Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

RHEOLOGI DAN PERILAKU MIKROSKOPIS TANAH

NAMA MAHASISWA : SLAMET ROHADI BUDI PRASETYO


NRP : 6012201026

DOSEN MATA KULIAH


PROF.DR.HERMAN WAHYUDI, DEA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2020
1. Apakah Sebuah atom itu? Jelaskan beberapa tipe interatomic bonding yang mungkin
terjadi pada jenis tanah lempung!
Jawab:

Atom
Atom adalah material yang bersifat fundamental. Atom merupakan suatu satuan dasar
materi yang terdiri atas inti atom (nucleus) serta awan electron bermuatan negative yang
mengelilinginya. Nucleus terdiri atas proton neutron dan partikel lain. Sebesar 99,95% massa
atom terkonsentrasi pada nucleus. Proton dan Neutron mempunyai massa yang sama.
Diameter sebuah Atom adalah 1 Å (Angstrom). Sedangkan Diameter nucleus + 10-4 Å.

Fig. 1 Representasi Sederhana dari Atom


( Sumber : James K Mitchell, Fundamental of Soil Behavior 1976)

Interatomic Bonding Type of Clay


Atom juga bisa saling mengikat. Hal ini juga terjadi dalam atom-atom dalam mineral
Lempung (Clay). Ikatan antar Atom dapat terjadi bila electron-elektron bergabung dengan
atom-atom yang berdekatan dan saling mempengaruhi. Ikatan antar atom (Interatomic
Bonding) terbagi menjadi dua yaitu Primary bonding dan Secondary bonding. Primary
bonding yang terjadi pada tanah lempung terdiri atas covalent bonding dan ionic bonding.
Covalent bond dan ionic bond dapat ditemukan pada silica, dimana silica ini merupakan
unsur paling melimpah yang dapat ditemukan mineral tanah. Sedangkan Secondary Bonding
terdiri atas Hydrogen Bonds dan Van der Waals Bonds. Dalam Mineral Lempung Hydrogen
bond memegang peranan penting dalam menentukan beberapa sifat karakteristik dan
Interaksi antara partikel tanah air. Sedangkan Van der Waals bond pada lempung terjadi
karena gaya Tarik menarik antar partikel lempung yang tidak dipengaruhi oleh air.
2. Apa yang saudara ketahui tentang
a. Lattice point
b. Crystal formation dan Crystal systems
c. Miller indices, jelaskan kelamahannya
d. D001

Jawab :

a. Lattice Point

Lattice point adalah Posisi lokasi atom atau sekelompok atom dalam kristal. Dengan kata
lain, sebuah atom menempati titik tersebut (lattice point) dalam sebuah Crystalline. Lattice
point saling berhubungan antara titik satu dengan yang lainnya. Hanya terdapat 14
pengaturan yang berlainan dari titik lattice dalam ruang.

Lattice Point

b. Crystal formation dan Crystal systems

Crystal Formation (Pembentukan Kristal)

Ada 3 Cara dalam proses pembentukan Kristal yaitu

 Solution adalah proses terbentuknya Kristal dari hasil penglarutan ataupun pencairan
seperti Sodium chloride.
 Fusion adalah cara terbentuknya Kristal langsung dari cairan yang mendingin. Sebagai
contoh yaitu batuan magma menjadi igneos, air menjadi es.
 Vapor yaitu pembentukan Kristal dari pendinginan uap (cooling vapor). Contoh serpihan
salju (snowflakes) dan flowers of sulfur.

Crystal system

Sistem Kristal sangat erat hubungannya dengan group titik/kisi. Setiap system Kristal
memiliki karakeristik yang berbeda baik bentuk dan sumbunya. Beberapa literature
menyebutkan ada 6 sistim Kristal yaitu

 Isometric atau cubic system


Kristal yang terbentuk oleh 3 sumbu yang saling tegak lurus dengan panjang yang sama.
Contoh : Galena, halite, magnetite dan pyrite.
 Hexagonal system
Kristal yang dihubungkan oleh 4 sumbu, 3 sumbu horizontal yang sama saling memotong
pada 120o dan sumbu yang keempat memiliki panjangyang lain dan tegak lurus pada
bidangke tiga sumbu. Contoh quartz, calcite, brucite dan beryl.
 Tetragonal system
Kristal yang dihubungkan oleh 3 sumbu yang saling tegak lurus. Dua sumbu horizontal
memiliki panjang yang sama, tetapi sumbu vertical memiliki panjang yang berbeda. Contoh
Zircon.
 Orthorhombic system
Kristal yang di hubungkan ke 3 sumbu yang saling tegak lurus dengan panjang yang berbeda.
Contoh : Sulfur, anhydride, barite, dispore dan topaz
 Monoclinic system
Kristal yang dihubungkan oleh 3 sumbu yang tidak sama, dua dari sumbu tersebut
cenderung memiliki sudut yang miring antara satu dengan yang lain. Sumbu ketiga tegak
lurus pada kedua sumbu yang lain. Contoh : Orthoclase , Feldspar, gypsum, muscotive,
biotite, gibbsite and chloride.
 Triclinic system
Kristal yang dihubungkan ke tiga sumbu yang tidak sama dan semuanya berpotongan pada
sudut yang miring. Contoh: Plagioclase feldspar, kaolinite,albite, microcline, dan turquoise.

Gambar Kristal system.


Monoclicinic Triclinic

C. Miller Indices

Miller Indices adalah suatu cara untuk menunjukkan atau menggambarkan bidang dan arah
pengamatan sebuah Kristal dalam skala tertentu. . Miller indeces selalu ditulis dalam tanda
kurung ( ) dan tanpa tanda baca koma serta harus merupakan bilangan bulat Pada system
ini seluruh panjang dinyatakan dalam panjang dari unit cell. Bidang yang menembus sebuah
Kristal disebut intercept sedangkan kebalikan dari intercept ini digunakan sebagai index
bidang. Kelamahan Miller Indices ada reciprocalnya sehingga tidak mengenal angka
decimal/pecahan.

D. d001

d001 bermakna yaitu tebal/tinggi atom pada sebuah layer yang dilihat dari arah/potonan
sumbu c dari suatu salib sumbu a, b , c yang didasarkan pada miller indice.
3. Jelaskan Letak perbedaan antara type 1:1 ,2:1 dan 2:1:1 dari clay mineral !
Jawab:
Untuk kelompok lempung utama :

Type 1:1
- Golongan Kaolinite, neotrite dll dimana terdiri atas 1 Si + 1 Al
- Terdiri dari 1 lapisan oktahedral dan 1 lapisan tetrahedral
- Luas permukaan mineral tipe 1 : 1 pada umunya kecil karena tidak mempunyai ruang antar
misel.
- Pada umumnya mineral liat tipe 1 : 1 terdapat pada tanah dengan perkembangan yang
sudah lanjut atau tanah tua.
- Muatan tergantung dari pH tanah, artinya muatan tanah yang terbentuk dari mineral 1 : 1
biasanya berubah ubah karena perubahan pH. Pada pH tanah yang sangat rendah tanah
biasanya bermuatan positif (+), sedangkan jika pH tanah tinggi tanah akan lebih banyak
bermuatan negatif (-).
- Kapasitas tukar kation (KTK) rendah karena jumlah muatan negatif yang sedikit.

Type 2:1
- Golongan illite , Monmorillonite dsb dimana terdiri atas 2 Si + 1 Al
- Terdiri dari 1 lapis Al-Oktahedral dan 2 Si-Tetrahedral
- Memiliki muatan permanen, yang artinya muatan pada jenis mineral ini tidak tergantung
oleh pH.
- Sumber muatan pada umumnya berasal dari substitusi isomorfik yang terjadi secara intensif
baik pada lapisan oktahedral maupaun lapisan tetrahedral, dengan mengganti unsur yang
memiliki muatan yang lebih tinggi dengan unsur yang memiliki muatan yang lebih rendah.
- Ruang antar misel pada umunya terikat oleh ikatran kovalen sehingga mudah memasukkan
ion kedalam ruang ini seperti monmorillite.
- Mudah mengerut dan mengembang akibat ikatan kovalen yang terjadi pada lapisan antar
misel sehingga air dapat mudah masuk kedalam ruang ini
- Mempunyai nilai KTK yang cukup tinggi karena muatan pada mineral ini terdapat dalam
jumlah yang cukup banyak

Type 2:1:1 (2 Si + 1 Al + 1 Mg)


- Mineral tetraformik yang terdiri dari 1 lapisan tertrahedral, 1 lapisan oktahedral, 1 lapisan
tetrahedral dan 1 lapisan oktahedral.
- Pada lapisan oktahedral disi oleh Mg dan Al
- Pada mineral ini tidak dijumpai muatan negatif karena seluruh permukaan mineral sudah
diisi oleh oleh Mg
- Mineral ini hanya ditemukan pada batuan shale, atau serpihan batu.
- Pada beberapa minral tipe 2 : 2 mempunyai kelebihan muatan positif (+) sehingga kapasitas
tukar anion (KTA) menjadi tinggi
- Contoh mineral tipe ini , Chlorite
4. Buat sebuah table yang menunjukkan secara lengkap letak perbedaan antara lempung
kaolinite, montmorillonite dan illite mulai dari aspek susunan atomic, bentuk karakteristik
phisis hingga mekanisnya. Tunjukkan pula letak perbedaan tersebut dengan gambar-
gambar sketsa!
Jawab:

Karakteristik Mineral Lempung


Kaolinite Montmorillonite Illite
Formulasi Struktural Si2 Al2 (OH)4 Si4 (Al1,7Mg0.3) O10(OH)2 K0.7 Si3.5 Al0.5 Al2
O10(OH)2 K0.5
Bentuk dan ф Ekivalen Lempengan <2 μm Lempengan <0,5μm Lempengan <2 μm
Tebal dari layer (d001) 7Å 11-15 Å 10-12 Å
Spesific Surface (m2/g) + 20 + 80 + 115
Spesific gravity 2,60 2,65 – 2,80 2,80
Cation Exchange 3-15 (rata-rata 10) 80-200 (rata-rata 100) 10-40 (rata-rata 30)
Capacity (meq/100 g)
Plasticity Index (%) 1 – 40 300 – 600 20 – 50
(Kecil – Sedang) (Sangat Besar) (Sedang)
Swelling Tidak Swelling Sangat Swelling Tidak atau Sedang
Thixotropie Lemah Sangat Kuat Lemah

Al
Interconnecting sangat Kuat (tidak bisa dipisah)
Si 7,2 Å
Mikropori lenticular ( Interconnecting lemah)
Al akan tetapi molekul H2O tidak bisa masuk
Si karena space rongga sangat kecil 7,2 Å

Gambar Susunan Atom Kaolinite

Si

9,6 Å Al Hubungan Kuat


Si
Ada ion Potassium sehingga connecting
K
Si agak kuat. Ion H20 yang masuk masih
bisa tertahan.
Al
Si Gambar Susunan Atom Illite
Si

9,6 Å Al Hubungan Kuat


Si
Tidak Ada ion Potassium sehingga
Si connecting sangat lemah. Molekul H20
dengan mudah bisa masuk
Al
Gambar Susunan Atom Montmorillonite
Si

5. Jelaskan klasifikasi dari mikrostruktur lempung, lengkap dengan photo atau gambar
skematisnya.
Jawab:
Berdasarkan perbedaan tingkat organisasi mineral lempung, maka struktur lempung dapat
dibedakan menjadi 4 yaitu struktur primer, Struktur Sekunder, Struktur tersier dan Struktur
Quartenair. Dalam hal ini kategori mikrostruktur hanya sampai struktur tersier karena secara
ukuran <2μm.
- Struktur Primer disebut layer yang merupakan gabungan dari beberapa atom yang
mempunyai jarak (d) = 7 – 10 Å

- Struktur sekunder disebut kristalit yang merupakan gabungan beberapa layer yang
mempunyai jarak (d) yang sama.

- Struktur tersier disebut partikel yang merupakan gabungan beberapa kristalit.


Diameter (ф) satu partikel <2μm
6. Jelaskan beberapa type pergerakan antar layer termasuk penyebabnya!
Jawab:
Ada dua jenis Pergerakan antar layer yaitu translasi dan turbostratique. Gerakan Translasi
layer yaitu Gerakan pada layer yang terjadi karena H2O masuk pada ruang antar layer
sehingga terjadi pergeseran secara horizontal dalam satu garis lurus/sebidang. Sedangkan
Gerakan Turbostratique layer yaitu gerakan yang terjadi akibat H2O sehingga terangkat dan
terjadi penggelembungan serta melebar kemudian bergerak berputar. Akan tetapi gerak
berputar ini terjadi maksimum 10 derajat karena ikatan antar layer sangat kuat meskipun
kemasukan H2O.

Gambar ilustrasi pergerakan.

7. Jelaskan sejauh mana peran dari “clay mineralogy” terhadap perilaku makro mekanik
tanah lempung seperti: swelling soil, clay settlement dan sliding. Seberapa penting
terhadap bangunan-bangunan sipil yang ada didalam atau diatasnya.
Jawab:
Perilaku tanah pada level makro sangat dipengaruhi oleh clay mineral sebagai contoh
Swelling soil, Clay settlement dan sliding. Penyebab Swelling soil dimulai dari struktur mikro
sebuah mineral tanah. Pada level Mikro, penyebab swelling soil terjadi akibat adanya space
antarlayer yang cukup besar ( dalam suatu mineral )yang meiliki ikatan yang lemah sehingga
molekul H2O sangat mudah masuk. Pada level mikro, Swelling Soil dapat dilihat dari nilai CEC
(Cation Exchange Capacity) Inilah yang menjadi cikal bakal tanah swelling. Contoh clay
mineral yang sangat swelling adalah Montmorillonite. Hal-hal tersebut juga sangat
berpengaruh pada Settlemen dan Sliding. Oleh karena itu dengan mengetahui Clay
mineralogy beserta perilakunya, kita bisa tahu langkah/treatment apa yang tepat untuk
diterapkan pada tanah dibawah sebuah bangunan. Agar bangunan yang berdiri diatas tanah
tersebut bisa berdiri dengan baik tanpa ada swelling, settlement maupun sliding.
8. Jelaskan secara singkat sejarah terbentuknya material lempung yang umumnya terdapat
dilapisan permukaan bumi.
Jawab:
Mineral lempung adalah mineral yang banyak ditemukan dalam material tanah. Tanah
berasal dari proses pelapukan bahan-bahan organic (yang berpartikel padat) yang
membentuk suatu senyawa atau ikatan baru, salah satunya adalah mineral lempung.
Mineral lempung terbentuk dari senyawa aluminium silikat yang kompleks yang terdiri dari
beberapa unit dasar yaitu Silika tetahedra , aluminium oktahedra bahkan magnesium
oktahedra yang membentuk suatu ikatan. Ikatan tersebut bervariasi disesuaikan dengan
perbandingan ikatan atom yang terbentuk. Seperti contoh kaolinite, kaolinite merupakan
mineral lempung yang terdiri atas ikatan 1 Silica Tetrahedra dan 1 Aluminium Oktahedra.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Mineral lempung dipermukaan bumi terbentuk akibat
pelapukan material yang terurai membentuk sebuan senyawa atau ikatan baru dalam hal ini
yaitu mineral lempung seperti kaolinite, illite, monmorillonite(bentonite) dan lain-lain.

9. Jelaskan pengaruh dari kecepatan aliran air maupun udara terhadap fenomena sedimen
erosion, sedimen transport dan deposition.
Jawab:
Sedimen Erosion, Sedimen Transport dan Deposition suspensi berhubungan erat dengan
kecepatan aliran air dan udara dengan Ukuran Partikelnya. Ada batas-batas kecepatan pada
setiap ukuran partikel dalam menentukan apakah sebuah materi mengalami Fenomena
tersebut. Selain itu ,Fenomena Perpindahan suspensi dari sedimen yang dibawa oleh angin
dan air dibatasi oleh kecepatan pengendapan partikel dan hukum gerak fluida. Hubungan
antara kecepatan air ,angin dan Ukuran partikel suatu materi dalam menentukan Fenomena
Sedimen Erosion, Transport dan Deposition dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik Hubungan antara Ukuran Parktikel dan Kecepatan Aliran rata-rata untuk erosi dan
transportasi oleh angin dan air

Dapat disimpulkan dari grafik bahwa Fenomena erosion ,transport dan deposition
didasarkan pada ukuran partikel dan kecepatan aliran pembawanya.

Anda mungkin juga menyukai