21
LAPORAN MATERIAL KERAMIK
DAN GELAS
“Glass”
Disusun Oleh :
BALIKPAPAN
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerah-
Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Laporan ini merupakan salah satu persyaratan yang dipenuhi untuk mata kuliah Material
Keramik dan Gelas. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Kedua orang tua dan teman-teman yang telah memberikan segala dukungan
baik moril maupun materi.
2. Ibu Muthia Putri Darsini Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata
kuliah Material Keramik dan Gelas Kelas B.
3. Ibu Gusti Umindya Nur Tajalla, S.T., M.T selaku pembimbing yang telah
memberi pengetahuannya kepada tim penulis.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih jauh dari sempurna baik menyangkut
isi maupun bahasa yang digunakan sehingga tidak menutup kemungkinan untuk
menerima kritik maupun saran yang membangun demi menjadikan laporan ini lebih
baik. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, semoga
laporan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan membuka wawasan bagi yang
bagi yang membacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA .................................................................................................. 6
2.1 Material Glass ......................................................................................................... 6
2.2 Struktur Material Gelas ........................................................................................... 6
2.3 Sifat Material Glass ................................................................................................. 7
2.4 Bahan Baku Material Glass (Dalam Memberikan Warna) ....................................... 8
2.5 Pengaruh Pemberian Warna Pada Material Glass .................................................. 8
2.6 Sejarah Botol Kaca ................................................................................................. 9
2.7 Prosedur daur ulang botol glass dan ketentuannya................................................. 9
2.7.1 Daur Ulang Menjadi Kaca Lain ...................................................................... 10
BAB 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................ 12
3.1 Reagen ................................................................................................................. 12
3.2 Perawatan Reagen ............................................................................................... 12
3.2.1 Penyimpanan Reagen ................................................................................... 12
3.2.2 Pewadahan Reagen ...................................................................................... 13
3.3 Cara Meningkatkan Umur Pakai Reagen .............................................................. 14
3.4 Pengaruh Warna Botol Kaca Terhadap Sifat Kimia Reagen ................................. 15
3.5 Apa Yang Terjadi Jika Reagen Tidak Disimpan Dalam Botol Kaca Berwarna ....... 15
BAB 4 KESIMPULAN .......................................................................................................... 17
.4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada studi “glass” ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui solusi agar umur pakai dari reagen dapat meningkatkan.
4
2. Untuk mengetahui pengaruh warna coklat pada botol yang digunakan sebagai wadah
terhadap sifat kimia reagen.
3. Untuk mengetahui apa yang terjadi jika reagen tidak disimpan dalam botol berwarna.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
Gambar 2.1 Struktur kristal soda-lime glass
2.3 Sifat Material Glass
Sifat kaca yang penting untuk dipahami adalah sifat pada saat kaca berbentuk fasa
cair dan fasa padatnya. Sifat fasa cair dari kaca digunakan dalam proses pengambangan
(floating) dan pembentukan kaca, sedangkan untuk sifat fasa padat dari kaca digunakan di
dalam pemakaiannya (kegunaannya). Beberapa sifat fisik dan kimia yang penting dari kaca
antara lain :
1. Sifat mekanik
Tension strength atau daya tarik adalah sifat mekanik utama dari kaca.Tensile
strength merupakan tegangan maksimum yang dialami oleh kaca sebelum terpisahnya
kaca akibat adanya tarikan (fracture). Sumber fracture ini dapat muncul jika kaca
mempunyai cacat di permukaan, sehingga tegangan akan terkonsentrasi pada cacat
tersebut. Kekuatan dari kaca akan bertambah jika cacat di permukaan dapat
dihilangkan.
3. Sifat termal
Konduktivitas panas dan panas ekspansi merupakan sifat thermal yang penting
dari kaca. Kedua sifat ini digunakan untuk menghitung besarnya perpindahan panas
yang diterima oleh cairan kaca tersebut. Nilai dari tahanan kaca sekitar 1020 – 1 Ω
cm13.
4. Optical properties
7
Refractive properties yaitu kaca mempunyai sifat memantulkan cahaya yang
jatuh pada permukaan kaca tersebut. Sebagian sinar dari kaca yang jatuh itu akan
diserap dan sisanya akan diteruskan. Apabila cahaya dari udara melewati medium
padat seperti kaca, maka kecepatan cahaya saat melewati kaca menurun.
Perbandingan antara kecepatan cahaya di udara dengan kecepatan cahaya yang lewat
gelas ini disebut dengan indeks bias. Nilai indeks bias untuk kaca adalah ± 1,52.
Absorptive properties adalah intensitas cahaya yang masuk ke dalam akan berkurang
karena adanya penyerapan sepanjang tebal kaca tersebut. Jika kaca semakin tebal,
maka energi cahaya yang diserap akan semakin banyak sedangkan intensitas cahaya
yang masuk melalui kaca akan semakin rendah.
5. Stabilitas kimia
Stabilitas kimia adalah ketahanan suatu bahan terhadap pengaruh zat kimia.
Stabilitas kimia banyak dipengaruhi oleh bahan – bahan pembentuk kaca (Shelby,
2005)
11
BAB 3
PEMBAHASAHAN
3.1 Reagen
Reagen adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan laboratorium.
Banah-bahan yang dipakai tersebut kebanyakan mengandung bahaya. Oleh karena itu, di sini
dikenalkan bahan-bahan berbahaya tersebut, cara pembuatannya serta penggunaannya dalam
laboratorium. Bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya,
pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaanya mungkin
menimbulkan atau membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap, gas, serat atau radiasi mengion
yang mungkin menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan,dan korosif. Berdasarkan jenisnya,
reagensia terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Reagensia kualiatif yaitu Reagen yang dalam pembuatan nya tidak memerlukan
ketelitian yang tinggi, pengukuran volume dan beratnya tidak harus menggunakan
neraca analitik, tidakmenuntut digunakan bahan kimia yang murni ataupun
menggunakan alat-alat gelas tertentu.
2. Reagensia kuantitatif yaitu reagen yang dalam pembuatannya memerlukan
ketelitian yang tinggi, penimbangannya harus menggunakan neraca analitik dan
pengukurannya harus dengan alat ukur kuantitatif.
Reagen memiliki banyak kegunaan yang sebagian besar melibatkan menyelamatkan
aplikasi.Zat atau dua zat membuat ,mengukur,atau membangun keberadaan reaksi kimia dan
bantuan reagen.Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai campuran atau zat-
zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada kondisi tertentu.
12
chemicals), inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard
information).
2. Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya:
flammable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll.
3. Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu
4. Kondisi ruangan harus dingin/berpendingin udara atau dengan dilengkapi exhaust
fan, lampu ruangan pilih yang fireproof. Bila ruangan tidak dilengkapi dengan AC,
ruangan harus memiliki sirkulasi udara yg baik, karena ada beberapa reagen
memerlukan ruang penyimpanan di bawah suhu 250 C, atau suhu ruangan
maksimal 300 C.
5. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena
sengatan sinar matahari. Di samping itu, tempat penyimpanan harus dilengkapi
dengan ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan
bahan kimia pun diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi
masing-masing bahan kimia tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada
buku katalog bahan.
6. Jika terjadi tumpahan, yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan
air kran.
7. Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data
keselamatan data (Material Safety Data Sheet – MSDS)
Informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi, juga harus muncul pada
dokumen pengangkutan, penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan tersebut
(Mardiana, 2017).
3.5 Apa Yang Terjadi Jika Reagen Tidak Disimpan Dalam Botol Kaca Berwarna
Zat kimia Reagen sendiri merupakan salah satu zat kimia yang sering digunakan
dalam suatu reaksi untuk mendeteksi, mengukur , memeriksa, dan menghasilkan zat kimia
15
lain. Reagen sendiri muncul dalam berbagai jenis karakteristik kimia nya sendiri ada yang
disimpan pada temperatur dingin ada yang di temperatur ruang jika terjadi kesalahan dalam
proses penyimpanan maka zat kimia didalamnya akan rusak , Reagen sendiri biasa disimpan
dalam botol kaca ada yang berwarna hitam/coklat dan berwarna bening, botol berwarna
hitam/coklat ada lapisan pelindung di dalamnya untuk mencegah masuk nya cahaya karena
sinar ultraviolet dapat memicu terjadinya oksidasi pada senyawa reagen tertentu fenomena
rusaknya zat kimia ini disebut sebagai fotodegradasi , sedangkan botol yang berwarna bening
biasa digunakan untuk zat kimia reagen yang tidak bereaksi dengan cahaya
(Dwiningsih,2018).
Fotodegradasi sendiri adalah proses peruraian suatu senyawa (biasa organik) dengan
bantuan energi foton proses ini memerlukan suatu foto katalis yang biasanya bahan
semikonduktor. Prinsip dasar dari Fotodegradasi adalah loncatan elektron dari pita valensi ke
pita konduksi pada bahan semikonduktor jika terkena energi foton loncatan elektron ini
menyebabkan timbulnya hole(lubang elektron) yang dapat bereaksi dengan pelarut (air)
membuat radikal yang bersifat aktif dan dapat mengurai senyawa organik (Dwiningsih,2018).
16
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Solusi dari cara meningkatkan umur pemakaian reagen yaitu: reagen cair dan kering
beku harus disimpan pada 2-8°C, kemudian reagen yang diangkut dalam es kering
harus disimpan pada suhu -20°e, setelah rekonstitusi, reagen beku-kering harus
disimpan pada 2-8°C untuk waktu yang singkat, atau sebagai aliquot dalam freezer
untuk waktu yang lebih lama, terakhir reagen yang dicairkan tidak boleh dibekukan
kembali.
2. Pengaruh warna coklat pada botol wadah kaca yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan zat kimia reagen adalah sebagai pelindung zat kimia dari radiadi sinar
matahari atau sinar ultraviolet.
3. Jika reagen tidak disimpan pada botol yang berwarna maka, reagen tersebut akan
mudahh terkena sinar matahari atau sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya
fotodegradasi, yaitu proses peruraian suatu senyawa dengan bantuan energi foton
(cahaya) yang mengakibatkan terjadi nya kerusakan pada reagen.
4.2 Saran
Perlu adanya metode penelitian lebih lanjut tentang material glass dikarenakan masih
banyak hal lainnya yang belum diketahui tentang material glass serta belum adanya
pengalaman secara langsung dalam melakukan penelitian ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Adryanta. 2008. Kaca Sebagai Struktur Pada Bangunan. Skripsi. Universitas Indonesia.
Depok.
Anggraini, Nolis Febry, dkk. 2015. “LARUTAN dan REAGEN DASAR”. Tanjung Pinang :
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Callister, William D. 2007. “Material Science and Engineering An Introduction”. New
York: John Wiley and Sons, Inc
Doremus, R.H. (1994). Glass Science Second Edition. Canada: John Wiley & Sons. Inc.
Dwiningsih. 2018. "PERBEDAAN KADAR KREATININ DARAH BERDASARKAN
PENYIMPANAN REAGEN PADA SUHU 40 C DAN SUHU KAMAR" Semarang :
Universitas Muhammadiyah Semarang
Fausta, Devara Ega. 2012 ."Glass Colorants" Surabaya : Universitas Sebelas Maret
Hartanto, Bayu Akbar. 2012. "Makalah Bahan Konstruksi Kimia GELAS DAN KACA".
Palembang : POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
Mardiana, Rahayu Ira G. 2017. “Pengantar Laboratorium Medik”. Jakarta : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Shelby, J. E. (2005). Introduction to glass science and technology: 2nd edition. Cornwall: TJ
International Ltd.
18