Anda di halaman 1dari 13

Masalah Sosial Dengan Metode Problem Solving

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Ips

Dosen pengampu Dra. Yayuk Mardiati, M.A.

Disusun Oleh :
Kelas D
AYU HESTIKA (190210204291)
DZAALIKA AULIA IRAWAN (190210204288)
INTAN WULANDARI (190210204290)
ROSADINDA DWI ADHADANI (190210204065)
SITI MAISAROH (190210204208)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

1
KATA PENGANTAR
 
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
nikmat dan karunianya yang telah di berikan kepada kita semua, sehingga saya sebagai penyusun
makalah dengan judul “ Masalah Sosial Budaya dengan Metode Problem Solving” dapat di
selesikan dengan tepat waktunya.

Tidak lupa saya sebagai penyusun makalah berharap para pembaca dapat memahami apa
yang telah di jelaskan. Makalah ini bisa menjadi tambahan ilmu pengetahuan pembaca dalam hal
Definisi Dan Sejarah Bahsa Pemrograman. Sebagai penyusun saya meminta maaf apabila dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik penulisan maupun materi yang di jelaskan.

Dalam penulisan makalah ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini kususnya kepada Ibu Yayuk selaku dosen
pengampu Pendidikan Ips yang telah memberikan arahan serta petunjuk teknis pengerjaannya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalh ini.

Jember, 26 Mei 2020

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................5
1.3 TUJUAN................................................................................................................................5
Bab II...............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Masalah Sosial.....................................................................................................6
2.2 Contoh Masalah Sosial...........................................................................................................6
2.3 Cara Mengatasi Masalah Sosial.............................................................................................8
2.4 Pengertian Problem Solving.................................................................................................10
2.5 Cara Menerapkan Metode Problem Solving........................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembelajaran umumnya dilakukan oleh guru yang bersifat sentries. Peserta didik hanya
menjadi objek pembelajaran. Model pembelajaran yang demikian itu cendrung berangkat
3
dari asumsi bahwa pembelajaran IPS hanya dimaksudkan sekadar mentransfer ilmu
pengetahuan atau memindahkan konsep dari kepala guru ke kepala siswa. Akibatnya guru
telah merasa membelajarkan namun siswa belum belajar. Konsekuensi logis dari pola yang
demikian pada dasarnya menyalahi kodrat terhadap tujuan dan peran kritis yang diemban
oleh pelajaran IPS. Akibat pembelajaran yang demikian, pelajaran IPS disajikan tidak
menarik malah terkesan membosankan, sehingga kurang merangsang siswa untuk berpikir
kritis dan kurang memiliki kemampuan memecahkan permasalahan.
Padahal, kemampuan berpikir kritis dan mengatasi nasalah merupakan kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa seperti diungkapkan Hamalik (2008:152) bahwa peserta cara
memecahkan masalah dengan mengembangkan berpikir yang terarah untuk menghasilkan
gagasan mengenai berbagai macam pemecahan masalah dalam upaya mencapai tujuan.
Kemampuan memecahkan masalah, di samping sebagai hasil belajar juga merupakan bekal
bagi mereka untuk mengatasi permasalahan kehidupan yang selalu melingkupi
kehidupannya. Berbagai masalah tersebut hendaknya dimaknai secara positif karena dengan
adanya masalah, orang akan mencoba melakukan problem solving untuk mengatasi masalah
yang dihadapinya atau bisa jadi orang mengatasi masalah untuk mencapai
kemajuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukmadinata (2004:241). Yang menyatakan
bahwa kemajuan sesungguhnya dicapai karena keberhasilan seseorang memecahkan masalah
yang dihadapinya. Hampir semua kemajuan, pembaharuan,, temuan, dan inovasi berawal dari
adanya masalah, hambatan, kesulitan, maupun ancaman orang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud dengan masalah sosial?

2. Apa saja contoh masalah sosial?

3. Bagaimana cara mengatasi masalah sosial?


4
4. Apa yang di maksud problem solving?

5. Bagaimana cara menerapkan problem solving?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masalah sosial

2. Mengetahui apa saja masalah sosial

3. Agar memahami cara mengatasi masalah sosial yang terjadi

4. Agar memahami tentang problem solving

5. Untuk mengetahui dan menerapkan problem solving

Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masalah Sosial


Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya
keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan
ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada
hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar unsur-unsur
tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin
terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok. Ada 2 elemen penting terkait dengan definisi
masalah sosial. Elemen yang pertama adalah elemen objektif. Elemen objektif menyangkut

5
keberadaan suatu kondisi sosial. Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup, media dan
pendidikan.
Sementara itu elemen subjektif adalah masalah sosial menyangkut pada keyakinan
bahwa kondisi sosial tentu berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi. Kondisi sosial seperti
itu antara lain adalah kejahatan, penyalahgunaan obat, dan polusi. Dan kondisi ini tidak dianggap
oleh masyarakat tentu sebagai masalah sosial tetapi bagi masyarakat yang lain, kondisi itu
dianggap sebagai kondisi yang mengurangi kualitas hidup manusia.

2.2 Contoh Masalah Sosial


Masalah sosial di Indonesia sangat banyak, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Masalah-masalah sosial yang dapat terjadi di perdesaan maupun perkotaan antara lain sebagai
berikut :

1. Pengangguran

Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan
penghasilan. Pengangguran juga bisa diartikan orang yang tidak bekerja, sedang mencari
kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Jumlah pengangguran di
Indonesia semakin bertambah karena jumlah lulusan sekolah tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan. Pengangguran menjadi penyebab utama timbulnya masalah-masalah
lainnya seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kekurangan gizi, dan
sebagainya.

2. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana masyarakat mengalami kesenjangan antara


pendapatan dengan kebutuhan. Keadaan ini disebabkan oleh keterbatasan manusia untuk
mengembangkan dirinya secara ekonomis sepadan dengan orang-orang di sekitarnya.
Kemiskinan seringkali disebabkan karena kemalasan dan tingkat pendidikan rendah. Tetapi
juga disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak setara dengan lapangan pekerjaan.
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan.

Di Indonesia angka kemiskinan masih tergolong tinggi, walaupun pemerintah telah


berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya

6
seperti sandang, pangan, dan papan. Kemiskinan menyebabkan berbagai masalah sosial yang
lain. Misalnya kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit, dan stres.

3. Kejahatan atau Kriminalitas

Kriminalitas merupakan tindak kejahatan yang dilakukan karena adanya tekanan


ekonomi sehingga seseorang tidak mempedulikan cara apapun demi mendapatkan uang.
Pengangguran dan kemiskinan terjadi secara bersamaan yang mengakibatkan terjadinya
kriminalitas. Kalau tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, para penganggur mengambil
jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani, misalnya
melakukan judi, kejahatan, penipuan, bahkan kadang-kadang menimbulkan ketegangan dan
pertengkaran di wilayah setempat.

4. Pertikaian

ertikaian adalah kurang kompaknya masyarakat dalam mencapai tujuan sehingga


berakibat pada perselisihan antar masyarakat. Latar belakang terjadinya pertikaian adalah
adanya perbedaan kepentingan serta kesenjangan sosial yang terlalu tinggi. Kemiskinan
yang berkelanjutan bisa berakibat buruk pada permasalahan sosial yang lain. Para
penganggur kadang-kadang mudah tersinggung perasaannya dan mudah marah. Jika
banyak pengangguran, mudah timbul permusuhan dan pertikaian. Jika masyarakat sering
bermusuhan, maka kerukunan, kedamaian, dan ketenteraman warga setempat terganggu.
Hal-hal semacam itu menimbulkan permasalahan sosial yang semakin banyak.

5. Gizi Buruk

Masalah gizi buruk di Indonesia sampai saat ini masih belum diatasi. Masalah gizi buruk
berkaitan erat dengan sector pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hal tersebut akan berdampak pada rusaknya SDM Indonesia yang berkualitas.

6. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan tingkah laku yang dilakukan oleh remaja baik sendirian
maupun kelompok yang melanggar hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan
masyarkata (Singgih, 1978). Kenakalan remaja menjadi salah satu masalah sosial yang sering

7
terjadi di Indonesia. Masalah ini berakibat pada rusaknya mental remaja dalam menghadapi
perkembangan perubahan sosial yang tinggi.

2.3 Cara Mengatasi Masalah Sosial


2.3.1 Kemiskinan

Salah satu solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah sosial kemiskinan ini
ialah dengan menrdorong masyarakat untuk berwirausaha (menjadi pelaku usaha) di berbagai
sektor yang potensial di Indonesia, seperti pada sektor periwisata, makanan, dan bentuk lainnya.

2.3.2 Pengangguran

Kaeadaan ini memicul negara dalam jumlah pendudukan yang tidak produktif. Salah
satu cara mengatasi pengangguran dan solusinya di Indonesia ialah dengan memberikan
pelatihan tenaa kerja, memberikan pelatihan bahasa, serta pelatihan ketrampilan yang
membuatnya laku bekerja di sektor unggulan Indonesia.

2.3.3 Kejahatan atau Kriminalitas

Maraknya kejahatan bisa berakibat timbulnya masyarakat paranoid. Untuk


mengantisipasi kejahatan pemerintah harus menyediakan ruang publik bagi masyarakat untuk
kegiatan positif. Langkah pencegahan utama, masyarakat melakukan siskamling secara rutin,
pemerintah pun harus terus menambah pasokan lapangan kerja. Dengan meningkatnya lapangan
kerja akan membuat pengangguran menurun. Pengangguran menurun akan berefek pada
turunnya tingkat kriminalitas. Faktor ekonomi, tetap merupakan alasan utama seseorang berbuat
kejahatan. Pelaku kejahatan biasanya orang yang kalah berkompetisi dalam meraih suatu
pekerjaan. Dengan pasokan lapangan pekerjaan yang bertambah mereka bisa mendapatkan
pekerjaan dan pendapatan. Hal ini akhirnya bertujuan untuk mengurangi tindak kejahatan.

2.3.4 Pertikaian
8
Masalah sosial yang terjadi di Indonesia salah satunya dianataranya adalah pertikaian.
Pengertian pertikaian ini adalah kekuarang kompakan masyarakat dalam mencapai tujuan
sehingga berakibat pada perselihan antar masyarakat. Pertikaian bisa di latar belakangin dengan
adanya perbedaan kepentingan serta kesenjangan sosial yang terlalu tinggi.Cara atau solusi
dalam mengatasi pertikaian bisa dilakukan dengan terus menerus mengejarkan pancasila sebagai
Idiologi bangsa Indonesia yang sah, penanaman kuat terhadap Pancasila ini menjadi solusi atas
banyaknya pertikaian yang terjadi. 

2.3.5 Kenakalan Remaja

Perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat
terhadap remaja yang merupakan faktor penting bagi kebebasan remaja di kehidupam
selanjutnya. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-
pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja dibidang pendidikan dan bidang-bidang
lainnya dapat dilalui secara terarah.

2.3.6 Gizi Buruk

Masalah sosial yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu yang belum dalam di atasi
adalah masalah sosial gizi buruk. Masalah ini berhubungan erat dengan sektor pendapaatan
masyarakat dalam memnuhi kebutuhan hidupnya. Gizi buruk akan berdampak pada rusaknya
SDM manusia Indonesia yang berkulitas, salah satu solusi yang diberikan ialah dengan
meningkatkan pendapatan masyarakat.

2.4 Pengertian Problem Solving


Problem solving dalam Bahasa Indonesia artinya adalah pemecahan masalah. Lebih luas
lagi pengertian Problem Solving yaitu memecahkan suatu masalah yang menghasilkan suatu
solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan
berdasarkan data dan informasi yang akurat melalui suatu proses intelektual dan professional.
Pendapat lain problem solving adalah pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya
sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah
berikutnya sampai dengan penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik. Sedangkan
menurut lawson problem solving adalah suatu hasil masalah yang menghasilkan banyak jawaban
yang dihasilkan dari penelitian yang menghasilkan kesimpulan secara realistik dalam problem
9
solving. Tujuan dari pemecahan masalah adalah menemukan solusi yang terbaik untuk
menyelesaikan masalah.
Adapun prinsip-prinsip Problem Solving adalah:
1. Keberhasilan dalam memecahkan masalah dapat dicapai jika diarahkan ke masalah
yang ia mampu memecahkannya;
2. Dalam memecahkan masalah, pakailah data/ keterangan yang ada;
3. Titik tolak pemecahan masalah ialah mencari kemungkinan-kemungkinan jalan
keluar;
4. Menyadari masalah harus didahulukan dari usaha memecahkan masalah;
5. Proses menciptakan ide-ide baru (innovative) hendaknya dipisahkan dari proses
evaluasi ide; sebab yang akhir ini menghambat yang pertama;
6. Situasi-situasi pilihan, hendaknya dijadikan situasi masalah. Situasi masalah ditandai
dengan adanya hambatan;
7. Situasi masalah kadang perlu diubah menjadi situasi pilihan. Tujuan situasi masalah
adalah menghilangkan hambatan.
8. Pemecahan masalah yang diusulkan oleh pemimpin sering dievaluasi secara kurang
obyektif.
Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi proses dalam problem solving yaitu
motivasi, kepercayaan dan sikap yang salah, kebiasaan dan emosi. Langkah-langkah
problem solving yang dikemukakan oleh Gray yang dipergunakan ada 6
langkah:
1) Mengerti masalahnya;
2) Mengumpulkan keterangan atau data;
3) Menformulasikan atau pemecahan masalah yang mungkin;
4) Mengevaluasi hipotesis.
5) Jika hipotesis tidak dapat berhasil, maka perlu kembali penyelidikan literatur.
Tetapi apabila percobaan berhasil, maka dapat diteruskan ke langkah
berikutnya;
6) Pembuatan eksperimen;
7) Kesimpulan.

10
2.5 Cara Menerapkan Metode Problem Solving
E. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving di SD

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan(10 Fase I Menyampaikan Kegiatan rutin guru: Presensi, dll


menit) tujuan dan mempersiapkan Apersepsi: Memotivasi siswa dengan memberikan
siswa beberapa pertanyaan untuk merangsang pemahaman
belajar siswa terhadap materi yang akan diajarkan.

Pendahuluan (55Fase I Menyajikan Guru menyajikan informasi materi pembelajaran


menit) Informasi yaitu tentang masalah sosial

Fase III  Guru membagi siswa menjadi beberapa


Mengorganisasikan siswa kelompok (tiap kelompok belajar 5 orang).
dalam  Pembagian kelompok berdasarkan urutan
kelompok belajar nomor absent Guru memberikan suatu kasus
tentang permasalahan sosial untuk dipecahkan
bersama dalam suatu diskusi kelompok
 Guru membimbing kelompok belajar yang
terbentuk agar bekerja bersama dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
 Guru membagikan LKS dan menjelaskan cara
 Penyelesaiannya

Fase IV Membimbing  Guru memantau kegiatan/aktifitas, masing-


kelompok masing kelompok dalam menyelesaikan soal-soal
dalam LKS
 Guru membimbing kelompok belajar yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS
Fase V Evaluasi  Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
11
diskusinya dilanjutkan dengan koreksi hasil
diskusi pemecahan masalah yang diberikan oleh
guru.
 Guru mengecek pertanyaan
 Masing-masing siswa menyelesaikan soal-soal
pada Lembar penilaian yang disiapkan guru
Penutup (5Fase VI pemberian  Guru membantu siswa dalam merangkum materi
menit) Penghagaan  Guru memberikan tugas lanjutan(PR).

BAB III

PENUTUP

12
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.kompasiana.com/nur_hayati/5528b0ecf17e6114788b4588/cara-mengatasi-
kenakalan-pada-remaja
2. https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/02/26/mitk78-ini-
cara-mengatasi-maraknya-kejahatan
3. Arifin, N. 2016. Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab II : Macam-macam Masalah Sosial
dalam Masyarakat. http://blog.unnes.ac.id/nurularifin/2016/01/31/materi-sosiologi-sma-
kelas-xi-bab-2-macam-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat/. [Diakses pada 26 Mei
2020].
4. Bitar. 2020. Kenakalan Remaja : Pengertian, Ciri, Contoh, Penyebab Dan Solusinya.
https://www.gurupendidikan.co.id/kenakalan-remaja/. [Diakses pada 26 Mei 2020.]
5. Sosial, D. 2016. Artikel Masalah Sosial Tentang Pengangguran.
https://bulelengkap.go.id/detail/artikel//artikel-masalah-sosial-tentang-pengangguran-83.
[Diakses pada 26 Mei 2020].
6. Sosiologi, D. 2018. 21 Masalah Sosial Di Indonesia Saat Ini dan Solusinya Lengkap.
https://dosensosiologi.com/masalah-sosial-di-indonesia-saat-ini-dan-solusinya-lengkap/.
[Diakses pada 26 Mei 2020].
7. Sosiologi, D. 2020. Contoh Disorganisasi Keluarga yang Ada di Masyarakat.
https://dosensosiologi.com/contoh-disorganisasi-keluarga/. [Diakses pada 26 Mei 2020].
8. Nafiah, D. 2017. Masalah Sosial di Lingkungan Masyarakat.
https://www.scribd.com/document/367295939/Ips-Sd-mi-Kelas-4-Bab-10. [Diakses pada
26 Mei 2020].

13

Anda mungkin juga menyukai