Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR IPS

KONSEP DASAR GEOGRAFI

MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas konsep dasar ips

Oleh:
Kelas D, kelompok 6
AYU HESTIKA 190210204291
INTAN WULANDARI 190210204290
PUTRI DWI VAULYNA 190210204291
ZIDNIE NIDYA ALDHANA 190210204213

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
PRAKATA

Puju syukur alhamdullilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada rekan rekan yang telah
membatu dengan memberikan ide ide dan masukan sehingga makalah ini dapat kami
susun dengan baik.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan para pebaca, kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan
masukan serta kritik dan saran yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini.

Jember,14 Oktober 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

2.1 Pengertian Dan Kajian  Geografi......................................................

2.2 Pendekatan Materi Geografi....................................................

2.3 Materi Geografi Di SD................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................

3.1 Kesimpulan.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ilmu sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu, yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-
konsep dan keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
Geografi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang lokasi serta
persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di
atas permukaan bumi.

Dalam sejarah geografi, objek kajian geografi cenderung kabur dan kehilangan
jati diri karena beberapa tokoh lebih tertarik memasukkan ilmu-ilmu lain sebagai
penunjangnya. Pada umumnya mereka dalam memecahkan masalah persoalan
geografi lebih cenderung menggunakan pendekatan topikal, bukan pendekatan yang
bersifat sintesis sebagai ciri geografi.

Geografi lebih dari sekadar kartografi, atau ilmu tentang peta. Geografi tidak


hanya menjawab apa dan di mana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ, dan
tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi
mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari
akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Banyak orang yang tidak mengetahui pentingnya pembelajaran geografi.


Sebenarnya, dengan mendalami pembelajaran geografi atau setidaknya mengetahui
kondisi geografi yang ada di Indonesia, kita dapat mencegah bencana alam yang
terjadi di Indonesia. Jadi, geografi bukanlah ilmu yang dapat dianggap sepele atau
tidak penting, akan tetapi ilmu geografi dapat memecahkan permasalahan geografi
yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Dari makalah yang telah kami susun, dapat disimpulkan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan geograf?
2. Bagaimana pendekatan materi geografi dalam konsep dasar geografi?
3. Apa saja materi geografi yang ada d SD?

1.3 Tujuan
Dalam menjalankan suatu kegiatan seseorang memerlukan suatu tujuan yang
ingin dicapai. Apabila suatu kegiatan tidak memiliki tujuan, maka kegiatan tersebut
tidak akan berjalan dan terarah dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini, kami
memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari geografi
2. Untuk mengetahui pendekatan materi geografi dalam konsep dasar
geografi
3. Untuk mengetahui mater geografi di SD
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Kajian  Geografi


A. Pengertian Geografi
Kata geografi berasal dari  Bahasa Yunani yaitu geo (Bumi),
dan graphein (tulisan, atau menjelaskan). Geografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik, dan
manusia di atas permukaan bumi. Geografi lebih dari sekadar kartografi, studi
tentang peta. Geografi kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi
mempelajari hal yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat
yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu. Selain pengertian menurut
etimologi atau asal katanya, ada pula pengertian geografi menurut para ahli.
Pengertian geografi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Immanuel Kant
Immanuel Kant adalah ilmuwan yang sangat terkenal di dunia. Menurut Immanuel
Kant, geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda- benda, hal- hal atau
gejala- gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi
2. Erastothenes (Abad ke-1) 
Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran
mengenai bentuk muka bumi.

3. Claudius Ptolomaeus 
Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan
bumi
4. Ekblaw dan Mulkerne
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi, dan kehidupannnya,
mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang
kita gunakan, rumah yang kita huni, dan tempat rekreasi yang kita nikmati

5. Paul Vidal de La Blance 


Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu
kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.

B. KAJIAN MATERI GEOGRAFI

Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain
(objek material). Sebagai contoh, antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama
mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan
geografi fisik mempelajari bentuk lahan, antara geografi ekonomi dengan ekonomi
yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu.

Hal yang membedakan antara satu dengan ilmu yang lain dalam hal
memecahkan masalahnya, yaitu sudut pandang satu ilmu dalam memecahkan
masalah atau dalam memberikan sejumlah alternatif pemecahan masalah (objek
formal). Objek kajian geografi sangat luas (objek material) mencakup aspek fisik
(lingkungan), aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.
Objek material geografi dapat mengenai: Permukiman, desa, kota, tempat pariwisata,
daerah aliran sungai, bentuk lahan, bentang darat, sumber daya, industri,
kependudukan, wilayah atau region, iklim, tanah, air, dan masih banyak lagi. Secara
ringkas objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di
permukaan bumi. Objek formal geografi adalah cara memandang dan cara berpikir
terhadap objek material tersebut dari segi geografi, yaitu segi keruangan, ke
lingkungan dan kompleks wilayah. Oleh sebab itu, geografi sebagai ilmu lebih
dicirikan oleh objek formalnya, metode pendekatan daripada objek materialnya

2.2. Pendekatan Materi Geografi

Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain
(objek material). Contoh antara geografi social dengan sosiologi, sama-sama
mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan
geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi
yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu.

Hal yang menyebabkan suatu ilmu yang lain dalam hal memecahkan masalah
yaitu sudut pandang satu ilmu dalam memecahkan masalah atau dalam memberikan
sejumlah alternative pemecahan masalh objek(objek formal).

Objek kajian feografi sangat luas(objek material) mencakup aspek


fisik(lingkungan) aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.
Objek material geografi dapat mengenai pemukiman desa, kota, industry, tempat
pariwisata, wilayah atauregion, iklim, tanah, air dan masih banyak lagi.

Secara ringkas objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat


dan terjadi di pemukiman bumi. Objek formal geografi adalah acra memandang dan
cara berfikir terhadap objek material tersebut dari segi geografi, yaitu segi keruangan,
ekologi, dan kompleks wilayah dan presentasi peta.

1. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan atau spacial analysisi merupakan salah satu dari 3
pendekatan geografis. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang khas dalam
geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan
menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya.
Dalam pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu
fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti
juga harus memperhatikan distribusi/persebaran, interelasi dan interaksinya.

Pada akhirnya, diharapkan akan didapatkan manfaat bagi manusia terkait dengan
pendekatan spasial geografis ini baik dalam aspek hidrologi, pedologi dan
klimatologi. Dalam analisis keruangan harus diperhatikan adalah pertama,
penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan kedua, penyediaan ruang yang
akan digunakan untuk pelbagai kegunaan yang dirancang. Dalam analisis keruangan
ini dapat dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari data titik (point data).

Data yang digolongkan ke dalam data titik adalah ketinggian tempat, data sampel
batuan, data sampel tanah, sedangkan data yang digolongkan ke dalam data bidang
adalah data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas padang alang-alang.
Meskipun demikian dari data titik ini diperoleh data bidang. Data dari beberapa
sampel tanah dari hasil pengeboran tanah dapat dipetakan dan ditentukan batas-
batasnya hingga diperoleh data bidang, yaitu data tentang penyebaran jenis tanah
tertentu.

Para ahli geografi menjelaskan bahwa tempat merupakan suatu ruang di


permukaan bumi yang mempunyai karakteristik secara fisik dan manusia yang
menempatinya. Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang khusus di
mana dapat dibedakan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, oleh karena
itu konsep tempat dinamakan wilayah (region). Dalam geografi ada dua pengertian
wilayah, yaitu wilayah formal (formal region) dan wilayah fungsional (fungtional
region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: pertama
pengertian Internasional, yakni wilayah dapat meliputi beberapa negara yang
mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, sebagai contoh wilayah Asia
Tenggara, Eropa Barat, dan Amerika Laiti, dan wilayah lainnya di dunia yang
menjadi satu kesatuan wilayah kedua pengertian nasional yakni wilayah merupakan
bagian dari negara, tetapi bagian tersebut mempunyai kesatuan alam dan kesatuan
manusia, sebagai contoh wilayah Timur Sumatra, wilayah Utara Jawa, dan
sebagainya. Sedangkan wilayah fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di
mana terdapat beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya
bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.
Kadang-kadang wilayah tersebut sering disebut wilayah organik, sebagai contoh
penduduk yang hidup di puncak gunung sumber kehidupannya adalah dari hasil
hutan, penduduk yang hidup di lereng gunung sumber kehidupan penduduknya dari
hasil pertanian, sedangkan penduduk yang hidup di daerah dataran rendah sumber
kehidupan penduduknya dari bermacam-macam aktivitas, seperti kegiatan industri,
perdagangan, jasa dan lain sebaginya.

Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
adalah sebagai berikut.

1. Uniform Region . Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan

adanya keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, misalnya beberapa daerah
pertanian yang memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya. Contoh lain wilayah
perikanan tambak di pantai Utara Jawa antar tempat yang satu dengan yang lain memeliki
banyak kesamaan.

2. Nodal Region. Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan
melalui garis melingkar misalnya: Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia memiliki beberapa
pusat kegiatan penduduk maka untuk menghubungkan antarpusat kegiatan tersebut
digunakan jaring-jaring yang ada.
3. Generic Region. Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi
wilayah yang bersangkutan diabaikan, misalnya wilayah iklim tropik, wilayah iklim sedang,
atau contoh lain wilayah vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan patai, dan
wilayah perkebunan teh.

4. Specific Region. Wilayah berdasarkan kekhususan sehingga merupakan daerah


tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri misalnya wilayah waktu, waktu
Indonesia barat, waktu Indonesia Tengah, dan wilayah waktu Indonesia Timur,
contoh lain wilayah fisiografi Jawa menurut Van Bemmelen dibagi menjadi 3 zone
Utara, zone Tengah, dan zone Selatan.

2. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi atau disebut juga pendekatan lingkungan. Studi berkenaan
interaksi antara organisme hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Pendekatan
ekologi yang didasarkan pada prinsip ilmu biologi adalah interelasi yang menonjol
antara makhluk hidup serta lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini yaitu
untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan antara interaksi organisme
dengan lingkungannya.

Aspek yang diteliti di dalam pendekatan lingkungan antara lain yaitu :

1. Interaksi komponen fisikal (alamiah)


2. Nonfisik (sosial).

Selain itu, pendekatan geografi juga berfokus pada suatu perilaku organisme dan
perubahan fenomena lingkungan yang terjadi dengan mandiri tanpa keterkaitan.

Contoh pendekatan ekologi bisa dilihat pada fenomena banjir di suatu tempat atau
wilayah . Fenomena ini mampu diidentifikasi melalui tahapan pada pendekatan
ekologi yang hasilnya kemudian mampu dianalisa untuk menemukan solusi masalah.
Identifikasi dilakukan meliputi identifikasi kondisi fisik, identifikasi sikap dan
perilaku masyarakat dan juga analisis interaksi. Hal pertama dilakukan identifikasi
fisik untuk menemukan kondisi fisik lingkungan yang menjadi pendorong terjadinya
fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis tanah, curah hujan dan juga kondisi
bangunan di daerah banjir .

Lalu kemudian dilakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat guna


menemukan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi banjir itu
sendiri, Misalnya alih fungsi suatu lahan pertanian, penggundulan hutan, kebiasaan
membuang sampah dan juga pola pemukiman yang dibangun pada daerah tersebut.

Terakhir dilakukan sebuah analisa interaksi ekologi terkait antara hubungan


identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa guna menemukan alternatif pemecahan
masalah.

3. PENDEKATAN KOMPLEKS WILAYAH DAN PRESENTASI PETA

A. PENDEKATAN KOMPLEKS WILAYAH


Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis
kompleks wilayah. Pada analisis ini wilayah-wilayah akan dihampiri dengan
pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah
akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah
yang lain, oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut.
Pada analisis ini diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (analisis
keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dengan lingkungannya untuk
kemudian dipelajari kaitannya (analisis ekologi). Dalam hubungannya dengan analisis
kompleks wilayah ini ramalan wilayah (regional forescasting) dan perencanaan
wilayah (regional planning) merupakan aspek-aspek dalam analisis tersebut.
Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah dapat dilakukan
dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan
aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif. Secara umum,
pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan spasial dan ekologi.

Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik


pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian mendorong adanya interaksi antara
suatu wilayah dengan wilayah lain. Nantinya hasil pendekatan studi wilayah
kemudian tertuang menjadi peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi.

Contoh pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau bangunan


harus dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah
rawan banjir atau dekat pantai maka fondasi akan lebih ditinggikan untuk
mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut.

B. Presentasi Peta

Dalam konteks pemahaman tentang wilayah Anda dapat mengetahui dan


menyebarkan informasi yang berguna, manusia telah mengembangkan beberapa
metode dan keterampilan tertentu untuk dapat melakukannya. Beberapa metode
komunikasi adalah bahasa tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulasi, dan
penggunaan angka-angka (numeracy. Sedangkan yang digunakan untuk komunikasi
yang menggunakan cara grafis disebut grahycacy. Grahpycacy terdiri dari berbagai
teknik mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram. Semua
cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang membedakan dengan
metoda lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan
menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Hubungan keruangan dapat saja disajikan
dalam bentuk kata-kata atau angka-angka, tetapi hal itu kurang efisien, seperti pernah
disebutkan oleh suatu ungkapan: “suatu gambar dapat berarti seribu kata-kata” (a
picture is worth a thousand word ). Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi
untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis,
dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuatnya dan membacanya.
Peta merupakan teknik komunikasi yang tergolong dalam cara grafis, dan untuk
efisiensinya harus mempelajari dengan baik atribut-atribut/elemenelemendasarnya,
seperti juga pada cara-cara komunikasi yang lain.

Peta dasar merupakan kerangka yang diperlukan dalam penyusunan dan


penempatan unsur-unsur, atau objek yang dipetakan. Peta dasar ini memuat berbagai
macam unsur geografi, seperti: grid dan graticul, pola aliran relief, komunikasi;
seperti: jalan, jalan kereta api, unit administrasi, nama-nama geografi.

Simbol merupakan media komunikasi grafis yang digunakan dalam peta yang
berarti informasikan yang diberikan dalam peta berupa gambar atau simbol. Dengan
demikian simbol dalam peta memegang peranan yang sangat penting. Bahkan dalam
peta-peta khusus atau tematik, simbol merupakan informasi utama untuk
menunjukkan tema suatu peta. Secara sederhana simbol dapat diartikan suatu gambar
atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Simbol piktorial adalah suatu simbol
yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan unsur yang digambarkan

Gambar Simbol-simbol Piktorial, Abstrak dan Huruf


Gambar .Hubungan Bentuk dan Ujud Suatu Simbol
2.3. Materi Geografi Di SD

Berdasarkan kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) kedudukan mata


pelajaran geografi di tingkat SD/MI dan Paket A Geografi termasuk bagian dari Ilmu
Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran IPS merupakan gabungan dari Sosiologi,
Geografi, Ekonomi, dan Sejarah. Terintegrasi atau tergabung dalam IPS, mata
pelajaran Geografi. Dalam kurikulum ini dikatakan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai
mata pelajaran berfungsi menjadi wahana dan alat bagi siswa untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan, antara lain Siapa dirinya di tengah dan dihadapkan orang lain
serta masyarakat?

A. Tujuan Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut.

a. Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian,


kesejarahan dan kewarganegaraan.

b. Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah dan


keterampilan sosial.

c. Membangun komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.

d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat


yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Tujuan pembelajaran IPS geografi adalah “Mengembangkan

pengetahuan dasar ke geografian” di samping ketiga tujuan di atas.


Dalam kaitan pengembangan pengetahuan dasar geografi setidaktidaknya ada 3
esensi kompetensi dasar pengajaran geografi, yakni :

a. Kemampuan membuat peta dan membaca peta.

b. Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat fisik


maupun kemanusiaan yang signifikan untuk mendapatkan keseimbangan terhadap
konsep kerumahtanggaan dan latar belakang negara kelahirannya, dan
keanekaragaman lingkungan alam utama dan aktivitas manusia di dunia.

c. Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya

B. MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SD/MI

Pengertian Geografi berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)


pengertian Geografi dijelaskan “Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat
pada berbagai skala di bumi”. Penekanan bahan kajiannya adalah gejala-gejala alam
dan kehidupan yang membentuk lingkungan dunia dan tempat-tempat. Gejala alam
dan kehidupan itu dapat dipandang sebagai hasil dan proses alam yang terjadi di bumi
atau sebagai kegiatan yang dapat memberi dampak kepada makhluk hidup yang
tinggal di atas permukaan bumi. Untuk menjelaskan pola-pola gejala geografi yang
terbentuk, dan mempertajam maknanya, disajikan dalam bentuk deskripsi, peta, dan
tampilan geografis lainnya.

Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap


organisasi spasial masyarakat, tempat-tempat, dan lingkungan pada muka bumi.
Siswa didorong untuk memahami proses-proses fisik yang membentuk pola-pola
muka bumi, karakteristik dan persebaran spesial ekologi di muka bumi sehingga
diharapkan siswa dapat memahami bahwa manusia menciptakan wilayah (region)
untuk menyederhanakan kompleksitas muka bumi. Selain itu, siswa dimotivasi secara
aktif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi
manusia tentang tempat-tempat dan wilayah. Dengan demikian, siswa diharapkan
bangga akan warisan budaya dengan memiliki kepedulian kepada keadilan sosial,
proses proses demokrasi dan kelestarian ekologis, yang gilirannya dapat mendorong
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan di lingkungannya pada masa kini dan
masa depan. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa. Menurut
“Geografi Dunia”. Menurut Haggett (1996) di dalam pelajaran .

Geografi Dunia siswa akan mampu menjawab 7 kecenderungan masalah


geografi di masa mendatang, yaitu sebagai berikut.

a. Jumlah penduduk dunia akan terus-menerus bertambah, tetapi jumlah penduduk


terbesar tersusun dari penduduk yang berumur tua. Pertambahan penduduk ini terjadi
terutama di Negara-negara Ketiga, dimana terjadi pertambahan penduduk di
perkotaan terus meningkat secara eksplosif.

b. Jika rata-rata kebutuhan energi dan sumber daya alam lain di negara ketiga
semakin meningkat dan melebihi rata-rata kebutuhan energi dan sumber daya alam di
Negara Industri maka kebutuhan sumber daya alam secara global barangkali akan
meningkat menjadi tiga kali lipat pada tahun 2025.

c. Dampak gabungan dari No. 1 dan No. 2 di atas akan cenderung terjadinya
peningkatan tekanan terhadap lingkungan alam baik secara lokal maupun global.

d. Adanya usaha terus-menerus pencarian penambangan sumber daya alam ke


wilayah lepas pantai semakin meluas, dengan demikian akan tercipta tipe masalah-
masalah gangguan internasional baru.

e. Dunia akan bertambah semakin “mengecil”, dengan semakin berkurangnya waktu


untuk perjalanan karena kemajuan transportasi dan komunikasi maka kesempatan-
kesempatan melakukan perjalanan jauh dapat mudah dilakukan serta didukung
adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.
f. Revolusi elektronika baru saja dimulai, tetapi kekuatan dan pengaruhnya semakin
bertambah kuat melalui penguasaan pengaksesan jaringan dan struktur hierarki
jaringan lama akan diganti dengan struktur lingkaran baru.

g. Melemahnya struktur hierarki lama barangkali menimbulkan implikasi


melemahnya kekuatan geopolitik. Revolusi elektronika dan globalisasi ekonomi
mampu melemahkan kekuatan negara bangsa adijaya. Bekas negara adidaya Uni
Soviet telah tumbang dan akhirnya menghilang dalam sejarah politik dan Amerika
Serikat menjadi semakin melemah kedudukannya apabila dibandingkan dengan
kekuasaan perusahaan multinasional “Microsoft” yang menguasai jaringan
komunikasi global.
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari makalah diatas kami menyimpulkan bahwa Geografi adalah ilmu yang


mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena
fisik, dan manusia di atas permukaan bumi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah di atas masih banyak sekali kekurangan, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun mengenai pembahasan
di atas agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Rangga, Bhian. 2013. Pembelajaran Geografi di Sekolah Dasar (SD).
https://bhianrangga.wordpress.com/2013/12/08/pembelajaran-geografi-di-sekolah-dasar-
sd/. [Diakses pada 14 oktober 2019].

Fathoni, Artur.2014.Pendekatan Geografi(keruangan,ekologi,kompleks wilayah.


https://www.zonasiswa.com/2014/06/pendekatan-geografi-keruangan-ekologi.html?
m=1. [diakses pada 14 oktober 2019]

Depdiknas. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Mata pelajaran Geografi SMA


dan Madrasah Aliyah.. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Dick, Walter & Carey Lou. (1985). The Systematic Design of Instruction.
USA: Scott Foresman And Company.
Nurhadi, dkk. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam

KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai