Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas
Ketiga mata kuliah Teknologi Bahan dalam penulisan makalah tentang “ Pengenalan Material
Kaca sebagai Bahan Bangunan.”

Sekaligus pula penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu
Dr. Eng. Puteri Fitriaty, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Teknologi bahan yang telah
memberi tugas dan memberi bimbingan kepada kami guna menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Penulis juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan mengenai kaca sebagai
bahan bangunan yang punya fungsi serta manfaat yang ditimbulkan pada bangunan.

Selain itu Penulis juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar menanti kritik
dan saran untuk kemudian dapat direvisi dan ditulis di masa yang selanjutnya, sebab penulis
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Di akhir penulis berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Penulis pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

1 |MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB 1........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................3
LATAR BELAKANG .................................................................................................................3
RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................................4
METODE PENELITIAN ...........................................................................................................4
MAKSUD ...............................................................................................................................4
TUJUAN ................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN ........................................................................................................................5
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK KACA.....................................................................................5
FUNGSI KACA .......................................................................................................................5
SEJARAH KACA .....................................................................................................................6
JENIS-JENIS KACA .................................................................................................................7
PROSES PEMBUATAN KACA ...............................................................................................12
PENGGUNAAN KACA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI....................................................16
Sebagai bahan baku kemasan makanan, minuman dan obat-obatan ............................16
Sebagai bahan material bangunan .................................................................................17
Sebagai material pelengkap ...........................................................................................20
CONTOH BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN KACA .........................................................21
BAB III.....................................................................................................................................23
PENUTUP................................................................................................................................23
KESIMPULAN ......................................................................................................................23
SARAN ................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................25

2 |MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


BAB 1

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kaca merupakan benda yang sering kita jumpaI dalam kehidupan kita sehari-hari.
Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau
gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut
demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam
zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling)
yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara
teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak
mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding
dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang Mesir telah membuat permata
tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Silinder
kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-12. Dalam abad tengah, Venesia
memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di Jerman dan inggris, kaca baru mulai
dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni
yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat.

Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat
secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil
berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil
distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran
gosok dan poles.

Kaca banyak sekali digunakan dalam sifat-sifatnya yang khas, yaitu transparan, tahan
terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi
kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi
dari kekuatan tariknya. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh
plini, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca
tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakan secara tidak sengaja diletakan di atas
massa trona di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian
dan orang kemudian berusaha menirunya

3 |MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


RUMUSAN MASALAH
1. Apakah defenisi, fungsi, sejarah, jenis-jenis kaca yang setiap hari dijumpai?
2. Bagaimanakah proses pembuatan kaca?
3. Bagaimanakah penggunaan kaca dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah manfaat dan kerugian dari penggunaan kaca pada konstruksi bangunan?

METODE PENELITIAN
1. Makalah ini disusun berdasarkan studi literatur dengan memanfaatkan
internet/browser serta data-data yang ada.

MAKSUD
1. Menggali informasi umum tentang material kaca
2. Mencari dan menginformasikan gambar bagaimana cara proses pembuatan kaca
3. Menjelaskan jenis, manfaat serta kekurangan kaca yang belum diketahui
4. Menjelaskan bagaimana penggunaan kaca pada bangunan dan barang yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari

TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi, fungsi informasi lain dari kaca
2. Untuk mengetahui cara atau proses pembuatan kaca
3. Untuk mengetahui penggunaan kaca dalam kehidupan sehari-hari
4. Untuk mengetahui manfaat maupun kerugian dari penggunaan kaca pada konstruksi
bangunan

4 |MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


BAB II

PENDAHULUAN
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK KACA
Menurut Adams dan Williamson, kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa
mempunyai bentuk yang keras, tetapi apabila dipanaskan, lama kelamaan akan menjadi
lunak, sesuai dengan suhu yang meningkat dan akhirnya menjadi kental hingga mencapai
keadaan cair. Kaca atau gelas merupakan bahan pecah belah, biasanya terbentuk apabila
bahan cair tidak berkristal didinginkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup
waktu untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk kelompok
vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks.

Kaca biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan sebatian kimia
yang serupa dengan kuarza,atau dalam bentuk polihabluran, pasir. Senyawa tersebut
diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat dingin. Kaca atau gelas ialah produk yang
amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup, tetapi sangat rapuh. Seperti
yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca atau gelas apabila dipandang dari segi
fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-
partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur.

Kaca banyak sekali digunakan dalam sifat-sifatnya yang khas, yaitu transparan, tahan
terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi
kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi
dari kekuatan tariknya.

FUNGSI KACA
Ada beberapa fungsi berdasarkan sifat kaca, yakni

 Sifatnya yang transparan, digunakan penghubung/pembatas suatu ruangan yang


tidak terlalu menganggu pemandangan visual suatu objek yang ada dibaliknya
 Sifatnya yang mengkilap, berfungsi memantulkan pembayangan suatu objek
 Pada bangunan, kaca berfungsi sebagai material yang mudah ditembus oleh cahaya
sehingga bisa digunakan sebagai material pencahayaan alami serta pencahayaan
buatan.
 Sifatnya yang mudah dibentuk, kaca dapat digunakan sebagai ornamen serta bahan
baku dalam membuat berbagai barang interior yang memiliki banyak tektur dan
bentuk
 Sifatnya yang kuat dan kedap air, dapat digunakan sebagai komponen pelindung yang
ringan

5 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


SEJARAH KACA
Berdasarkan sejarawan Romawi kuno, Pliny (23-79 sebelum masehi), para pedagang Phoenic
sudah menemukan kaca di wilayah yang sekarang disebut Suriah pada 5.000 tahun sebelum
masehi. Pliny mengungkapkan bahwa saat istirahat, para pedagang ini membakar makanan
dalam wadah yang sebenarnya terbuat dari kaca.

Kemudian sekitar 3500 tahun sebelum masehi, manusia mulai membuat kerajinan tangan dari
kaca yang tidak transparan. Kerajinan tangan ini bisa ditemukan di Mesir dan Mesopotamia
Timur. Saat itu, material kaca banyak digunakan untuk membuat poci, tempat bunga, dan
wadah sejenis.

Beling pecahan vas bunga yang terbuat dari kaca paling tua ditemukan di Mesopotamia.
Beling ini diperkirakan berasal dari abad ke-16 sebelum masehi, atau 1.600 tahun sebelum
masehi. Namun bukti lain menunjukkan, kaca juga dikembangkan di Yunani, Cina, dan Tyrol
utara.

Sekitar abad pertama SM, pengrajin Siria menemukan pipa tiup. Benda itu membuat produksi
kaca lebih mudah, cepat, dan murah. Produksi kaca kemudian berkembang pada Kekaisaran
Romawi dan menyebar ke Italia serta berbagai negara lainnya.

Di belahan Bumi lain, pembuatan kaca juga berkembang di Asia sejak tahun 1730 SM. Hal ini
dibuktikan dengan penemuan artefak manik-manik kaca merah-coklat bersama tumpukan
manik-manik lain dari periode tersebut di India. Kaca paling awal di Asia tersebut ditemukan
di lokasi Lembah Indus. Namun, bukti teks sebenarnya menyebutkan kaca telah ada di India
jauh sebelum itu. Adanya kaca di Asia Selatan kemungkinan berkaitan dengan adanya kontak
dengan dunia Yunani-Romawi. Tak hanya di India, sejarah kaca juga tak bisa dilepaskan dari
China. Kaca pada masa tersebut memainkan peran penting dalam seni dan kerajinan.
Sayangnya, bukti arkeologi kaca pada masa tersebut di China sangat terbatas. Ini
kemungkinan karena kelangkaan materi pembuatnya. Bukti arkeologi paling awal untuk
pembuatan kaca di China berasal dari periode Negara-Negara Berperang (475 SM hingga 221
SM). Tahun 1000, kota Alexandria di Mesir menjadi pusar pembuatan kaca paling penting di
dunia.

Di Eropa pada masa tersebut, seni membuat kaca patri penting bagi gereja dan katedral. Pada
masa Perang Salib, manufaktur kaca dikembangkan di Venesia. Dengan cepat, Venesia
menjadi pusat pembuatan kaca dunia. Pada 1291, peralatan pembuatan kaca dipindahkan ke
pulau Murano. Tahun-tahun selanjutnya, perajin kaca Venesia mulai pergi ke Eropa utara
untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka mendirikan pabrik-pabrik kaca di tempat
mereka yang baru.

Hal ini membuat kaca dengan cepat tersebar. Pada 1674, pembuat kaca Inggris George
Ravenscorft menemukan kaca timah. Pada 1800-an, permintaan besar-besaran untuk kaca

6 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


jendela yang disebut kaca mahkota terjadi. Selanjutnya, berbagai barang dibuat dari kaca.
Mulai dari jendela, peralatan rumah tangga, hingga lampu.

Gambar 1: kaca yang sifatnya yang transparan dan melalui perkembangan sejarahanya dapat digunakan sebagai
ornament yang estetik
Sumber: kacapatri.org
JENIS-JENIS KACA
Ada beberapa jenis-jenis kaca, yakni:

1. Kaca bening ( Clear Glass)


Ini adalah kaca yang paling populer dipakai pada bangunan umumnya. Kaca bening
sering disebut juga kaca polos, kaca biasa atau float glass, dan sering digunakan
sebagai jenis kaca untuk jendela. Kaca bening memiliki sifat transparan, rata
permukaannya, bersih, dan bebas distorsi sehingga nyaman untuk kehidupan
manusia sehari-hari. Tapi sebaliknya, jangan menggunakannya sebagai eksterior
rumah (misalnya dinding kaca, pagar balko, dan lain-lain) karena jenis kaca ini tidak
memiliki ketahanan yang tinggi.
Ketebalan kaca bening terdiri atas 5 mm, 6 mm, dan 8 mm. Ketebalan ini dipilih
sesuai dengan ukuran yang akan dibuat.

Gambar 2: kaca bening


Sumber: scridb.com

7 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


2. Kaca cermin (mirror glass)
Kaca cermin adalah kaca dengan lapisan tambahan oksida logam melalui proses
dualisis. Kaca yang juga disebut one way glass tampak seperti cermin di satu sisi, dan
tampak tembus pandang di sisi lainnya. Kaca cermin cocok untuk jendela di sekitar
area depan rumah untuk melindungi penghuni rumah dari pandangan mata orang
serta bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan
penampilan yang mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkondisian udara.

Gambar 3: kaca cermin


Sumber: kacapatri.net
3. Kaca Es (Frosted Glass)
Kaca es memiliki sisi yang bertekstur dan permukaannya buram (tidak transparan).
Biasanya teksturnya terletak pada sisi yang menghadap keluar, sementara sisi yang
menghadap bagian dalam rumah permukaannya rata. Di Indonesia, kaca jenis ini
keluaran Asahimas disebut dengan kaca Indofigur. Kelebihan jenis kaca ini adalah
sanggup menghalangi pandangan dari luar sekaligus memecah gelombang sinar
matahari. Jika Anda memasang jendela dari kaca es, ruangan akan nampak terang
tapi sinarnya lembut (tidak menyilaukan mata).

Gambar 4: kaca es
Sumber: kacapatri.net
4. Kaca Warna (Tinted Glass)
Jenis kaca yang satu ini disebut juga kaca rayban atau panasap glass (khusus untuk
produk Asahimas saja). Kaca warna sering digunakan pada macam macam kaca
jendela, contohnya kaca-kaca di perkantoran atau pertokoan. Kaca rayban dibuat dari
kaca bening yang ditambahkan warnanya menggunakan campuran senyawa logam.
Warna yang ditawarkan pun cukup beragam, hitam, abu-abu, biru kehijauan,

8 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


tembaga, biru gelap, hijau gelap, dan lain-lain. Tingkat kegelapan kacanya juga bisa
dipilih sehingga cukup mampu memberikan privasi bagi pemiliknya.

Kelebihan kaca warna adalah kemampuannya yang cukup baik dalam menahan
panas. Kaca ini bisa membuat ruangan menjadi lebih adem walaupun terkena terik
matahari. Semakin tebal kacanya maka akan semakin gelap warnanya dan semakin
menyerap panas, sehingga suasana di dalam ruangan akan menjadi semakin gelap
juga.

Gambar 5: kaca berwarna


Sumber: pxhere.com
5. Kaca tempered
Kaca tempered memiliki kekuatan yang sangat tinggi, mencapai 3—5 kali lipat dari
kaca biasa. Kaca tempered mampu menahan beban angin, berat, dan tekanan yang
lebih tinggi. Kaca ini dibuat dengan memanaskannya lalu didinginkan secara
mendadak. Secara visual, tidak ada yang berbeda dari kaca ini, sehingga tampilannya
tetap terjaga. Kaca tempered juga sangat aman saat pecah, karena pecahannya bulat
dan tumpul.
Kaca ini biasanya digunakan untuk dinding kaca, pintu kaca tanpa rangka (seperti
pintu utama pertokoan), partisi kamar mandi dan tempat-tempat lain yang ingin
menampilkan segi estetika tapi juga membutuhkan ketahanan ekstra.

Gambar 6: kaca tempered dan perbedaan kaca tempered serta kaca biasa saat pecah
Sumber: scirbd.com

9 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


6. Kaca laminasi
Berbeda dengan kaca tempered yang dibuat dengan memberikan tekanan suhu, kaca
laminasi dibuat dari 2 atau lebih lembaran/film kaca yang disatukan. Saat pecah, kaca
laminasi tidak akan berhamburan. Kaca ini hanya akan menampakkan retakan saja di
permukaannya. Bahkan saat seluruh permukaannya sudah retak, kaca ini tetap akan
berbentuk lembaran dan tidak pecah ke mana-mana. Jadi tetap merekat pada filmnya
dan tetap terpasang pada rangkanya.
Penggunaan utama kaca laminasi adalah pada atap kaca, dinding kolam renang,
jendela skylight, dan tempat-tempat lain di mana tidak boleh ada kaca berhamburan
sekalipun pecah.

Gambar 7: kaca laminasi


Sumber: kacapatri.com
7. Kaca Patri (Stained Glass)
Kaca patri dihasilkan dengan cara menambahkan zat garam metalik ke dalam adonan
kaca, sehingga dihasilkan kaca dalam warna-warna berbeda. Kaca berwarna ini lalu
dipotong dan disusun dalam sebuah bingkai yang disangga bilah timbal sehingga
membentuk gambar pada jendela. Warna-warni stained glass adalah sentuhan seni
yang dapat mengurangi intensitas sinar matahari dan melindungi furnitur dari
kerusakan akibat terpapar sinar matahari dalam jangka panjang. Berkat kaca patri,
atmosfer interior rumah akan menjadi dramatis dan romantis. Rumitnya proses
pembuatan dan daya tahan membuat harga kaca patri sangat mahal.
Kaca patri banyak digunakan di bangunan-bangunan kuno di berbagai belahan dunia,
termasuk Indonesia. Sampai saat ini kita bisa melihat kaca patri pada jendela gereja
yang didirikan di era Kolonial.

Gambar 8: kaca patri


Sumber: kacapatri.com

10 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


8. Kaca Double Glassing
Kaca Double Glassing merupakan kaca yang terdiri dari dua atau lebih lapisan kaca
dipisahkan menggunakan aluminium atau jenis spacer di sekitar tepi. Kaca Double
glassing mengurangi energi panas matahari langsung sehingga memberikan suhu
kamar yang stabil tanpa terjadi kondensasi.
Kaca Double glassing umumnya digunakan pada ruangan yang memiliki perbedaan
cukup tinggi dengan luar ruangan, sehingga sering digunakan untuk mengurangi biaya
untuk AC, dan mengurangi kebisingan.

Gambar 9: kaca double glassing


Sumber: kacapatri.com
9. Kaca Sunergy
Kaca sunergy adalah kaca yang diproses melalui proses vacumm sputtering, kaca
bening dilapisi dengan beberapa material untuk menghasilkan sebuah produk kaca
jernih dan transparan yang mampu menyerap panas matahari sehingga dapat
mengurangi beban pendingin.
Kaca Sunergy mempunyai karakteristik yang sangat bening yang memiliki
kemampuan untuk menghemat energy dengan menolak panas dan sinar UV dari
matahari hingga 87%. Kaca Sunergy tersedia dua warna yaitu Clear & Green.

Gambar 10: kaca sunergy


Sumber: scirbd.com

11 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


PROSES PEMBUATAN KACA
a. Bahan-bahan
Pada dasarnya, bahan baku pembuatan kaca atau gelas terdiri atas 3 jenis bahan yang
masing-masing memiliki peranan pada kualitas dan hasil akhir dari produk gelas
secara keseluruhan. Ketiga jenis tersebut adalah :
 Bahan pembentuk gelas
- Pasir kuarsa/silika dengan kemurnian SiO2 99.1 – 99.7%
Silikon (IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh karena itu, silicon (IV) oksida
memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom
dalam struktur raksasa. Maka, silicon (IV) oksida mempunyai titik lebur yang sangat
tinggi, yaitu 1710 C. Dalam silicon (IV) oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen
kepada 4 atom oksigen dalam bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5
. Unit itu diulangi secara tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada
2 atom silikon untuk membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian.
- sodium karbonat/soda abu (Na2CO3)
- asam borat/borax
- phosfor pentaoksida
- dolomit (CaCO3.MgCO3)
Dolomit merupakan variasi batu gamping yang mengandung < 50% karbonat. Secara
geologi dolomit dapat terbentuk karena proses primer maupun sekunder. Secara
sekunder dolomit terjadi karena proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral
kalsit menjadi dolomit, selain itu dapat juga terbentuk karena diendapkan secara
tersendiri sebagai endapan evaporit. Dolomit primer berbentuk urat, yang terbentuk
bersama-sama dalam jebakan bijih. Dolomit mempunyai struktur kristal
rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO3)2 atau
manganodolomit dan berkomposisi MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. Umumnya
dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan, kekerasan 3,5 – 4, berifat
pejal, berat jenis 2,8 – 2,9, berbutir halus-kasar, mudah menyerap air, mudah
dihancurkan.
- feldspar, dengan rumus molekul R2O.Al2O3.6SiO2 di mana R2O mewakili Na2O
atau K2O atau gabungan keduanya.
Feldspar adalah nama kelompok mineral yang terdiri atas potasium, sodium dan
kalsium alumino silikat. Pada umumnya kelompok ini terbentuk oleh proses
pneumatolitis dan hidrotermal yang membentuk urat pegmatit. Felspar ditemukan
pada batuan beku, batuan erupsi dan metamorfosa, baik bersifat asam maupun basa.
Felspar mempunyai nilai kekesaran 6 – 6,5 skala Mosh, berat jenis 2,4 – 2,8, warna
dari putih keabu-abuan, merah jambu, coklat, kuning dan hijau. Felspar adalah
mineral alumina anhidrat silikat yang berasosiasi dengan unsur Kalium (K), Natrium
(Na) dan Calsium (Ca) dalam perbandingan yang beragam. Mutu felspar ditentukan

12 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


oleh kandungan oksida kimia K2O dan Na2O yang relatif tinggi diatas 6%, oksida
Fe2O3 dan TiO2 .

- cullet

merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal dari produk tak lolos
quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan temperatur leleh dari bahan
baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25% dari total bahan baku.

2) Bahan stabilizer
Bahan stabilizer merupakan bahan yang mampu menurunkan kelarutan di dalam air,
tahan terhadap serangan bahan kimia lain termasuk materi-materi lain yang terdapat
di atmosfer. Contoh bahan stabiliser yang biasa dipakai di industri gelas adalah :
- Kalsium Karbonat atau Limestone, membuat produk akhir menjadi tidak larut di
dalam air.
- Barium Karbonat, meningkatkan berat spesifik dan indeks bias.
- Timbal Oksida, membuat produk menjadi transparan, mengkilat, dan memiliki
indeks bias yang tinggi.
- Seng Oksida, membuat gelas tahan terhadap panas yang mendadak,
memperbaiki sifat-sifat fisik dan mekanik, dan meningkatkan indeks bias.
- Aluminium oksida
Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen,
dengan rumus kimia Al2O3 dan nama mineralnya adalah alumina. Disini alumunium
oksida berfungsi untuk meningkatkan viskositas gelas, kekuatan fisik dan ketahanan
terhadp bahan kimia.
3) Komponen sekunder
- Refining agent, menghilangkan gelembung-gelembung gas pada saat pelelehan
bahan baku. Bahan yang biasa digunakan sebagai refining agent pada industri gelas
adalah sodium nitrat dan sodium sulfat atau arsen oksida (As2O3).
- Penghilang warna (decolorant), menghilangkan warna yang biasanya diakibatkan
oleh kehadiran senyawa besi oksida yang masuk bersama bahan baku. Bahan
penghilang warna yang digunakan adalah mangan dioksida (MnO2), logam selenium
(Se), atau nikel oksida (NiO).
- Pewarna (colorant), digunakan untuk membuat gelas khusus sesuai dengan warna
yang dikehendaki.
- Opacifiers. Bahan yang digunakan sebagai opacifier adalah fluorite (CaF2), kriolit
(Na3AlF6), sodium fluorosilika (Na2SiF6), timah phospat, seng phospat (Zn3(PO4)2),
dan kalsium phospat (Ca3(PO4)2). Opacifiers adalah zat yang ditambahkan untuk
membuat kaca atau gelas bersifat buram atau tidak dapat ditembus gelombang
elektromagnetik, walaupun kacaatau gelas tersebut transparan.

13 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


b. Proses Pembuatan
Secara skematis proses pembuatan kaca atau gelas dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Persiapan bahan baku (batching)
Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan dari
pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk
bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat yang sesuai
dengan produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan baku dalam suatu
mixer hal ini dilakukan agar campuran menjadi homogen sebelum dicairkan.
2 Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair. Selama
proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi membentuk
reaksi-reaksi kimia berikut:
- Reaksi-reaksi penguraian
- Na2SO3 à Na2O + CO2
- CaCO3 à CaO + CO2
- Na2SO4 à Na2O + SO2
- Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 – 780oC
- Na2CO3 + aSiO2 à Na2O.aSiO2 + CO2
- Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600oC
- CaCO3 + bSiO2 à CaO.bSiO2 + CO2
- Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600oC
- CaCO3 + a2CO3 à Na2Ca(CO3)2
- Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884oC
- Na2SO4 + nSiO2 à NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2
- Reaksi utama aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO à
aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
b. Leburan kaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca atau gelas, terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
 Pot furnace
Biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti kaca
seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot
terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.
 Tank furnace
Digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata refraktori (bata tahan
panas). Furnace ini mampu menampung sekitar 1350 ton cairan gelas yang
membentuk kolam di jantung furnace.

14 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


 Regenerative furnace
2. Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca atau gelas yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang
berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa
jenis proses pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
 Proses mekanik :
a. Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian yang dinamakan
“debiteuse”. Bagian ini terapung di permukaan kaca cair dengan celah sesuai
dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse terdapat bagian sirkulasi
air pendingin yang akan mendinginkan kaca hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut
kaca berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak dengan didukung oleh roda
pemutar (roller) yang menarik kaca tersebut ke atas. Gambar di bawah ini
melukiskan skema proses Fourcault.
b. Proses Colburn (Libbey-Owens)
Jika proses Fourcault , gerakan kaca berlangsung secara vertikal, maka pada proses
Colburn kaca akan bergerak secara vertical kemudian diikuti gerakan horizontal
setelah melewati roda-roda penjepit yang membentuk leburan gelas menjadi
lembaran-lembaran.
c. Proses Pilkington (float process)
Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam berisi cairan timah (Sn) panas.
Kecepatan aliran bahan cair ini merupakan pengatur tebal tipisnya kaca lembaran
yang akan diproses. Kaca akan mengapung di atas cairan timah karena perbedaan
densitas di antara keduanya. Kaca ini tetap berupa cairan dengan pasokan panas
yang berasal dari pembakar di bagian atas kolam. Pengendalian temperatur di
dalam kolam dilakukan agar kaca tetap rata di kedua sisinya serta pararel. Bahan
yang biaanya digunakan untuk keperluan ini adalah gas nitrogen murni. Selanjutnya,
aliran kaca melewati daerah pendinginan (masih di dalam kolam) dan keluar dalam
bentuk kaca lembaran bersuhu ±600oC.
 Proses tiup (blow)
Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas kemasan, atau aneka bentuk
kaca seni lainnya.
3. Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar
molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan.
Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
 menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal.
 mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan
regangan sampai titik maksimumnya.

15 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


4. Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalah cleaning and
polishing, cutting, enameling, dangrading

PENGGUNAAN KACA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Sebagai bahan baku kemasan makanan, minuman dan obat-obatan
Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang secara optik, dengan kekerasan
yang cukup. Gelas bersifat sangat rapuh, mudah pecah menjadi pecahan yang tajam, mudah
dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan, sehingga memiliki sifat
estetika atau keindahan yang tinggi. Gelas aman digunakan sebagai kemasan karena
beberapa sifat unggul berikut.

 Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme.


 Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas (bahan kimia).
 Dapat didaur ulang.
 Dapat ditutup kembali setelah dibuka.
 Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat.
 Memberikan nilai tambah bagi produk (nilai estetika).
 Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan.
 Gelas dapat disimpan dalam jangka waktu panjang tanpa mengalami kerusakan.

Keunggulan sifat-sifat gelas tersebut memungkinkan produk-produk gelas digunakan untuk


menunjang kebutuhan sehari-hari meliputi barang setengah jadi maupun produk gelas yang
siap jadi. Contoh produk barang setengah jadi adalah lempengan kaca, pipa kaca, benda kaca
berongga untuk bahan membran dan penyaring, dan benda kebutuhan rumah tangga. Produk
gelas yang siap pakai meliputi perabotan rumah tangga (piring gelas, cangkir gelas, botol
gelas, dan lainnya), peralatan laboratorium (tabung reaksi, pipa kaca, beker gelas, kaca
pembesar, dan lainnya), bahan bangunan atau industri seperti kaca jendela, bola lampu,
lampu gantung, genting kaca, dan asesoris seperti manik-manik.

Gambar 11: kemasan berbahan kaca


Sumber: kompasiana.com

16 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


Sebagai bahan material bangunan
1. Atap
Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya dibuat untuk menghalangi
masuknya hujan, bukan sinar matahari. Penggunaan kaca sebagai atap biasanya
pada atap carport, skylight, teras dan sebagainya. Atap kaca sebaiknya memiliki
ketahanan tinggi. Kaca yang sebaiknya digunakan memiliki ketebalan minimal 12
mm, misalnya dengan menggunakan jenis kaca temperd atau laminasi.
Pemasangan menggunakan penjepit yang berfungsi menggabungkan lembaran-
lembaran kaca. Sebelum sistem ini dipasang, kerangka pergola sebagai tumpuan
kaca harus dieprsiapkan terlebih dahulu, pilihlah kerangka dari besi hollow, ini
karena untuk menyambung bagian dari sistem ini harus menggunakan sistem las.

Gambar 12: skylight


Sumber: azahner.com
2. Dinding
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan keleluasaan pandangan
baik dari dalam ke luar maupun dari luar ke dalam. Pada desain yang tepat guna,
keleluasaan pandangan ini dinilai sangat bermanfaat, misalnya antara ruang
keluarga dan taman, sehingga taman dapat dinikmati secara penuh dari dalam
rumah.

Gambar 13: dinding kaca


Sumber: edupaint.com
Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding, dengan perlakuan khusus
tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya dibuat pada area-area tertentu
yang tidak membutujakn privasi penghuni, seperti area tangga, bahkan kadang
ruang tamu juga dibuat transparan.

17 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


Dinding kaca memberikan efek serupa cermin. Fungsinya bukan untuk
memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada” meniadakan” batas antar
runag. Idealnya, dinding kaca ditempatkan pada area bangunan yang menghadap
ke utara.
3. Pintu dan jendela
Penggunaan kaca pada pitu dan jendela ini udah tidak asing lagi. Bahkan dimana-
mana orang telah menggunakan kaca sebagai material jendela dan pintu.
Penggunaannya juga sudah sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Fungsi
utamanya adalah sebagai tempat masuknya cahaya dari luar maupun dari dalam.
Besar kecilnya kaca tergantung pada kebutuhan dan desain jendela dan pintu.
Usahakan agar jendela dan pintu tidak terlalu terekspos sinar matahari karena
akan mempercepat naiknya suhu ruangan.

Gambar 14: pintu dan jendela


Sumber: wordpress.com
4. Lantai dan anak tangga
Lantai bisa juga dibuat dari kaca bila ketebalannya sudah dipikirkan matang.
Ketebalan kaca bisa mencapai 2 cm dan dalam potongan-potongan kecil yang
diletakkan diatas frame atau dudukan aluminium. Pada anak tangga, material
kaca biasanya digunakan pada baluster dan railing tangga. Kaca yang digunakan
biasanya kaca yang tebal, tergantung dari kebutuhan. Selain faktor ekonomis,
estetika dari penggunaan kaca pada anak tangga bisa kelihatan.

Gambar 15: tangga dari kaca


Sember: dis.or.id

18 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


Ada beberapa keuntungan serta kerugian penggunaan kaca pada bangunan, yakni

1. Keuntungan
 Sifatnya yang mampu meneruskan cahaya membuat rumah dengan dinding
kaca lebih hemat energi karena pencahayaan pada siang hari cukup dengan
sinar matahari.
 Mampu memaksimalkan pemandangan di luar ruangan.
 Walaupun mudah kotor, tetapi mudah juga untuk dibersihkan.
 Memberikan kesan luas pada ruangan sempit.
 Memberikan kesan tidak ada sekat antara ruangan satu dengan yang lainnya.
 Kedap suara
 Kedap air
 Memberikan kesan modern pada hunian
 Mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap abrasi. Kaca tidak
terpengaruh dengan bahan kimia, pelarut, minyak, dan cairan pembersih.
 Kaca tidak memiliki masalah pada degradasi sinar ultraviolet. Beberapa jenis
kaca juga mempunyai kemampuan menahan gelombang infrared.
 Kaca bisa menjadi sarana penghemat energi listrik, khususnya pada gedung-
gedung perkantoran. Ada juga jenis kaca yang dgunakan sebagai penangkap
panas utnuk solar sel yang dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga surya.
Pemakaian kaca memungkinkan tidak diperlukannya lagi menyalakan lampu
di siang hari karena ruangan sudah terang.
2. Kerugian
 Harganya cukup mahal, baik dari segi harga material maupun biaya
pemasangan
 Pemasangannya rumit dan butuh tenaga profesional dengan keahlian dan
teknik tinggi.
 Tidak tahan terhadap getaran.
 Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah
 Dinding kaca tidak termasuk dinding struktural sehingga tidak mampu
menahan beban berlebih.
 Mudah kotor, dibutuhkan perawatan yang rutin.
 Jika tergores, sulit untuk memperbaikinya.
 Jenis kaca bening tidak cocok untuk ruangan privasi.
 Perlu aksesoris tambahan seperti tirai walaupun hal ini opsional.
 Jika retak atau pecah tidak bisa diperbaiki, tetapi harus diganti.Kaca mudah
cepat kotor meskipun pembersihannya pun tidak terlalu sulit. Tetapi bagi
yang sibuk, kondisi ini tentu menjadi masalah.
 Kaca tidak aman untuk anak-anak. Anak Anda bisa saja memecahkan kaca
tersebut dan terluka akibat serpihannya.

19 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


 Kaca selain meneruskan cahaya juga meneruskan panas. Pemasangan kaca
yang berlebihan dapat membuat suasana interior terasa gerah.

Sebagai material pelengkap


Kaca sebagai komponen pelengkap biasanya digunakan pada barang-barang
memantulkan, membiaskan dan menembuskan objek atau cahaya. Keuntungan kaca
yang anti kimia bisa digunakan pada perlatan makan dan minum. Barang-barang itu
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti
 Peralatan optic, seperti kacamata
 Peralatan pada kendaraan, seperti kaca spion, kaca mobil yang
menggunakan kaca gelap dan tebal serta kaca lampu kendaraan
 Peralatan pertukangan, seperti senter dan sebagainya
 Peralatan rumah tangga, seperti panci, gelas, piring, sendok dan sebagainya
yang menggunakan jenis kaca yang tebal
 Peralatan elektronik, seperti laptop, handphone, televise, blender dan
sebagainya
 Dll

Gambar 16: barang-barang yang menggunakan kaca pada komponennya


Sumber: indotrading.com

20 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


CONTOH BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN KACA
ST DIAMOND BUILDING, Malaysia

RESPON BANGUNAN TERHADAP MATAHARI


Dari bentuk fasad yang miring, memungkinkan untuk sinar matahari di pantulkan oleh
landscape yang kemudian diteruskan kedalam ruangan, yang mengopyimalkan penggunaan
cahaya alami sebagai penerangan pada siang hari. Dan panas sinar matahari langsung juga
sudah berkurang akibat pantulan cahaya dari landscape ke dalam bangunan.

RESPON BANGUNAN TERHADAP SUHU


Pada bangunan ini, bentuk fasad dan material fasad digunakan untuk mengurangi panas sinar
matahari langsung kedalam bangunan. Meskipun seluruh fasad bangunan ini ditutupi dari
kaca namun sinar matahri tidak dapat langsung menembus ke dalam bangunan, karena pada
bangunan ini menggunakan material kaca lutsinar yang mana material ini memecah sinar
matahari dan mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam.
Hal ini juga didukung oleh bentuk fasad yang miring, sehingga memungkinkan pantulan
cahaya dari landscape masuk kedalam bangunan untuk mengoptimalkan pencahayaan alami,
yang mana panas sinar matahari telah berkurang oleh pantulan dari landscape.

21 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


JENIS MATERIAL KACA YANG DIGUNAKAN
Kaca sunergy adalah kaca bening dilapisi dengan beberapa material untuk menghasilkan
sebuah produk kaca jernih dan transparan yang mampu menyerap panas matahari sehingga
dapat mengurangi beban pendingin.
Kaca Sunergy mempunyai karakteristik yang sangat bening yang memiliki kemampuan untuk
menghemat energy dengan menolak panas dan sinar UV dari matahari hingga 87%. Kaca
Sunergy tersedia dua warna yaitu Clear & Green.
MATERIAL PADA ELEMEN DINDING
Bangunan berlian ini dilengkapi dengan cermin lutsinar yang merupakan teknik
pencahayaan untuk ruang dalam sekaligus meminimumkan penggunaan lampu elektrik.
Kaca Lutsinar merupakan kepingan kaca yang dilapisi logam dengan beberapa dozen
ketebalan atom-atom. Kaca ini memasukkan cahaya kedalam ruangan dan menyaring hawa
panas. Kaca ini juga memiliki kelebihan yaitu orang dari dalam bangunan dapat melihat
keluar dan orang dari luar bangunan tidak dapat melihat kedalam.

22 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Kaca atau gelas ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas
yang cukup, tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca
atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut
demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam
zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling)
yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara
teratur.

Karakteristik dan fungsi pada kaca saling berhubungan erat, seperti:

 Sifatnya yang transparan, digunakan penghubung/pembatas suatu ruangan yang


tidak terlalu menganggu pemandangan visual suatu objek yang ada dibaliknya
 Sifatnya yang mengkilap, berfungsi memantulkan pembayangan suatu objek
 Pada bangunan, kaca berfungsi sebagai material yang mudah ditembus oleh cahaya
sehingga bisa digunakan sebagai material pencahayaan alami serta pencahayaan
buatan.
 Sifatnya yang mudah dibentuk, kaca dapat digunakan sebagai ornamen serta bahan
baku dalam membuat berbagai barang interior yang memiliki banyak tektur dan
bentuk
 Sifatnya yang kuat dan kedap air, dapat digunakan sebagai komponen pelindung yang
ringan.

Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama penyusunnya
adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000◦ C yang bersifat transparan dan dingin. Reaksi
pembuatan kaca atau gelas secara umum:

Na2CO3 + aSiO2 à Na2O.aSiO2 + CO2

CaCO3 + bSiO2 à CaO.bSiO2 + CO2

Na2SO4 + cSiO2 + C à Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO

Pada prinsipnya tahapan proses pembuatan kaca atau gelas ada lima, yaitu:

 Persiapan bahan baku (batching)


 Pencairan (melting/fusing)
 Pembentukan (forming/shaping)
 Annealing

23 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


 Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Penggunaan material kaca pada setiap barang, masing-masing menggunakan material
kaca yang jenis material kacanya berbeda. Hal ini tergantung pada pemakai yang dikarenakan
adanya batasan keamanan, kenyamanan dan standar tertentu sehingga pemakaian jenis kaca
selalu berbeda-beda.

SARAN
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di
cipatakan para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
para penganggur yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi
orang-orang sipil atau para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam perancangan
bangunan. Dan dapat pula berguna bagi perusahaan otomotif karena kaca sekarang tidak
hanya sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai kaca pelindung.

Namun, dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu
lingkungan karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah
tentu semua ekosistem akan berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak
langsung terjadi sangat cepat tetapi secara berlahan-lahan. Oleh karena itu, industri kaca ini
juga harus memperhatikan lingkungan sekitar dengan meminimalisir dampak negatif dari
limbah yang dihasilkan.

24 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA


DAFTAR PUSTAKA
https://kacapatri.net/ukuran-kaca-standar

https://sains.kompas.com/read/2018/09/06/213940623/penemuan-yang-mengubah-dunia-
kaca-sudah-digunakan-sejak-zaman-batu

https://kacapatri.net/ukuran-kaca-standar

http://bondowoso-jawa.com/2016/08/sifat-bahan-gelas-dan-pemanfaatannya.html

https://regional.kompas.com/read/2009/01/14/14284272/aplikasi.kaca.pada.dinding.ruma
h

https://rumahdewi.com/8-jenis-kaca-untuk-rumah-yang-perlu-diketahui

https://wolipop.detik.com/home/d-1471215/manfaat-kaca-dalam-sebuah-ruangan

http://misterirham.com/2015/03/makalah-tentang-kaca.html

http://nadiaratih. com/2014/03/makalah-kaca.html

https://id.scribd.com/doc/98539379/makalah-kaca

https://id.wikipedia.org/wiki/Kaca

https://www.slideshare.net/vini93/kaca-materi-bahan-bangunan

http://bangunanpintar.com/2013/11/st-diamond-building-malaysia.html

25 | MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN: MATERIAL KACA

Anda mungkin juga menyukai