
Geografi sebagai bidang ilmu yang berkaitan, dengan kehidupan manusia dan dalam
analisisnya menyentuh berbagai bidang ilmu lainnya, maka dalam menganalisis fakta
secara total memerlukan integritas semua cabang ilmu geografi. Dalam hal ini
Geografi regional menduduki peranan yang sangat strategis. Karena memang gejala
dan fenomena yang ada di permukaan bumi pada dasarnya selalu saling terkait dan
dipergunakan tetapi semuanya harus bersifat korologis, karena itu adalah ciri khas
dari disiplin ilmu geografi. Geografi regional sangatlah memadai untuk hal tersebut.
memberikan ciri yang khas baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya
sendiri.
Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk
mengkaji, yaitu :
ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam
keruangan, yaitu :
a. Pendekatan Topik
topik tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di
– media penyebarannya
– proses penyebaran
– intensitasnya
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah
b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang
c. Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region
sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan
Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan
3. Pendekatan Kewilayahan
Misalnya dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas
yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan
(regional planning).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang
wilayahwilayah lain di daerah sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat
3.2 Saran
Saran dari penulis adalah melakukan perbaikan apa bila terdapat kesalahan-kesalahan
pada makalah ini, sehingga untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
I Made Sandy, 1996. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta: Penerbit
OLEH;
ABUL HASAN
MA DLIYAUT THALIBIN