Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

“Konflik Sosial dan Langkah Pemecahannya”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

1. SALSABILA INSYIROH [E1M0190]


2. SIYFA URAHMMAH [E1M0190]
3. SOFANA WILIANI [E1M0190]
4. SUDI RISTIANI [E1M019085]

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS MATARAM

2020
Kata Pengantar

Segala puji hanya layak untuk Allah seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Konflik Sosial dan Langkah Pemecahannya” sesuai dengan harapan dan waktu
yang telah ditentukan. Dalam penyusunan Makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Kedua orang tua dan Dosen Pengantar Ilmu Pendidikan yang telah memberi bekal materi.
Semoga semua ini bisa memberikan manfaat dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap Makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
Makalah ini dapat lebih baik lagi.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu
yang sering dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat
terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas.
Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari pihak-pihak
yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama
berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam
sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok. Dalam setiap
kelompok social selalu ada benih-benih pertentangan antara individu dengan individu,
kelompok dan kelompok, individu atau kelompok dengan pemerintah. Pertentangan ini
biasanya berbentuk non fisik. Tetapi dapat berkembang menjadi benturan fisik dan
kekerasaan. Sehingga makalah ini dibuat untuk mengedukasi setiap orang agar tidak
terjerumus pada sebuah konflik yang rumit.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari konflik sosial?
2. Faktor - faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik sosial?
3. Bagaimana hubungan konflik dengan keberagaman ?
4. Bagaimana hubungan konflik dengan kesederajatan?
5. Bagaimana hubungan konflik dengan manusia yang beradab?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
2. Untuk mengetahui Faktor - faktor yang menyebabkan timbulnya konflik sosial
3. Untuk mengetahui hubungan konflik dengan keberagaman
4. Untuk mengetahui hubungan konflik dengan kesederajatan
5. Untuk mengetahui hubungan konflik dengan manusia yang beradab
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konflik Sosial


Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik sosial diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut
diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan,
dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial,
konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun
yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus
di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi
yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

B. Faktor - faktor yang menyebabkan timbulnya konflik sosial


1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian


dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan
akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik
sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman,
tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena
berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.


Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang


berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau
kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh,
misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para
tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari
kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang
pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun
atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya
diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta
lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas
terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya
sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan
kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu,
misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena
perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang
memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati
sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya
konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses
industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama
pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah
menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai
kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan
menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan
struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan
berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung
tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan
istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau
mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan
terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

C. Hubungan konflik dengan keragaman


Keberagaman di masyarakat pasti terdapat Perbedaan. Dengan adanya perbedaan
tersebut  terkadang dapat menimbulkan suatu konflik sosial.
 terdapat banyak  klarifikasi konflik diantaranya sebagai berikut :
 Berdasarkan fungsinya di bagi menjadi dua :
1. Konflik konstruktif,  suatu konflik yang terjadi dalam lingkungan masyarakat namun
memberikan pengaruh positif dengan adanya konflik tersebut.
2. Konflik deduktif,  merupakan suatu konflik yang akan menyebabkan nilai negatif seperti
perpecahan setelah terjadinya konflik tersebut.

Berdasarkan Pihak yang terlibat dibagi menjadi 3 :


1.  konflik  antar individu, merupakan suatu konflik yang terjadi antara individu dengan
individu lainnya
2.  konflik dalam individu, merupakan konflik yang terjadi pada individu itu sendiri, 
misalkan adanya rasa penyesalan setelah melakukan sesuatu tindakan
3.  konfrontasi antar individu dengan kelompok,  Hal ini dapat terjadi dikarenakan individu
tersebut tidak mampu beradaptasi dengan kelompok atau lingkungan barunya

Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 2 yaitu :


1. konflik realistik,  konflik dapat karena ada rasa kecewa terhadap suatu keputusan
misalnya demo mahasiswa yang terjadi karena disebabkan kenaikan harga BBM yang
akan berdampak pada kenaikan harga sembako
2. konflik non realistik, suatu konflik yang terjadi dimana penyebab terjadinya konflik tidak
dapat dibuktikan atau dilihat dengan mata

D. Hubungan konflik dengan kesederajatan


kesederajatan adalah suatu  sikap yang mengakui adanya persamaan derajat,  persamaan
hak dan persamaan kewajiban,  sebagai sesama manusia.  implikasi selanjutnya adalah perlunya
jaminan akan hak setiap manusia bisa merealisasikan serta perlunya merumuskan sejumlah
kewajiban-kewajiban agar semua bisa melaksanakan gas supaya tercipta kehidupan yang tertib. 
konsep kesederajatan adalah konsep yang digunakan dalam komunisme atau sentralistik dan
tentu saja konsep ini bertentangan dengan konsep keragaman.  sederajat and lebih mengacu pada
Bagaimana perbedaan yang harus hidup serasi Dan Selaras,  tanpa menang identitas perbedaan
yang ada pada masing-masing individu tersebut.
Indikator kesederajatan adalah sebagai berikut :
 Adanya persamaan derajat di lihat dari agama,suku bangsa, ras, gender, dan golongan
 Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan dan kehidupan yang layak
 Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba tuhan, individu dan anggota masyarakat.

 Problem yang terjadi dalam kehidupan,  umumnya adalah munculnya sikap dan perilaku untuk
tidak mengakui persamaan derajat, hak,  dan kewajiban antar manusia atau antar warga. Perilaku
yang  membeda-bedakan orang disebut diskriminasi.
 undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang HAM menyatakan bahwa diskriminasi adalah
setiap pembatasan, pelecehan, yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan
manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
kelamin, bahasa dan keyakinan politik yang yang berakibat pada pengurangan, penyimpangan
atau penghapusan pengakuan, pelaksana atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum sosial, budaya
dan aspek kehidupan lainnya.
D. Hubungan konflik dengan manusia yang beradap
Peradaban adalah salah satu perwujudan yang bernilai tinggi, indah, harmonis dan yang
mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. misalnya adab, sopan santun,
budi pekerti, seni dan sebagainya. Hubungan antara kebudayaan dan peradaban sangat erat.
Masyarakat sebagai suatu komunitas yang beragam penuh perbedaan pandangan bahkan
kepentingan kadang-kadang menuai konflik. Ada beberapa teori yang menyebabkan konflik
tersebut, yaitu :
a. Teori hubungan masyarakat memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul di
tengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan, dan
permusuhan antara kelompok yang berbeda.
b. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras dimasyarakat tidak lain
disebabkan identitas yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa
lalu yang tidak terselesaikan.
c. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini disebabkan ketidakcocokan dalam cara
berkomunikasi budaya berbeda-beda
d. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadinya konflik adalah
ketidaksetaraan dan ketidak adilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan
ekonomi.
PENUTUP
KESIMPULAN
 Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik sosial diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi
oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-
perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan,
adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.

 Faktor - faktor yang menyebabkan timbulnya konflik social adalah Perbedaan individu,
yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Perbedaan latar
belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan
mendadak dalam masyarakat.

 Hubungan konflik dengan keragaman terbagi berdasarkan fungsinya, yaitu : Konflik


konstruktif dan Konflik deduktif. Berdasarkan Pihak yang terlibat dibagi menjadi 3, yaitu :
konflik  antar individu, konflik dalam individu, dan konflik antar individu dengan
kelompok. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 2 yaitu : konflik realistik dan non
realistik.
 Indikator kesederajatan : Adanya persamaan derajat di lihat dari agama,suku bangsa, ras,
gender, dan golongan. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan dan
kehidupan yang layak. Dan adanya persamaan kewajiban sebagai hamba tuhan, individu
dan anggota masyarakat.
 Hubungan konflik dengan manusia yang beradap adalah salah satu perwujudan yang
bernilai tinggi, indah, harmonis dan yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat
yang bersangkutan. misalnya adab, sopan santun, budi pekerti, seni dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

https://www.slideshare.net/askaria/manusia-keragaman-dan-kesederajatan

https://
Hubungan+konflik+dengan+manusia+yang+beradap&oq=Hubungan+konflik+dengan+manusia+yang+be
radap

https://www.academia.edu/konflik

Anda mungkin juga menyukai