Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN

PUTRI AYU HARTINI HATTA - 00

MAGISTER TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
 Jenis – jenis material yang akan dibahas pada hari ini, diantaranya :
 KACA
 ALUMINIUM
 LOSTER/ROSTER
PENGERTIAN
 Kaca adalah zat tembus cahaya dan
jernih yang terjadi jika tanah kersik
KACA dalam bentuk pasir kwarsa dan batu api
yang ditumbuk atau batu pasir yang
dilebur bersama dengan zat-zat kimia.
Kaca mengandung silika (pasir),
potasium, kapur, dan beberapa bagian
bahan kimia yang lain.
 Semua bagian bahan ini dicairkan dan
disejukkan pada suhu udara tertentu
untuk menjadikannya keras tapi licin.
Kaca merupakan bahan yang banyak
dibutuhkan manusia, karena sifatnya
yang tembus pandang dan bisa juga
memantulkan pandangan sebuah
benda atau seorang sehingga kaca ini
sangat bermanfaat bagi orang banyak.
PENGERTIAN
 Kaca memiliki beberapa sifat, diantaranya :

KACA  Kerapatan besar.


 Pada temperatur biasa kekerasan besar
 Sangat rapuh
 Pada bidang patahnya terlihat kilapan yang kuat
 Tidak larut dalam air dan sangat tahan terhadap pengaruh asam, gas dan uap
 Penghantar kalor yang jelek
 Gelas dapat mempertahankan kejernihan, warna, kilapan, dan sifat kerasnya
dalam jangka waktu yang sangat panjang.
KEGUNAAN
 Beberapa penggunaan kaca, diantaranya :

KACA  Untuk memperindah dan mempercantik sebuah rumah


 Untuk memantulkan cahaya matahari yang masuk dalam ruangan sehingga
panas matahari dapat diredam.
 Untuk memantulkan bayangan sebuah benda.
 Untuk menyekat sebuah ruangan terutama di perkantoran.
 Peralatan rumah tangga (piring dan gelas) karena sifatya yang tahan panas
SEJARAH
 Sebagaimana halnya denganbahan-bahan yang sangat banyak digunakan
dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali.
KACA Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini oleh Pliny, yang
menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phoenisia purba menemukan
kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakan secara tidak sengaja
diletakkan diatas massa trona disuatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir
dan alkali menarik perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya. Sejak
tahun 6000 atau 5000 SM, orang Mesir telah membuat permata tiruan dari kaca
dengan keterampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca
jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup
ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-12. Dalam abad tengah, Venesia
memegang monopoli sebagai pusat industri kaca. Di Jerman dan Inggris kaca
baru mulai dibuat pada abad ke-16. Kaca plat muncul di Prancis sebagai produk
rol pada tahun 1688. Keseluruhan proses pembuatan kaca boleh dikatakan
semuanya dikerjakan dengan tenaga dan berdasarkan kira-kira saja. Dari segi
kimia, satu-satunya kemajuan yang dicapai pada masa ini hanyalah yang
menyangkut pemurnian bahan baku dan peningkatan ekonomi bahan bakar.
Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil menciptakan
berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk
memperkecil distorsi optic kaca lembaran(kaca jendela) dan menurunkan biaya
pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.
PROSES PEMBUATAN
 Adapun alat – alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan kaca, diantaranya:
 Pasir : Pasir yang dipakai untuk membuat kaca merupakan pasir kuarsa yang sangat
KACA murni. Perlu diketahui, besi yang terkandung di dalam pasir kuarsa akan mempengaruhi
warna kaca yang ditimbulkannya.
 Soda : Soda (Na2O) yang digunakan untuk membikin kaca biasanya berasal dari soda
abu padat (Na2CO3).
 Feldspar : Feldspar (P2O.Al2O3.6SiO2) merupakan material yang cukup murah dan
murah. Seluruh bagian dari feldsper merupakan oksida yang dapat dipakai untuk
membentuk kaca.
 Borax : Borax digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambahkan Na2O dan
boron oksida. Borax memiliki daya fluks yang kuat, menurunkan sifat ekspansi kaca, dan
meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia.
 Salt cake : Salt cake atau kerak garam merupakan bahan tambahan yang berguna
untuk membersihkan buih yang timbul karena mengganggu tanur tangki. Bahan ini
harus digunakan bersama dengan karbon supaya tereduksi menjadi sulfat.
 Kulet : Kulet adalah kaca yang dihancurkan. Kaca ini biasanya berasal dari barang-
barang pecah belah yang telah rusak dan dihancurkan. Gunanya adalah membantu
proses peleburan.
 Blok refraktori : Blok refraktori untuk industri kaca dikembangkan khusus berhubung
dengan kondisi yang hebat yang harus dialami dalam penggunaannya. Zirkon,
alumina, mulit (mullite), mulit aluminasinter serta zirkonia alumina-silika, alumina, krom-
alumina elektrokast banyak digunakan sebagai refraktor pada tangki kaca.
PROSES PEMBUATAN
 proses pembuatan kaca, diantaranya:

KACA  Langkah 1. Penyiapan Pasir Kuarsa : Pasir kuarsa sering disebut pula sebagai pasir
silika. Pasir ini menjadi bahan baku utama dalam proses pembuatan
 Langkah 2. Penambahan Natrium Karbonat dan Kalsium Oksida : Soda (natrium
karbonat) berguna untuk menurunkan suhu sesuai yang diinginkan pada saat
proses pembuatan kaca tengah berlangsung. Sedangkan kalsium oksida berfungsi
sebagai pencegah adanya air yang melewati kaca ini.
 Langkah 3. Penambahan Bahan-bahan Kimia Tertentu : Penambahan paling
banyak biasanya dilakukan manakala kita ingin membuat kaca dekoratif. Misalnya
oksida berfungsi untuk menciptakan kilauan pada permukaan kaca,
mempermudah pemotongan kaca, dan menurunkan titik lelehnya. Sementara
oksida lantanum mengandung manfaat untuk membantu kaca dalam menyerap
panas.
 Langkah 4. Penambahan Bahan Kimia Pemberi Warna : Seperti yang sudah kami
sebutkan sebelumnya, kandungan besi pada pasir kuarsa menyebabkan kaca
yang dihasilkannya akan berwarna kehijau-hijauan. Sedangkan sulfur mampu
memberikan warna kekuning-kuningan atau kecokelat-cokelatan tergantung
jumlah yang digunakan. Untuk membuat warna kehitam-hitaman, Anda bisa
menambahkan karbon dalam jumlah tertentu.
PROSES PEMBUATAN
 proses pembuatan kaca, diantaranya:

KACA  Langkah 5. Persiapan Proses Pembuatan : Bahan-bahan dasar pembentuk kaca


lantas dimasukkan ke dalam wadah khusus yang bersifat tahan panas. Jangan
lupa tambahkan pula bahan-bahan kimia aditif untuk menciptakan kesan tertentu
pada kaca yang ingin dibuat.
 Langkah 6. Pemasakan Bahan Menjadi Cairan : Proses pemasakan bahan-bahan
pembentuk adonan kaca biasanya dilakukan menggunakan tungku gas atau
listrik. Semua campuran bahan tadi umumnya akan mencair pada suhu lebih dari
2.300 derajat celsius. Untuk menghindari terjadinya kecacatan produk, suhu ini
lantas diturunkan hingga mencapai 1.500 derajat celsius menggunakan natrium
karbonat.
 Langkah 7. Penyeragaman Cairan Kaca dan Gelembung : Agar adonan kaca
yang tengah dimasak memiliki sifat yang homogen, maka pengadukan harus
senantiasa dilakukan secara berkala dengan gerakan yang konsisten.
Penambahan bahan-bahan kimia seperti natrium klorida, natrium sulfat, atau
antimon oksida dapat membantu proses pembuatan kaca tersebut..
PROSES PEMBUATAN
 proses pembuatan kaca, diantaranya:

KACA  Langkah 8. Pencetakan Cairan Kaca : Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk membentuk kaca sesuai yang kita inginkan. Salah satunya adalah
menuangkan cairan kaca yang sudah jadi ke dalam cetakan khusus. Metode ini
pertama kali diperkenalkan oleh Bangsa Mesir dan masih tetap diaplikasikan
hingga saat ini. Mengingat cairan kaca panas ini mudah sekali mengalami
penurunan suhu dan berubah menjadi padat, langkah ini harus dilakukan secara
cepat dengan perhitungan yang sangat akurat
 Langkah 9. Pendinginan Kaca : Setelah dipastikan desain kaca yang dibuat telah
sesuai dengan keinginan kita, selanjutnya adalah mendinginkan kaca tersebut.
Anda cukup mendiamkan cairan kaca tadi selama beberapa saat di tempat
yang aman. Sekali lagi kami ingatkan bahwa cairan kaca yang panas mudah
sekali dingin dan berubah wujud menjadi padat.
 Langkah 10. Pembersihan Kaca : Proses mensterilkan kaca disebut annealing.
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh titik rawan yang mudah pecah
yang mungkin terbentuk selama proses pembuatan kaca tersebut berlangsung.
Setelah proses ini selesai dikerjakan, berikutnya Anda bisa mengolah kaca ini
sedemikian rupa seperti menghias atau meningkatkan ketebalannya.
PENGERTIAN
 Aluminium adalah logam unsur kimia
ALUMINIUM berlimpah yang secara luas digunakan
di seluruh dunia untuk berbagai produk.
Banyak masyarakat yang
menggunakan beberapa produk hasil
dari aluminium setiap harinya.Unsur
aluminium ini memiliki nomor atom 13,
dan diidentifikasi dengan simbol Al
pada tabel periodik unsur.
 Aluminium adalah unsur logam paling
umum yang ketiga dalam klasifikasi Simbol: Al
logam. Dalam bentuk murni, aluminium Nomor atom: 13
berwarna keperakan putih dan Berat atom: 26,981
mempunyai bobot yang sangat Klasifikasi: Pasca transisi Logam
ringan.Unsur alumunium ini mempunyai Fase pada Suhu Kamar: Padat
bobot yang ringan tapi sangat kuat dan Kepadatan: 2.70 gram per cm3
awet, dan mempunyai kemampuan Titik leleh: 660,32 ° C, 1220,58 ° F
penghantar listrik yang sangat baik Titik didih: 2519 ° C, 4566 ° F
KEGUNAAN
 Beberapa penggunaan Aluminium, diantaranya :
ALUMINIUM  Komponen Otomotif : Manfaat aluminium bisa dibentuk menjadi berbagai jenis komponen
otomotif. Beberapa bagian badan mobil dan komponen otomotif harus dibentuk dari aluminum.
 Produk Kontruksi : Aluminium juga bisa dibentuk menjadi berbagai jenis produk kontruksi. Sekarang
ada banyak jenis bahan kontruksi yang dibuat dari aluminium seperti konstruksi untuk rangka atap,
rangka jendela, rangka pintu dan berbagai penyusun kontruksi lain.
 Bahan Cat : Aluminium bisa diolah menjadi komponen yang lebih kecil dan ekstrak lembut yang
bisa menutup kelemahan bahan cat lain. Kombinasi dengan beberapa bahan lain membuat
aluminium sangat efektif dalam membuat campuran warna untuk berbagai jenis cat.
 Produk Kemasan : Apakah Anda pernah mengkonsumsi makanan dalam kaleng? Ya, jenis produk
makanan ini bisa menjadi salah satu produk yang paling diminati saat ini. Kemasan kaleng
membutuhkan manfaat aluminium sebagai bahana komponen penyusun utama. Aluminium
memiliki sifat yang tahan terhadap korosi, ringan dan mudah dibentuk. Selain itu material
aluminium juga tahan terhadap perusak kemasan kaleng seperti bakteri.
 Produk Peralatan Memasak : Pengolahan aluminium menjadi berbagai jenis produk atau
peralatan untuk memasak sudah dimulai sejak jaman penemuan aluminium. Manfaat aluminium
bagi manusia ini karena sangat mudah untuk dibentuk, mudah dibersihkan, tahan terhadap
panas, tidak beracun dan sangat ringan. Beberapa keunggulan ini membuat aluminium bisa
dibentuk menjadi berbagai jenis perlengkapan memasak.
 Produk Listrik : Aluminium menjadi salah satu produk yang paling sesuai untuk komponen produk
listrik. Salah satunya adalah bagian lampu yang menjadi penghantar listrik. Aluminium menjadi
salah satu reflektor untuk cahaya dengan kualitas yang sangat baik. aluminium juga bisa menjadi
bagian lampu seperti fitting dan pelindung untuk lampu.
SEJARAH
 Sejarah dari elemen aluminium ini sendiri sebenarnya sudah cukup lama. Berbagai
ALUMINIUM bentuk dari aluminium telah digunakan selama berabad-abad,
seperti tembikar dan glasir dari zaman Mesir Kuno. Bangsa Romawi juga sering
menggunakan bahan bahan berdasarkan aluminium. Pada awalnya, para
ilmuwan mempunyai keyakinan bahwa aluminium sangat langka dan sulit untuk
diekstrak.
 Akhirnya pada tahun 1886, seorang mahasiswa Amerika bernama C.M. Hall dan
seorang Prancis bernama Paul Herout berupaya mengembangkan proses
peleburan bijih aluminium untuk mengekstrak aluminium. Metode yang telah
berhasil dikembangkan oleh Hall & Heroult sekarang banyak diaplikasikan di
seluruh dunia. Penggunaan Aluminium ini menduduki urutan kedua setelah besi
dan baja dan tertinggi pada logam bukan besi untuk kehidupan industri.
 Aluminium sendiri pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli
ilmu fisika yang berasal dari Denmark Hans Oersted Kristen dan ahli kimia
Jerman Frederich Wohler, pada pertengahan tahun 1820-an. Nama aluminium
diperoleh dari bahasa latin alumen, yang berarti tawas tawas (suatu aluminium
sulfate mineral).
PROSES PEMBUATAN
 proses pembuatan Aluminium:
ALUMINIUM Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut
pot reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang
bertindak sebagai suatu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum
pada proses ini, leburan alumina dielektrolisis, di mana lelehan tersebut dicampur
dengan lelehan elektrolit kriolit dan CaF2 di dalam pot di mana pada pot tersebut
terikat serangkaian batang karbon dibagian atas pot sebagai katoda. Karbon anoda
berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V
antara anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus listrik dapat
diperbesar sesuai keperluan, seperti dalam keperluan industri. Alumina mengalami
pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju kebawah pot,
yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau
lempengan. Masing – masing pot dapat menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium
per tahun). Secara umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2 ton alumina, yang
nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium.
PENGERTIAN
 Pengertian Roster adalah partisi khusus
LOSTER / yang karakter khusus berupa Lubang
atau Hollow sebagai Ventilasi. Dalam
ROSTER penyebutan di luar negeri
adalah Ventilation Black.
 Loster/roster atau beberapa orang
sering menyebutnya sebagai batu angin
adalah sebuah material bangunan
yang terbuat dari tanah liat atau beton
(semen dan pasir), dan mempunyai
fungsi sebagai lubang utilitas untuk
penghawaan dalam hal ini adalah
udara (angin) dan pencahayaan di
siang hari pada sebuah ruang dalam
satu bangunan.
KEGUNAAN
 Secara fungsional, roster merupakan elemen sirkulasi udara atau penghawaan
LOSTER / pada bangunan. Pemasangan roster biasanya diletakkan di atas pintu atau
jendela, supaya fungsi roster sebagai ventilasi ruangan mampu lebih baik. Selain
ROSTER itu roster juga diaplikasikan sebagai partisi eksterior berupa pagar menyerupai
yang biasa diaplikasikan di taman atau pagar rumah. Lebih jauh lagi alasannya
yakni roster umumnya memiliki motif-motif tertentu yang kalau disusun akan
membentuk teladan geometris tersendiri, pemakaian roster dalam dunia
arsitektur berkembang bukan hanya sebagai ventilasi, namun juga sebagai
pembentuk aksen supaya fasade bangunan lebih manis dan juga mampu
diaplikasikan sebagai secondary skin pada bangunan. Bayangan sinar matahari
yang menembus lubang-lubang dari susunan roster akan membentuk kesan
tersendiri dari bangunan tersebut. Contoh bangunan yang banyak memakai
roster sebagai aksen geometris nan unik yakni di masjid, gereja, taman rekreasi
maupun bangunan-bangunan monumental lainnya.
SEJARAH
 Sebenarnya tidak ada yang mengetahui secara pasti sejarah lahirnya loster, akan
tetapi pada era tahun 50 hingga 60-an, aplikasi roster beton berkembang luas
LOSTER / sebagai mode untuk aksen fasade maupun secondary skinbangunan rumah tinggal
ROSTER hingga pada gedung-gedung bertingkat. Kemudian tren tersebut kemudian bergeser
oleh aplikasi partisi kaca sebagai penutup luar gedung seiring dengan meluasnya
pemakaian air conditioner alias pendingin ruangan di seluruh dunia, dan pada
bangunan rumah tinggal roster hanya diaplikasikan sebagai ventilasi belaka. Namun
seiring dengan konsep "go green" dan rumah hemat energi beberapa tahun terakhir
ini maka pemakaian roster, dalam hal ini dinding roster beton atau concrete screen
blocks mulai bangkit kembali sebagai alternatif untuk menciptakan rumah yang
hemat energi.
 Loster atau Roster atau biasa di sebut blok ventilasi banyak digunakan di negara yang
memiliki iklim panas dan hangat. Rumah menggunakan roster bisa di jumpai di
kawasan Asia Tenggara hingga ke kepulauan Karibia. Bahan roster atau loster terbuat
dari Glass Fiber Reinforced Concrete (GFRC). Bahan loster GFRC tersebut sangat kuat
karena memiliki bahan serat dari gelas. Tapi untuk daerah tertentu seperti Indonesia
bahan roster atau loster terbuat dari tanah liat yang di bakar.
 Ventilation blok untuk polanya bermacam-macam tergantung trend daerah tertentu.
Jika di kawasan semenanjung Malaysia, Indonesia dan Singapura membanggakan
dengan pola façade blok. Tetapi hari ini trend untuk loster atau roster juga mengikuti
pola minimalis, yang mengandalkan kesederhanaan dan kesimpelan, faktor simple.
PROSES PEMBUATAN
 proses pembuatan Roster atau loster, diantaranya:
LOSTER /  Komponen Utama Penyusun Roster beton:
ROSTER  Bahan :
 semen
 agregat
 Air
 gypsum

 Alat :
 Sendok semen
 Cetakan
 Proses Pencampuran Bahan :
 Campurkan semen, agregat, gypsum dan air dalam satu adonan. Diaduk dengan
menggunakan sendok semen sampai merata sehingga terbentuk adonan.
 Setelah adonan siap, maka siap untuk di cetak pada cetakan dengan model tertentu
dan didiamkan hingga Setelah itu roster siap untuk di gunakan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai