Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA BAHAN GALIAN

“BAHAN
AN GALIAN DENGAN INDUSTRI GELAS/KACA DAN CAT
CAT”

DISUSUN OLEH:

1. RISKA NANDA PUTRI ( E1M019076 )


2. RIZKI DWI AGUSTIN ( E1M019077 )
3. SUNI FIKRIYANTI ( E1M019089 )
4. SUNNATUN HASANAH ( E1M019090 )

DOSEN PEMBIMBING : SUPRIADI S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “bahan
Galian Terkait Industri Gelas/Kaca dan Cat. Tujuan dari pembuatan makalah iniadalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kimia Bahan Galian”. Disamping itu kami berharap
semoga isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya para
pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang kami kaji di
dalamnya.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak
Supriadi, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang
ikut memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat memperbaiki makalah – makalah selanjutnya.

Mataram, 14 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................2

A. Pengertian Industri Gelas/Kaca Dan Cat ............................................................2


B. Bahan Galian terkait Industri Gelas/Kaca .........................................................3
C. Bahan Galian terkait Industri Cat .......................................................................4

BAB III PENUTUP ......................................................................................................7

a. Kesimpulan ........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gelas adalah benda trasfaran, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Gelas dan kaca kini merupakan bahan yang telah umum dan
banyak dipakai, baik untuk keperluan rumah tangga, dalam konstruksi bangunan atau
dipakai alat teknik. Ada berbagai macam gelas atau kaca, yang terutama dibedakan atas
dasar susunan kimianya, sedang jumlah yang terbesar yang dibuat adalah adalah gelas
kapur soda.
Cat merupakan sebuah system campuran yang kompleks, ada padatan yang
terlarut atau terdispersi dalam pelarut cair, ada juga cairan (solvent active) yang terlarut
dalam cairan lain (diluents). Cat sendiri merupakan materi yang pada suhu kamar berupa
fluida zat cair dan bila dioleskan pada permukaan suatu benda akan mengering,
membentuk suatu lapisan padat. Cat tembok berpelarut air (water-based) menggunakan
prinsip polimerisasi emulsi dimana air sebagai fase pendispersi, sementara extender
yang bersifat hidrofil sebagai fase terdispersi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan industry gelas/kaca dan cat?
2. Bahan galian apa saja yang terkait dengan industry gelas/kaca?
3. Bahan galian apa saja yang terkait dengan industry cat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian industry gelas/kaca dan cat
2. Untuk mengetahui bahan galian yang terkait dengan industry gelas/kaca
3. Untuk mengetahui bahan galian yang terkait dengan industry cat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Industri Gelas/Kaca Dan Cat


1. Idustri Gelas/Kaca
Gelas adalah benda trasfaran, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan
yang sangat halus dan kedap air. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat
yang bening dan transparan ( tembus pandang ), biasanya rapuh. Kaca atau gelas
adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama penyusunnya adalah SiO2
dengan suhu pelelehan 2000oC. Industri kaca merupakan salah satu perusahaan yang
penting dan menjadi perusahaan industri yang diperhitungkan di Indonesia.
Gelas dan kaca kini merupakan bahan yang telah umum dan banyak dipakai, baik
untuk keperluan rumah tangga, dalam konstruksi bangunan atau dipakai alat teknik.
Ada berbagai macam gelas atau kaca, yang terutama dibedakan atas dasar susunan
kimianya, sedang jumlah yang terbesar yang dibuat adalah adalah gelas kapur soda.
Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat
dingin. Disebut demikian karena partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan
seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses
pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silica tida
“sempat” menyusun dirisecara teratur. Dari segi kimia adalah gabungan dari berbagai
oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan
peleburan senyawa alkali dan alkali tanah., pasir serta berbagai penyusun lainnya.
2. Industri Cat
Cat merupakan sebuah system campuran yang kompleks, ada padatan yang
terlarut atau terdispersi dalam pelarut cair, ada juga cairan (solvent active) yang
terlarut dalam cairan lain (diluents). Cat merupakan suatu produk yang berfungsi
untuk melindungi atau protektif dan memperindah atau dekoratif berbagai objek.
Objek tersebut mulai dari kayu, logam, tembok, kertas, plastic, polimer dan
kanvas.jika cat diklasifikasikan berdasarkan pembawa/pelarutnya, cat dibagi menjadi
dua bagian besar, yaitu cat basis air (water-based) dan cat basis solvent (solvent-

2
based). Untuk pengaplikasian dari jenis binder/film formernya mialnya jika cat
tersebut memakai resin epoksi maka cat tersebut digolongkan dinamakan cat epoksi,
jika memakai binder alkyd dinamakan cat alkyd, jiak memakai binder melamine
dinamakan cat melamine, dan begitu seterusnya.
B. Bahan Galian terkait Industri Gelas/Kaca
1. Pasir Kuarsa
Pasir adalah salah satu dari sekian banyak bahan penyusun kaca. Pasir kuarsa
merupakan pasir yang digunakan, karena tidak sembarang pasir bisa digunakan. Hal
tersebut dikarenakan pasir kuarsa yang digunakan harus murni dengan kandungan
besi yang terkandung dalam pasir tersebut tidak boleh lebih dari 0,015% dalam
pembuatan kaca optik atau 0,45% untuk barang gelas. Komposisi yang terkandung
dalam pasir yang digunakan, turut menentukan memberikan efek terhadap produk
kaca yang dihasilkan. Mudah tembus cahaya merupakan salah satu sifat khas kaca,
sehingga banyak digunakan dalam pembuatan kaca mata (alat- alat optik). Untuk
partikel silica sangat diperhatikan karena hal ini sangat berpengaruh pada temperature
saat difurnace. Diperlukan waktu yang banyak untuk mengolah silica jika ukurannya
besar, maka untuk mendapatkan silica yang sesuai standar tersebut maka harus diayak
dan diolah untuk mendapatkan partikel yang lebih halus yang selanjutnya digunakan
dalam proses pembuatan. Pasir dalam pembuatan kaca berfungsi dalam membuat
cairan kaca tersebut tahan terhadap perubahan suhu secara mendadak.
2. Feldspar (tanah liat)
Feldspar atau tanah liat mempunyai rumus umum P2O.Al2O3.6SiO2, dimana R2O
dapat berupa Natrium Monoksida atau Kalium Monoksida ataupun dalam bentuk
campuranya. Ini merupakan salah satu bahan dasar pembuatan kaca dan juga
merupakan sumber dari Na2O atau K2O dan SiO2. Alumina yang terkandung
didalamnya dapat memperlambat devitrifikasi dan menurunkan titik didih dari kaca.
Feldspar merupakan sumber Al2O3, oleh karena itu feldspar mempunyai beberapa
keunggulan di bandingkan produk lainnya. Selain itu feldspar merupakan bahan yang
murni, murah, dan mudah dilebur.
3. Boraks

3
Boraks merupakan bahan tambahan yang dilakukan dengan menambah boron
oksida dan Na2O dan kepada kaca. Tapi boraks tidak terlalu sering digunakan,
namun ini digunakan untuk kaca lembaran dan kaca jendela. Sekarang boraks banyak
digunakan dalam berbagai jenis kaca pengemas. Kaca ini telah banyak digunakan
sebagai kaca optik. Boraks merupakan salah satu zat kimia yang banyak digunakan
dalam industri seperti kaca.
4. Kerak Garam
Kerak garam atau yang lebih dikenal dengansebutan salt cake yang dipakai
sebagai bahan tambahan pada pengolahan kaca, dan beberarapa sulafat lainnya yaitu
ammonium sulfat dan barium sulfat. Kerak kacak digunakan untuk membersihkan
buih pada tanur tangki. Sulfat ini harus dipakai bersama karbon agar tereduksi
menjadi sulfite. Arsen trioksida dapat pula ditambahkan untuk menghilangkan
gelombang-gelombang dalam kaca. Nitrat, baik dari natrium maupun kalium
digunakan untuk mengoksida untuk besi sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca
produk. Kalium nitrat atau karbonat digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca
dekorasi, dan kaca optik.
C. Bahan Galian terkait Industri Cat
1. Silika Gel
Silika merupakan unsur kedua terbesar di kerak bumi setelah oksigen dan
sebagian besar Si terdapat di dalam tanah. Silika gel adalah butiran seperti kaca
dengan bentuk yang sangat berpori, silika dibuat secara sintetis dari natrium silikat.
Walaupun namanya, gel silica padat. Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika
yang dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar -
agar ini dapat didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca
yang bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat
penyerap, pengering dan penopang katalis.
Silika gel merupakan salah satu material berbasis silika yang mempunyai
kegunaan secara luas seperti pada industri farmasi, keramik, cat, dan aplikasi khusus
pada bidang kimia. Silika gel adalah polimer asam silikat dengan berat molekul besar
dan banyak menyerap air sehingga berbentuk padat kenyal. Tanaman akumulator Si
membutuhkan unsur Si dalam jumlah banyak untuk pertumbuhannya. Tanaman

4
akumulator Si terutama berasal dari famili Gramineae seperti padi, bambu, dan tebu
serta tanaman tingkat rendah dari famili Chlorophyta seperti alga. Sekitar 20% dari
limbah agrikultural yang diperoleh pada proses penggilingan padi merupakan sekam
padi yang potensinya belum dimanfaatkan secara maksimal. Sekam padi memiliki
kandungan silika yang cukup besar yaitu sekitar 16-18%. Oleh sebab itu sekam padi
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber bio-silika yang dapat
dimanfaatkan dalam industri kaca, semen, adsorben, dan bahan keramik.
2. Kaolin
Kaolin merupakan senyawa hidro aluminium silikat dengan komposisi kimia
Al2O3.2SiO2.2H2O. Strukturnya digambarkan sebagai lapisan SiO4 tetrahedral dan
Al(O2OH)6 oktahedral yang berikatan bersama dengan rantai hydrogen. Kaolin pada
cat tembok berfungsi sebagai pigmen extender, meningkatkan kepadatan cat dan
membentuk tekstur. Kaolin juga memberi warna untuk mendukung daya tutup
(hiding power) cat di permukaan yang akan dilapisi. Perlakuan panas (kalsinasi)
terhadap kaolin dapat meningkatkan kecerahan warna (whiteness) yang dapat
digunakan dalam industri cat. Warna digunakan untuk menekan dan memperjelas
karakter dari sebuah objek yang memberikan aksen pada bentuk dan bahan. Warna
merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembuatan cat seperti cat tembok
emulsi.
Cat sendiri merupakan materi yang pada suhu kamar berupa fluida zat cair dan
bila dioleskan pada permukaan suatu benda akan mengering, membentuk suatu
lapisan padat. Pada cat emulsi, fase pendispersi adalah cairan dalam cat yang
umumnya merupakan cat water-based. Cat tembok berpelarut air (water-based)
menggunakan prinsip polimerisasi emulsi dimana air sebagai fase pendispersi,
sementara extender yang bersifat hidrofil sebagai fase terdispersi. Komposisi cat
terdiri dari pigmen 45%, Binder 35%, pelarut 15% dan aditif 5%. Pembuatan cat
dilakukan sesuai formulasi dengan menimbang semua bahan dan dicampur dalam
wadah serta diaduk dengan kecepatan yang telah ditentukan. Kaolin ditambahkan
dengan persentase masing-masing adalah 33%, 42%, 50%, 58% dan 67% terhadap
pigmen total. Pencampuran pertama dilakukan terhadap pelarut, bahan aditif (wetting
agent, dispersing agent dan defoamer) dicampur selama 15 menit. Selanjutnya

5
dimasukkan titanium dioksida dan didispersikan selama 15 menit. Kemudian
ditambahkan aditif (dispersing agent dan wetting agent), kaolin, pelarut dan
didispersikan selama 15 menit. Terakhir ditambahkan binder, aditif (biocide dan
defoamer) dan dilakukan pencampuran selama 15 menit.
3. Talk
Talk adalah magnesium silikat hidrat dengan komposisi kimia Mg3Si4O10(OH)2
atau H2Mg3(SiO3)4. Kata “talk” berasal dari bahasa arab yang menunjuk pada warna
putih. Selain putih talk juga ada yang berwarna hijau, abuabu, coklat atau tidak
berwarna. Talk bersifat tidak larut dalam air dan sedikit larut dalam asam mineral
encer, memiliki kekerasan Mohs 1 (skala 1-10). Umumnya talk dipakai sebagai filler
dalam material komposit untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan sifat kimia
dan fisika dan memberikan fungsi yang baru. Digunakan secara luas dalam industri
seperti kertas, cat, keramik, kosmetik dan polimer.
Berdasarkan sumbernya, talk dibedakan menjadi 2 macam yakni talk alami dan
talk sintetik. Talk alami terbentuk dari transformasi batu-batuan kerak bumi oleh aksi
larutan hidrotermal. Kualitas endapan talk bergantung pada sifat alamiah batuan
induk dan kondisi pembentukan seperti suhu, tekanan, durasi dan sifat larutan
hidrotermal sehingga tidak dapat dihancurkan secara homogen di bawah 1 µm tanpa
amorfisasi. Oleh karena itu talk sintetik diperlukan untuk menjamin spesifikasi talk
sesuai dengan yang dibutuhkan. Dilihat dari hasil tambangnya, Indonesia mempunyai
peluang sebagai penghasil talk untuk kebutuhan industri dalam negeri. Indonesia
kaya akan kandungan mineral yang berpotensi untuk disintesis menjadi talk yaitu
kuarsa dengan kadar silika yang tinggi dan dolomit yang kaya akan magnesium.
Sintesis talk menggunakan bahan seperti heksahidrat magnesium klorida
(MgCl2.6H2O) dan pentahidrat natrium metasilikat (Na2SiO3.5H2O) telah dilakukan
oleh Le Roux et al. (2012) dan Dumas et al. (2013), namun bahan tersebut kurang
ekonomis dibandingkan menggunakan mineral alam jika diproduksi skala industri.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, mineral lokal dolomit dan silika dijadikan bahan
baku mensintesis talk.

6
BAB III

PENUTUP

b. Kesimpulan
1. Gelas adalah benda trasfaran, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang
kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air.
2. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan (tembus
pandang), biasanya rapuh.
3. Bahan galian terkait dengan industry gelas/kaca anatara lain, yaitu pasir kuarsa,
feldspar, boraks dan kerak garam.
4. Bahan galian terkait dengan industry cat antara lain, yaitu silica gel, kaolin dan talk.

7
DAFTAR PUSTAKA

Azizah., dkk. Industri Kaca.

Lusiana, Uray., dan Heru Agus Cahyanto. 2014. Biopropal Industri. Penggunaan Kaolin
Kalimantan Barat Sebagai Pigmen Extender Dalam Pembuatan Cat Tembok Emulsi. 5
(2). Pontianak.

Nuraeni, Chicha., dkk. 2016. J. Kimia dan Kemasan. Sintesis Talk Dari Batuan Dolomit Dan
Kuarsa Lokal Serta Prospeknya Untuk Industri Kimia Dan Farmasi. 38 (2). Jakarta
Timur.

Meriatna., dkk. 2015. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Pengaruh Temperatur Pengeringan
Dan Konsentrasi Asam Sitrat Pada Pembuatan Silika Gel Dari Sekam Padi. 4 (1).
Aceh Utara.

Anda mungkin juga menyukai