Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GEOGRAFI

PETA

Disusun oleh:
Nama : Amelia Nursita
Kelas : XII IPS 4
No Absen : 04

SMA NEGERI 1 KEJOBONG


TAHUN AJARAN 2023/2024
MAKALAH GEOGRAFI
PETA

SMA NEGERI 1 KEJOBONG


TAHUN AJARAN 2023/2024
Lembar pengesahan Karya ilmiah ini kami buat sebagai salah satu syarat
mengikuti Ujian Tengah Semester ganjil tahun ajaran 2023/2024
Hari : Kamis Tanggal : 24 Agustus 2023
Pembimbing :Moch.Farid Hamdan, sPd
Demikian lembar pengesahan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah

Geografi tentang Konsep Wilayah, Perwilayahan.

Saya sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di

dalam Makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri

saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata- kata yang kurang berkenan dan saya mohon

kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan Makalah ini di

waktu yang akan datang.


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Wilayah.........................................................................................................3

B. Konsep Wilayah Menurut Para Ahli............................................................................6

C. Perwilayahan.....................................................................................................................8

D. Manfaat Perwilayahan...................................................................................................9

E. Pendekatan Kajian...........................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................13

B. Saran...................................................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak para ahli kartografi memberikan pendapat secara sederhana

tentang pengertian peta, yaitu gambaran konvensional dari permukaan bumi

yang dilukiskan dengan skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar jika

dilihat dari atas Pengertian tersebut mengandung arti yang luas sekali sebab

permukaan bumi memiliki bentuk yang bermacam-macam.

Jika kita membicarakan permukaan bumi, berarti kita membicarakan segala

bentuk kenampakan yang ada di permukaan bumi, baik berupa gunung.

pegunungan, bukit, sungai, laut, selat, danau, kota, jalan, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk kenampakan bumi juga mempunyai ukuran yang berbeda- beda.

Bentuk yang luas perlu digambar secara luas, sedangkan bentuk yang sempit

digambar secara sempit. Dengan demikian, dibutuhkan adanya skala.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan definisi peta?
2. Apa saja jenis-jenis peta?
3. Apa yang dimaksud denga hakekat peta?
4. Apa saja mafaat peta?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam

tentang peta dan supaya lebih memahami serta bias membaca peta dengan baik

dan benar.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang dipilih, yang diproyeksikan

kebidang datar dengan skala tertentu. Yang dimaksud dengan gambaran

permukaan bumi adalah, seperti adanya sungai, jalan, hutan, relief, pemukiman

dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan permukaan bumi yang dipilih

berarti tidak semua fenomena-fenomena dipermukaan bumi bisa dipetakan.

B. Konsep Wilayah Menurut Para Ahli

Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis

dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah

tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan

wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetap seringkali bersifat dinamis.

Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya

buatan (infrastruktur), manusia serta bentuk-bentuk kelembagaan.

Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan

sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada didalam suatu batasan unit geografis

tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977 dalam
Rustiadi et al.2006) mengenai tipologi wilayah, mengklarifikasikan konsep

wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu:

1. wilayah homogen ( uniform/homogeneous region);

2. wilayah nodal (nodal region); dan

3. wilayah perencanaan (planning region atau programming region).

Sejalan dengan klasifikasi tersebut, ( Glasson, 1974 dalam Tarigan, 2005)

berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/ wilayah

menjadi :

1. fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman/

homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam

menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan

politik.

2. fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan

interdependensi fungsional, saling berhubungan antar bagian-bagian dalam

wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan

terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara

fungsional saling berkaitan.

3. fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau

kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.

Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah suatu kesatuan unit geografis yang

antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional. Wilayah berasal dari

bahasa Arab " wala-yuwali wilayah " yang mengandung arti dasar "saling tolong
menolong, saling berdekatan baik secara geometris maupun similarity".

Contohnya : antara supply dan demand, hulu-hilir.

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan perwilayahan (penyusunan wilayah)

adalah pendelineasian unit geografis berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau

intensitas hubungan fungsional (tolong menolong, bantu membantu, lindung

melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah

Pengembangan adalah perwilayahan untuk tujuan

pengembangan/pembangunan/development. Tujuan-tujuan pembangunan

terkait dengan lima kata kunci, yaitu:

1. pertumbuhan;

2. penguatan keterkaitan;

3. keberimbangan;

4. kemandirian;

5. keberlakuan.

C. Perwilayahan

Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokkan atau

mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama. Mengingat lokasi di muka bumi

memiliki jumlah tak terbatas dan cenderung saling berdekatan, maka lokasi-

lokasi tersebut harus disusun dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu.

Dengan demikian informasi yang diperlukan dapat diperoleh secara efisien dan

ekonomis. Salah satu prinsip pembuatan suatu region adalah menyederhanakan

wilayah tersebut dengan cara menyatukan tempat-tempat yang memiliki

kesamaan atau kedekatan tersebut menjadi satu kelompok.


Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu.

Misalnya, pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka

kriteria yang digunakan adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan,

penguapan, kelembapan, dan angin. Regionalisasi menurut iklim ini sangat

berguna untuk mengetahui persebaran hewan dan tumbuhan, tetapi mungkin

kurang berguna dalam hal komunikasi atau transportasi. Karena itulah

pengelompokkan region dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna,

tergantung pada kepentingan atau tujuan pengelompokkan region tersebut.

Regionalisasi suatu fenomena atau gejala di muka memberikan berbagai

manfaat . Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.

D. Manfaat Perwilayahan

a. Membantu memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna.

b. Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi.

c. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan

yang sangat beragam.

d. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala alam maupun

manusia.

E. Pendekatan Kajian

Dinamika adalah sifat dari kehidupan, temasuk ilmu pengetahuan.

Perkembangan materi, ruang lingkup, metode dan analisis merupakan bagian

dari perkembangan pemikiran manusia untuk mencari suatu kebenaran secara

ilmiah. Geografi sebagai bidang ilmu yang berkaitan, dengan kehidupan manusia

dan dalam analisisnya menyentuh berbagai bidang ilmu lainnya, maka dalam
menganalisis fakta secara total memerlukan integritas semua cabang ilmu

geografi. Dalam hal ini Geografi regional menduduki peranan yang sangat

strategis. Karena memang gejala dan fenomena yang ada di permukaan bumi

pada dasarnya selalu saling terkait dan dalam pemecahannya memerlukan

integritas berbagai bidang ilmu. Pemahaman akan keterkaitan gejala–gejala di

permukaan bumi di suatu wilayah tertentu merupakan inti dari geografi.

Dalam mengapresiasikan tempat, beberapa pendekatan dapat dipergunakan

tetapi semuanya harus bersifat korologis, karena itu adalah ciri khas dari disiplin

ilmu geografi. Geografi regional sangatlah memadai untuk hal tersebut. Geografi

regional mengapresiasikan gejala secara total, dimana gejala itu memberikan ciri

yang khas baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya sendiri.

Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan

untuk mengkaji, yaitu :

1.Pendekatan Keruangan

Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan

ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam

mengkaji fenomena geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan

keruangan, yaitu :

•Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik

tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di

suatu wilayah dengan cara mengkaji :

1.penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)

2.media penyebarannya

3.proses penyebaran

4.intensitasnya

5.interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.

Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah

penyakit yang terjadi.

•Pendekatan Aktivitas

Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas

yang terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan

persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.

1.Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region

sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di

permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas.

2.Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)

Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur

yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :

•hubungan antar makhluk hidup

•hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya

Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring

pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering.

3.Pendekatan Kewilayahan

Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan.

Misalnya dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang

khas yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus

diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana

interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi).

Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal

forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang

memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu

keseragaman atau homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari

wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah

dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik), ekonomi, demografi, dan sosial-

budaya. Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokkan

atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama.

B. Saran

Saran dari penulis adalah melakukan perbaikan apa bila terdapat kesalahan-

kesalahan pada makalah ini, sehingga untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Nama : Amelia Nursita Sumartini

Kelas : XII IPS 4

No : 04
Nama : Raihan Prasetyo

Kelas : XII IPS 4

Anda mungkin juga menyukai