Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OBYEK DAN STUDI KAJIAN GEOGRAFI


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengantar Geografi
Dosen Pengampu: Lisa Retno Sari, M.Pd

Disusun Oleh:

Jihan Maya Agustin 2301071014


Rahmania Chintya Maharani 2301070026
Aulia Ahsanil Kholqy 2301072002

TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
TA.2024/2025
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang
Obyek dan Studi Kajian Geografi. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada makalah.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Sejarah Nabi Muhammad SAW ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Merto, 27 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
A. Geografi......................................................................................................... 2
B. Obyek Geografi............................................................................................. 3
1. Obyek Material Geografi........................................................................ 3
a. Litosfer............................................................................................. 4
b. Atmosfer........................................................................................... 4
c. Hidrosfer........................................................................................... 5
d. Biosfer.............................................................................................. 6
e. Pedosfer............................................................................................ 6
2. Obyek Formal Geografi.......................................................................... 7
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi sebagai ilmu pengetahuan memiliki peran yang sangat penting dalam
memahami dan menjelaskan fenomena alam dan sosial di berbagai wilayah di dunia.
Dalam kajian geografi, fokus pembahasan dapat diarahkan pada berbagai obyek dan
studi yang menjadi pusat perhatian. Seiring dengan perkembangan zaman dan
dinamika masyarakat, semakin banyak aspek geografi yang menjadi sorotan utama.
Obyek dan studi kajian geografi mencakup ruang geografis, struktur fisik bumi,
manusia dan aktivitasnya, serta interaksi kompleks antara unsur-unsur tersebut. Oleh
karena itu, pembahasan mengenai obyek dan studi kajian geografi memiliki relevansi
yang signifikan untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh dunia
kontemporer. Dalam konteks ini, makalah ini bertujuan untuk menjelajahi dan
menganalisis keragaman obyek serta pendekatan studi kajian geografi yang
memberikan kontribusi pada pemahaman mendalam terhadap kompleksitas hubungan
antara manusia dan lingkungan serta dinamika geografis yang terjadi di berbagai
wilayah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil beberapa rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Geografi?
2. Apa saja obyek dan kajian yang terdapat dalam geografi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud geografi
2. Untuk mengetahui apa saja obyek dan kajian geografi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Geografi

iv
Geografi merupakan ilmu yang sangat kompleks. Ada beragam devinisi geografi
yang berkembang saat ini, misalnya pendapat dari Hangget (1983) yang menyatakan
bahwa “Geograpy is an integrative discipline that brings together the physical and human
dimensions of the word in the studi of people, place and environments”. Selain itu ada
juga devinsi geografi yang dirumuskan oleh para ahli geografi di Indonesia yang
menjelaskan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer dengan menggunakan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan.1
Geografi adalah disiplin ilmu yang luas dan dinamis dengan akar yang kuat dalam
ilmu alam, sosial dan bahkan humaniora. Terdapat kelompok lintas dalam cakupannya
yang luas, seperti ahli riset, pengajar dan pendidik yang semuanya berupaya
meningkatkan pemahaman kita tentang lingkungan, perencanaan tata ruang, dan lokasi
melalui beragam taktik dan teknologi.2
Dari penegrtian di atas, maka dapat dikatakan bahwa geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang planet Bumi dan segala fenomena yang terjadi di permukaannya.
Lingkup studi geografi melibatkan pemahaman mengenai pola spasial dari berbagai unsur
fisik, seperti relief, iklim, flora, fauna, dan manusia. Geografi tidak hanya menelusuri
karakteristik fisik suatu wilayah, tetapi juga meneliti interaksi kompleks antara manusia
dan lingkungan sekitarnya. Melalui geografi, kita dapat memahami bagaimana faktor
geografis memengaruhi kehidupan manusia, ekonomi, dan budaya di berbagai bagian
dunia. Dengan demikian, geografi tidak hanya membantu kita mengenali dan menjelaskan
variasi spasial, tetapi juga memberikan wawasan tentang keterkaitan antara manusia dan
lingkungan yang dapat membentuk pola-pola geografis unik di seluruh dunia.
B. Obyek Geografi
1. Obyek Material Geografi
Obyek geografi ada dua macam, yakni obyek material dan obyek formal.
Obyek material yang umum dan luas, yaitu geosfer meliputi: litosfer, atmosfer,
hidrosfer,bisofer, pedosfer, antroposfer yang kemudian dapat melahirkan studi
kekhususan dan ini dipandang wajar. Dapat ditegaskan bahwasanya obyek material
geografi itu meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi, yaitu dapat
mengenai: permukiman, desa, kota, pariwisata, daerah aliran sungai, bentuk lahan,

1
Furqan Ishak Aksa, Sugeng Utaya dan Syamsul Bachri, Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu,
Majalaj Geografi Indonesia, Vol 33, No. 1, Maret 2019. h. 44
2
Aruyan SK, Muhammad Zid dan Ahman Sya, Epistemologi Dalam Pembelajaran Geografi, Jurnal
Edumaspul, Vol 1, No. 2, 2022. h. 140.

v
bentang darat, sumber daya, industry, kependudukan, wilayah, iklim, tanah, air dan
lain-lain.3
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat penulis katakana bahwa obyek
material dalam studi geografi mengacu pada segala benda atau substansi fisik yang
dapat diamati dan dipelajari di dalam ruang geografis. Obyek material mencakup
berbagai elemen yang membentuk struktur dan karakteristik dari suatu wilayah atau
lokasi geografis. Dalam konteks ini, obyek material melibatkan unsur-unsur seperti
tanah, topografi, air, vegetasi, dan bangunan. Tanah menjadi salah satu aspek penting
yang menjadi fokus dalam kajian geografi, karena sifat fisik dan kimianya
mempengaruhi penggunaan lahan dan pertumbuhan vegetasi. Topografi, yang
melibatkan bentuk permukaan bumi, juga menjadi bagian integral dalam pemahaman
geografi, mempengaruhi pola aliran air dan menentukan distribusi populasi serta
aktivitas manusia lainnya.
Air, baik dalam bentuk sungai, danau, atau laut, juga menjadi obyek material
yang signifikan dalam studi geografi. Distribusi air mengarah pada pembentukan ciri
khas suatu wilayah, mempengaruhi iklim, dan memberikan dasar bagi kehidupan
ekosistem di sekitarnya. Vegetasi atau tutupan tanaman mencerminkan kondisi iklim
dan tanah, serta memengaruhi habitat dan keberlanjutan lingkungan. Terakhir,
bangunan dan infrastruktur manusia membentuk bagian penting dari obyek material
geografi, merepresentasikan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan
menciptakan jejak budaya serta sosial yang dapat diamati di dalam ruang geografis.
a. Litosfer
Lapisan kulis bumi disebut dengan litosfer. Litosfer merupakan lapisan
batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer merupakan lapisan
bumi paling atas dengan ketebalan kurang lebih 66 km tersusun atas batuan.4
Dari penjelasan di atas, maka penulis katakana bahwa litosfer adalah salah
satu lapisan bumi yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. Lapisan ini
memiliki sifat padat dan kaku, membentang di atas astenosfer yang bersifat
lembut dan plastis. Kerak benua lebih tebal dan lebih ringan daripada kerak
samudra, yang terdiri lebih banyak dari batuan beku seperti granit. Seiring dengan
mantel bagian atas, litosfer membentuk kerakas bumi yang membawa daratan dan
dasar samudra. Pergerakan litosfer terjadi melalui proses tektonika lempeng, di

3
Bintarto, Geografi, Ilmu dan Aplikasinya:Sebuah Informasi, Jurnal Geografi, Vol. 1, No. 2, 1988. h. 63
4
Hartono, Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Bandung:CV. Citra Karya, 2007, h. 56.

vi
mana lempeng-lempeng litosfer saling berinteraksi, seperti bertabrakan,
menyimpang, atau bergerak menjauh satu sama lain. Fenomena ini menghasilkan
berbagai bentuk geologis seperti gunung, lembah, dan gempa bumi. Keseluruhan,
litosfer memainkan peran penting dalam pemahaman geodinamika dan evolusi
permukaan bumi.

b. Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti udara atau gas dan spaira
yang berarti lapisan. Atmosfer tersusun dari beberapa lapisan dimana lapisan
tersebut memiliki karakteristik dan ketebalan yang berbeda pada lapisan. Setiap
lapisan atmosfer bisa bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia.5
Dari pengertian di atas, maka dapat penulis katakana bahwa atmosfer
adalah lapisan gas yang meliputi planet, seperti Bumi, dan dipegang oleh
gravitasi. Komposisinya terdiri dari nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, dan
sejumlah kecil gas lainnya. Atmosfer berfungsi sebagai perlindungan bagi
kehidupan di Bumi dengan menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet berbahaya
dari matahari dan mempertahankan suhu yang mendukung kehidupan. Selain itu,
atmosfer juga memiliki peran penting dalam menentukan iklim melalui interaksi
kompleks antara suhu, tekanan udara, dan kelembaban. Proses-proses seperti
fotosintesis oleh tumbuhan dan respirasi oleh organisme hidup juga terkait erat
dengan atmosfer, karena atmosfer menyediakan oksigen yang esensial untuk
kehidupan. Oleh karena itu, atmosfer tidak hanya merupakan lingkungan yang
mendukung kehidupan, tetapi juga memainkan peran krusial dalam menjaga
keseimbangan ekosistem planet ini.
c. Hidrosfer
Hidorsfer bumi meliputi lautan, air permukaan, air hujan, air tanah, es dan
uap air dalam atmosfer (awan). Hidro berasal dari bahasa Yunani yang berarti air.
Dalam ilmu geografi fisik , hidrosfer dijelaskan sebagai suatu kumpulan massa air
yang ditemukan di atas, di bawah dan di seluruh permukaan sebuah planet.6
Hidrosfer merupakan salah satu dari empat lapisan atau biosfer di Bumi
yang mencakup semua perairan yang ada di planet ini. Lapisan ini melibatkan
segala bentuk air, baik yang berada di permukaan seperti sungai, danau, dan laut,
5
Nadia dan Rahmat Fauzi, Augmented Reality Pengenalan Geografi Atmosfer Berbasis Android, Jurnal
Comasie, Vol. 4, No. 3, 2021. h. 31
6
Wirastuti Widyatama dan Dini Natali, Geografi, Jakarta: Grasindo, 2006. h. 83

vii
maupun yang berada di atmosfer sebagai uap air. Hidrosfer memegang peran
penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Bumi dan mendukung
kehidupan. Proses siklus air, yang melibatkan penguapan, kondensasi, dan
presipitasi, merupakan bagian integral dari hidrosfer dan berperan dalam distribusi
air di seluruh planet. Selain itu, hidrosfer juga mempengaruhi iklim dan cuaca
serta menyediakan sumber daya alam seperti ikan, energi hidroelektrik, dan rute
transportasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang hidrosfer sangat penting dalam
konteks pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
d. Biosfer
Biosfer merupakan lapisan yang mengelilingi bumi dan mencakup semua
ekosistem di planet ini. Secara umum, biosfer mencakup seluruh area di mana
kehidupan dapat ditemukan, mulai dari kedalaman samudra hingga puncak
gunung tertinggi. Lingkup biosfer mencakup segala bentuk kehidupan, termasuk
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Interaksi kompleks antara berbagai
organisme dan lingkungannya memungkinkan adanya siklus energi dan aliran
materi di dalam biosfer. Biosfer juga berperan penting dalam menjaga
keseimbangan ekologi dan memastikan kelangsungan hidup seluruh bentuk
kehidupan di bumi. Melalui proses fotosintesis dan respirasi, biosfer juga
memainkan peran kunci dalam siklus karbon dan oksigen di atmosfer. Dengan
demikian, biosfer tidak hanya mencakup keanekaragaman hayati yang
menakjubkan, tetapi juga memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan
ekosistem global.
e. Pedosfer
Pedosfer merupakan lapisan atau bagian atas dari kerak bumi yang
mencakup tanah atau tanah subur di permukaan. Pedosfer terbentuk melalui
interaksi kompleks antara unsur-unsur geologi, atmosfer, hidrologi, biologi, dan
faktor manusia. Proses-proses seperti pelapukan batuan, dekomposisi bahan
organik, dan akumulasi bahan organik memainkan peran kunci dalam
pembentukan pedosfer. Lapisan tanah ini memiliki peran vital dalam mendukung
kehidupan tumbuhan dan mikroorganisme, serta sebagai tempat bagi berbagai
aktivitas pertanian. Pedosfer juga memainkan peran penting dalam siklus nutrisi
tanaman, menyimpan air, dan mempengaruhi kualitas air tanah. Oleh karena itu,
pemahaman tentang sifat dan komposisi pedosfer sangat penting dalam
manajemen sumber daya tanah dan lingkungan secara berkelanjutan.
viii
2. Obyek Formal Geografi
Sedangkan obyek formal geografi merupakan cara memandang dan cara
berfikir terhadap obyek matrial tersebut, dari segi geografi, yaitu dari segi keruangan
yang meliputi pola, sistem dan proses. Obyek formal geografi juga bisa disebut
sebagai pandangan terhadap obyek dari kajian geografi, yang meliputi aspek
keruangan, ekologi dan kompleks wilayah. Obyek formal geografi mengacu pada
unsur-unsur abstrak atau konsep yang tidak memiliki bentuk fisik yang nyata.
Contohnya meliputi pola cuaca, iklim, atau bahkan batas administratif suatu wilayah.
Karakteristik ini membuat obyek formal sering kali sulit diukur secara langsung dan
memerlukan analisis abstrak. obyek formal bersifat abstrak dan tidak terukur secara
langsung.7
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengatakan bahwa obyek
formal dalam studi geografi merujuk kepada unsur-unsur abstrak atau konsep yang
tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat atau disentuh. Sebagai contoh,
termasuk di dalamnya pola cuaca, iklim, atau bahkan batas administratif suatu
wilayah. Keunikan dari obyek formal terletak pada sifatnya yang tidak dapat diukur
secara langsung, sehingga memerlukan pendekatan analitis yang lebih abstrak.
Pemahaman terhadap obyek formal ini sering kali melibatkan proses analisis yang
mendalam, karena karakteristik abstraknya membuatnya sulit untuk diukur atau
diamati secara langsung. Dalam konteks ini, obyek formal tidak memiliki keberadaan
fisik yang nyata, dan interpretasinya lebih bersifat konseptual melalui analisis abstrak
dalam studi geografi.
Dalam obyek formal geografi, terdapat beberapa aspek dalam pendekatanya,
diantaranya aspek keruangan, aspek kelingkungan, aspek kewilayahan dan aspek
waktu.
a. Aspek Keruangan
Aspek keruangan pada obyek material geografi mencakup berbagai elemen
yang terkait dengan lokasi, distribusi, dan hubungan spasial suatu obyek di dalam
ruang geografis. Pengamatan terhadap obyek material seperti gunung, sungai, dan
hutan melibatkan analisis terhadap posisi geografisnya, termasuk koordinat
lintang dan bujur. Distribusi geografis obyek juga menjadi fokus, mengacu pada
penyebaran spasialnya di dalam suatu wilayah atau di seluruh dunia. Selain itu,

7
Mohammad Amin Lasalba, Fenomena Geosfer Dalam Perspektif Geografi Telaah Substansi Dan
Kompleksitas, Jurnal Jendela Pengetahuan, Vol 15, No. 1, 2022. h. 9.

ix
aspek keruangan mencakup hubungan spasial antara obyek-obyek tersebut, seperti
jarak antara gunung dan sungai, atau pola distribusi hutan dalam suatu ekosistem.
Pemahaman terhadap aspek keruangan pada obyek material geografi
memungkinkan analisis mendalam terhadap pola-pola spasial dan interaksi
antarobyek yang memengaruhi karakteristik geografis suatu wilayah.
b. Aspek Kelingkungan
Aspek lingkungan pada objek material dalam studi geografi mencakup
sejumlah faktor yang mempengaruhi dan membentuk karakteristik fisik suatu
wilayah. Salah satu aspek utama adalah iklim, yang mencakup suhu, curah hujan,
dan pola cuaca, memainkan peran kunci dalam membentuk vegetasi dan
ekosistem setempat. Selain itu, relief atau topografi wilayah juga menjadi faktor
penting yang memengaruhi distribusi sumber daya alam dan aktivitas manusia.
Aspek hidrologi, seperti sungai, danau, dan sistem drainase, juga memainkan
peran dalam membentuk pola permukiman dan aktivitas ekonomi. Vegetasi dan
jenis tanah adalah aspek lingkungan lainnya yang menentukan karakteristik
wilayah, mempengaruhi pertanian, keanekaragaman hayati, dan ketersediaan
sumber daya alam. Kesemua faktor ini saling terkait dan bersinergi, menciptakan
kerangka lingkungan yang membentuk identitas geografis suatu daerah.
c. Aspek Kewilayahan
Aspek kewilayahan merupakan salah satu dimensi penting dalam
memahami obyek material geografi. Faktor-faktor kewilayahan mencakup
berbagai elemen yang membentuk karakteristik suatu wilayah. Pertama-tama,
iklim dan cuaca menjadi aspek kewilayahan yang signifikan, memengaruhi flora,
fauna, dan pola aktivitas manusia. Selanjutnya, relief atau topografi wilayah turut
berperan dalam membentuk ciri khasnya, seperti perbukitan, pegunungan, atau
dataran rendah. Selain itu, hidrografi dan sumber daya air, seperti sungai dan
danau, memainkan peran vital dalam membentuk kehidupan ekosistem dan
memengaruhi aktivitas manusia di suatu daerah. Aspek kewilayahan juga
mencakup vegetasi dan tanah, yang menjadi dasar bagi pertanian dan kehidupan
hewan. Seluruh elemen ini saling terkait dan membentuk suatu gambaran holistik
tentang karakter geografis suatu wilayah.
d. Aspek Waktu
Waktu memiliki peran yang signifikan dalam memahami dan menganalisis
obyek material geografi. Aspek waktu membentuk karakteristik dan evolusi suatu
x
wilayah atau objek geografis. Perubahan iklim, musim, dan pola cuaca menjadi
bagian integral dalam dinamika lingkungan geografis. Seiring berjalannya waktu,
proses alam seperti erosi, sedimentasi, dan perubahan bentang alam secara
bertahap memengaruhi morfologi wilayah. Di samping itu, faktor waktu juga
mempengaruhi kehidupan manusia dan aktivitasnya. Sejarah pemukiman,
perubahan pola pertanian, dan perkembangan perkotaan adalah manifestasi dari
interaksi manusia dengan lingkungannya sepanjang waktu. Oleh karena itu,
pemahaman aspek waktu pada obyek material geografi membantu merinci
dinamika ruang dan menggambarkan evolusi kompleks sistem geografis.8

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geografi merupakan ilmu yang sangat kompleks. Ada beragam devinisi geografi
yang berkembang saat ini, misalnya pendapat dari Hangget (1983) yang menyatakan
bahwa “Geograpy is an integrative discipline that brings together the physical and human
dimensions of the word in the studi of people, place and environments”. Selain itu ada
juga devinsi geografi yang dirumuskan oleh para ahli geografi di Indonesia yang
menjelaskan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer dengan menggunakan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan.
Obyek geografi ada dua, yakni obyek material dan obyek formal. Obyek material
geografi itu meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi, yaitu dapat
mengenai: permukiman, desa, kota, pariwisata, daerah aliran sungai, bentuk lahan,

8
Andri Noor Ardiansyah, Perspektif Geografi dalam Memahami Konteks Perubahan Iklim, Jurnal Sosio
Didaktika, Vol. 2, No. 1, 2015. h. 68.

xi
bentang darat, sumber daya, industry, kependudukan, wilayah, iklim, tanah, air dan lain-
lain. Sedangkan obyek formal geografi merupakan cara memandang dan cara berfikir
terhadap obyek matrial tersebut, dari segi geografi, yaitu dari segi keruangan yang
meliputi pola, sistem dan proses. Dapat dikatakan bahwa obyek formal dalam studi
geografi merujuk kepada unsur-unsur abstrak atau konsep yang tidak memiliki bentuk
fisik yang dapat dilihat atau disentuh. Sebagai contoh, termasuk di dalamnya pola cuaca
dan iklim.

DAFTAR PUSTAKA

Andri Noor Ardiansyah, Perspektif Geografi dalam Memahami Konteks Perubahan Iklim,
Jurnal Sosio Didaktika, Vol. 2, No. 1, 2015. h. 68.

Aruyan SK, Muhammad Zid dan Ahman Sya, Epistemologi Dalam Pembelajaran Geografi,
Jurnal Edumaspul, Vol 1, No. 2, 2022. h. 140.

Bintarto, Geografi, Ilmu dan Aplikasinya:Sebuah Informasi, Jurnal Geografi, Vol. 1, No. 2,
1988. h. 63

Furqan Ishak Aksa, Sugeng Utaya dan Syamsul Bachri, Geografi dalam Perspektif Filsafat
Ilmu, Majalaj Geografi Indonesia, Vol 33, No. 1, Maret 2019. h. 44

Hartono, Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Bandung:CV. Citra Karya, 2007, h. 56.

Mohammad Amin Lasalba, Fenomena Geosfer Dalam Perspektif Geografi Telaah Substansi
Dan Kompleksitas, Jurnal Jendela Pengetahuan, Vol 15, No. 1, 2022. h. 9.

Nadia dan Rahmat Fauzi, Augmented Reality Pengenalan Geografi Atmosfer Berbasis
Android, Jurnal Comasie, Vol. 4, No. 3, 2021. h. 31

Wirastuti Widyatama dan Dini Natali, Geografi, Jakarta: Grasindo, 2006. h. 83

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai