Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Perspektif Global

Perspektif global, dari geografi, sejarah, ekonomi, politik,


antropologi, sosiologi dan IPTEK

Oleh:

Kelompok 2

1. Kurnia Nur Azizah

2. Marsya Pinta Sahira

3. Naswanal Saputri

23 BB 9

Dosen Pengampu :

Drs. Zuardi, M. Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kemudahan, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakninya Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan sayafaatnya diakhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatnya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Perspektif Global dengan judul
“Perspektif global, dari geografi, sejarah, ekonomi, politik, antropologi, sosiologi
dan IPTEK”.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah saya selanjutnya.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
serta referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang, 25 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB 2 ................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
A. Perspektif Global dari Sudut Geografi ......................................................... 6
B. Perspektif Global dari Sudut Sejarah ............................................................ 8
C. Perspektif Global dari Sudut Ekonomi ......................................................... 9
D. Perspektif Global dari Sudut Ilmu Politik ................................................... 11
E. Perspektif Global dari Sudut Sosial Budaya (Antropologi dan Sosiologi) ... 12
F. Perspektif Global dari Sudut IPTEK ........................................................... 14
BAB 3 ............................................................................................................... 16
PENUTUP ......................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
B. Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena kehidupan manusia tidak hanya dapat dipandang dari satu bidang saja,
kita dilahirkan dan hidup di dalam masyarakat yang kaya dengan tradisi, budaya,
nilai, sikap, dan adat istiadat. Dunia ini kaya dengan keberbedaan dan keragaman
tentang pandanganbahasa, agama, adat istiadat dan budaya budaya dan sebagainya
yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik. Dalam perkembangannya kita
mengalami berbagai kemajuan dalam kesadaran dan pandangan. Wawasan
nusantara misalnya, merupakan pandangan modern yang melihat bukan perbedaan
tapi persamaan, bukan terpisahkan tapi terhubungkan. Sebagai contoh antara orang
sunda dan orang batak bukan adanya perbedaaan tetapi adanya persamaan yaitu
warga negara indonesia yang ramah-tamah. Antara pulau jawa dan sumatra bukan
dipisahkan oleh selat sunda tetapi dihubungkan oleh selat sunda.

Pandangan modern seperti itu menyebabkan dunia menjadi semakin sempit, yang
didukung oleh perkembangan IPTEK yang begitu cepat, terutama dalam bidang
komunikasi dan informasi. Dengan demikian ada kecenderungan bahwa dalam
kehidupan kita tidak ada lagi batas-batas negara yang secara tradisional membatasi
hubungan antara manusia di satu negara dengan negara lainnya. Hal ini yang
menyebabkan adanya perspektif global dimana terdapat berbagai pandangan,
wawasan, serta cara fikir mengenai keadaan yang menyeluruh mengenai kejadian
atau kegiatan yang menyangkut berbagai unsur seperti kehidupan, bahasa, agama,
adat istiadat serta kebudayaan yang ada diberbagai wilayah.

Pendidikan sebagai salah satu ujung tombak pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan
mengarahkan peserta didik agar dapat menyikapi perubahan zaman dengan
tepatUntuk itu dalam kegiatan pembelajaran, para pendidik harus mengembangkan
pola pembelajaran yang memungkinkan para peserta didik dapat mengantisipasi
dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Derasnya arus globalisasi
sebagai dampak pengetahuan dan teknologi, membawa kemajuan ilmu pengaruh
dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu
bidang pendidikan yang terpengaruh arus globalisasi adalah pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang perspektif
global dari sudut ilmu-ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait. Ilmu-ilmu sosial itu
dilihat dari visi geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, dan antropologi,
sedangkan ilmu lain yang terkait yaitu perspektif global dari IPTEK, transportasi,
komunikasi, dan internasional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud perspektif global dari sudut Geografi?

2. Apa yang dimaksud perspektif global dari sudut Sejarah?

3. Apa yang dimaksud perspektif global dari sudut Ekonomi?

4. Apa yang dimaksud perspektif global dari sudut Ilmu politik?

5. Apa yang dimaksud perspektif global dari sudut Antropologi dan Sosiologi?

6. Apa yang dimaksud perspektif global dari sudut IPTEK?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut Geografi?

2. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut Sejarah?

3. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut Ekonomi?

4. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut Ilmu politik?

5. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut Antropologi dan Sosiologi?

6. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut IPTEK?


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Perspektif Global dari Sudut Geografi

Salah satu disiplin ilmu dalam Pendidikan ilmu pengetahuan social adalah geografi,
geografi mempelajari berbagai sifat dan keadaan tempat atau wilayah yang ada
dipermukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan interelasi manusia dengan
keadaan alam pada suatu keruangan. Dari pengertian tersebut, terdapat konsep-
konsep yang dikembangkan dalam geografi, yakni wilayah (region), ruang (spatial),
iklim, topografi, interaksi keruangan, migrasi, sumber daya alam, perbedaan
daerah, ekosistem, dan lainnya.

Jika kita mengkaji mengenai konsep wilayah yang ada pada geografi, maka bisa
ditarik suatu generalisasi bahwa semua wilayah mempunyai bentuk aktivitas
penduduk dan keadaan lingkungan alam yang berbeda-beda dengan wilayah lain.
Contohnya seperti mengenai pola tanam penduduk yang tinggal didaerah pertaniah
atau sawah yang mempunyai irigasi teknis, maka pola tanam yang mereka lakukan
dalam bertani adalah padi-padi-palawijaya, yang artinya sesudah petani
menanamkan padi, maka sawah mereka ditanami padi lagi dan untuk periode
selanjutnya ditanami palawijayaSedangkan di daerah pertanian yang irigasinya
tidak lancar, pola tanam yang mungkin mereka lakukan adalah padi-padi-bero.
Yang artinya setelah mereka menanam padi disawah, selanjutnya ditanami padi
lagi, barulah kemudian pada periode selanjutnya dibiarkan begitu saja, hal ini
dikarenakan tidak adanya air atau yang biasa disebut dengan kata beroSelain
dibidang pertanian, perbedaan pola kehidupan juga terjadi pada bidang kehidupan
maritime, industri, perdagangan, dan sebagainya. Dengan terjadinya perbedaan
pola kehidupan akan melahirkan bermacam kehidupan dalam pola pemukiman,
pola kerja, pola mobalitas, dan sebagainya.
Dengan adanya perbedaan pola kehidupan, menciptakan sumber daya alam yang
berbeda-beda pula disetiap wilayahnya. Sedangkan sumber daya alam yang
terdapat di wilayah belum cukup memenuhi segala keperluan manusia, karena
itulah terjadinya interaksi antar penduduk suatu wilayah dengan wilayah lainnya,
dalam rangka pertukaran sumber daya alam agar setiap kebutuhan bisa terpenuhi.

Dari interaksi yang terjadi antara penduduk dalam suatu wilayah dengan wilaya
lainnya menciptakan perpindahan penduduk atau migrasi dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya. Pada tingkat kebudayaan yang masih rendah yang ana kebutuhan
hidup manusia dalam tingkat kebutuhan primer, terjadinya migrasi hanya pada
tingkat lokal. Contohnya seperti, perpindahan penduduk dari daerah agraris ke
daerah pantai ialah untuk bertukar hasil pertanian deb=ngan ikan laut. Semakin
meningkat dan berkembangnya tingkat kebudayaan manusia, kebutuhan mereka
tidak hanya pada tingkat primer saja, namun sudah meningkat pada kebutuhan
sekunder, hal ini akan menjadikan migrasi tidak hanya pada tingkat lokal saja,
namun akan meningkat antar pulau. Contohnya seperti, migrasi penduduk antara
pulau jawa dengan irian yang menukarkan hasil hutan dengan barang tambang.
Kebutuhan manusia semakin banyak karena meningkatnya kebudataan manusia
yang memasuki era industry, kebutuhan manusia tidak hanya kebutuha primer dan
sekuder saja, namun juga pada kebutuhan mewah, hal tersebut memungkinkan
terjadinya interaksi penduduk antar negara. Contohnya seperti, idonesia yang
mengirimkan biji besinya, sedangkan jepang mengirimkan hasil industry mobil.

Ketergantungan antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya juga terjadi pada
keseimbangan ekosistem. Contohnya seperti, karena banyaknya bahan tambang
yang digali mengakibatkan kerusakan ekosistem didaerah tropis, hal ini akan
berakibat rusaknya ekosistem dunia, kerusakan ekosistem dunia ini memberikan
ancaman pada kehidupan manusia.

Dengan begitulah, sumber daya alam yang berbeda-beda ini dihasilkan dari adanya
perbedaan kondisi lingkungan atau wilayah maupun iklimDengan terdapatnya
perbedaan sumber daya alam, maka usaha dalam memenuhi semua kebutuhan,
memungkinkan terjadinya interaksi antara penduduk pada tingkat lokal, negara
maupun dunia (global). Disamping itu, kerusakan suatu ekosistem disuatu wilayah
memberikan ancaman pada keseimbangan ekosistem dunia, sehingga wilayah yang
satu bergantung dengan wilayah lain, atau dengan kata lain ruang diplanet bumi
(wilayah) adalah satu kesatuan wilayah dunia yang sifatnya global.

B. Perspektif Global dari Sudut Sejarah

Sejarah ialah ilmu yang melakukan penyelidikan aktivitas manusia dalam


masyarakat dimasa lalu, yang mana hubungan sebab akibat serta perkembangannya
pada tempat dan waktu yang sifatnya unik, selain itu juga memiliki arti yang
sifatnya social. Adapun berbagai konsep pada ilmu sejarah yakni perubahan dan
berkesinambungan sebab akibat (kausalitas), revolusi, objektif, kronologi, konflik,
peradaban, nasional, internasional, humanism, kreativitas kebudayaan, tradisi, dan
lain-lainnya.

Dalam definisi unit sejarah yang menjadi suatu kesatuan kajian, sejarah mempunyai
aspek spatial dan temporal, sehingga ada tiga unit kajian sejarah, yakni sejarah
lokal, sejarah nasional, serta sejarah dunia. Sejarah lokal merupakan proses
kemajuan kemanusiaan yang aktif di lingkungan sekitar atau daerah. tertentu.
Sedangkan sejarah nasional merupakan sebagian unit sejarah yang meninjau negara
nasional sebagai sebuah unit tinjauan yang menjadi satu kesatuan nyata dan lumrah
dipelajari sendiriDan sejarah dunia merupakan kajian dari negara-negara atau
bangsa yang ada di dunia.

Perspektif global apabila dilihat dari sudut pandang sejarah yakni kejadian sejarah
yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Jika kita mengkaji sesuai dengan
berbagai konsep ilmu sejarah, maka kejadian sejarah yang terjadi ditingkat lokal
bisa berkembang ketingkat nasional, serta tingkat nasional bisa pula berkembang
menjadi peristiwa dunia globalisasi ke wilayah lain. Dari situlah terjadinya
pergerakan penduduk, bukan hanya dalam lingkup wilayah yang dekat dengan
tempat tinggalnya saja, namn juga terjadi dalam lingkup nasional atau bahkan
internasional (global).
Pada saat James Watt menemukan mesin uap, peristiwa tersebut awalnnya menjadi
perisiwa sejarah lokal, lalu pada perkembangan yang selanjutnya mesin uap
tersebut menjadi dasar terlahirnya revolusi industry di negara InggrisPeristiwa
terlahirnya revolusi industry ini menjadi kejadian sejarah yang sifatnya nasional.
Dengan datangnya revolusi industry muncuk permasalahan baru, yaitu
dibutuhkannya bahan baku, penanam modal, dan daerah pemasaran. Bahan baku,
penanam modal, dan daerah pemasaran yang diperlukan mendatangkan penguasaan
pada daerah Afrika dan Asia, hal ini dikarenakan daerah tersebut cocok untuk itu.
Hal tersebut menimbulkan penyerangan di Afrika dan Asia. Kejadian penjajahan
tersebur menjadi peristiwa sejarah yang sifatnya global atau mendunia. Sehingga
pada saat kita memakai konsep sebab akibat, bisa dilukiskan secara kronologis
sebagai berikut.

Mesin uap (Sejarah lokal), mendatangkan lahirnya revolusi industry di negara


Inggris (Nasional), revolusi industry yang lahir di Inggris mendorong negara di
Asia-Afrika dijajah (Sejarah dunia/global).

Melalui belajar sejarah kita menjadi tahu berbagai perubahan yang terjadi, selain
itu kita juga bisa belajar dari perubahan yang terjadi tersebut, dengan begitu kita
bisa mengantisipasi, mengatasi dan menghadapinya.

C. Perspektif Global dari Sudut Ekonomi

Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tindakan manusia agar kebutuhannya


bisa terpenuhi dan tercapainya kemakmuran, dan sumber-sumber atau berbagai
barang kebutuhan yang bersifat langka, dengan begitu manusia melakukan piliihan
dengan didasarkan pada prinsip ekonomi. Beberapa konsep dalam ilmu ekonomi
mencakup: barang dan jasa, konsumsi, pertukaran, distribusi, produksi, permintaan
dan penawaran, ketergantungan, pendapatan, kelengkapan sumber, industrialisasi,
modal, harga, uang, pasar, pertanian, pajak, perdagangan, koperasi, monopoli,
manajemen, efisiensi, resesi, depresi, dan lainnya.

Adanya konsep ketergantungan pada bidang ekonomi menimbulkan perekonomian


global. Negara dunia ketiga tidak bisa hidup apabila tidak dibantu oleh negara maju,
begitupun sebaliknya, pertumbuhan ekonomi pada negara maju sangat bergantung
pada pertumbuhan ekonomi negara dunia ketiga. Kesadaran akan saling bergantung
antara negara maju dan berkembang akan saling meningkat, setelah kita menyadari
sumber daya alam dan juga mineral yang terus langka serta hutan-hutan negara
dunia ketiga meningkat. Contohnya seperti, negara Amerika, perekonomian mereka
sangat bergantung kepada negara-negara berkembang, hal ini dikarenakan 86%
bahan industry, 80% bahan bakar, 53% barang konsumsi, dan 25% barang modal
sangat tergantung kepada negara berkembang.

Selain pemanfaatan sumber energi, ketergantungan negara maju terhadap negara


berkembang tidak hanya itu saja, namun juga semakin pentingnya negara dunia
ketiga sebagai pasar produk mereka, lebih dari 41% dari seluruh ekspor negara
Amerika ditunjukkan kepada beberapa negara berkembang, dan satu dari setiap
pekerjaan dipabrik secara langsung tergantung pasar-pasar di dunia ketiga.

Gejolak ekonomi dibelahan bumi akan berpengaruh terhadap perekonomian negara


lain, contohnya seperti kejadian bencana alam yang terjadi di Afrika dan sebagian
Asia selatan pada tahun 1973/1974 dan terulang lagi pada tahun 1983/1984 dalam
kurun waktu yang singkat sudah memperparah permasalahan pangan dunia.
Selanjutnya permasalahan hutang dibeberapa negara dunia ketiga juga sudah
menjadikan permasalahan ekonomi yang sangat serius, baik bagi negara
berkembang maupun negara maju. Faktanya krisis hutang yang terjadi pada tahun
1980-an mengarah pada pertanyaan tentang stabilitas, keberadaan dan
keberlangsungan hidup system keungan internasional. Berbagai suara ketakutan
mulai diutarakan, yakni jika satu atau dua buah negara peminjam terbesar seperti
Argentina, Mexico atau Brazil gagal memenuhi kewajibannya, maka ekonomi
negara Barat kemungkinan besar akan mendapatkan pengaruh yang serius.

Fakta-fakta tersebut memperlihatkan bahwa peristiwa ekonomi yang terjadi


diwilayah tertentu akan berpengaruh juga pada perekonomian nasional dan dari
perekonomian nasional akan berpengaruh pula pada perekonomian dunia (global),
dengan begitu proses aktivitas ekonomi bergerak perdagangan antar wilayah, antar
negara ke ekonomi tungga, yakni ekonomi yang sifatnya global.
D. Perspektif Global dari Sudut Ilmu Politik

Politik merupakan ilmu yang mempelajari berbagai tindakan manusia agar bisa
mebdapatkan, melaksanakan dan mengontrol kekuasan, mempelajari proses
pemerintahan dan struktur kekuasaan, system politik dan proses pengambilan
keputusan pada bidang pemerintahan dan politik. Ada beberapa konsep dalam ilmu
politik, yakni mencakup system politik, negara, kekuasaan, kepentingan golongan,
kewibawaan, Lembaga-lembaga politik, konstitusionalisme, demokrasi, budaya
politik, sosialisasi, proses pemilihan, partai politik, federalism, republic, proses
hukum, dan sebagainya. Dengan melakukan kajian konsep negara pada ilmu politik,
maka negara terbentuk diawali dari adanya saling ketergantungan antara anggota
masyarakat yang kemudian semakin lama dalam skala kecil masyarakat tersebut
terserap kedalam suatu system kenegaraan, dengan begitu terjadila ketergantungan
pada negara. Negara-negara yang lahir mempunyai persamaan dan perbedaan pada
susunan, bentuk, dan system pemerintahan, selain itu terdapat pula kecenderungan
negara-negara tersebut saling bergantung antara negara satu dengan negara yang
lainnya, bahkan tidak bisa dipungkiri kemungkinan terjadinya permasalahan antara
negara tersebut, sebab kepentingan nasionalnya sendiri. Pada perspektif global,
interaksi suau negara dengan beberapa negara lainnya merupakan hal yang pokok.
Jenis interkasi antar negara dilihat dari jangkauannya:

1. Jangkauan global, yakni antar seluruh bangsa atau antar seluruh negara yang ada
di dunia.

2. Jangkauan internasional, yakni antar bangsa atau antar negara diberbagai belahan
dunia.

3. Jangkauan regional, yakni antar bangsa atau antar negara disuatu Kawasan
(tetangga), seperti dikawasan Asia Tenggara.

Dengan adanya saling ketergantungan dan konflik antar negara, mendorong


lahirnya kerjasama antar negara, baik kerjasama regional, misalnya MEE
(Masyarakat, Eknomoni, Eropa), ASEAN ataupun internasional seperti PBB yang
mengarah pada system internasional tunggal menuju pada kecenderungan global.
Secara politik, negara yang memiliki tujuan dan berbagai Lembaga dari waktu ke
waktu menghadapi perubahan. Semua perubahan politik yang terjadi dinegara lain
yang sudah maju seperti Jepang, Inggris, Jerman, USA, RRC dan sebagainya, perlu
diperkirakan dan diantisipasi pengaruhnya bagi perkembangan politik di beberapa
negara berkembang seperti Indonesia dan sebaliknya.

E. Perspektif Global dari Sudut Sosial Budaya (Antropologi dan Sosiologi)

Koentjaraningrat (1990) mengutarakan pendapatnya tentang antropologi,


khususnya antropologi budaya, yakni kajian mengenai manusia dengan
kebudayaannya. Selain itu, F.A Hoebel mengungkapkan bahwa antropologi
merupakan studi mengenai menusia dengan pekerjaannya, yang lebih
mementingkan kebudayaan yang menjadi hasil dari perkembangan akal piker
manusia.

Dengan begitu, antropologi ialah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia


secara menyeluruh (pendekatan holistic), segala aspek atau segi kebudayaan dari
masyarakat manusia, adaptasi manusia dengan lingkungannya dan evolusi fisik
manusia. Ada beberapa konsep dalam antropologi, yakni mencakup adat istiadat,
kekerabatan, berbagai unsur budaya,transformasi budaya, kebudayaan dan lain
sebagainya. Perspektif global dari sudut pandang antropologi mengarah pada
perkembangan dan keberadaan budaya dengan kebudayaan yang ada pada konteks
global, yang artinya memprediksi, menghayati, serta mengamati perkembangan
kebudayaan dengan menyeluruh yang unsur-unsur dan aspeknya berinteraksi dalam
kehidupan manusia dan berhubungan satu sama lain. Pada dasarnya, perkembangan
segala aspek kehidupan, yakni dari tingkat lokal sampai pada tingkat global,
terdapat dalam budaya yang kebudayaannya menjadi milik otentik manusia.
Kemajuan dan perkembangan yang terjadi disekitar kita adalah hasil dari akal pikir
manusia atau hasil pembangunan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Arus
dan juga proses globalisasi pada kehidupan yang sebenarnya merupakan proses
kebudayaan atau proses global kemampuan budaya.
Persilangan kebudayaan sudah menjadi kebutuhan didalam kehidupan manusia
yang semakin terbuka, hal ini dikarenakan proses ini tidak bisa dicegah jika ada
negara yang berkeinginan menjadi bagian dari warga dunia. Karena itulah, dilihat
dari perspektif antropologi dan budaya, kita semua harus peduli dan waspada
terhadap dampak negative.

Sosiologi merupakan kajian ilmiah mengenai kejadian yang muncul dari interaksi
di berbagai kelompok manusia, studi mengenai manusia dengan lingkungannya
dalam berinteraksi satu sama lain (Frank H. Hankins). Dengan begitu, sosiologi
ialah ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok didalam masyarakat, berbagai
norma kelompok yang dijadikan sebagai pedoman tingkah laku anggota kelompok,
peran dan kedudukan seseorang dalam kelolmpok, berbagai Lembaga dalam
masyarakat, organisasi social pada masyarakat, serta interelasi individu. Ada
beberapa konsep sosiologi, yakni masyarakat, transformasi social, mobilitas social,
lembaga atau pranata, pernana social dan lain sebagainya. Yang menjadi objek
utama ialah hubungan antar manusia dalam lingkungan social, dimana interaksi
social terjadi semakin luas dan semakin lama serta berkembang. Mulai dari
keluarga, kawan bermain, tetangga, satu kampung, satu kota, regional provinsi,
hingga ketingkat global antar bangsa. Motif interaksi social sangat banyak
macamnya, yang memiliki landasan tertentu. Seperti hubungan antara produsen
dengan konsumen yang dilandasi oleh motif perekonomian. Akibat terjadinya
interaksi social yang semakin intensif hingga ketingkat global, memperlihatkan
perubahan social dimasyarakat hingga ke proses modernisasi.

Pendidikan tidak bisa lepas dari hubungan social. keadaan kondusif sangat
bergantung dari ketentraman, kepemimpinan, jaminan peraturan serta pemerintahan
khususnya dibidang politik yang stabil, dengan begitulah tumbuh kesadaran dalam
diri dan ketenangan hati.

Sudut pandang social budaya terhadap perspektif global bisa dikaji melalui konsep,
antropologi-sosiologi, yakni transformasi social budayaPerdangangan dunia serta
kemajuan yangterjadi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan
timbulnya kontak antar umat manusia di dunia. Kontak antar umat manusia di dunia
menciptakan pertukaran informasi yang bisa menimbulkan tranformasi social
budaya.

Transformasi budaya cenderung tertuju pada keseragaman budaya atau homoginitas


kultural yang melahirkan gaya hidup global. Hal ini bisa terlihat dari jenis makanan,
music, mode, dan lain sebagainya. Pada bidang makanan, terjadi pertukaran
makanan. Masyarakat Amerika mengeksplor makanan ke laut Jepang, dan
sebaliknya masyarkat Jepang mengekspor makanan khas mereka ke Amerika.
Hampir semua orang di dunia mengetahui jenis minuman seperti Pepsi, Cocacola
serta makanan seperti Mc Donald, California Fried Chicken, Texas, Kentucy, dan
lain sebagainya.

Dalam bidang music, kultur music dari Amerika Serikat seperti jazz sampai dise
sudah terkenal diseluruh dunia. Music rock yang berasal dari Inggris dan Amerika
merupakan dasar dari kultur kaum muda internasional. Dari gambaran tersebut
terlihat apa yang sedang terjadi pada gaya hidup yang bersifat global. Bisa diambil
kesimpulan bahwa transformasi budaya yang sedang terjadi pada saat ini adalah
lahirnya kesegaraman budaya atau kultur komogenitas yang cenderung bersifat
global.

Perspektif global dalam masyarakat social, manusia tidak bisa dilihat sebagai
bagian dari masyarakat kecil dalam skala lokal, tetapi manusia adalah anggota gota
dari bagian masyaralat dunia. Yang terjadi pada era globalisasi sekarang ini
merupakan tanda sudah terbentuknya dunia atau masyarakat global.

F. Perspektif Global dari Sudut IPTEK

Perkembangan dalam bidang teknologi memberikan pengaruh yang cukup besar


pada perubahan masyarakat dunia. Menurut Alfin Tofler (1980) terdapat tiga
gelombang perubahan yang meliputi gelombang atau yang biasa dikenal dengan
Revolusi Pertanian yang terjadi sekitar tahun 8000 SM. Tanda dari revolusi ini
adalah ditemukannya berbagai alat pertanian modern. Gelombang selanjutnya ialah
gelombang II atau yang biasa dikenal dengan Revolusi Industri. Tanda dari revolusi
ini adalah ditemukannya kereta api, kapal api, mesin uap, dan lain sebagainya.
Dengan adanya penemuan teknologi baru tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan yang besar-besaran, yang awalnya memakai tangan manusia tergantikan
dengan mesin, revolusi ini memungkinkan barang diproduksi secara besar- besaran
yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemudian ada pula
gelombang selanjutnya, yakni gelombang III yang biasa dikenal dengan Revolusi
Sibernetika, dimulainya revolusi ini sekitar tahun 1955-1965, revolusi ini ditandai
dengan munculnya computer, ilmu informatika, dan bioteknologi. Revolusi ini
menghantarkan manusia menuju abad informasi, dari bisnis manufaktuar kebisnis
berfikir yang akan mungkin melancarkan dan memercepat arus komunikasi.

Revolusi sibernetika yang dasarnya dari perkembangan transportasi, informasi dan


computer, telekomunikasi dan juga teknologi sudah memberikan perubahan yang
sangat besar kepada masyarakat dunia. Melalui revolusi sibernetika ini masyarakat
dunia sudah meletakkan pondasi untuk system jalan raya informasi tunggal seluruh
dunia. Kita bergerak kearah kemampuan agar bisa mengkomukasikan apapun,
kepada siapapun, teks, data, suara atau citra (image) dengan kecepatan Cahaya.
Contohnya seperti, segala peristiwa yang terjadi dibelahan bumi lain, pada jarak
yang jauh, dan pada waktu yang bersamaan, peristiwa tersebut bisa ditangkap oleh
masyarakat dunia. Contoh lainnya juga seperti, dalam waktu yang sangat cepat,
jarak antar satu wilayah ke wilayah lain bisa menjadi sangat dekat karena adanya
dukungan dari alat transportasi yang canggih. Bahkan melalui kecepatan cahaya
kita bisa berkomunikasi dengan seseorang yang mungkin jaraknya jauh beribu-ribu
kilometer.

Dari beberapa contoh peristiwa tersebut secara praktis sudah menghilangkan jarak
fisik yang memisahkan satu tempat dari tempat lainnya dipermukaan bumi, dengan
begitu dunia ini menjadi satu. Sehingga dampak dari kemajaun iptek yang sudah
melahirkan revolusi sibernetika sudah menghilangkan berbagai batas wilayah yang
memisahkan satu tempat dengan tempat lain, dengan begitu dunia menjadi satu
(global).
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mempelajari perspektif global dari sudut pandang geografi, sejarah, ekonomi,


politik, sosiologi, antropologi, dan pengaruh kemajuan IPTEK dalam transportasi,
komunikasi, serta perkembangan internasional. Perspektif global dari berbagai
sudut, sangat penting selaku warga masyarakat.

Perspektif keruangan yang bertahap dari perspektif lokal, regional sampai global.
Berfungsi untuk mengkaji perubahan dalam ruang yang disebut region, pergeseran
fungsi lahan beserta dampaknya terhadap perubahan tata air, tatanan kehidupan
tumbuhan dan hewan serta perubahan cuaca. Perspektif sejarah mengacu pada
konsep waktu terutama waktu yang telah lampau. Membawa citra pengalaman masa
lampau untuk dikaji hari ini, memprediksi kejadian yang akan datang. Banyak
bangunan bersejarah tidak hanya bermakna sejarah, tapi juga bernilai global yang
mempersatukan umat. Sejarah dapat dijadikan pelajaran dan alat penyadar umat
manusia. Visi ini terkait waktu hari ini dan esok.

Terkait pertumbuhan penduduk, kemajuan IPTEK dan kebutuhan manusia yang


tidsk pernah ada batasanya. Keterbatasan sumber daya menyebabkan masalah ini
menjadi masalah global. Ilmu politik mempelajari negara, tujuan dan lembaga yang
melaksanakan tujuan tersebut, hubungan negara dengan dengan warga negara, serta
negara dengan negara. Dalam sorotan perspektif global, aspek bhubungan dengan
negara lain merupakan hal pokok. Dalam ilmu sosiologi, sorotan utamanya adalah
hubungan antarmanusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia
sendiri atau lingkungan sosial. Hubungan sosial ini semakin lama semakin luasdan
semakin berkembang. Berbagai motif melandasi hubungan ini, didukung oleh
semakin berkembangnya teknologi informasi. Dampaknya berbagai kebudayaan,
kesenian, olahraga, kuliner, tidak lagi berkembang dinegara asalnya. Dampak
hubungan global ini dapat maupun +. Visi antropologi mengarah kepada
keberadaan dan perkembangan kemajuan disekitar kita (bangunan, jalan, alat
transportasi, komunikasi) yang merupakan hasil kebudayaan. Sudut pandang
antropologi berarti mengamati, menghayati memprediksi perkembangan
kebudayaan secara menyeluruh. IPTEK merupakan produk budaya manusia,
dengan kesadaran yang tinggi, manusia dituntut kemampuan untuk mengendalikan
IPTEK yang bermata dua demi kesejahteraan umat manusiadengan kelestarian
lingkungan hidup. sarana yang sangat bermakna dalam mendukung proses
ketergantungan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan pada tatanan global
hari ini dan dimasa yang akan datang.

B. Saran

Dengan tersusunya makalah mengenai perspektif global dari aspek ilmu-ilmu


sosial, semoga kita lebih dapat memehami isi dari makalah. Demikianlah makalah
ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Arfani, Riza Noer. 2004. Globalisasi Karakteristik dan Implikasinya. Ekonomi


Politik Digital Journal Al-Manar Edisi 1/2004

Held, D., McGrew, A., Goldblatt, D., & Perraton, J. (2018). Global
Transformations: Politics, Economics and Culture. Cambridge, UK: Polity
Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Online http://kbhi.web.id/ diakses 30 September


2016.

Suhartini. 2009. Perspektif Global (Pdf). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai