MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas konsep dasar ips
Oleh:
Kelas D, kelompok 6
AYU HESTIKA 190210204291
INTAN WULANDARI 190210204290
PUTRI DWI VAULYNA 190210204291
ZIDNIE NIDYA ALDHANA 190210204213
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PRAKATA
Puju syukur alhamdullilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada rekan rekan yang telah
membatu dengan memberikan ide ide dan masukan sehingga makalah ini dapat kami
susun dengan baik.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan para pebaca, kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan
masukan serta kritik dan saran yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sejarah geografi, objek kajian geografi cenderung kabur dan kehilangan
jati diri karena beberapa tokoh lebih tertarik memasukkan ilmu-ilmu lain sebagai
penunjangnya. Pada umumnya mereka dalam memecahkan masalah persoalan
geografi lebih cenderung menggunakan pendekatan topikal, bukan pendekatan yang
bersifat sintesis sebagai ciri geografi.
1.3 Tujuan
Dalam menjalankan suatu kegiatan seseorang memerlukan suatu tujuan yang
ingin dicapai. Apabila suatu kegiatan tidak memiliki tujuan, maka kegiatan tersebut
tidak akan berjalan dan terarah dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini, kami
memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari geografi
2. Untuk mengetahui pendekatan materi geografi dalam konsep dasar
geografi
3. Untuk mengetahui mater geografi di SD
BAB II
PEMBAHASAN
3. Claudius Ptolomaeus
Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan
bumi
4. Ekblaw dan Mulkerne
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi, dan kehidupannnya,
mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang
kita gunakan, rumah yang kita huni, dan tempat rekreasi yang kita nikmati
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain
(objek material). Sebagai contoh, antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama
mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan
geografi fisik mempelajari bentuk lahan, antara geografi ekonomi dengan ekonomi
yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu.
Hal yang membedakan antara satu dengan ilmu yang lain dalam hal
memecahkan masalahnya, yaitu sudut pandang satu ilmu dalam memecahkan
masalah atau dalam memberikan sejumlah alternatif pemecahan masalah (objek
formal). Objek kajian geografi sangat luas (objek material) mencakup aspek fisik
(lingkungan), aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.
Objek material geografi dapat mengenai: Permukiman, desa, kota, tempat pariwisata,
daerah aliran sungai, bentuk lahan, bentang darat, sumber daya, industri,
kependudukan, wilayah atau region, iklim, tanah, air, dan masih banyak lagi. Secara
ringkas objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di
permukaan bumi. Objek formal geografi adalah cara memandang dan cara berpikir
terhadap objek material tersebut dari segi geografi, yaitu segi keruangan, ke
lingkungan dan kompleks wilayah. Oleh sebab itu, geografi sebagai ilmu lebih
dicirikan oleh objek formalnya, metode pendekatan daripada objek materialnya
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain
(objek material). Contoh antara geografi social dengan sosiologi, sama-sama
mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan
geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi
yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu.
Hal yang menyebabkan suatu ilmu yang lain dalam hal memecahkan masalah
yaitu sudut pandang satu ilmu dalam memecahkan masalah atau dalam memberikan
sejumlah alternative pemecahan masalh objek(objek formal).
1. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan atau spacial analysisi merupakan salah satu dari 3
pendekatan geografis. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang khas dalam
geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan
menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya.
Dalam pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu
fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti
juga harus memperhatikan distribusi/persebaran, interelasi dan interaksinya.
Pada akhirnya, diharapkan akan didapatkan manfaat bagi manusia terkait dengan
pendekatan spasial geografis ini baik dalam aspek hidrologi, pedologi dan
klimatologi. Dalam analisis keruangan harus diperhatikan adalah pertama,
penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan kedua, penyediaan ruang yang
akan digunakan untuk pelbagai kegunaan yang dirancang. Dalam analisis keruangan
ini dapat dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari data titik (point data).
Data yang digolongkan ke dalam data titik adalah ketinggian tempat, data sampel
batuan, data sampel tanah, sedangkan data yang digolongkan ke dalam data bidang
adalah data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas padang alang-alang.
Meskipun demikian dari data titik ini diperoleh data bidang. Data dari beberapa
sampel tanah dari hasil pengeboran tanah dapat dipetakan dan ditentukan batas-
batasnya hingga diperoleh data bidang, yaitu data tentang penyebaran jenis tanah
tertentu.
Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
adalah sebagai berikut.
1. Uniform Region . Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan
adanya keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, misalnya beberapa daerah
pertanian yang memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya. Contoh lain wilayah
perikanan tambak di pantai Utara Jawa antar tempat yang satu dengan yang lain memeliki
banyak kesamaan.
2. Nodal Region. Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan
melalui garis melingkar misalnya: Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia memiliki beberapa
pusat kegiatan penduduk maka untuk menghubungkan antarpusat kegiatan tersebut
digunakan jaring-jaring yang ada.
3. Generic Region. Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi
wilayah yang bersangkutan diabaikan, misalnya wilayah iklim tropik, wilayah iklim sedang,
atau contoh lain wilayah vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan patai, dan
wilayah perkebunan teh.
2. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi atau disebut juga pendekatan lingkungan. Studi berkenaan
interaksi antara organisme hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Pendekatan
ekologi yang didasarkan pada prinsip ilmu biologi adalah interelasi yang menonjol
antara makhluk hidup serta lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini yaitu
untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan antara interaksi organisme
dengan lingkungannya.
Selain itu, pendekatan geografi juga berfokus pada suatu perilaku organisme dan
perubahan fenomena lingkungan yang terjadi dengan mandiri tanpa keterkaitan.
Contoh pendekatan ekologi bisa dilihat pada fenomena banjir di suatu tempat atau
wilayah . Fenomena ini mampu diidentifikasi melalui tahapan pada pendekatan
ekologi yang hasilnya kemudian mampu dianalisa untuk menemukan solusi masalah.
Identifikasi dilakukan meliputi identifikasi kondisi fisik, identifikasi sikap dan
perilaku masyarakat dan juga analisis interaksi. Hal pertama dilakukan identifikasi
fisik untuk menemukan kondisi fisik lingkungan yang menjadi pendorong terjadinya
fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis tanah, curah hujan dan juga kondisi
bangunan di daerah banjir .
B. Presentasi Peta
Simbol merupakan media komunikasi grafis yang digunakan dalam peta yang
berarti informasikan yang diberikan dalam peta berupa gambar atau simbol. Dengan
demikian simbol dalam peta memegang peranan yang sangat penting. Bahkan dalam
peta-peta khusus atau tematik, simbol merupakan informasi utama untuk
menunjukkan tema suatu peta. Secara sederhana simbol dapat diartikan suatu gambar
atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Simbol piktorial adalah suatu simbol
yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan unsur yang digambarkan
A. Tujuan Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut.
b. Jika rata-rata kebutuhan energi dan sumber daya alam lain di negara ketiga
semakin meningkat dan melebihi rata-rata kebutuhan energi dan sumber daya alam di
Negara Industri maka kebutuhan sumber daya alam secara global barangkali akan
meningkat menjadi tiga kali lipat pada tahun 2025.
c. Dampak gabungan dari No. 1 dan No. 2 di atas akan cenderung terjadinya
peningkatan tekanan terhadap lingkungan alam baik secara lokal maupun global.
Dick, Walter & Carey Lou. (1985). The Systematic Design of Instruction.
USA: Scott Foresman And Company.
Nurhadi, dkk. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam