Anda di halaman 1dari 14

GELAS(KACA)

Ananda Putra Salmi Hayatul#2 Fikka Mayalita#3 Sella Fitria#4


#1

Jurusan Kimia,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Padang
#1
Dosen Mata Kuliah, #2Mahasiswa, #3Mahasiswa, #4Mahasiswa

ABSTRACK
This paper will lead you to know everything about the Glass. As we know, glass in one of
the chemical product that we always find in our daily. But many of us couldn’t know about the
fact of this unique compound. If we look it from the physical aspect,glass is a very cold liquid
substance. It’s called like that because the distance of the one particle to each other is quite far
like in a liquid substance while they were in solid condition. It happens because of the quick
cooling procces, as the result the silica particle doesn’t have any time to arrage their self.
Glass has many function because it has uniqe characteristic like transparent, resistant to
chemical attack, an effective electric isolator, and can resist the vacuum. But glass is a fragile
material and typically has a higher compression strength than the tensile strength .

Key Words : Furnace, Batching, Anealing, Refractor.

1. Pendahuluan tidaklah jelas sama sekali. Salah satu


rujukan yang paling tua mengenai bahan ini
Dari segi fisika, kaca dipandang dibuat oleh Pliny, yang menceritakan
sebagai zat cair yang sangat dingin. Disebut bagaimana pedagang-pedangang Phoenisia
demikian karena struktur partikel-partikel purba menemukan kaca tatkala memasak
penyusunnya yang saling berjauhan seperti makanan. Periuk yang digunakannya secara
dalam zat cair, namun dia sendiri berwujud tidak sengaja diletakkan di atas massa trona
padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi
(cooling) yang sangat cepat, sehingga antara pasir dan alkali sangatlah menarik
partikel-partikel silika tidak sempat perhatian sehingga orang Mesir berusaha
menyusun diri secara teratur. untuk menirunya.
Dari segi kimia, gelas/kaca adalah Proses pembuatan kaca bersifat
gabungan dari berbagai oksida anorganik empiris dan hanya berdasarkan pada
yang tidak mudah menguap dan dihasilkan pengalaman. Kaca atau gelas merupakan
dari dekomposisi dan peleburan senyawa materi bening dan transparan (tembus
alkali dan alkali tanah, pasir, serta berbagai pandang) yang biasanya di hasilkan dari
penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat campuran silikon atau bahan silikon
yang khas dibanding dengan golongan dioksida (SiO2), yang secara kimia sama
keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca dengan kuarsa. (2)
ini terutama dipengaruhi oleh keunikan Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum
silika (SiO2) dan proses pembentukannya. Masehi, orang Mesir telah membuat permata
(1) tiruan dari kaca dengan keterampilan yang
Sebagaimana bahan-bahan yang halus dan keindahan yang mengesankan.
sangat banyak digunakan dalam peradaban Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut
moderen, riwayat penemuan gelas/kaca sejak tahun 290. Ibnu Firnas dikenal sebagai
ilmuwan pertama yang memproduksi kaca
dari pasir dan batu-batuan. Pada abad ke-8 2. Isi dan Pembahasan
M, ahli kimia itu secara mengejutkan telah Gelas/kaca adalah benda yang
menjelaskan tak kurang dari 58 resep orisinil transparan, lumayan kuat, yang biasanya
untuk memproduksi gelas atau kaca tidak bereaksi dengan barang kimia, dan
berwarna. Rumus pembuatan kaca berwarna tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk
itu ditulis dalam dua kitab yang ditulisnya dengan permukaan yang sangat halus dan
selama hidup. Dalam Kitab al-Durra al- kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat
Maknuna atau The Book of The Hidden ideal gelas digunakan di banyak bidang
Pearl . Rumus pembuatan kaca atau gelas kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi
lainnya dipaparkan oleh Ibnu Hayyan dalam pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa
Kitab Al-Marrakishi. dimodifikasi dan bahkan bisa diubah
Silinder kaca jendela tiup ditemukan seluruhnya dengan proses kimia atau dengan
oleh para pendeta pada abad ke-12. Dalam pemanasan. Ciri-ciri ini menjadikan gelas
abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai bahan yang sangat berguna.
sebagai pusat industi kaca. Di Jerman dan Komponen utama kaca ialah silika.
Inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad Silika ialah galian yang mengandung silikon
ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida
1900, industri ini merupakan seni yang ialah silikon(IV) oksida. Kaca merupakan
dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang bahan pejal sekata, biasanya terbentuk
dijaga ketat. apabila bahan cair tidak berkristal
Pada tahun 1914, di Belgia di disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak
kembangkan proses fourcault yang menarik memberikan cukup masa untuk membentuk
kaca plat secara kontinu. Selama 50 tahun jaringan kisi kristal.
berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah Kaca biasanya terdiri dari silikon
berhasil melakukan berbagai modifikasi dioksida (SiO2), yang merupakan senyawa
terhadap proses penarikan kaca dengan kimia yang serupa dengan kuarsa, atau
tujuan untuk memperkecil distorsi optik dalam bentuk polihabluran pasir. Silika tulen
kaca lembaran dan menurunkan biaya mempunyai titik lebur sekitar 200O C, jadi
pembuatan kaca lembaran gosok dan poles. dua bahan lain sering dicampurkan kepada
(3) pasir dalam pembuatan kaca. Satu
Gelas/Kaca banyak sekali di gunakan daripadanya adalah soda (sodium karbonat
karena sifat-sifatnya yang khas seperti Na2CO3) atau potassium yang menurunkan
transparan, tahan terhadap serangan kimia, titik lebur menjadi sekitar 100O C.(10)
efektif sebagai isolator listrik, dan mampu Dalam silikon(IV) oksida, setiap
menahan vacum. Tetapi kaca adalah bahan atom silikon diikat secara kovalen kepada 4
yang rapuh dan secara khas mempunyai atom oksigen dalam bentuk tetrahedron
kekuatan kompresi lebih tinggi dari dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu
kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar diulangi secara tidak terhingga dengan
800 macam kaca yang di hasilkan dengan setiap atom oksigen yang terikat kepada 2
keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada atom silikon untuk membentuk molekul
pula yang lebih mementingkan kovalen raksasa seperti struktur berlian.
keseimbangan pada seperangkat sifat Kaca merupakan bahan pejal sekata,
tertentu. (1) biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak
berkristal disejukkan dengan cepat, dengan
itu tidak memberikan cukup masa untuk
jaringan kekisi kristal biasa terbentuk. Salah gunakan untuk membuat segala
satu ciri kaca adalah bersifat lutsinar. Sifat macam bejana, kaca lembaran,
lutsinar disebabkan karena kaca terdiri jendela mobil, gelas atau barang
daripada bahan yang tidak mempunyai pecah belah.
keadaan perubahan garisan atomik dalam
tenaga cahaya. Juga disebabkan kaca adalah 4. Feldspar
sekata pada tahap gelombang yang lebih
besar daripada cahaya. Ketidaksekataan Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3
menyebabkan cahaya terbias dan 6SiO2 . Feldspar mempunyai banyak
menghalangi pemancaran. (5) keunggulan di banding produk lain,
karena murah, murni dan dapat di
2.1. Bahan Baku Gelas/Kaca lebur. Dan seluruhnya terdiri dari
oksidasi pembentuk kaca
Walupun terdapat ribuan macam
formulasi kaca yang di kembangkan dalam 5. Boraks
30 tahun terakhir, namum perlu di catat Boraks adalah perawis tambahan
bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda yang menambahkan Na2O dan boron
masih merupakan bahan baku dari 90 persen oksida kepada kaca. Walaupun
dari seluruh kaca yang di produksi di dunia. jarang di pakai dalam kaca jendela
atau kaca lembaran, boraks sekarang
1. Pasir banyak di gunakan di dalam berbagai
jenis kaca pengemas.
Pasir yang di gunakan haruslah
kuarsa yang hampir murni, oleh 6. Kerak Garam(Salt cake)
karena itu lokasi pabrik kaca
biasanya di tentukan oleh lokasi Sudah lama digunakan dalm perawis
endapan pasir kaca yang kandungan tambahan pada pembuatan kaca,
besinya tidak boleh melebihi 0,45 % demikian pula amonium sulfat dan
untuk barang gelas pecah belah atau barium sulfat. Kerak garam ini di
0,015 % untuk kaca optik, sebab perkirakan dapat membersihkan buih
kandungan besi ini bersifat merusak yang mengganggu pada tanur tangki.
warna kaca pada umumnya. Sulfat ini harus di pakai bersama
karbon agar tereduksi menjadi sulfit.
2. Soda (Na2O)
7. Kulet (Cullet)
Soda yang di dapat pada umumnya
merupakan soda abu padat Na2 CO3. Kullet adalah kaca hancuran yang di
Sumber lainnya adalah bikarbonat, kumpulkan dari barang-barang rusak,
kerak garam, dan natrium nitrat yang pecahan kaca beling dan berbagai
sangat berguna untuk mengoksidasi kaca limbah. Bahan ini dapat di
besi dan untuk mempercepat pakai 10% atau bahkan sampai 80%
pencairan. dari muatan bahan baku.

3. Kaca Soda Gamping


Merupakan 95 % dari semua kaca
yang di hasilkan. Kaca ini di
8. Arsen Trioksida sesuai dengan produk kaca yang
Senyawa ini ditambahkan untuk dikendaki. Pengadukan campuran
menghilangkan gelombang- bahan baku dilakukan dalam suatu
gelombang dalam pembuatan kaca mixer agar campuran menjadi
homogen sebelum dicairkan.
9. Blok Refraktori Bahan-bahan yang diolah perlu
dibersihkan atau dimurnikan karena
Zirkon, alumina, mulit, mulit dapat mempengaruhi proses
alumina sinter dan zirkonia alumina pembuatan dan mutu gelas yang
elektrokast banyak digunakan dihasilkan. Bahan yang digunakan
sebagai refraktor pada tanki kaca. harus berkadar besi rendah (kurang
0,5%) agar gelas yang dibuat
10. Kalium Nitrat (1) berwarna bening dan cerah. (2)

Kaca merupakan bentuk lain dari 2. Peleburan/Pelelehan (melting)


gelas (Glass). Oksida – oksida yang Bahan baku yang sudah
digunakan untuk menyusun homogen diayak terlebih dahulu
komposisi kaca dapat digolongkan sebelum dimasukkan ke dalam
menjadi : tungku (furnace) yang bersuhu
1. Glass Former, merupakan sekitar 1500oC sehingga campuran
kelompok oksida pembentuk akan mencair menjadi leburan kaca.
utama kaca Reaksi yang terjadi pada proses ini
2. Intermediate, oksida yang yaitu :
menyebabkan kaca memiliki Na2SO3 → Na2O + CO2(1)
sifat-sifat yang lebih spesifik CaCO3 → CaO + CO2 (2)
3. Modifier, Oksida yang tidak Na2SO4 → Na2O + SO2 (3)
menyebabkan kaca memiliki MgCO3+CaCO3→ MgO +
elastisitas, ketahanan suhu, CaO + 2CO2 …. (4)
tingkat kekerasan, dan lain-lain.
(4) Reaksi antara SiO2 dengan
Na2CO3 pada suhu 630 –
2.2. Proses Pembuatan Gelas 780O C
Na2CO3 +aSiO2 → Na2O .
Proses pembuatan gelas di dalam aSiO2 + CO2 ….(5)
industri meliputi tahap-tahap berikut :
1. Penyiapan bahan baku (batching) Reaksi antara SiO2 dengan
Pada tahap ini dilakukan CaCO3 pada suhu 600O C
penggilingan, pengayakan bahan CaCO3+bSiO2 → CaO.bSiO
baku, serta pemisahan dari pengotor- 2+ CO2(6)
pengotornya. Hal ini dilakukan
berdasarkan perbandingan yang Reaksi antara CaCO3
sesuai dengan jenis gelas yang akan dengan Na2CO3 pada suhu
dibuat. Serbuk bahan baku ditimbang di bawah 600O C
sesuai komposisi termasuk bahan- CaCO3+Na2CO3 → Na2Ca(
bahan aditif lain yang diperlukan CO3) (7)
seperti zat pewarna atau zat-zat yang
Reaksi antara Na2SO4 Gambar 1. Pot Furnace (2)
dengan SiO2 pada suhu 884O
C 2. Tank Furnace,
Na2SO4+nSiO2 → NaO.nSi Dalam tanur tanki ini, bahan
O2 + SO2 + 0.5 O2 (8) dimuat dari satu ujung tanki
kecil ke satu ujung suatu tanki
besar yang terbuat dari blok-blok
Reaksi utama : refraktor, di antaranya ada yang
aSiO2 + bNa2O + cCaO + berukuran 38 X 9 X 1,5 m
dMgO  dengan kapasitas kaca cair
aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO sebesar 1350 ton. Kaca itu
(9) membentuk kolam di dasar tanur,
sedangkan nyala api menjilat
Tanur kaca/tungku yang diguanakan bergantian dari satu sisi ke sisi
sebagai tempat mencairkan bahan lain. Kaca halusan (fined glass)
baku kaca terbagi atas tiga : di kerjakan dari ujung lain tanki
1. Pot Furnace, itu, operasinya bersifat continou
Tanur ini biasanya dipakai atau berkelanjutan. Dalam tanur
untuk menghasilkan kaca-kaca jenis ini, sebagaimana juga
khusus (special glass) seperti dalam tanki periuk, dindingnya
kaca seni, dan kaca optik dengan mengalami korosi karena kaca
skala produksi yang kecil sekitar yang panas. Kualitas panas dan
2 ton atau lebih rendah. Pot ini umur tanki bergantung pada
berbentuk cawan yang terbuat kualitas blok kontruksi. Karena
dari lempeng pilihan atau platina. itu, perhatian biasanya di tujukan
Untuk melebur kaca di dalam pada refraktori tanur kaca. Tanur
bejana ini sangatlah sulit karena tanki kecil disebut tanki harian
produk yang di hasilkan sering (day tank) dan berisi persediaaan
terkontaminasi atau sebagian dari kaca cair untuk satu hari
bejana itu sendiri meleleh, sebanyak 1 ton sampai 10 ton.
kecuali jika bejana ini terbuat Tanki ini di panaskan secara
dari platina. (5) elektrotermal atau dengan gas.
(1)

Gambar 2. Tank Furnace (7)

e
3. Regenerative Furnace
Tanur ini beroperasi dalam Suhu tanur yang baru mulai
dua siklus dengan dua perangkat berproduksi hanya dapat di naikkan
ruang berisi susunan bata rongga. sedikit demi sedikit setiap hari
Gas diberikan melalui tanur yang tergantung kepada kemampuan
berisi kaca cair. Ia kemudian refraktorinya menampung ekspansi. Bila
megalir ke bawah melalui satu tanur regenerasi itu sudah di panaskan,
perangkat ruang yang diisi penuh suhunya harus di pertahankan sekurang-
dengan pasangan baja terbuka kurangnya 12000C setiap waktu.
atau bata rongga (checkerwork). Kebanyakan kalor hilang dari tanur
Sebagian besar dari kandungan melalui radiasi, dan hanya sebagian
kalor sensibel gas keluar dari kecil yang termanfaatkan untuk
situ, dan isian itu berkisar antara pencairan. Tanpa membiarkan
15000C di dekat pintu keluar. dindingnya sedikit karena radiasi, suhu
Bersamaan dengan itu, udara di akan menjadi terlalu tinggi sehingga
panaskan dengan melewatkannya kaca cair itu dapat menyerang dinding
melalui ruang regenerasi yang dan melarutkannya. Untuk mengurangi
telah di panaskan sebelumnya aksi kaca cair, pada dinding tanur
dan telah di campur dengan gas kadang-kadang di pasang pipa air
bahan bakar yang telah terbakar pendingin. (1)
sehingga suhu nyalanya menjadi
lebih tinggi lagi, (di bandingkan Bahan Persentase
dengan jika udara tidak di Pasir 45.4
panaskan terlebih dahulu). Pada Soda Abu 16
selang waktu yang teratur yaitu Kerak 4.5
antara 20 sampai 30 menit aliran garam
campuran udara bahan bakar atau Serbuk batu 0.2
siklus itu di balik dan akan bara
memasuki tanur dari ujung yang Gamping 6.8
berlawanan melaui isian yang Kullet 22.7
telah mendapat pemanasan Lainnya 0.5-1
sebelumnya. Kemudian akan Tabel 1. Kandungan Bahan dalam
melalui isian semula dan Proses Peleburan (1)
mencapai suhu yang lebih tinggi.
(1) 3. Pembentukan Kaca
Bahan kaca yang berbentuk cair
dialirkan ke dalam alat-alat yang
berfungsi untuk membentuk kaca
padat sesuai yang diinginkan. Ada
beberapa jenis proses pembentukan
kaca diantaranya :
1. Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara
vertikal ke atas melalui sebuah
Gambar 3. Regenerative Furnace bagian yang dinamakan
(8) “dibitense”. Bagian ini terapung
di permukaan kaca cair dengan PPG industri es
celah sesuai dengan ketebalan mengoperasikan proses fourcault
kaca yang diinginkan. Di atas yang di modifikasi dan
dibitense terdapat bagian menghasilkan kaca penvernon,
sirkulasi air pendingin yang akan yaitu lembaran-lembaran kaca
mendinginkan kaca hingga 650 – sebesar 3 m dengan ketebalan
670oC. Pada suhu tersebut kaca sampai 0,55 cm. Pada proses ini
berubah menjadi pelat padat dan dibitense apung di ganti dengan
akan bergerak dengan didukung batangan tarik yang terbenam
oleh roda pemutar (roller) yang yang mengendalikan dan
menarik kaca tersebut ke atas. mengarahkan lembaran itu.
Pada proses fourcault, ruang Setelah di tarik ke atas sepanjang
penarikan di isi penuh dengan 8 m dimana sebagian besarnya
kaca dari tanki peleburan. Kaca ada di dalam lehr penyangai,
itu di tarik secara vertikal dari kaca itu di potong untuk
tanur melalui “dibitense” dengan ketebalan di atas kekuatan
suatu mesin penarik. Dibitense tunggal atau rangkap dua dan
sendiri terdiri dari sampan kemudian dilakukan penyangaian
refraktori yang mempunyai celah kedua di dalam lehr horizontal
di tengahnya. Kaca mengalir standar 36 m.
melalui celah ini sehingga pada
waktu sampan setengah 2. Proses Colbum (Libbey-Owens)
terbenam, kaca mengalir ke atas Jika proses Fourcault , gerakan
secara kontinu. Penarikan kaca di kaca berlangsung secara vertikal,
mulai dengan menurunkan maka pada proses Colburn kaca
pemancing dari logam ke gelas akan bergerak secara vertical
melalui celah yang ada pada kemudian diikuti dengan gerakan
waktu bersamaan dengan horizontal setelah melewati roda-
diturunkannya dibitense sehingga roda penjepit yang membentuk
kaca mulai mengalir. Kaca leburan gelas menjadi lembaran-
kemudian di tarik ke atas secara lembaran.
kontiniu dalam bentuk pita dan
mengalir melalui celah yang ada, 3. Proses Pilkington (Float procces)
kemudian permukaannya di Bahan cair dialirkan ke dalam
dinginkan dengan gulungan air di sebuah kolam berisi cairan timah
dekat pita kaca yang masih (Sn) panas. Kecepatan aliran
bergerak ke atas dan di topang bahan cair ini merupakan
oleh rol-rol yang kemudian pengatur tebal tipisnya kaca
dilewatkan melalui cerobong lembaran yang akan diproses.
penyangai atau lehr yang Kaca akan mengapung di atas
panjangnya 7,5 m. Pada waktu cairan timah karena perbedaan
keluar dari lehr, kaca itu di densitas di antara keduanya.
potong-potong menjadi lembaran Kaca ini tetap berupa cairan
menurut ukuran yang di dengan pasokan panas yang
kehendaki dan di kirim ke bagian berasal dari pembakar di bagian
penggolongan dan pemotongan. atas kolam. Pengendalian
temperatur di dalam kolam Secara singkat, penyangaian
dilakukan agar kaca tetap rata di menyangkut dua macam operasi
kedua sisinya serta pararel. yaitu :
Bahan yang biasanya digunakan
untuk keperluan ini adalah gas a. Menahan kaca itu pada suatu
nitrogen murni. Selanjutnya, suhu di atas suhu kritis tertentu
aliran kaca melewati daerah selama beberapa waktu yang
pendinginan (masih di dalam cukup lama sehingga mengurangi
kolam) dan keluar dalam bentuk regangan-regangan di dalamnya.
kaca lembaran bersuhu sekitar
600oC. Proses di atas dikenal b. Mendinginkan masa kaca itu
dengan proses mekanik. sampai suhu kamar secara cukup
perlahan sehingga regangan itu
4. Proses tiup (Blow Procces) selalu berada di bawah batas
Proses ini digunakan untuk maksimum lehr atau tungku
membuat botol kaca, gelas penyaringan yang tidak lain
kemasan, atau aneka bentuk kaca hanyalah satu ruang pemanasan
seni lainnya. (9) yang di rancang dengan baik
dimana laju pendingin dapat di
4. Penyangaian/Sepuh Lindap atur sehingga memenuhi
(Annealing) persyaratan yang di sebut di atas.
Anealing adalah suatu proses dimana Adanya hubungan kuantitatif
benda gelas setelah dibentuk, perlu antara tegangan dan
dipanaskan pada suhu kurang lebih birefringence yang di sebabkan
500 atau 600OC dan suhu ini oleh tegangan itu telah
diturunkan secara perlahan-lahan. memungkinkan para ahli
Sebab jika gelas masih dalam teknologi kaca merancang kaca
keadaan panas, lalu dibiarkan segera yang dapat menangani kondisi
mendingin di udara biasa umumnya tegangan termal dan mekanik
gelas akan mudah pecah akibat tertentu. (10)
perubahan kejutan suhu.Dalam
proses pembuatan kaca lembaran, 5. Finishing dan Quality Control
ruang pembentukan dengan ruang Semua kaca yang sudah di sangai
annealing biasanya bersatu sebab harus mengalami operasi
pembentukannya dilakukan dengan penyelesaian yang relatif sederhana
mesin. Namun dalam pabrik-pabrik tetapi sangat penting. Operasi ini
botol, alat makan minum, dan lain- meyangkut pembersihan (cleaning),
lain ruang annealing biasanya penggosoakan (polishing),
terpisah dengan ruang peleburan. pemotongan (cutting), gosok-
Anealing bertujuan untuk semprot dengan pasir, pengolesan
mengurangi regangan-regangan email klasifikasi kualitas
dalam kaca sehingga semua barang (enameling), dan pengukuran
kaca harus disangai (anneal), baik (grading). Walaupun tidak semua
barang kaca yang di buat dengan harus dilakukan untuk setiap barang,
mesin maupun yang di buat dengan namun satu atau dua di antara yang
tangan. (5)
di sebutkan di atas selalu di
perlukan.
Benda-benda gelas setelah dibentuk
biasanya masih memiliki sisi-sisi
yang belum baik atau tajam yang
perlu diperbaiki. Misalnya pada
mulut botol akan digurinda agar
tidak tajam atau dipanasi agar
meleleh. Untuk kaca lembaran
biasanya hanya dipotong menurut Gambar 4. Kaca Silika Lebur
ukuran pasaran saja. Pada perbaikan (11)
bentuk ini, sering terjadi benda gelas
itu pecah, dan pecahan gelas itu 2. Alkali Silikat
disebut “cullet” yang nantinya akan Alkali silikat adalah satu-satunya
dikumpulkan dan dileburkan kembali kaca dua komponen yang secara
di dalam tungku. komersial sangatlah penting.
Untuk membuatnya, pasir dan
2.3. Jenis-Jenis dari Gelas/Kaca soda dilebur bersama-sama dan
Secara umum kaca komersial dapat hasilnya disebut Natrium Silikat.
dikelompokan menjadi beberapa Larutan silikat soda juga dikenal
golongan yaitu : sebagai kaca larut air (water
1. Silika Lebur soluble glass) yang banyak
Silika lebur atau silica vitreo dipakai sebagai adhesif dalam
dibuat melalui pirolisis silikon pembuatan kotak-kotak karton
tetraklorida pada suhu tinggi atau gelombang serta memberi sifat
dari peleburan kuarsa (pasir tahan api. (5)
murni) sehingga kaca ini sering
disebut kaca kuarsa (quartz
glass). Kaca ini memiliki ciri-ciri
nilai ekspansi yang rendah dan
titik leleh yang tinggi. Karena itu
kaca ini memiliki ketahanan
termal lebih tinggi dari kaca lain.
Kaca ini juga sangat transparan
terhadap radiasi sinar ultraviolet.
Kaca jenis inilah yang sering
digunakan sebagai kuvet untuk Gambar 5. Kaca Alkali Silikat
spektrometer UV-Visible yang (11)
harganya sekitar dua juta per
kuvet. (5) 3. Kaca Soda Gamping
Kaca soda gamping (soda-lime
glass) merupakan 95% dari
semua kaca yang dihasilkan.
Kaca ini digunakan untuk
membuat segala macam bejana,
kaca lembaran, jendela mobil dan
barang pecah belah. (5)
ekspansi termal rendah yang
lebih tahan terhadap kejutan dan
mempunyai stabilitas kimia
tinggi serta tahanan listrik yang
tinggi. Perabot laboratorium yang
dibuat dari kaca ini dikenal
dengan nama dagang pyrex.
Kaca borosilikat juga digunakan
Gambar 6. Kaca Soda
sebagai isolator tegangan tinggi
Gamping (11)
dan pipa lensa teleskop seperti
misalnya lensa 500 cm di Mt.
4. Kaca Timbal
Palomer (AS). (5)
Dengan menggunakan oksida
timbal sebagai pengganti kalsium
dalam campuran kaca cair,
didapatlah kaca timbal (lead
glass). Kaca ini sangat penting
dalam bidang optik karena
mempunyai indeks refraksi dan
dispersi yang tinggi. Kandungan
timbalnya bisa mencapai 82%
(densitas 8,0, indeks bias 2,2).
Kandungan timbal inilah yang
memberikan kecemerlangan pada
“kaca potong” (cut glass). Kaca
ini juga digunakan dalam jumlah
besar untuk membuat bola Gambar 8. Kaca Borosilikat
lampu, lampu reklame neon, dan (11)
radiotron dikarenakan karena
kaca ini mempunyai tahanan 6. Kaca Khusus
(resistance) listrik tinggi. Kaca Kaca berwarna , bersalut, opal,
ini juga cocok dipakai sebagai translusen, kaca keselamatan
perisai radiasi nuklir. (5) ,fitokrom, kaca optik dan kaca
keramik merupakan contoh dari
kaca khusus. Komposisinya
berbeda-beda tergantung pada
produk akhir yang
diinginkan. (5)

Gambar 7. Kaca Timbal (11)

5. Kaca Borosilikat
Kaca borosilikat biasanya
mengandung 10 sampai 20%
B2O3, 80% sampai 87% silica
dan kurang dari 10% Na2O. Kaca
jenis ini mempunyai koefisien Gambar 9. Kaca Khusus (11)
4. Mempunyai viskositas cukup
7. Serat kaca (Fiber glass) tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Serat kaca dibuat dari komposisi 5. Transparan, tahan terhadap
kaca khusus yang tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen
kondisi cuaca. Kaca ini biasanya fluorida. Karena itulah kaca
mempunyai kandungan silika banyak dipakai untuk peralatan
sekitar 55%, dan alkali lebih laboratorium.
rendah. 6. Efektif sebagai isolator.
Jenis kaca yang paling umum 7. Mampu menahan vakum tetapi
dikenal dan yang telah digunakan rapuh terhadap benturan. (5)
sejak berabad-abad silam sebagai
jendela dan gelas minum adalah Sedangkan beberapa sifat
kaca soda kapur, yang terbuat fisika dan kimia yang penting
dari 75% silica (SiO2) ditambah dari kaca antara lain :
Na2O, CaO, dan sedikit aditif 1. Sifat Mekanik
lain.(5) Tension strength atau daya tarik
adalah sifat mekanik utama dari
kaca. Tension strength
merupakan tegangan maksimum
yang dialami oleh kaca sebelum
terpisahnya kaca akibat adanya
tarikan (fracture).
Sumber fracture ini dapat
muncul jika kaca mempunyai
cacat di permukaan, sehingga
Gambar 10. Serat Kaca (11) tegangan akan terkonsentrasi
pada cacat tersebut. Kekuatan
2.4. Sifat dari Kaca/gelas dari kaca akan bertambah jika
Sifat kaca yang paling penting untuk cacat di permukaan dapat
dipahami adalah sifat saat kaca dihilangkan.
berbentuk fasa cair dan fasa 2. Densitas dan Viskositas
padatnya. Sifat fasa cair dari kaca Densitas adalah perbandingan
digunakan dalam proses antara suatu massa bahan dengan
pengambangan (floating) dan volumenya. Nilai densitas dari
pembentukan kaca. Sedangkan untuk kaca adalah sekitar 2.49 gr/cm3.
sifat fasa padat dari kaca digunakan Densitas dari kaca akan menurun
di dalam pemakaiannya seiring dengan kenaikan
(kegunaannya). temperatur.Sedangkan viskositas
Beberapa sifat kaca secara umum yaitu : merupakan sifat kekentalan dari
1. Merupakan padatan amorf (short suatu cairan yang diukur pada
range order). rentang temperatur tertentu.
2. Berwujud padat tapi susunan Viskositas dari kaca adalah
atom-atomnya seperti pada zat sekitar 4.5 x 107 poise. Harga
cair. viskositas dari kaca merupakan
3. Tidak memiliki titik lebur yang fungsi dari suhu dengan kurva
pasti (ada range tertentu) eksponensial.
3. Sifat Termal pada akhirnya memutuskan untuk
Konduktivitas panas dan mengambil tantangan produksi kaca datar
panas ekspansi merupakan domestik di awal 1900. Perusahaan ini
sifat thermal yang penting dari bernama Asahi Glass Co. Ltd yang lahir
kaca. Kedua sifat ini digunakan pada 1970-an.
untuk menghitung besarnya Setelah Asahi Glass Co. Ltd berhasil
perpindahan panas yang diterima mendirikan pabrik di Thailand, Asahi Glass
oleh cairan kaca tersebut. Co. Ltd mendirikan Asahimas Flat Glass
4. Optical Properties perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)
Kaca mempunyai sifat bersama sama dengan PT. Rodamas yang
memantulkan cahaya yang jatuh didirikan oleh pedagang Mr.Tang Siong Kie.
pada permukaan kaca tersebut. PT Rodamas merupakan komunitas
Sebagian sinar dari kaca yang domestik terkemuka kelompok usaha swasta
jatuh itu akan diserap dan sisanya yang memiliki minat pada produk industri
akan diteruskan. Apabila cahaya dan konsumen. Ide untuk menggabungkan
dari udara melewati medium keahlian teknis dengan teknologi antara
padat seperti kaca, maka Rodamas dan Asahi Glass akhirnya
kecepatan cahaya saat menghasilkan pemahaman kokoh terhadap
melewati kaca akan menurun. pasar lokal baik dari segi strategis maupun
Perbandingan antara kecepatan kemitraan yang membuat Asahimas pelopor
cahaya di udara dengan kaca terbesar di negeri ini.
kecepatan cahaya yang lewat Asahimas memulai produksi
gelas ini disebut dengan indeks manufaktur kaca pada bulan April 1973, dari
bias. Nilai indeks bias untuk kaca kaca bening sederhana yang diproduksi
adalah ± 1,52. menggunakan Proses Foucault tradisional.
Intensitas cahaya yang masuk ke Selanjutnya, lini produksi dengan cepat
dalam akan berkurang diversifikasi untuk memasukkan produk-
karena adanya penyerapan produk inovatif seperti kaca khusus, kaca
sepanjang tebal kaca tersebut. pengaman, kaca reflektif dan cermin. Pada
Jika kaca semakin tebal, maka tahun 1975, perusahaan ini pertama kali
energi cahaya yang diserap akan membangun pabrik kaca yang memproduksi
semakin banyak sedangkan barang komersial dan terjamin keamanannya
intensitas cahaya yang masuk serta menggunakan proses tempering pada
melalui kaca akan semakin tahun 1976. Pada tahun yang sama,
rendah. Asahimas juga membangun tungku kedua
5. Stabilitas Kimia untuk kaca lembaran di Jakarta dan memulai
Stabilitas kimia adalah ketahanan produksi komersial pada tahun 1977. Pada
suatu bahan terhadap pengaruh tahun 1981, Asahimas memperkenalkan
zat kimia. Stabilitas kimia teknologi baru yaitu Float Glass yang
banyak dipengaruhi oleh bahan – tungku ketiganya di Jakarta merupakan
bahan pembentuk kaca. (4) teknologi Float pertama Perusahaan.
Sementara itu, Asahimas menutup tunggu
2.5. Produsen Gelas/Kaca. keduanya yang menggunakan
Proses Foucault pada tahun 1983. Pada
Produsen kaca terkemuka di dunia tahun 1985 Asahimas juga mulai
didirikan oleh Mr. Iwasaki Toshiya yang pembangunan Tungku keempat (Float line
kedua) di pabrik Surabaya, yang kemudian
memulai produksi komersial pada tahun 3.Penutup
1987. Perusahaan kemudian membangun
tungku kelima (Float Line ketiga) dan 3.1 Kesimpulan
tungku keenam (Float line keempat) pada
tahun 1990 dan 1996, yang mulai beroperasi 1. Proses pembuatan gelas memiliki
secara komersial pada tahun 1993 dan 1997. beberapa tahap yaitu penyiapan
Tungku-tungku resmi berlokasi di Jakarta, bahan baku, pelelehan,pembentukan
sedangkan yang terakhir berada di Surabaya. kaca, penyangaian (annealing), serta
finishing dan control kualitas.
Tahun 1985 merupakan tahun yang 2. Oksida-oksida yang digunakan untuk
penting dalam pembangunan produksi kaca menyusun komposisi kaca dapat
pengaman melalui teknologi laminating. digolongkan menjadi Glass Former,
Sebagai tindak lanjut dari teknologi baru ini, Intermediate, dan Modifier.
Asahimas memulai konstruksi saluran 3. Ada beberapa jenis proses
produksi laminating kaca baru pada tahun pembentukan kaca yaitu Proses
1994, bersamaan dengan proses penutupan Fourcault,Proses Colbum, Proses
tungku pertama yang masih menggunakan Pilkington, dan Proses Blow.
Proses Foucault. Selama tahun 1997, 4. Kaca komersial dapat dikelompokan
Asahimas mulai fase pertama dalam menjadi beberapa golongan yaitu
perkembangan pabrik kaca pengaman di silica lebur, alkali silikat, kaca soda
Bukit Indah Industrial Park, Cikampek, gamping, kaca timbal, kaca khusus,
Jawa Barat, yang kemudian memulai serat kaca, dan kaca borosilikat.
produksi komersial pada tahun 1999. 5. Pengendalian kualitas pada kaca
Saat ini Asahimas meningkatkan dilakukan dengan cara pembersihan
kapasitas produksi tercatat 570.000 ton (cleaning),penggosoakan (polishing),
secara signifikan untuk kaca lembaran, pemotongan (cutting),gosok-semprot
4.500.000 meter persegi untuk kaca dengan pasir, pengolesan email
pengaman dan 2.400.000 meter persegi klasifikasi kualitas (enameling), dan
untuk cermin. Kapasitas tersebut pengukuran (grading).
menunjukkan eksistensi Asahimas sebagai
produsen kaca terbesar di Indonesia dan di
Asia Tenggara. (12)

Sedangkan untuk di eropa terdapat


beberapa perusahan besar yang bergerak
dalam pengelolaan gelas/kaca di antara yaitu
ACG Glass Europe, NSG Group, Saint
Gobain Flat Glass, Sisecam, dan Guardian
Group. (13)
Kepustakaan

1. Hernorjen, Indra. http://hernorjen.blogspot.co.id/p/makalah-proses-pembuatan-kaca.html.


2. https://hudawaudchemistry.wordpress.com/2013/11/08/proses-pembuatan-gelas/.
3. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-38849-2311030082-2311030086-Chapter1.pdf.
4. Wibowo, Damar Budi. [Cited: 06 17, 2011.]
https://damzone89.wordpress.com/2011/06/17/pengetahuan-umum-tentang-kaca/.
5. Cited: 07 10, 2012.] http://aya-snura.blogspot.co.id/2012/06/bahan-konstruksi-kimia.html.
6. http://www.cosmile.org/glass.htm.
7. http://uk.iwg-online.com/index.php?id=602.
8. http://www.glassglobal.com/consulting/reports/technology/.
9. Austin, George T. Shreve's Chemical Process Industries. Shreve's Chemical Process
Industries. Singapore : McGraw Hill Book Company, Singapore, 1984.
10. Stocchi, E. Industrial Chemistry Vol. 1. Industrial Chemistry Vol. 1. England : Ellis
Horwood, 1990.
11. http://www.slideshare.net/yukepuspita1/kimia-industri-47116779.
12. http://www.amfg.co.id/id/profile-perusahaan/sejarah.html.
13. http://www.glassforeurope.com/en/about/our-members.php.

Anda mungkin juga menyukai