Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR GEOGRAFI SD

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Konsep Dasar IPS SD


Dengan Dosen Pengampu : Anni Malihatul Hawa, M.Pd.

Disusun Oleh

Ayu Lestari (130118A004)


Dwi Retno M (130118A009)
Nissa Nurfiani (130118A018)
Sifaul Janah (130118A024)
Fiqih Ramadhan Pratama (130118A031)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Dasar IPS SD
yang membahas tentang materi bahasan “Konsep Dasar Geografi SD”.Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dan bekerjasama dalam penyusunan atau dalampembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah Konsep Dasar IPS SD ini. Semoga makalah
Konsep Dasar IPS SD yang membahas tentang materi bahasan Konsep Dasar
Geografi SD dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Ungaran,08 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
Latar Belakang.......................................................................................... 1
Rumusan Masalah...................................................................................... 1
Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
Pengertian Geografi dan Hakikat Geografi................................................ 2
Konsep Geografi ...................................................................................... 5
Kajian Materi Geografi.............................................................................. 8
Pelajaran Geografi Di SD/MI.................................................................... 10
Pendekatan Materi Geografi..................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16
Kesimpulan ............................................................................................... 16
Saran ......................................................................................................... 17
Daftar Pustaka .......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin hari bumi tempat manusia berdiri akan semakin tua, karena itu
diperlukan kesadaran dari diri kita untuk dapat menjaga bumi ini dengan baik dan
benar. Jika kita tidak mempunyai kesadaran akan hal ini maka bisa dipastikan kalau
bumi ini semakin lama akan semakin buruk. Hal-hal buruk itu akan menimpa diri
kita dan membuat banyak kerugian. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini
adalah mencegah hal-hal buruk itu terjadi. Karenanya diperlukan kerjasama dari
semua pihak. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak
kehancuran bumi ini adalah dengan bagaimana kita harus mengetahui tentang
dasar-dasar bumi, berhubungan dalam hal ini maka kita harus mempelajari tentang
bumi kita, serta ilmu-ilmu yang terdapat didalamnya, yaitu ilmu geografi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Geografi dan Hakikat Geografi ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Konsep Geografi !
3. Sebutkan kajian materi – materi geografi ?
4. Jelaskan pelajaran geografi yang ada di SD/MI !
5. Sebutkan macam – macam pendekatan geografi ?
C. Tujuan
1. Supaya pembaca mengerti apa pengertian dari geografi.
2. Supaya pembaca mampu menyebutkan kajian-kajian materi geografi.
3. Supaya pembaca memahami apa saja pelajaran geografi yang ada di SD/MI.
4. Supaya pembaca mampu menjelaskan konsep geografi.
5. Supaya pembaca mampu menyebutkan macam – macam pendekatan geografi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang
hanya dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi
nama negara, kota, sungai, gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi.
Sebagian orang juga beranggapan bahwa geografi adalah segala aktifitas dan
perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang berpendapat demikian karena
orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta, membaca peta dan
harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan peta.
Dalam rangka mempersiapkan masyarakat yang paham tentang wawasan
ke-Geografi-an, pendidikan nasional memiliki tugas yang semakin berat ketika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menunjukan penurunan
kualitasnya. Penurunan kualitas kehidupan bangsa Indonesia tersebut ditandai oleh
berbagai gejala, antara lain kerusakan lingkungan yang terus berlangsung; krisis
penyediaan sumberdaya untuk kehidupan; krisis sosial yang menurunkan kekuatan
kohesi kehidupan bermasyarakat dalam suatu lingkungan fisis; dan berbagai krisis
sosial, ekonomi, dan budaya yang timbul akibat kesalahan pemanfaatan dan
pengelolaan (wawancara dengan Responden K, 20/3/2015).
Televisi atau media elektronik lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk
tujuan yang sama, yakni menyampaikan pesan-pesan pemahaman geografis
terhadap mayarakat luas. Geografi merupakan kajian yang harus intergrasi,
sehingga masyarakat tidak hanya memahami dampak dari suatu gejala atau
bencana, tetapi memahami penyebab terjadinya gejala atau bencana. Dengan
memahami sebab-akibat, maka perlu adanya upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut (wawancara dengan Responden J, 15/3/2015).

Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni


sebagai berikut ini.
1. Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi,
dan botani sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli
geografi terpengaruh dan tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut.
Kelemahan setelah geografi masuk ke dalam ilmu pengetahuan alam murni, di
mana mampu merumuskan hukum sebab akibat terhadap gejala-gejala dan proses-
proses fisik di muka bumi secara general, tetapi tidak memasukkan unsur manusia.
2. Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.
Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan
masyarakat setempat, sementara iklim sedang merangsang perkembangan
kebudayaan masyarakat yang mendiaminya.
3. Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.
Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme
environmentalis mendefinisikan geografi sebagai studi pengetahuan yang
mempelajari hubungan manusia dengan tempat tinggalnya.
4. Geografi sebagai studi tentang lahan.
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang
mengatakan bahwa lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia
lebih berperan aktif.
5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di
permukaan bumi, yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-
batuan, tumbuh-tumbuhan, rumah, penduduk, atau segala sesuatu yang ada di
permukaan bumi.
6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan
dimasukkan dalam ilmu pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan
ahli geografi, yakni akan membatasi cakrawala geografi pada abstraksi ilmu
pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan menghilangkan atau
mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur poko dalam geografi.
Secara harfiah, geografi berasal dari bahasa YUNANI yaitu :
"Geo" yang berarti bumi
"Graphien" yang berarti gambaran (lukisan/deskripsi)
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahaan dalam
konteks keruangan.Objek studi geografi terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek Material
Merupakan semua gejala yang terjadi di permukaan bumi atau geosfer (
atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer), atau objek ini bisa dibilang
objek yang dipelajari dalam geografi umum.
2. Objek Formal
Merupakan cara pandang terhadap objek material geografi, objek ini di
bahas dalam geografi sosial dan regional, yang terdiri atas :
a. Spatial Pattern (pola persebaran gejala tertentu di muka bumi)
b. Spatial System (keterkaitan antarfenomena di muka bumi)
c. Spatial Processes (perkembangan yang terjadi di muka bumi
Menurut Nursid Sumaatmadja, konsep Geografi adalah pola abstrak yang
berkenaan dengan gejala-gejala konkret tentang geografi. Konsep Geografi
mendasari kajian berbagaifaktor, gejala, dan masalah Geografi. Konsep Geografi
akan senantiasa berhubungan dengan ruang, baik secara fisik maupun sosial atau
hubungan diantara keduannya dan semua gejala yang mengandung makna
Geografi.

B. Konsep Geografi
Konsep geografi digunakan untuk memahami fenomena geosfer. Ada 10
konsep esensial geografi, yaitu :
1) Konsep Lokasi (untuk menjawab pertanyaan where atau dimana)
Konsep ini digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan objek
kajiannya yang di bedakan menjadi 2, yaitu :
a. Lokasi Absolut (Tetap)
Lokasi suatu wilayah berdasarkan pada garis lintang dan garis bujur.Contoh
: kab. Klaten secara geografis terletak pada 110030’ – 110045’ bujur timur dan 7030’
– 7045’ lintang selatan.
b. Lokasi Relatif (Berubah ubah)
Lokasi suatu wilayah di permukaan bumi yang sifatnya dapat berubah –ubah karena
dipengaruhi daerah sekitarnya.Contoh : Selat Bali terletak di antara Pulau Bali dan
Pulau Jawa.

2) Konsep Jarak (Jarak Tempuh)


Konsep yang mengemukakan jarak antarruang atau antara suatu wilayah dengan
wilayah lain. Konsep jarak juga terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Jarak Absolut
Jarak antara wilayah yang diukur menggunakan satuan panjang.Contoh :
jarak antara Kota A ke Kota B sekitar 182 Km.
b. Jarak Relatif
Jarak antarwilayah yang mempertimbangkan rute, waktu, dan biaya.
Contoh : Jarak Kab. Klaten – Kota Surakarta dapat ditempuh dalam waktu
45 menit menggunakan kendaraan ribadi roda empat melalui jalur darat.
3) Konsep Keterjangkauan / Accessbility (Hambatan)
Konsep yang mengungkapkan mudah tidaknya suatu wilayah dijangkau dengan
sarana transportasi dan komunikasi. Inti dari konsep ini adalah hambatan pada
medan suatu wilayah. Contoh : desa yang terletak di daerah pegunungan biasanya
sulit untuk dijangkau dari pada desa yang terletak di tepi pantai.
4) Konsep Pola
Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam
ruang di muka bumi.Contoh : pola persebaran pemukiman di daerah pantai
didominasi oleh pola memanjang.
5) Konsep Morfologi (bentuk muka bumi)
Konsep ini berkaitan dengan bentuk muka bumi sebagai hasil dari tenaga endogen
dan eksogen.Contoh : dataran tinggi Dieng banyak dimanfaatkan untuk pertanian
kentang.
6) Konsep Aglomerasi (pemusatan atau pengelompokkan)
Merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu
wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan, disebabkan adanya
persamaan kepentingan, persamaan jenis, dan cenderung saling
menguntungkan.Contoh : pada masyarakat kota, penduduk cenderung tinggal
mengelompok pada tingkat yang sejenis, sehingga timbul daerah pemukiman
kumuh, pemukiman kelas menengah, dan emukiman elite.

7) Konsep Nilai Guna


Berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah ataupun barang. Tiap wilayah
mempunyai potensi yang bisa dikembangkan sehingga nilai kegunaanya optimal.
Contoh: laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayang, dibandingkan bagi petani.
8) Konsep Interaksi dan Interpedensi (Hubungan Timbal Balik)
Merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang selalu
melengkapi dan saling ktergantungan yang dapat menimbulkan gejala,
kenampakan, dan permasalahan baru.Contoh : hasil pertanian sangat dibutuhkan
masyarakat kota, sedangkan masyarakat desa sangat memerlukan produk dan jasa
dari kota.
9) Konsep Diferensiasi Area (Perbedaan Wilayah)
Adanya perbedaan corak atau karakteristik antar wilayah yang satu dengan wilayah
lain di permukaan bumi.Contoh : kecamatan Prambanan dikembangkan menjadi
daerah wisata, sementara kecamatan Bayat dikembangkan menjadi sentra industri.
10) Konsep Keterkaitan Ruang (satu ruang berkaitan dengan ruang lainnya)
Perbedaan potensi wilayah antara yang satu dan yang lain akan mengakibatkan atau
mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang, manusia, ataupun
budaya.Contoh : pabrik keju di dataran rendah membutuhkan bahan baku susu sapi
yang dihasilkan oleh peternak sapi di dataran tinggi.
C. Kajian Materi Geografi
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang di pelajari oleh ilmu-ilmu yang lain
(objek material).Sebagai contoh,antara geografi sosial,dengan sosiologi,sama-sama
mempelajari prilaku manusia pada suatu tempat.
Pendekatan Materi Geografi
Pendekatan geografi ada tiga macam, yakni pendekatan keruangan, pende-
katan ekologikal,dan pendekatan kompleks wilayah.
a. PENDEKATAN KERUANGAN
Agar pemahaman tentang pemahaman geografi sebagai bagian yang pen-
ting dan merupakan lanjutan yang anda perlu ketahui.pendekatan ini meru-pakan
kerangka analiasis yang menekankan eksistensi (keberadaan)ruanagn sebagai
penekanannya.
Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai
pendekatan geografi,klasifikasinya adalah sebagai berikut.
a) Unifrom Region
b) Nodal Region
c) Generic Region
d) Specipic Region
b. PENDEKATAN EKOLOGI
Pendekatan ini lebih menekankan keterikan antara penomena geosfer
tertentu dengan variabel lingkungan yang ada bukan ekstensi keruangan pengertian
alnalisis ekologi hendaknya tidak di artikan secara sempit,sebagai suatu bentuk
hubungan antara mahluk hidup dengan”natural enpironment”saja,tetapi harus pula
dikaitkan dengan (1)”phenomenal enviroment, (2)”bhvoural enviroment”
✓ Lingkungan Fenomena atau Gejala Fisik
Lingkungan ini meliputi (a) iklim yang menguntungkan sehingga mampu
mendukung bagi usaha pertanian dan perternakan.(b) tanah yang subur tercermin
dari berbagai macam jenis tanaman yang tumbuh di kawasan ini. (c)pola pengairan
yang cukup baik dimana di ketemukan sember-sumber mata air yang mampu
mencukupi kebutuhan pendudduk. (d) Flora pegunungan yang terdiri dari
hutan,semak belukar dan tanaman-tanaman budi daya masyarakat. (e)lokasi
bencana alam hanya terbatas pada daerah aliran awam panas dan lahar dingin. (f)
Tipe bencana alam di anggap oleh penduduk tidak selalu terjadi sepanjang
tahun.(g)Pola penyebaran penduduk menggerombol menye-sukai dengan bentuk
lahan dan jalan.
✓ Lingkungan Tingkah Laku
1) a.kepercayaan masyarakat setampat.
2) organisasi sosial penduduk
3) agama yang di anut oleh penduduk setempat
Resepsi dan Aspirasi Penduduk terhadap Bencana Alam Gunung Merapi.
Resepsi ada aspirasi terhadap bencana alam gunung merapi bagi mereka adalah
tidak merugikan dan tidak membahayakan karna di anggap sebagai takdir malah
memmberikan berkah bagi mereka karena agar menyuburkan tanah pertanian
mereka
c. PENDEKATAN KOMPLEKS WILAYAH DAN PRESENTASI PETA
Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi di sebut analiasi
kompleks wilayah.perbedaan dengan wilayah yang lain,oleh karena itu terdapat
permintaan dan penawaran antara wilayah tersebut.pada analisis ini diperhatikan
pula mengenai penyebaran penomena tertentu (alisis keruangan)dan interaksi
antara variabel manusia dengan lingkungannya untuk kemudian di pelajari kaitanya
(analisisi ekologi)
Presentasi peta
Dalam konteks pemahaman tentang wilayah anda dapat mengetahui dan
menyebarkan informasi yang berguna. Peta dasar dapat diturunkan dari peta
topologi,peta dunia,peta navigasi udara,dan peta dunia laindengan berbagai variasi
skala.

D. PELAJARAN GEOGRAFI DI SD/MI

1. Kedudukan geografi dalam ilmu pengetahuan sosial


Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) kedudukan mata pela-jaran
geografi di tingkat SD/MI dan Paket A geografi termasuk bagian dari il-mu
pengetahuan sosial.mata pelajaran IPS merupakan gabungan dari so-
siologi,geografi, ekonomi,dan sejarah.
2. Tujuan pelajaran ampilan sosial.
Ilmu pengetahuan sosial di SD,MI,dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut.
a. Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian,,
kesejarahan, dan kewarganegaraan.
b. Mengembangkan kemampuan berfikir,inkuiri,pemecahan masalah dan
keterampilan sosial
c. Mengembangkan komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.
d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi bekerja sama dalam masyarakat yang
majemuk,baik dalam skala nasional maupun skala internasional.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi
Ruang lingkup pembelajaran IPS Geografi adalah sebagai berikut “Asep
amnusia,ruang dan lingkungan”yang terbagi kedalam subaspek,yakni (a) sistem
Informasi geografi, (b) Interaksi gejala fisik dan sosial, (c)Struktur internal suatu
wilayah,(d) Interaksi keruangan,dan(e) persepsi lingkungan dan kewilayahan.
4. Kompentesi Dasar Geografi Dalam IPS SD/MI/Paket A
Setandar kompetensi mata pelajaran IPS Geografi di SD,MI,dan Paket A adalah
sebagai berikut:
a. Kemampuan memahami perubahan unsur-unsur fisik muka bumi dan
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di bumi.
b. Kemampuan memahami kondisi geografis, permasalahan kepen-dudukan,dan
lingkungan hidup di indonesia dan konteks pemba-ngunan berkelanjutan.
c. Kemampuan memahi kondisi fisik dan sosial negara berkembang serta negara
maju.
Menurut “Geografi Dunia” menurut haggett (1996) di dalam pelajaran Geografi
Dunia siswa akan menjawab 7 kecenderungan masalah geografi di masa mendatang
,yaitu sebagai berikut.
Jumlah penduduk dunia akan terus-menurus bertambah jika rata-rata kebutuhan
energi dan sumber daya alam lain di negara ketiga semakin meningkat dan melabihi
rata-rata kebutuhan energi dan sumber daya alam dampak gabungan dari no 1 dan
2 di atas akan cenderung terjadinya pening-katan tekanan terhadap lingkungan alam
baik secara lokal maupun global adanya terus-menerus pencarian penambangan
sumber daya alam ke wilayah lepas pantai semakin meluas dunia akan bertambah
semakin “mengecil”,dengan semakin berkurangnya waktu untuk perjalanan karna
kemajuaan tarsportasi dan komonikasi maka kesempatan-kesempatan melakukan
perjalanan jauh dapat mudah di lakukan serta di dukung adanya perkembangan
teknologi informasi yang semakin pesat. Revolusi elektronika barusaja di
mulai,tetapi kekuatan dan pengaruhnya semakin bertambah kuat.
E. PENDEKATAN GEOGRAFI
Ilmu geografi merupakan ilmu yang membahas mengenai gejala alam
dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi. Pengertian geografi menurut
para ahli juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan
alam sekitarnya serta interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Secara umum, pembagian ruang lingkup geografibisa dibedakan
menjadi geografi fisik, geografi sosial dan geografi regional. Dalam ilmu
geografi juga ada beberapa langkah dan metode pembelajaran khusus yang
dikenal sebagai pendekatan geografis.
Pengertian pendekatan geografi adalah langkah dan metodologi
khusus untuk melakukan analisa dan memahami bermacam-macam gejala
serta fenomena geosfer, terutama pada interaksi antara makhluk hidup
terhadap lingkungannya.
Macam-macam pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi juga
didasarkan pada prinsip geografi yang meliputi prinsip distribusi, prinsip
interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
Pendekatan Geografi dan Contohnya
Ada tiga pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan (spasial),
pendekatan lingkungan (ekologi) dan pendekatan kompleks wilayah (regional).
Berikut akan dijelaskan pendekatan geografi dan contohnya secara lengkap.
1) Pendekatan Spasial (Keruangan)
Pendekatan keruangan atau spacialanalysisi merupakan salah satu dari
3 pendekatan geografis. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang khas
dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi
dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya.Dalam
pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu
fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial
geografi meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya
masyarakat. Peneliti juga harus memperhatikan distribusi/persebaran,
interelasi dan interaksinya.
Pada akhirnya, diharapkan akan didapatkan manfaat bagi manusia
terkait dengan pendekatan spasial geografis ini baik dalam aspek hidrologi,
pedologi dan klimatologi.
Contoh pendekatan keruangan atau spasial misalnya sebidang tanah
berharga mahal karena tanahnya bersifat subur dan terletak di tempat yang
strategis. Peneliti menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan
nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.
2) Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan ekologi didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi
yang menonjol antara makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan
pendekatan ini adalah untuk mengkaji fenomena geosfer dengan
memperhatikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.Aspek yang
diteliti dalam pendekatan lingkungan antara lain adalah interaksi komponen
fisikal (alamiah) dan nonfisik (sosial). Selain itu, pendekatan geografi ini juga
berfokus pada perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang
terjadi secara mandiri tanpa keterkaitan.
Contoh pendekatan ekologi dapat dilihat pada fenomena banjir di suatu
daerah. Fenomena ini bisa diidentifikasi melalui tahapan-tahapan dalam
pendekatan ekologi yang hasilnya kemudian dapat dianalisa untuk
menemukan solusi masalah.Identifikasi yang dilakukan meliputi identifikasi
kondisi fisik, identifikasi sikap dan perilaku masyarakat serta analisis interaksi.
Pertama dilakukan identifikasi fisik untuk menemukan kondisi fisik lingkungan
yang mendorong terjadinya fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis
tanah, curah hujan dan kondisi bangunan di daerah banjir tersebut.
Kemudian dilakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat
untuk menemukan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di
lokasi tersebut, misalnya alih fungsi lahan pertanian, penggundulan hutan,
kebiasaan membuang sampah dan pola pemukiman yang dibangun di daerah
tersebut.Terakhir dilakukan analisa interaksi ekologi terkait hubungan antara
identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa untuk menemukan alternatif
pemecahan masalah.
3) Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah dilakukan
dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan
memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif.
Secara umum, pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan
spasial dan ekologi.Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal atau
perbedaan karakteristik pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian
mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lain.
Nantinya hasil pendekatan studi wilayah kemudian tertuang menjadi peta dan
dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi.
Contoh pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau
bangunan harus dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun
rumah di daerah rawan banjir atau dekat pantai maka fondasi akan lebih
ditinggikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut.
“The American Association of Geographers (AAG) is a nonprofit scientific and
educational society founded in 1904. For more than 100 years the AAG has
contributed to the advancement of geography. Its members from nearly 100
countries share interests in the theory, methods, and practice of geography, which
they cultivate through the AAG's Annual Meeting, scholarly journals (Annals of the
American Association of Geographers, The Professional Geographer, the AAG
Review of Books and GeoHumanities), and the online AAG Newsletter.”
American Association of Geographers (AAG) adalah masyarakat ilmiah
dan pendidikan nirlaba yang didirikan pada tahun 1904. Selama lebih dari 100
tahun AAG telah berkontribusi pada kemajuan geografi. Anggotanya dari
hampir 100 negara berbagi minat dalam teori, metode, dan praktik geografi,
yang mereka kembangkan melalui Pertemuan Tahunan AAG, jurnal ilmiah
(Annals of American Association of Geographers, The Professional
Geographer, AAG Review of Books and GeoHumanities ), dan Newsletter AAG
online.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
"Geo" yang berarti bumi
"Graphien" yang berarti gambaran (lukisan/deskripsi)
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomenageosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahaan dalam
konteks keruangan.Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi
ada 6, yakni sebagai berikut ini: Geografi sebagai ilmu pengetahuan
biofisik, Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan
alam, Geografi sebagai ilmu ekologi manusia, Geografi sebagai studi tentang
lahan, Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi, Geografi
sebagai teori keruangan bumi.
Objek studi geografi terbagi menjadi 2, yaitu :Objek Material, Objek
Formal. Menurut Nursid Sumaatmadja, konsep Geografi adalah pola abstrak yang
berkenaan dengan gejala-gejala konkret tentang geografi. Konsep Geografi
mendasari kajian berbagaifaktor, gejala, dan masalah Geografi. Konsep Geografi
akan senantiasa berhubungan dengan ruang, baik secara fisik maupun sosial atau
hubungan diantara keduannya dan semua gejala yang mengandung makna
Geografi.
Konsep Geografidigunakan untuk memahami fenomena geosfer. Ada 10
konsep esensial geografi, yaitu :Konsep Lokasi (untuk menjawab pertanyaan where
atau dimana), Konsep Jarak (Jarak Tempuh), Konsep Keterjangkauan /
Accessbility (Hambatan), Konsep Pola, Konsep Morfologi (bentuk muka
bumi), Konsep Aglomerasi (pemusatan atau pengelompokkan), Konsep Nilai
Guna, Konsep Interaksi dan Interpedensi (Hubungan Timbal Balik), Konsep
Diferensiasi Area (Perbedaan Wilayah), Konsep Keterkaitan Ruang (satu ruang
berkaitan dengan ruang lainnya).
B. SARAN
Dengan mempelajari tentang konsep-konsep dasar ilmu geografi, maka
diharapkan kita sebagai manusia yang juga sekaligus merupakan objek material dari
ilmu geografi sudah seharusnya untuk lebih menjaga dan melestarikan lingkungan
kita. Tidak hanya lingkungan biosfer akan tetapi juga lingkungan atmosfer,
hidrosfer, maupun antroposfer. Setidaknya mulai dari hal yang kecil seperti tidak
membuang sampah sembarangan, mengurangi polusi udara, mengurangi
penggunaan alat-alat kosmetika,.
DAFTAR PUSTAKA

Rita.2017.PENGERTIAN DAN KAJIAN GEOGRAFI.Diunduh melalui


rita23sari.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-kajiaan-geografi.html?m=1d.
Pada 08/04/2019 pukul 19:00.
Guru pembelajaran. 2016.RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN IPS DI SD. Diunduh
melalui gurupembelajaran1.blogspot.com/2016/11/ruang-lingkup-pembelajaran-
ips-di-sd.html?m=1. Pada 08/04/2019 pukul 13:00.
IlmuSosial. 2016. Pengertian Hakikat Geografi Konsep. Diakses
dari https://ilmusosialdar.blogspot.com/2016/05/pengertian-hakikat-geografi-
konsep.html Tanggal 10 April 2019 Pukul 17.10
Sugandi, Dede. 2015. Pembelajaran Geografi Sebagai Salah Satu Dasar Pembentukan
Karakter Bangsa. Surabaya: UNIPA
Hartshorne, Richard. 1939. The Nature Of Geography: A Critical Survey Of Current
Thought I The Light Of The Past.

Anda mungkin juga menyukai