OLEH
NIM : 2103030054
KELAS :B
SEMESTER : 2
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Menganalisis
Masalah Kesenjangan Sosial Menggunakan Teori dari Karl Max . Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang masalah Kesenjangan Sosial yang
dianalisis menggunakan Teori dari Karl Max bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen, selaku Dosen mata kuliah Teori Sosiologi Klasik
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
2. 5 Menganalisis Masalah Kesenjangan Sosial menggunakan Teori dari Karl Marx ........... 12
3. 1 Kesimpulan....................................................................................................................... 15
3. 2 Saran ................................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Di dalam suatu negara atau masyarakat, pasti tidak selalu berjalan dengan mulus.
Pasti ada sesuatu yang tidak diharapkan terjadi oleh masyarakat. Ada situasi-situasi yang
merugikan banyak orang dan tidak diinginkan terjadi. Situasi tersebut sangat berdampak
bagi masyarakat banyak. Itu akan mengganggu keseimbangan kehidupan masyarakat.
Sehingga fungsi-fungsi kehidupan juga akan terganggu. Situasi tersebut adalah masalah
sosial. Sebagai masyarakat di suatu negara, pasti kita pernah merasakan bahwa negara
tidak selalu baik-baik saja. Ada beberapa masalah yang mengganggu dan harus ditangani.
Masalah-masalah tersebut sudah masuk kategori masalah sosial.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai
dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial
yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat
ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,
pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Ada banyak
masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat salah satunya adalah
kesenjangan sosial.
1
ketidakseimbangan masyarakat sehingga terlihat perbedaan yang mencolok. Contoh
fenomena kesenjangan sosial dilihat dari segi ekonomi, antara masyarakat kaya dan
miskin, pejabat dan rakyat biasa. Faktor utama penyebab kesenjangan sosial karena
kurangnya lapangan kerja sampai kemiskinan. Oleh karena itu penulis akan mengkaji
masalah kesenjangan sosial dalam makalah yang berjudul “Menganalisis Masalah
Kesenjangan Sosial Menggunakan Teori dari Karl Max” ini.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan
ini adalah sebagai berikut:
1. 3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di
dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada
ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang
dianggap penting oleh masyarakat.
Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang
sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta.
Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi yang saat ini sangat mudah dilihat
dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat . Selain
hal di atas, kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa,
hukum, dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu.
Selain itu pengertian kesenjangan sosial diatas, ada pula beberapa ahli dan tokoh
memberikan pengertian mengenai apa itu kesenjangan sosial, yaitu sebagai berikut :
1. Robert Chambers
2. Menurut KBBI
Jika menilik di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) maka arti dari
kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan, perbedaan, dan juga jurang
pemisah yang hadir di dalam tatanan masyarakat.
3
3. Wikipedia
4. Soerjono Soekanto
5. Baldwin
6. Jhingan
7. Sjafrizal
4
dioptimalkan secara maksimal. Bagi daerah yang mampu memanfaatkan sumber
daya alam akan menjadi daerah maju, berlaku sebaliknya
Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka kesenjangan sosial dapat disimpulkan terjadinya
ketidakseimbangan yang terjadi dalam masyarakat. Terutama ketidakseimbangan dalam hal
kemapanan atau pendapatan. Terjadinya ketidakseimbangan inilah yang dapat menimbulkan
sebuah perbedaan yang cukup drasti antar lapisan masyarakat.
Kesenjangan sosial di Indonesia tampaknya tidak sekedar bisik-bisik saja. Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2020 yang di update pada September, setidaknya ada 27,55 juta jiwa
penduduk miskin. Dimana tahun 2020 angka kemiskinan mengalami peningkatan.
2. Kebijakan Pemerintah
Ternyata masalah kebijakan pemerintah juga menjadi faktor utama
terjadinya kesenjangan sosial loh. Maka tidak heran jika menjadi Kepala Negara
itu harus berhati-hati. Jika salah melakukan analisis, maka rakyat yang mengalami
dampak terburuknya.
5
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi macet total. Banyak pedagang yang harus
gulung tikar, banyak karyawan yang dirumahkan dan di PHK. Maka secara
otomatis, semakin banyak orang-orang miskin baru.
3. Pengaruh Globalisasi
Kesenjangan sosial yang saat ini paling kita rasakan adalah kesenjangan
sosial akibat pengaruh globalisasi. Teknologi berkembang cepat. Bahkan, metode
jual beli yang dulu dilakukan secara offline (datang langsung ke toko) sekarang
beralih serba online.
Bagi yang gagap dan tidak dapat mengikuti tren, maka akan tergilas dan
tertinggal. Bagi yang mampu mengimbangi globalisasi, mereka akan tetap
bertahan dalam dunia bisnis mereka. Apalagi sekarang ada istilah content creator
youtube, banyak Orang Kaya Baru (OKB) yang mendapatkan penghasilan dari
youtube. Tidak perlu pergi kemana-mana hanya buat konten, bermain-main dan
edit video, maka uang datang sendiri. Jumlahnya pun cukup fantastis bagi yang
memiliki banyak pengikutnya. Maka tidak heran jika orang-orang yang tidak
memiliki keterampilan, kreativitas akan tertinggal, semakin sulit mendapatkan
uang.
4. Demografis
Faktor kesenjangan sosial demografis lebih menekankan pada kualitas
masyarakat yang tinggal disuatu daerah. Sebut saja daerah A yang memiliki
kesadaran akan pendidikan, kesadaran untuk kesehatan, dan kesadaran untuk
membuka lapangan kerja (meski kecil), serta struktur kependudukan yang sudah
memiliki wawasan maju. Maka lebih mudah membuka kesempatan baru.
Sehingga mampu mendapatkan penghasilan lewat kapasitas dan ilmu mereka.
Sementara daerah yang tidak memiliki kesempatan pada pendidikan,
kesehatan, dan lapangan kerja akan mengalami kesulitan secara finansial. Secara
sederhana, demografis yang dinamis mampu menekan terjadinya kesenjangan
sosial, sementara demografis yang cenderung kolot sulit berkembang.
6
5. Kondisi dan Letak Geografis
Faktor kesenjangan sosial yang paling umum dipengaruhi oleh kondisi dan
letak geografis. Contohnya di pulau Jawa. Sebagai pulau terpadat dan didatangi
dari berbagai pulau di Indonesia bahkan berbagai Negara. Maka dari segi
pembangunan dan infrastruktur lebih memadai. Karena memang banyak
stakeholder yang tinggal disitu dan memiliki kepentingan, dana dan tenaga
banyak. Sementara di beberapa pulau lain, dari infrastruktur ala kadarnya. Karena
memang dari segi sumber daya manusia, mobilitas dan kepentingannya pun juga
berbeda. Sehingga ketika disandingkan dan dibandingkan, terjadi kesenjangan.
6. Pendidikan
Pendidikan termasuk faktor penyebab kesenjangan sosial, karena
pendidikan bisa meningkatkan status dan mobilitas sosial. Majunya suatu negara
dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Di
Indonesia, fasilitas pendidikan belum merata dilihat dari segi kualitas dan mutu
pendidikan.
7
2. 3 Dampak-Dampak Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial masuk dalam masalah sosial yang berdampak pada konflik. Tidak
hanya dari segi ekonomi, konflik bisa karena masalah hukum, pelayanan publik, birokrasi,
pendidikan, agama, dan suku. Penyebab Kesenjangan Sosial Kesenjangan sosial ekonomi
adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di masyarakat. Terjadi perbedaan yang mencolok
antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah.
Perbedaan mencolok ada pada kemampuan finansial dan status sosial masyarakat yang
tinggal di lingkungan tertentu. Bentuk ketimpangan sosial ini, membuat masyarakat kelas
bawah sulit mendapatkan akses hasil pembangunan sampai pendidikan. ada dua faktor
internal dan eksternal yang bisa menyebabkan kesenjangan sosial. Faktor internal berasal dari
dalam diri seseorang, contohnya kemiskinan yang mengekang masyarakat. Sedangkan faktor
eksternal berasal dari luar diri seseorang. Contohnya aturan hukum yang mengekang
masyarakat untuk mengembangkan diri. Sehingga menimbulkan ketimpangan sosial dan
memicu kemiskinan. Berikut ini adalah dampak-dampak yang timbul dari kesenjangan
sosial, diantaranya:
1. Pengangguran
Dampak yang paling terlihat dan sering kali kita temukan adalah
pengangguran. Ironisnya, angka pengangguran terbanyak adalah angka
pengangguran terdidik. Ketika angka pengangguran semakin tinggi, akan
mempengaruhi pendapatan negara yang terbilang rendah.
Contoh yang paling kita rasakan saat ini adalah kasus covid-19 yang
mampu meluluhlantakkan perekonomian. Ya, meskipun ada juga beberapa sektor
perekonomian y ang justru tumbuh eksis saat musim corona seperti sekarang ini.
2. Kemiskinan
Semakin banyak orang yang menganggur, maka secara otomatis semakin banyak
orang yang masuk ke golongan orang miskin. Jika ditelisik lebih dalam lagi,
kemiskinan ini sangat mengerikan. Karena orang yang ada di garis kemiskinan
akan rentan terhadap penyakit akibat malnutrisi, sakit dan seharusnya segera
8
diobati di rumah sakit. Akibat tidak ada uang, pasrah menunggu waktu kembali
Tuhan. Sedangkan orang kaya memiliki akses lebih mudah, tidak seperti orang
yang ada di garis bawah kemiskinan.
9
perusahaan pun berbeda-beda. Ada yang fokus menekankan pada nilai akademik,
lulusan dari perguruan tinggi tertentu, da nada juga yang fokus pada pengalaman
dan prestasi yang sudah mereka dapatkan.
Kesenjangan sosial tidak selamanya berdampak negatif pada masyarakat dan pemerintah.
Ada dampak positif yang bisa diambil untuk mengatasi kesenjangan sosial. Dampak positif
kesenjangan sosial:
10
tipografinya kurang memadai. Banyak investor atau perusahaan yang tertarik di
sektor industri. Dimana industry itu banyak ditemukan di perkotaan. Maka tidak
heran jika orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki banyak alternative
pekerjaan yang lebih menjanjikan secara finansial
2. Kualitas SDM
Bentuk kesenjangan sosial yang kedua adalah masalah kualitas SDM. Jika
suatu daerah mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik, maka kualitas
hidup dan perekonomian di daerah tersebut akan berjalan lancar.
Berlaku sebaliknya, jika suatu daerah tidak mampu mengelola sumber daya
manusia dengan baik. Maka daerah tersebut secara perekonomian akan jalan
ditempat, semakin banyak orang miskin, banyak orang sakit dan segala problem
penyerta lainnya.
3. Antar Pulau
Bentuk-bentuk kesenjangan sosial yang terjadi antar pulau juga sudah
disinggung sebelumnya. Kita melihat dari pertumbuhan pembangunan
infrastruktur di pulau jawa, sangat pesat dan banyak Sumber Daya Manusia dan
Sumber Daya Alam yang dimanfaatkan sedemikian rupa. Sementara, banyak
pulau-pulau lain di Indonesia tidak mendapatkan perhatian secara optimal, seperti
halnya di pulau jawa. Maka tidak heran jika banyak masyarakat merantau di pulau
jawa dengan harapan bisa memperbaiki nasib keluarga mereka.
4. Kekayaan/Ekonomi
Bentuk kesenjangan sosial kekayaan atau ekonomi lebih menekankan pada
kesenjangan pendapatan dan jumlah kekayaan dari individu dengan individu yang
lain. Sehingga terkesan memberikan tembok penghalang yang tinggi. Meskipun di
mata Tuhan keduanya sama-sama mahluk ciptaannya. Tetapi di mata manusia,
strata ekonomi tetap menjadi patokan untuk memberikan penghormatan.
Sebenarnya bentuk-bentuk kesenjangan sosial tidak hanya ada empat yang sudah
disebutkan di atas. Tetapi juga masih ada kesenjangan antar wilayah dan
11
subwilayah, kesenjangan penyebaran aset swasta, kesenjangan ekonomi antar
kelompok masyarakat dan masih banyak lainnya
Menurut Kristeva (2011: 68), teori Marxisme digagas oleh Karl Marx dengan tujuan
mengkritik tindakan eksploitatif kelas borjuis terhadap kelas proletariat dalam sebuah
kapitalisme. Marx berpendapat bahwa pemenuhan materi merupakan sebuah basis paling
mendasar dari seluruh struktur kapitalisme. Oleh karena itu, Marxisme merupakan sebuah
filsafat materialisme. Das Kapital merupakan buah pikiran Marx tentang kritikan akan
kapitalis dan system perekonomiaan, dalam buku Das Kapital juga terdapat gagasan
tentang surplus velue yang berujung pada penindasan buruh. Berikut adalah teori-teori dari
Karl Marx yang digunakan untuk menganalisis masalah kesenjangan sosial
Teori Surplus value dan penindasan terhadap buruh juga merupakan teori
yang berkaitan dengan salah satu contoh dari masalah kesenjangan sosial yang
umumnya disebabkan oleh perbedaan status sosial. Masalah kesenjangan sosial
antara pemilik modal sebuah produksi buruh ini adalah masalah yang didasarkan
pada kekuasaan dan kekayaan yang menanggap remeh orang sehingga berakhir
menjadi sebuah penindasan.
Teori surplus value merupakan teori dari pemikiran Marx yang
menyatakan tentang adanya kelebihan nilai produksi seorang buruh berbanding
dengan upah dalam suatu proses produksi. Kelebihan nilai ini menciptakan
keuntungan bagi para pemilik modal akibat kecilnya biaya produksi berbanding
dengan beban pekerjaan. Marx (1867: 145), menjelaskan bahwa setiap buruh
bahwa setiap buruh diberi upah berdasarkan lamanya mereka bekerja per hari.
Upah yang diberikan kepada buruh seharusnya dapat memenuhi kebutuhan buruh
12
tersebut per harinya untuk menebus tenaga mereka pada saat bekerja. Untuk
mencapai keseimbangan dalam proses produksi, buruh harus mendapatkan
keuntungan dengan cara memberi upah lebih dari tenaga yang digunakan dalam
bekerja. Ketika buruh mendapatkan upah yang kurang untuk menebus tenaga
maka buruh tersebut telah dirugikan.
Sisa nilai upah yang seharusnya diberikan pada buruh agar mendapatkan
keuntungan inilah yang disebut nilai lebih atau surplus value. Secara tidak
langsung pemilik produksi yang mempunyai surplus value telah mencuri
keuntungan berupa upah yang harusnya menguntungkan buruh yang
diperkerjakan. Oleh karena itu, tindakan mengambil untung dari surplus value
adalah tindakan exploitasi buruh. Kelas buruh ini tertindas dan tereksploitasi
karena pemilik produksi mendapatkan surplus value dengan cara meningkatkan
beban kerja.
Oleh karena itu, tindakan mengambil untung dari surplus value adalah
tindakan exploitasi buruh. Kelas buruh ini tertindas dan tereksploitasi kerena
pemilik produksi mendapatkan surplus value dengan cara meningkatkan beban
kerja. Hal tersebut termasuk contoh masalah kesenjangan sosial karena pemilik
modal produksi meningkatan beban kerja ini bias berupa pekerjaan yang
bertambah atau pekerjaan yang berat berbanding terbalik dengan jumlah upaya
yang dibayarkan agar mendapatkan keuntungan, hal ini dilakukan agar modal bias
teralihkan untuk hasil produksi (Engels, 1877).
2. Teori Kelas
13
sendiri. Hubungan kelas ini sepenuhnya terjadi pada kontrol kapitalisme (Suseno,
2005: 112)
Sama halnya dengan teori surplus value dan penindasan buruh, teori kelas
yang membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial ini dapat menjadi faktor
penyebab terjadinya masalah kesenjangan sosial. Seperti yang kita ketahui bahwa
pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial berdasarkan ekonomi dan
kekuasaan dapat menyebabkan terjadiny penindasan terhadap kaum miskin atau
kaum kelas bawah.
Marx kemudian menyebut bahwa kontrol atas kehidupan sosial bukanlah
terjadi pada level perorangan, melainkan pada level kelas sosial. Oleh karena itu,
menurutnya dalam kehidupan sosial terdapat kelas yang mempunyai mempunyai
kuasa lebih dan ada pula yang dikuasai. Menurut Marx kelas sosial terbagi atas :
1) Kelas pemilik modal atau tuan tanah/borjuis. Kelas pemilik modal
ini mempunyai kuasa atas alat produksi. Maka dari itu, kelas sosial ini
dapat mengeksploitasi kelas pekerja seperti membuat keuntungan
yamg sebanyak-banyaknya dengan modal yang sedikit (Gingrich,
1999)
2) Kelas buruh atau prolektariat. Kelas buruh ini mengabdikan hidupnya
untuk bekerja pada para pemilik modal. Kelas buruh ini membuat jasa
atau produk dari hasil buah tenaga dan pikirannya. Kelas buruh juga
rentan untuk dieksploitasi oleh para pemilik modal (Gingrich, 1999).
14
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di
dalam kehidupan masyarakat. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah
ketidakadilan distribusi banyak hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Terlebih untuk
hal kesenjangan dalam bidang ekonomi yang saat ini sangat mudah dilihat dari adanya
potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat. Selain hal di atas,
kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa, hukum, dan
kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu.Kesenjangan sosial di Indonesia
tampaknya tidak sekedar bisik-bisik saja.
Pengaruh Globalisasi Kesenjangan sosial yang saat ini paling kita rasakan adalah
kesenjangan sosial akibat pengaruh globalisasi. Selain itu kesenjangan sosial juga
disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti faktor demografis, faktor kondisi dan Letak
Geografis Faktor kesenjangan sosial yang paling umum dipengaruhi oleh kondisi dan letak
geografis, faktor perbedaan status sosial dan faktor-faktor lainnya. Kesenjangan sosial juga
menimbulkan dampak-dampak diantaranya kemiskinan, target pasar tidak jelas,
pengangguran dan masih banyak dampak lainnya.
Masalah kesenjangan sosial ini dapat di analisis menggunakan teori-teori dari Karl
Marx yang mana teori yang cocok adalah teori Teori Surplus value dan penindasan
terhadap buruh juga merupakan teori yang berkaitan dengan salah satu contoh dari masalah
kesenjangan sosial yang umumnya disebabkan oleh perbedaan status sosial. Sedangkan
teori kedua dari Karl Marx yang digunakan untuk menganalisis masalah kesenjangan sosial
adalah teori Kelas. Sama halnya dengan teori surplus value dan penindasan buruh, teori
kelas yang membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial ini dapat menjadi faktor
penyebab terjadinya masalah kesenjangan sosial.
15
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembagian kelas-kelas sosial dalam
masyarkat yang dibuat oleh Kark Marx merupakan pembagian kelas-kelas sosial
berdasarkan tingkat ekonomi dan kekuasaan, yang mana hal ini dapat menimbulkan
kesenjangan sosial karena seringkali terjadi kelas pemilik modal atau kelas atas menindas
kelas bawah.
3. 2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, Dwi Latifatul. 2021. "Pengertian, Penyebab, dan Dampak Kesenjangan Sosial
Ekonomi" https://katadata.co.id/safrezi/berita/61b826a47ec59/pengertian-penyebab-dan-
dampak-kesenjangan-sosial-
ekonomi#:~:text=Kesenjangan%20sosial%20adalah%20suatu%20keadaan,kerja%2C%20ke
miskinan%2C%20sampai%20kesehatan.&text=Kesenjangan%20sosial%20merupakan%20fe
nomena%20yang%20terjadi%20di%20berbagai%20negara%2C%20termasuk%20Indonesia
diakses pada tanggal 4 April 2022 pukul 08.03
17