KOMPLIK SOSIAL
DISUSUN OLEH :
ANI KASSA
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul “KOMPLIK SOSIAL” Penulisan
makalah ini merupakan pemenuhan Tugas .Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan
dan dorongan dari beberapa pihak sehingga makalah in I dapat terselesaikan dengan baik oleh karena itu,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, bail dari segi isi, tatabahasa
dan penulisan. Oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini di waktu yang akan datang semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………… I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… II
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sebuah sistem sosial, masyarakat adalah merupakan sejumlah orang yang hubungan
timbal-balik bersifat konstan. Sistem sosial itu bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, ia
diciptakan oleh manusia, dipertahankan, malah diubahnya pun oleh manusia juga. Sebagai contoh,
dalam kehidupan keluarga orang tua dan anak akan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang
membuat mereka untuk saling mencintai, saling mengasihi sehingga merasa bersatu dan hubungan
keluarga menjadi erat. Apabila terjadi perselisihan maka akan timbul konflik atau pertentangan.
Konflik merupakan bagian dari suatu kehidupan di dunia yang kadang tidak dapat dihindari.
Konflik umumnya bersifat negatif, karena ada kecenderungan antara pihak-pihak yang terlibat
konflik saling bertentangan dan berusaha untuk saling meniadakan atau melenyapkan. Dalam hal
ini yang bertentangan dianggap sebagai lawan atau musuh. Di sinilah letak perbedaan konflik
dengan rivalitas atau persaingan. Meskipun dalam rivalitas terdapat kecenderungan untuk
mengalahkan, namun tidak mengarah pada saling meniadakan saingan atau kompetitor. Saingan
Sebagai makhluk sosial manusia selalu menjalin hubungan (interaksi) antara yang satu
dengan yang lainnya. Jalinan hubungan (interaksi) tersebut meliputi seluruh dimensi kehidupan,
seperti ekonomi, politik, kebudayaan, agama, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Jika
hubungan (interaksi) tersebut dilaksanakan secara serasi, selaras, dan seimbang berdasarkan nilai-
nilai dan norma-norma yang berlaku, maka akan tercipta sebuah keteraturan sosial sehingga
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Konflik Sosial ini adalah sebagai berikut:
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain denganmenghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
ciri-ciri individual dalam interaksisosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap
masyarakat dan tidak satumasyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengankelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan
hilangnyamasyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi
berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkanintegrasi.
sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.Sementara itu, konflik sosial
bisa diartikan menjadi dua hal. Pertama, perspektifatau sudut pandang yang menganggap konflik
selalu ada dan mewarnai segenap aspekinteraksi manusia dan struktur sosial. Kedua, konflik sosial
Soerjono Soekantomenyebutkan konflik sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses
individu ataukelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak
lawan,disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.Para teoritisi konflik banyak berpedoman pada
konflik diantaranya RalfDahren dorf dan Randall Collins. Dahrendorf berpendirian bahwa
masyarakat mempunyaidua wajah yaitu konflik dan consensus, sehingga teori sosiologi harus
dibagi menjadi dua bagian, teori konflik dan teori konsensus. Dahrendorfnjuga mengakui bahwa
masyarakattakkan ada tanpa konsensus dan konflik yang menjadi persyaratan satu sama lain. Tokohlainnya
Collins menjelaskan bahwa konflik adalah proses sentral dalam kehidupan sosialsehingga tidak
memiliki sifat sosial tetapi juga mudah konflik dalam hubungan sosial mereka. Konflik bisa terjadi dalam
hubungan sosial karena penggunaan kekerasan oleh seseorang atau banyak orang dalam lingkungan
a. Perbedaan Individu
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiapmanusia adalah individu yang
unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaanyang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatuhal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor
penyebab konflik sosial, sebabdalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa
terhibur. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu padaakhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu,
dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang ataukelompok memiliki kepentingan yang berbeda-
beda. Kadang-kadang orang dapatmelakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh,misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh
masyarakatmenanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan
merekasehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap
sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-
pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor gunamendapatkan uang dan membuka pekerjaan.
Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutanadalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di
sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga
akanmendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan inidapat pula
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapatterjadi antar kelompok atau
antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antarakelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi
karena perbedaan kepentingan di antarakeduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai,
sedangkan pengusahamenginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.Perubahan adalah sesuatu yang
lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinyakonflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami
proses industrialisasiyang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada
masyarakattradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-
nilaimasyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan bergantimenjadi nilai
kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.Hubungan kekerabatan bergeser
menjadi hubungan struktural yang disusun dalamorganisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan
berubah menjadi individualis dannilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah
menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri.Perubahan-
perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuatkegoncangan proses-proses sosial di
masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakanterhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
3. Jenis-jenis Konflik
a. Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranandalam
4. Akibat Konflik
kelompok lain.
c. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, dansaling curiga
menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertianterhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap
hasil tujuan pihak lainnya. Skema iniakan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
a. Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaanuntuk
b. Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaanuntuk
"memenangkan" konflik. Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan
d. Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untukmenghindari
konflik
Pendekatan penanggulangan dan penanganan konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi
ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya
penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah
taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak
memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi
memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan
pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan
1. Gencatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan suatu
pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya : untuk melakukan perawatan bagi yang luka-luka,
mengubur yang tewas, atau mengadakan perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan
lain-lain.
2. Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang memberikan
keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan
berulangkali di mana saja dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika pihak ketiga tidak bisa
mengikat. Contoh : PBB membantu menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dengan Belanda.
4. Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai
persetujuan bersama. Misalnya panitia tetap penyelesaikan perburuhan yang dibentuk Departemen Tenaga
Kerja. Bertugas menyelesaikan persoalan upah, jam kerja, kesejahteraan buruh, hari-hari libur, dan lain-
lain.
5. Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang
seimbang, lalu berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah
pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur. Sebagai contoh : adu senjata antara Amerika Serikat
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan
dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
2. Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk dapat
memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan suatu cara pemecahan yang
3. Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa
mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh
kelompok minoritas. Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk
5. Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.
6. Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pluralisme dalam perspektif filsafat budaya merupakan konsep kemanusiaan yang memuat
kerangka interaksi dan menunjukkan sikap saling menghargai, saling menghormati, toleransi
satu sama lain dan saling hadir bersama atas dasar persaudaraan dan kebersamaan;
dilaksanakan secara produktif dan berlangsung tanpa konflik sehingga terjadi asimilasi dan
akulturasi budaya. Pluralitas tidak bisa dihindarkan apalagi ditolak meskipun golongan tertentu
Adanya plularitas inilah yang mengakibatkan adanya status sosial ekonomi. Faktor status sosial
kehormatan, ukuran kekuasaan, ukuran ilmu pengetahuan, kedudukan dan peran. Perbedaan
status sosial akan dapat berdampak pada konflik sosial diantara penyebabnya antara lain;
perbedaan pendapat, salah paham, ada pihak yang dirugikan dan perasaan yang sensitif.
Konflik yang terjadi pada manusia ada berbagai macam ragamnya, bentuknya, dan jenisnya.
Soetopo (1999) mengklasifikasikan jenis konflik, dipandang dari segi materinya menjadi
empat, yaitu: Konflik tujuan. Konflik peranan, Konflik nilai, Konflik kebijakan.
Adapun cara-cara yang lain untuk memecahkan konflik sosial adalah : Elimination,
ekonomi adalah sebuah topik dari banyak topik dalam mempelajari ilmu ekonomi. Dan
merupakan topik yang paling banyak dibicarakan baik itu di masyarakat maupun media.
Di Indonesia terdapat banyak sekali permasalahan ekonomi. Pemerintah selalu berupaya untuk
menghilangkan masalah-masalah ekonomi di negeri kita ini, meskipun belum semuanya dapat
terlaksana dan terealisasikan dengan baik. Sebagai warga Negara kita dapat berpartisipasi
untuk mengatasi masalah ini. Misalnya dengan cara belajar dengan baik dan membayar pajak
B. Saran
Dari beberapa konflik yang ada kita bisa menyarankan untuk para orang – orang bersangkutan
sebaiknya dari permasalahan ini kita mencari jalan keluar agar masalah yang ada segera untuk
menyelesaikan masalah yang ada di sekitar dan di Indonesia. Selain itu, kita bisa mengambil
https://downloadcontohmakalah.blogspot.com/2020/04/makalah-konflik-sosial.htmlSyam,
https://www.academia.edu/19450764/makalah_konflik
http://kamus-oke.blogspot.com/2012/06/pengertian-konflik-sosial.html
http://blog.komputerbutut.com/campuran/menyelesaikan-permasalahan-konflik-
sosial.phphttp://kamus-oke.blogspot.com/2012/06/pengertian-konflik-sosial.html