Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KERJA PRAKTIK

FAKULTAS TEKNIK 2015


D3 TEKNIK SIPIL

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan pada bidang teknik sipil memerlukan suatu ilmu dalam bentuk
teori maupun praktik. Hal itu diperlukan sebagai wujud pemenuhan kebutuhan
sebagai seorang lulusan teknik sipil yang diharapkan mampu untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan secara profesional baik dibidang perencanaan
dan pelaksanaan proyek.
Selama masa perkuliahan mahasiswa dibekali berbagai ilmu dan
pengetahuan tentang teknik sipil. Pemberian ilmu secara teori didapatkan dari
kegiatan perkuliahan di ruang kelas. Secara praktik diperoleh melalui kegiatan
kerja praktik. Penguasaan ilmu-ilmu di bidang teknik sipil secara teoritis masih
belum cukup untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Penguasaan yang
mendalam terhadap teori-teori yang diberikan lewat mata kuliah, tanpa didukung
oleh pengetahuan dan pengalaman kerja di lapangan akan memberikan hasil yang
kurang maksimal.
Program studi Teknik Sipil Universitas Jember mensyaratkan mahasiswa
untuk mengambil mata kuliah kerja praktik sebagai syarat memenuhi ketuntasan
studi. Salah satu pertimbangan adanya mata kuliah kerja praktik karena
mahasiswa perlu pembekalan mengenai pengalaman langsung ke lapangan untuk
menambah ilmu pengetahuan serta menerapkan ilmu yang dipelajari di lapangan.
Mahasiswa diharapkan mengenal metode pelaksanaan konstruksi dalam proyek
dan bagaimana sistem manajemen proyek di lapangan. Selain itu, dengan adanya
interaksi terhadap pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek, mahasiswa di
harapkan dapat memahami proses pelaksanaan konstruksi.
Adapun proyek pembangunan“Gran sungkono Lagoon” merupakan
proyek pembangunan gedung bertingkat yang mempunyai spesifikasi yang tepat
untuk di jadikan sebagai tempat kerja praktik. Alasan lain yaitu untuk mengetahui
kapasitas balok, kolom, dan dinding geser atas beban yang diterima masing-

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


1
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

masing komponen tersebut yang ada diproyek dengan metode teoritis yang
diajarkan dalam perkuliahan.
Selain studi proyek pembangunan “Jember Icon” untuk menambah
pengetahuan dalam dunia konstruksi, sehingga luaran yang hendak dicapai selepas
kerja pratek ini adalah mengetahui mekanisme proyek, dimulai dari tahap
perencanaan sampai pelaksanaannya di lapangan.

1.2 Rumusan Masalah


Pada Laporan Kerja Praktik ini, judul yang dibahas yaitu :“Proyek
Pembangunan“Jember Icon” Jalan Gajah Mada No. 104, Jember. Maka
pembahasan selanjutnya akan terfokus pada masalah pelaksanaan pekerjaan yang
terkait dengan :
1.2.1 Pembahasan Umum
Metode pelaksanaan dan pembangunan yang terjadi didalam proyek.
1.2.2 Pembahasan Khusus
Pembahasan ini merupakan tugas yang di berikan oleh dosen pembimbing
kerja praktik yang meliputi :
a.) Bagaimana pelaksanaan penjadwalan didalam proyek pada setiap harinya?
b.) Bagaimana pelaksanaan kontrol kualitas di Proyek “Jember Icon” agar
tercapai standar mutu pada setiap pekerjaan?

1.3 Ruang Lingkup Proyek


Dalam kerja praktik ini ruang lingkup pembahasan dibatasi pada:
1. Salah satu jenis contoh kurva S yang terjadi pada bulan Agustus sampai
dengan bulan Oktober 2015
2. Pengontrolan kualitas di Proyek “Jember Icon” agar tercapai standar mutu
pada setiap pekerjaan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


2
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

1.4 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan kerja praktik ini adalah
sebagai berikut ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memperdalam pemahaman teoritis yang telah didapatkannya
diperkuliahan dengan korelasinya dalam pelaksanaan praktik.
2. Mahasiswa mendapat pengalaman teknis dilapangan sehingga diharapkan
dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan tepat ketika terjun ke
masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang sebenarnya.
3. Mahasiswa dapat memberikan suatu masukan pada akademisi jika terdapat
metode atau teknologi baru selama pelaksanaan Kerja Praktik.
4. Mahasiswa dapat mengembangkan kreatifitas dan daya pikir mahasiswa di
lapangan untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritisnya.
5. Mahasiswa dapat melihat dan membandingkan antara teori yang didapat pada
kegiatan perkuliahan dengan kebutuhan praktis dilapangan.

1.5 Metode Pelaksanaan Kerja Praktik


Laporan Kerja Praktik ini disusun sesuai dengan:
a. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan data proyek yang sudah
disetujui oleh pihak proyek.
b. Dokumentasi pekerjaan di lapangan
c. Diskusi dengan pembimbing lapangan

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


3
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

BAB 2. TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Gambaran Umum Proyek


Globalisasi membawa dampak yang besar bagi pertumbuhan ekonomi
khususnya di daerah Jawa Timur, Jember. Dengan demikian untuk menopang laju
pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Jember dan kabupaten sekitarnya,
maka salah satu solusi yang diberikan yaitu dengan mengoptimalkan pelayanan
kepada masyarakat. Terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata,
serta gaya hidup.
Proyek Jember Icon merupakan salah satu solusi untuk lebih menumbuhkan
perekonomian masyarakat Jember atas nama PT. LIPPO Karawaci. Proyek
Jember Icon merupakan proyek pembangunan beberapa gedung, yang meliputi
rumah sakit, mall, dan hotel.
Proyek Jember Icon ini merupakan proyek milik Lippo Group dan
dikerjakan oleh Kontraktor PT Bangun Karya Semesta (BKS) dibawah
pengawasan PT. Wahana Citra Gemilang (WCG). Proyek ini rencananya akan
dikerjakan dalam kurun waktu 3 tahun (2014–2017).

2.2 Data Umum Proyek


Data umum proyek meliputi:
1. Nama Proyek : Jember Icon
2. Lokasi Proyek : Jl. Gajah Mada No. 104, Jember
3. Pemilik Proyek : PT Wahana CitraGemilang.
Jl. Gajah Mada No. 175 Jember
4. Konsultan Perencana : ARKONIN.
Arsitektur Jl. Bintaro Taman Timur,
Bintaro Jaya–Jakarta
5. Konsultan Perencana : GRIKSA CIPTA.
Rumah Sakit Jl. Ampera III–23, DKI Jakarta
6. Konsultan Perencana : Ketira EngineeringConsultants.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


4
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

Struktur Jl. Tanah Abang V No. 56-56A,


Jakarta
7. Konsultan Perencana ME : ARKONIN
8. Konsep Desain : P&T CONSULTANTS PTE
LTD. #23-00 Clifford Centre, 24
Raffles Place, Singapore
9. SIPB : Annie Christine Retika, M. Sc
10. IPTB : Ir. Achmad Noerzaman
11. Kontraktor Struktur : PT. Bangun Karya Semesta
12. Nilai Kontrak: Rp. 46.111.000.000,-
Struktur Fase 2

2.3 Manajemen Proyek


2.3.1 Umum
Perencanaan dan pembangunan suatu proyek sedapat mungkin
dilaksanakan secara maksimal demi kepuasan semua pihak yang terlibat.
Untuk itu diperlukan suatu sistem manajemen yang baik dan jelas agar dapat
mengatur segala bentuk aktivitas selama pelaksanaan proyek\. Sistem
manajemen ini harus jelas mengatur ketentuan-ketentuan, batasan wewenang
dan tanggung jawab, hak dan kewajiban dari setiap pihak yang terlibat selama
pelaksanaan proyek, demikian juga halnya mengenai sanksi–sanksi bila terjadi
pelanggaran.
Dengan adanya pengaturan dan pembagian kerja yang baik dan jelas,
diharapkan segenap pihak yang terlibat dapat bekerja sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya sehingga dapat dicapai hasil akhir yang memuaskan. Pada
sebuah proyek, suatu manajemen proyek akan terkendali dengan baik, ketika
hubungan kerjasama pada struktur organisasi proyek juga bekerja dengan
baik.akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu :
a. Setiap personil yang terlibat mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya
dalam proyek itu.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


5
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

b. Terciptanya hubungan kerja dan garis komando yang jelas antar personil
yang terlibat di dalam struktur organisasi tersebut.
Pada proyek pembangunan proyek Jember Icon menunjuk konsultan
untuk membantu membangun suatu proyek, yaitu :
1) Konsultan Perencana Arsitektur : ARKONIN
2) Konsultan Perencana Rumah Sakit : GRIKSA CIPTA
3) Konsultan Perencana Struktur : Ketira Engineering
Consultants
4) Kontraktor Perencana ME : ARKONIN

2.3.2 Struktur Organisasi Proyek

Gambar 2.3.2 Struktur Organisasi Owner Proyek Jember Icon


Menurut Soeharto (1995), empat pihak yang terlibat dalam pembangunan
mulai dari tahap ide sampai dengan tahap pelaksanaan secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1. Pemilik Proyek/owner

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


6
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

2. Pihak Konsultan Perencana


3. Pihak Konsultan Pengawas
4. Pihak Kontraktor Pelaksana
Penjelasan tentang empat pihak dalam tahap pelaksanaan tersebut adalah
sebagai berikut:

2.3.3 Pemilik Proyek/ Owner


Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah
orang/badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya
pekerjaan tersebut.
Pemilik proyek memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut :
1) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
2) Meminta Laporan secara periodik mengenai pelaksanaaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh penyedia jasa.
3) Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.
4) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
5) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik.
6) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan jika terjadi hal-hal yang
berhubungan dengan gambar shop drawing dan keadaan di lapangan
seperti terjadinya perubahan pekerjaan tulangan yang tidak sesuai di
lapangan.
7) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
Sedangkan wewenang pemilik proyek antara lain :

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


7
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

1) Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing


kontraktor.
2) Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahu
secara tertulis kepada kontraktor jika terjadi hal-hal diluar kontrak yang
ditetapkan.

2.3.4 Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan
bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain
yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan
perencana bertanggung jawab atas perencanaan pembangunan proyek Jember
Iconberikut perhitungan dan gambar.
Hak dan Kewajiban Konsultan Perencana adalah:
a. Pada saat perencanaan
1) Memperoleh data tanah (batas-batasnya), data peta jaringan listrik,
dan data jaringan utilitas.
2) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar for
contruction, rencana kerja dan syarat-syarat baik itu untuk pekerjaan
struktur, arsitek, mep (mekanika elektrikal plumbing), dan lain
sebagainya.
3) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-
hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syarat.
4) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
5) Mengadakan survey lapangan yang meliputi pengamatan, pengukuran,
dan tes laboratorium sebagai dasar dalam pembuatan design.
b. Pada saat pelaksanaan
1) Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan
desain dilaksanakan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


8
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

Adapun wewenang konsultan perencana adalah :


1) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
2) Mengubah rancangan bangunan, perencanaan secara tertulis.
3) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan.
4) Mengajukan permintaan pembayaran kepada pemilik proyek sesuai
dengan kontrak yang ditetapkan bila pembayaran masih belum
dilunasi.

2.3.5 Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa
untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan pembangunan. Dalam hal ini
adalah PT. WCG (Wahana Citra Gemilang)
Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas :
1) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
2) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
3) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar.
4) Mengkoordinasi semua kegiatan konstruksi agar dapatmenghindari
kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
pembengkakan biaya.
5) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar
dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,
kuantitas, serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
6) Menerima/menolak material/peralatan yang didatangkan oleh kontraktor
apabila tidak sesuai dengan spesifikasinya.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


9
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

7) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang


berlaku.
8) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).
9) Mengevaluasi time schedule jika terjadi keterlambatan ataupun
percepatan pada pelaksanaan pekerjaan.
10) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.
11) Melakukan pengecekan dan evaluasi laporan (daily, weekly, monthly)
tentang pekerjaan dari kontraktor
Adapun wewenang konsultan pengawas :
1) Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap bahan dan
peralatan.
2) Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.
3) Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang
diminta.
4) Mengesahkan permintaan dari kontraktor tentang pekerjaan-pekerjaan
proyek, misal konsultan pengawas mengesahkan pekerjaan pengecoran
yang akan dilakukan oleh kontraktor.
5) Mengadakan rapat untuk pengevaluasian pekerjaan proyek.
6) Mengevaluasi laporan pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor

2.3.6 Kontraktor Pelaksana


Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan.Dalam hal ini adalah PT. BKS (Bangun Karya Semesta).
Hak dan Kewajiban Kontraktor :
1) Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


10
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

2) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan


syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan
yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
3) Menyediakan alat keselamatan pekerjaan seperti yang diwajibkan dalam
peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
4) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan,
bulanan (time schedulle).
5) Menyerahkan seluruh laporan pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai
dengan ketetapan yang berlaku kepada konsultan pengawas.
Adapun tugas dan wewenang kontraktor :
1) Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
2) Melakukan pekerjaan tambahan dengan catatan mendapatkan ijin/tugas
dari Konsultan Perencana.
3) Melaksanakan pekerjaan yang diserahkan pemilik sesuai dengan tender.
4) Mengajukan permintaan pembayaran atas presentasi pekerjaan yang
dicapai sesuai dengan yang telah ada.
5) Membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan teknik pelaksanaan yang
kemudian diajukan kepada pemilik untuk mendapatkan persetujuan.

Jadi para pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembangunan


hendaknya selalu memperhatikan dan melaksanakan tugas yang menjadi
kewajiban dari masing-masing pihak. Untuk menghindari suatu kesalahan lagi
seharusnya diadakan koordinasi yang lebih maksimal sehingga kesalahan yang
terjadi bisa ditangani bersama secara baik agar pembangunan suatu proyek
tersebut bisa berjalan dengan lancar sesuai jadwal yang telah direncanakan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


11
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

2.3.7 Strukur Organisasi yang Ada di Wahana Citra Gemilang (WCG)

Gambar 2.3.7 Struktur Organisasi WCG

Berikut ini merupkan penjelasan dari strukur organisasi diatas sebagai


berikut:
1. Project Manager (Manajer Proyek)
Project manager adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk mengelola proyek sesuai cakupan tugasnya sehingga target
yang direncanakan bisa terealisasi dengan baik.
Dalam hal ini Project Manager mengatur pelaksanaan di lapangan
dengan bantuan staf yang menempati bidang masing-masing. Project
manager bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang.
Adapun beberapa tugas dari project manager, yaitu:
a. Memonitor progres.
b. Membuat Anggaran dan biaya.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


12
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

c. Perencanaan pelaksanaan dan manajemen pelaksanaan.


d. Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam
tim proyek.
e. Mengidentifikasi masalah-masalah teknis.
f. Merekomendasikan penghentian pelaksanaan atau pengerahan kembali
sumber daya.
g. Negotiating/titik temu antara subkontraktor, owner, konsultan, top
management.

2. Safety Officer
Safety Officer memiliki tugas sebagai pengawas tentang K3 yang
ada di dalam proses semua kegiatan yang berhubungan dengan proyek
tersebut.

3. Project Admintration & Document Control


a. Proj. Administration
Tanpa program dan pencatatan yang baik, suatu kegiatan akan
kacau dan tidak selesai tepat waktu serta tidak akan terjalin koordinasi
baik antar bidangnya. Di sinilah, dibutuhkan administrasi. Bila kegiatan
tersebut merupakan kegiatan di bidang pembangunan sebuah proyek, yang
dibutuhkan adalah administrasi proyek. Administrasi proyek sangat
dibutuhkan agar mempermudah segala hal berhubungan dengan suksesnya
proyek yang sedang dilakukan.
Adapun tugas dari project administration meliputi penyiapan
sebagai berikut :
1. Memelihara bukti kerja dan data proyek dari sub bagian administrasi
proyek
2. Mencatat segala macam dokumen yang masuk dan keluar
3. Mencatat inventarisasi proyek diantaranya ialah alat-alat proyek,
kendaraan dinas dan sebagainya

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


13
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

4. Menyusun laporan pergudangan


b. Document Control
Tugas dan Tanggungjawab Document Control :
1. Melakukan pengaturan dan penatausahaan dokumen termasuk
didalamnya penyimpanan, penggandaan, penandaan, dan distribusi/
penyebaran dokumen.
2. Membuat dokumen baru, revisi dokumen, penarikan dokumen dan
mendistribusikan ke sekertaris untuk dimusnahkan
3. Melayani dan memastikan bahwa peminjaman dokumen oleh unit
kerja lain telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan dokumen
yang dipinjam telah dikembalikan tepat waktu.
4. Bertanggungjawab mengenai semua hal dokumentasi gambar, laporan,
dll

4. Achie. Engineer
Engineer arsitek dengan harus mampu membaca shop drawing,
sebagai penterjemahan gambar desain, sehingga mudah dipahami oleh
pihak lapangan. Kriteria shop drawing yang baik adalah aplikatif, yaitu
dapat dilaksanakan di lapangan. Setiap shop drawing harus menggunakan
skala yang tepat sehingga dapat terbaca dengan mudah, menampilkan
ukuran dimensi yang lengkap dan detail, sesuai dengan bahan dan material
yang digunakan, sehingga tidak terjadi kesalahan ukuran. Menampilkan
jenis dan spesifikasi material yang digunakan secara lengkap dan detail,
sehingga kesalahan dalam pengadaan material. Metoda pelaksanaan
pekerjaan dapat terbaca dalam gambar shop drawing. Secara prinsip, shop
drawing harus dibuat sedemikian jelas, sehingga meminimalkan
pertanyaan-pertanyaan akibat ketidakjelasan gambar. Dengan kata lain,
dalam setiap lembar gambar harus menampilkan sebanyak mungkin
informasi yang diperlukan. Administrasi proyek juga harus dapar

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


14
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

berkoordinasi dengan tim engineer di kantor pusat, konsultan jika terdapat


permasalahn mengenai desain maupun shop drawing.
5. C & S Engineer
C & S Engineer arsitek dengan harus mampu membaca shop
drawing struktur, sebagai penterjemahan gambar desain, sehingga mudah
dipahami oleh pihak lapangan. Kriteria shop drawing struktur yang baik
adalah aplikatif, yaitu dapat dilaksanakan di lapangan. Setiap shop
drawing struktur harus menggunakan skala yang tepat sehingga dapat
terbaca dengan mudah, menampilkan ukuran dimensi yang lengkap dan
detail, sesuai dengan bahan dan material yang digunakan, sehingga tidak
terjadi kesalahan ukuran. Menampilkan jenis dan spesifikasi material yang
digunakan secara lengkap dan detail, sehingga kesalahan dalam pengadaan
material. Metoda pelaksanaan pekerjaan dapat terbaca dalam gambar shop
drawing struktur. Secara prinsip, shop drawing struktur harus dibuat
sedemikian jelas, sehingga meminimalkan pertanyaan-pertanyaan akibat
ketidakjelasan gambar. Dengan kata lain, dalam setiap lembar gambar
harus menampilkan sebanyak mungkin informasi yang diperlukan.
Administrasi proyek juga harus dapar berkoordinasi dengan tim engineer
di kantor pusat, konsultan jika terdapat permasalahn mengenai desain
maupun shop drawing struktur.

6. MEP Engineer
Fungsi sistem instalasi mekanikal-elektrikal dan plumbing ( MEP
) disuatu gedungmerupakan suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.
Dalam desain bangunan harus selalu memperhatikan dan
menyertakan MEP yang dikoordinasikan desain yang lain seperti desain
arsitektur, struktur, interior dan desain lain. Jenis sistem dan instalasi
MEP sangat beragam, tergantung pada fungsi gedung itu sendiri.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


15
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

Orientasi, lokasi serta kondisi lingkungan sekitar gedung merupakan


faktor penunjang terhadap keandalan sistem dan instalasi MEP yang
dirancang.
MEP pada bangunan gedung meliputi adanya Plumbing, Fire
Fighting, MVAC (Mechanical Ventilation Air Conditioner), terdiri atas
sistem plambing dan sanitasi, pencegahan kebakaran, pengudaraan /
penghawaan, penerangan/pencahayaan, telepon, CCTV dan sekuriti,
penangkal petir, tata suara, transportasi dalam bangunan, pembuangan
sampah dan limbah, serta sistem alat pembersih bangunan.

1. Mengenal berbagai sistem instalasi mekanikal - elektrikal dan


plumbing dalam gedung.
2. Mengetahui dasar-dasar umum perancangan sistem MEP.
3. Dapat menentukan jenis sistem dan instalasi MEP yang sesuai
peruntukkannya

7. Site Manager
Site manager memiliki tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan Time Schedule sesuai dengan kewajiban.
b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi
untuk proyek dengan volume dan waktu penggunaan.
c. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana
dalam menunjang pelaksanaan proyek.
d. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun
time schedulunya.
e. Mengadakan kontrol disiplin kerja dari pelaksana proyek,
mandor/subcon sesuai tugas, kewajiban masing-masing.
f. Tugas-tugas komunikatif berkenaan dengan pelaksanaan proyek
untuk menunjang kewajiban perusahaan dengan owner baik dalam
kualitas maupun waktu.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


16
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

g. Melaksanakan tugas administratif yang berkaitan dengan tambah


kurang sepengetahuan dan disetujui Project Manager.
h. Komunikasi sehubungan kesulitan teknis, rencana detail bangunan
dengan Project Manager.
i. Pengaturan tenaga kerja yang ada.

8. Arch. Supervisor
Arch. Supervisor, dengan uraian tugas sebagai berikut.
1) Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan
dengan rancangan arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor di
lapangan.
2) Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang
tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek.
3) Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor
dalam bidang arsitek.
4) Memerintahkan supervisor kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek yang telah ditentukan
bila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.

9. C & S Supervisor
C & S Supervisor, dengan uraian tugas sebagai berikut.
1) Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam bidang
struktur.
2) Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisor kontraktor pada
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
3) Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/
pengetesan material, schedule kerja dan berita acara kemajuan
pekerjaan kontraktor dibidang struktur, jika sudah sesuai dengan yang
telah ditetapkan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


17
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

4) Menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kontraktor.


5) Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang
struktur.
6) Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor pada pekerjaan
struktur bila terjadi penyimpangan pekerjaan struktur.

10. MEP Supervisor


Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan tugas sebagai
berikut.
1) Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada pekerjaan
M/E.
2) Mengawasi dan mengontrol supervisor kontraktor M/E dalam
pelaksanaan tugas.
3) Membantu kontraktor membuat laporan mingguan di bidang M/E.
4) Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang
M/E.
5) Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor M/E ataupun sub
kontraktor bila terjadi penyimpangan pekerjaan di bidang M/E.

11. Quality Control Engineering


Quality control engineering dengan tugas sebagai berikut :
a. Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang
untuk intern kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas
atau owner untuk memastikan material yang akan digunakan sudah
sesuai dengan criteria yang diinginkan pemilik proyek bangunan.
b. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada
pelaksana, sub kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan
dalam pelaksanaan atau pengadaan material yang mempengaruhi
mutu hasil pekerjaan dilapangan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


18
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

c. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkankan


maupun yang sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status
kepada bahan bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah
melihat kualitas bahan.
d. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap
penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu
pekerjaan dapat dicegah, hal ini lebih baik jika dibanding perlakuan
pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja sehingga apabila terjadi
mutu yang kurang baik harus dilakukan bingkar pasang yang dapat
menyebabkan biaya tambahan.
e. Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan
sudah sesuai dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
f. Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material
bahan kepada supplier sebelum melakukan pembelian sehingga
material terpilih sesuai dengan standar kualitas yang dalam kontrak
kerja.
g. Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang
berhubungan dengan pekerjaan quality qontrol pada proyek
bangunan.

12. Quantity Surveyor


Quantity surveyor dengan tugas yaitu melakukan perhitungan volume
pekerjaan dan analisa harga satuan.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


19
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

BAB 3. PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

3.1 Waktu Dan Lokasi Kerja Praktik


Kerja praktik yang dilaksanakan di proyek Jember Icon di mulai tanggal
31 Agustus 2015 hingga 12 Oktober 2015 selama 30 harikerja. Di mulai dari
pukul 08:30 WIB hingga pukul 17:30 WIB. Selama kerja praktik berlangsung,
tidak diizinkan keluar dari area proyek kecuali ada keperluan yang mendesak,
seperti ada jadwal kuliah. Dan jika ingin meninggalkan lokasi proyek maka harus
ada izin terlebih dahulu kepada pihak pengawas atau pembimbing lapangan
selama kerja praktik.
Pada awal pelaksanaan pekerjaan dalam masa kerja praktik, progress
pekerjaan pembangunan proyek Jember Icon telah mencapai 4,500% dari total
pembangunan Fase II. Tepatnya pada pekerjaan balok, kolom, dan plat pada lantai
up ground zona 6,9, dan 11 dan lantai 1 zona 11. Pekerjaan awal yang di lakukan
selama kerja praktik adalah mempelajari gambar pekerjaan yang sedang di
kerjaan, yaitu denah pekerjaan balok, kolom, dan pelat lantai 1-2, serta shear wall.
Selanjutnya adalah mengawasi para pekerja dalam mengerjakan bidang
pekerjaannya sehingga bisa mengetahui bagaimana proses pekerjaan yang ada di
lapangan dan bagaimana pengaplikasian dari ilmu di bangku kuliah mengenai
dunia konstruksi di dunia nyata. Kegiatan Kerja Praktek yang kami lakukan,
terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu seperti:
a. Brifing dengan pimpinan proyek (kepala proyek) atau pembimbingan
lapangan yang berasal dari proyek yang telah ditunjuk oleh kepala proyek
b. Peninjauan ke lapangan
c. Melaksanakan kegiatan pengawasan
d. Analisa dan review struktur
e. Perhitungan RAB
f. Inspeksi K3

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


20
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

Gambar 3.1 Pembagian Zona Pekerjaan

3.2 Kegiatan Kerja Praktik


Pelaksanaan kerja praktik di lapangan yaitu pengenalan proyek Jember Icon,
dimana area pekerjaan diproyek Jember Icon terbagi menjadi 3 fase dan
didalamnya terdapat 16 zona. Pada fase 2 terbagi menjadi 3 yaitu yang pertama
terletak pada area Lower Ground 2 (LG2) sampai dengan Area Ground mulai dari
Grid 1 - 14/ A’- R, kedua pada area Ground sampai dengan lantai 6 pada Grid 1-
6/ A’- J, dan terakhir pada area lantai 7 sampai dengan lantai 13 terletak pada Grid
1-4/ A’- J yang akan digunakan rumah sakit Siloam. Selanjutnya Fase 2 terletak di
area Upper Ground 6,5 sampai dengan lantai 6 pada Grid 6-14/ A’- R yang akan

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


21
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

digunakan Mall. Dan Fase 3 terletak di area Lantai 6 sampai dengan lantai 14
pada Grid 6-14/ A’- D yang akan digunakan Hotel.
Pada Fase 1 untuk zona 1 sampai dengan zona 4 tepatnya pada Grid 1-6/ A’-
J dalam pembangunan Rumah Sakit Siloam saat ini sudah mencapai 94,711%,
yaitu pada pekerjaan lantai 13/roof sudah selesai sedangkan pekerjaan shearwall
dan tangga menyisakan atapnya saja. Pekerjaan Ground Floor Grid 6-14/ A’-D
masih dalam tahap bekisting plat dan balok serta pembesian plat dan balok.
Pekerjaan Area Podium di Ground Floor (GF) Grid 11-13/ D-G masih dalam
tahap pembesian balok, plat lantai yang sebagian kolom sudah tahap pengecoran.
Pembangunan Fase 2 elevasi + 6,5 untuk zona 7 sampai dengan zona 9
tepatnya pada Grid 7-14/ K’-O’ dalam pembangunan Mall saat ini sudah
mencapai 4,5%, pada pekerjaan Uper Ground yaitu bekisting plat dan balok.
Pekerjaan Uper Ground lainnya yaitu pada zona 14 tepatnya pada Grid 9-14/ A’-
C’ masih dalam tahap pembesian shearwall (SW4) dan pembangunan Fase 3
masih belum ada progres.

3.3 Uraian Kegiatan Kerja Praktik


3.3.1 Pelaksanaan Kegiatan Minggu I
Pada minggu pertama kerja praktik yaitu mempelajari tentang
Quantity Surveyor (QS), untuk menghitung jumlah material bahan, jumlah
pekerja, biaya, dan perhitungan tambah kurang dalam pekerjaan proyek
Jember Icon, misalnya menghitung volume pada plat lantai, balok, dan kolom
pada bangunan lantai 1. Dengan mengetahui volume maka bisa menghiung
RAB dari volume tersebut.
 Permasalahan :
Owner sering melakukan revisi gambar yang menyebabkan gambar
teknik yang dipegang di lapangan terkadang tidak sama serta
menimbulkan pekerjaan tambahan bagi pelaksana
 Solusi :

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


22
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

Untuk mengatasi kondisi owner yang sering revisi gambar, pelaksana


meningkatkan kordinasi dengan owner, konsultant, dan pengawas agar
tidak terjadi kesalahan dalam salah satu proses komunikasi. Pelaksana
juga selalu memperbarui gambar yang diberikan kepada tiap-tiap
supervisor di lapangan. Perihal pekerjaan tambahan akibat revisi gambar,
pelaksana juga memaparkan tambahan biaya yang timbul akibat
pekerjaan tersebut kepada owner dan meminta persetujuan kepada owner
apakah akan diterapkan revisi gambar tersebut.
 Output :
Kordinasi tetap terjaga antara pelaksana, owner, dan pengawas perihal
perubahan gambar. Dan supervisor di lapangan selalu memperbarui
gambar yang ada dilapangan, sehingga tidak terjadi kesalahan pekerjaan.

3.3.2 Pelaksanaan Kegiatan Minggu II


Pada minggu kedua mempelajari tentang administrasi yang ada pada
Jember Icon, yaitu mengetahui tentang cara merekap data hasil pengujian tes
beton pada bulan Januari sampai dengan bulan Agustus 2015
 Permasalahan :
Jika dilihat dari monitoring administrasi mutu pengecoran beton masih
banyak hasil uji tekan yang mutunya tidak mencukupi dari hasil
perhitungan yang telah ditentukan.
 Solusi :
Untuk mengatasi kondisi tersebut langkah pertama siapkan silinder
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, cetakan silinder diletakkan pada pelat
atas baja yang telah dibersihkan dan sisi dalamnya diolesi minyak
pelumas seperlunya untuk mempermudah pelepasan beton dari
cetakannya, siapkan juga adukan beton yang dipakai pada pengujian
slump test dimasukkan ke dalam cetakan yang dibagi dalam tiga lapisan
yang sama, kemudian direndam selama 4, 14, dan 28 hari. Apabila
setelah di uji tekan dan hasilnya tidak memenuhi syarat dari ketiga benda

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


23
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

uji tersebut maka dilakukan pengujian secara langsung pada balok,


kolom maupun plat yang telah jadi dan apabila masih tidak memenuhi
mutu maka terpaksa harus dibongkar.
 Output :
Perlunya koordinasi antara bagian logistik proyek dengan perusahaan
pengecoran agar takaran material bisa lebih baik lagi karena digunakan
untuk meminimalisir hasil uji tekan pengecoran yang gagal.

3.3.3 Pelaksanaan Kegiatan Minggu III


Pada minggu ketiga mempelajari tentang struktur yang ada pada
proyek Jember Icon tersebut, yaitu mempelajari perhitungan pembebanan
pada Lantai 1 dan juga menghitung kebutuhan tulangan pada balok dan plat
serta menghitung dimensi balok dan plat apabila menerima beban ekskalator.
 Permasalahan :
Sub-Kontraktor bekisting progress pekerjaannya terlambat, sehingga
efeknya berantai terhadap pekerjaan cor dan schedule secara keseluruhan.
 Solusi :
Untuk mengatasi menurunnya kinerja sub-kontraktor bekisting yang
menurun, Project Manager pelaksana memberikan surat peringatan
terbuka kepada Sub-Kontraktor pekerjaan bekisting untuk meningkatkan
kinerjanya
 Output :
Sub-kontraktor lebih meningkatkan produktivitas untuk mengejar
schedule untuk menghindari surat peringatan lanjut dari pelaksana yang
bisa berakibat pada putus kontrak atau take over oleh pelaksana.

3.3.4 Pelaksanaan Kegiatan Minggu IV


Pada minggu keempat kerja praktik yaitu mempelajari tentang tugas
dan wewenang Quality Control (QC), untuk mengontrol semua pekerjaan di
lapangan sesuai atau tidak dengan detail gambar yang direncanakan mulai

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


24
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

dari pengecekan deffect, pembesian, dimensi, letak dan ukuran diameter besi
kolom, balok, plat lantai. Selanjutnya mempelajari Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) dalam proyek Jember Icon.
 Permasalahan :
Banyak ditemukan defact ketika check-list post concrete. Defact banyak
ditemukan pada plat dan balok yang disebabkan oleh kondisi bekisting
yang kurang baik.
 Solusi :
Untuk mengatasi kondisi defact pada pekerjaan plat dan balok, pelaksana
mendatangkan plywood baru sebagai bekisting agar hasil pekerjaan cor
lebih rapi. Pelaksana juga menyediakan tempat yang lebih aman agar
plywood tidak rusak.
 Output :
Hasil pekerjaan cor plat dan balok lebih rapi dengan menggunakan
plywood yang baru, sehingga kemungkinan defact lebih kecil. Serta
dengan tempat penyimpanan plywood yang lebih aman, maka plywood
bekisting lebih awet.

3.3.5 Pelaksanaan Kegiatan Minggu V


Minggu terakhir mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),
dimana setiap hari selasa pagi diadakan safety talk untuk pengetahuan,
pengarahan , dan mengecek tentang K3 oleh team K3 untuk semua petugas
dan pekerja proyek Jember Icon, dan setiap hari menginspeksi semua area
pekerjaan yang sedang dikerjakan pada proyek Jember Icon. Serta
mempelajari pengawasan dan manajemen yang menyangkut tentang
pengecoran.
 Permasalahan :
Tangga darurat yang digunakan sebagai akses utama ke lantai atas belum
dilengkapi sarana K3, sehingga safety belum tercapai secara optimal.
 Solusi :

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


25
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

Untuk mengatasi kondisi tangga darurat yang kurang aman, divisi K3


memasang handrail dan jaring-jaring pembatas pada tangga darurat
untukmeningkatkan safety.
 Output :
Kondisi tangga darurat lebih safety. Dengan adanya handrail pada
tangga, pengguna tangga bisa berpegangan pada handrail tersebut dan
meminimalisir resiko bila terjadi kecelakaan pada pengguna tangga.
Dengan pemasangan jaring-jaring juga menimbulkan safe condition,
dimana pengguna tangga tidak akan melewati jaring-jaring tersebut,
sehingga resiko jatuh lebih kecil.

Selama pengerjaan lantai 13 zona 1-4, pengawasan dilakukan dengan


mengamati bagaimana para pekerja melaksanakan pekerjaannya dimulai dari
mempersiapkan bekisting untuk kolom. Pekerjaan tersebut meliputi cek jumlah
dimensi besi, ukuran dimensi besi terangkai, pengukuran dimensi bekisting,
merangkai dimensi bekisting, pengecekan kesikuan bekisting hingga pemasangan
bekisting pada kolom. Setelah bekisting terpasang maka pekerjaan selanjutnya
adalah pengecoran yang dilakukan pada malam hari, tapi tidak jarang juga
pekerjaan pengecoran dilakukan siang hari, tergantung kesiapan kolom, balok,
dan shear wall yang akan dicor. Setelah pengecoran selesai, bekisting akan dibuka
setelah 8 jam, sehingga diketahui hasil pekerjaan pengecoran yang telah
dilakukan. Apakah hasil kolomnya bagus ataukah masih ada lubang di sana sini.
Jika ternyata kolom, balok maupun shear wall mengalami keropos, hal tersebut
bisa diakibatkan oleh kurang maksimalnya proses pemadatan beton saat proses
pengecoran, sehingga perlu di lakukan perbaikan tergantung seberapa parah cacat
hasil pengecoran.
Setelah pekerjaan kolom di zona I-4 selesai, akan dimulai untuk memasang
bekisting untuk plat di atas kolom, lalu kemudian pemasangan besi tulangan untuk
plat dan balok di lantai 12-13. Tugas lain selama kerja praktik adalah untuk
mengawasi pekerjaan pembesian yang mana nantinya jika ada pekerjaan yang

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


26
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

kurang sesuaiakan di laporkan ke bagian Quality Control atau QC. Jika pekerjaan
pembesian untuk plat sudah selesai, akan dilakukan checklist sekali lagi untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut benar-benar sudah selesai dan plat siap
untuk dicor. Jadisebelum pengecoran di mulai, semua pekerjaan persiapan yang
meliputi pemasangan besi tulangan, elevasi bekisting, dan jarak selimut beton
sudah terpasang dengan baik dan benar sesuai gambar. Sementara pekerjaan beton
di zona I2 sudah berada dalam tahap pembesian untuk Lower Ground 2 dan
selanjutnya adalah pengecoran untuk pondasi raft.
Memang pelaksanaan di lapangan tidak dilaksanakan secara serentak di
seluruh zona pekerjaan, akan tetapi di lakukan secara bertahap tiap zona kerja.
Sehingga selalu ada peningkatan progress pekerjaan dari waktu ke waktu. Selama
melaksanakan pekerjaan pembesian untuk pondasi raft di zona I. Sehingga
diharapkan progress pekerjaan yang telah dicapai dapat mencapai pogress yang
direncanakan sesuai dengan kurva S yang telah dibuat sebelumnya.

3.4 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktik


Seluruh kegiatan terangkum dalam tabel berikut :

No Tanggal Kegiatan
1. Senin, 31  Menerima materi induksi K3
Agustus 2015  Mencari informasi mengenai QS proyek
2. Selasa, 1  Asistensi tugas 1
September 2015  Penjelasan mengenai QS
 Penjelasan mengenai struktur organisasi, job
disc dan hasil pekerjaannya
3. Rabu, 2  Penjelasan mengenai perhitungan pembesian
September 2015 beserta contoh perhitungan pembesiannya
4. Kamis, 3  Melakukan survey pengecekan pembesian
September 2015 yang terjadi pada lantai ground

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


27
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

 Melakukan dokumentasi perkembangan


proses pembesian pada lantai ground
 Mengamati proses pekerjaan pemotongan dab
pembelokan besi
5. Jum’at, 4  Penjelasan mengenai perhitungan pada kolom
September 2015  Pemberian tugas menghitung kolom lantai 1
area mall
6. Sabtu, 5  Asistensi tugas perhitungan kolom lantai 1
September 2015 area mall
 Penjelasan mengenai perhitungan plat dan
balok beton lantai 1 As K-L/10-12
 Pemberian tugas menghitung plat dan balok
pada lantai 1
 Asistensi tugas perhitungan plat dan balok
pada lantai 1
7. Senin, 7  Penjelasan mengenai administrasi yang
September 2015 terjadi di dalam proyek
 Pemberian tugas mengenai rekap data hasil
tes beton bulan Januari
8. Selasa, 8  Asistensi tugas rekap data hasil tes beton
September 2015  Melanjutkan tugas merekap data hasil tes
beton pada bulan Februari
9. Rabu, 9  Asistensi tugas rekap data hasil tes beton
September 2015  Melanjutkan tugas merekap data hasil tes
beton pada bulan Maret
10. Kamis, 10  Asistensi tugas rekap data hasil tes beton
September 2015  Melanjutkan tugas merekap data hasil tes
beton pada bulan April
11. Jum’at, 11  Asistensi tugas rekap data hasil tes beton

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


28
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

September 2015  Melanjutkan tugas merekap data hasil tes


beton pada bulan Mei
12. Sabtu, 12  Asistensi tugas rekap data hasil tes beton
September 2015  Melanjutkan tugas merekap data hasil tes
beton pada bulan Juni, Juli, Agustus
13. Senin, 14  Mempelajari mengenai berbagai macam
September 2015 proses struktur yang terjadi di dalam proyek
14. Selasa, 15  Penjelasan mengenai perhitungan struktur
September 2015 terhadap balok
 Pengecekan tulangan-tulangan yang ada di
lapangan
 Pemberian tugas mengenai perhitungan
struktur pada balok
15. Rabu, 16  Asistensi tugas dan pembahasan perhitungan
September 2015 struktur pada balok
16. Jumat, 18  Penjelasan mengenai perhitungan struktur
September 2015 pada plat
 Pemberian tugas mengenai perhitungan
struktur pada plat
17. Sabtu, 19  Asistensi tugas dan pembahasan perhitungan
September 2015 pada plat
18. Selasa, 22  Pengenalan mengenai pengertian QC
September 2015  Pemberian tugas mempelajari
pengertian kesadaran berkualitas
19. Jum’at, 25  Mendiskusikan materi kesadaran
September 2015 berkualitas
 Pemberian tugas pengecekan pada
bangunan atau QC pada LG 2-Lt.13
20. Sabtu, 26  Pengecekan ketidaksesuaian yang

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


29
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

September 2015 terjadi pada LG 2-Lt. 13 pada lantai,


plat, balok, dan kolom
 Asistensi tugas pengecekan pada
bangunan LG 2-Lt.13
21. Senin, 28  Penjelasan mengenai pengawasan dan
September 2015 Manajemen yang terjadi di dalam
proyek
 Pemberian tugas mengawasi waktu
siklus pada siklus pengecoran plat lantai
22. Selasa, 29  Asistensi tugas tentang siklus
September 2015 pengecoran plat lantai
 Menghitung konklusi waktu siklus dari
data pengecoran yang telah ada
23. Rabu, 30  Asistensi tugas konklusi waktu siklus
September 2015  Pengawasan pelaksanaan pengecoran
kolom pada Lantai 5 dengan
menggunakan tower crane
24. Jum’at, 2  Pengawasan pengecoran dengan
Oktober 2015 memperhatikan produktivitas, durasi,
kubikasi, waktu dan tenaga yang
dibutuhkan
25. Senin, 5 Oktober  Penjelasan mengenai pentingnya K3
2015 dalam sebuah pembangunan proyek
 Menganalisis keselamatan kerja dengan
menentukan bahaya, resiko, APD, dan
metode pengendaliannya
26. Selasa, 6 Oktober  Asistensi tugas pada hari sebelumnya
2015  Menganalisis keselamatan kerja dengan
menentukan biaya, resiko, APD dan

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


30
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

metode pengendalian pada lantai yang


berbeda
27. Rabu, 7 Oktober  Asistensi tugas pada hari sebelumnya
2015  Menganalisis keselamatn kerja dengan
menentukan nermis, akibat yang
ditimbulkan dan rencana eliminasinya
28. Jum’at, 9  Asistensi tugas pada hari sebelumnya
Oktober 2015  Menganalisis keselamatn kerja dengan
menentukan nermis, akibat yang
ditimbulkan dan rencana eliminasinya
pada lantai yang berbeda
29. Sabtu, 10  Asistensi tugas pada hari sebelumnya
Oktober 2015  Menganalisis keselamatn kerja dengan
menentukan nermis, akibat yang
ditimbulkan dan rencana eliminasinya
pada lantai yang berbeda
30. Senin, 12  Pengawasan dan pelaksanaan
Oktober 2015 pengecoran plat pada lantai 1 yang di
kerjakan menggunakan pompa kodok

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


31
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Analisis Masalah


Pelaksanaan KP (Kerja Praktif) yang dilaksanakan pada proyek
pembangunan Jember Icon ini memiliki macam-macam masalah yang akan diulas.
Masalah yang dimaksud diantaranya penjadwalan yang terjadi di dalam proyek
(Kurva S) dan kontrol kualitas (pelaksanaan QC) di lapangan. Berikut ini akan
diulas berbagai macam masalah-masalah yang ada di atas tersebut.

4.1.1 Analisis Masalah dan Rancangan Penjadwalan Proyek


4.1.1.1 Penjadwalan Proyek
Ada beberapa metode penjadwalan proyek konstruksi yang sering
digunakan untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing
metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Pertimbangan
penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil
yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan.
a. Bagan Balok (Barchart)
Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor dalam bentuk
bagan balok, dengan panjang balok sebagai representasi durasi setiap
kegiatan. Format bagan balok informatif, mudah dibaca dan efektif untuk
komunikasi, serta dapat dibuat dengan mudah dan
sederhana. Kekurangannya, penyajian informasi bagan balok agak
terbatas, hubungan antar kegiatan tidak jelas, dan lintasan kritis kegiatan
proyek tidak dapat diketahui. Maka bila terjadi keterlambatan proyek,
prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi sukar dilakukan.
b. Kurva S (Hanumm Curve)
Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren
T.Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak
awal hingga akhir. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek
berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


32
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi


kurva S dapat memberi informasi mengenai kemajuan proyek dengan
membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui
apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi
tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi
dalam proses pengendalian jadwal. Tetapi informasi tersebut tidak detail
dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek.
c. Metode Network Planning
Network Planning diperkenalkan pada tahun 1950-an oleh tim perusahaan
DuPont dan Rand Corporation untuk mengembangkan sistem kontrol
manajemen. Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah
besar kegiatan yang memiliki ketergantungan yang kompleks. Metode ini
relatif lebih sulit, tetapi hubungan antar kegiatan jelas, dan dapat
memperlihatkan kegiatan kritis. Dari informasi network planning-lah,
monitoring serta tindakan koreksi kemudian dapat dilakukan, yakni
dengan memperbarui jadwal.
Analisis Masalah Mengenai Progess Minggu ke 1 dan 2 di Bulan Oktober
2015 :
Misalnya seperti contoh analisa kurva S berikut, Progress Rencana saat
minggu ke 1 pada bulan Oktober 2015 yaitu 13,300% sedangkan Progress
Aktualnya adalah 15,342%. Pekerjaan mengalami deviasi percepatan sebesar
2,042% dari progres rencana. Sedangkan Progress Rencana saat minggu ke 2
pada bulan Oktober 2015 yaitu 16,573% sedangkan Progress Aktualnya
adalah 15,679%. Pekerjaan mengalami deviasi percepatan sebesar 0,006%
dari progres rencana. Pada dua contoh tersebut memiliki actual yang lebih
baik dari progressnya, ini didukung dengan baiknya produktivitas dari para
pekerja, cuaca yang mendukung serta tidak adanya kesalahan gambar
maupun hal-hal lainnya.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


33
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

4.1.1.2 Laporan Harian Proyek


Berikutnya mengenai Laporan Harian proyek. Administrasi proyek
merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan proyek. Salah satu di
antaranya adalah pembuatan laporan berkala. Laporan berkala merupakan
alat komunikasi resmi untuk menyatakan menyampaikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelengaraan proyek. Tujuan dari pembuatan laporan
berkala adalah membantu semua pihak dalam upaya memantau dan
mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai
aspek penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan. Laporan
berkala dibuat oleh kontraktor, disetujui oleh konsultan pengawas atau MK.
Laporan berkala dipakai pihak kontraktor sebagai bahan utama dalam rapat
intern kontraktor maupun rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat
dalam proyek
Bagian-bagian dari laporan harian :
1. Manpower
Manpower management, berkaitan dengan prosedur-prosedur di mana
sumber daya manusia diorganisasi dan diarahkan dalam usaha mencapai
tujuan organisasi, individu, dan masyarakat. Sasaran utamanya ialah
penggunaan dan pengalokasian sumber daya manusia sebaik mungkin.
Ada yang berkata bahwa manpower management mencakup, baik
manajemen sumber daya manusia maupun labour relations. Labour
relations atau disebut pula labour management menitik beratkan
perhatiannya kepada hubungan-hubungan antara manajemen dengan
serikat karyawan. Akhirnya, industrial relations merupakan istilah yang
lebih luas artinya dari manajemen sumber daya manusia karena hal
tersebut mencakup labour relations dan manajemen sumber daya
manusia.
2. Logistik
Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi yang ada dalam
rangkaian struktur organisasi proyek dengan tugas pendatangan,

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


34
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian


pelaksana lapangan. Tugas logistic proyek ada beberapa macam yang
jika dilaksanakan dengan baik diharapkan kegiatan pelaksanaan
pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Berikut ini beberapa tugas
yang dilakukan.
 Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan
dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data
untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan.
3. Alat
Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan serta tenaga kerja pada suatu
proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
pekerjaan. Penggunaan alat dan bahan yang dipilih, serta kebutuhan
tenaga kerja harus sesuai dengan standar dan kondisi di lapangan.
Peralatan kerja yang digunakan terdiri dari alat-alat berat dan alat-alat
pelengkap lainnya, baik yang digerakkan secara manual atau mekanis.
Pemilihan jenis peralatan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan
merupakan faktor penting yang mempengaruhi proses penyelesaian
suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Pertimbangan dari segi biaya
sehubungan dengan penggunaan peralatan harus tetap ada, artinya harus
ada optimasi dari harga produksi per satuan waktu untuk setiap
peralatan yang digunakan. Selama pelaksanaan pekerjaan di proyek,
pemeliharaan dan perawatan peralatan terutama untuk alat-alat berat
harus dilakukan secara rutin, sehingga kondisi alat selalu baik dan siap
pakai. Hal ini sangat penting agar dalam pelaksanaan nanti tidak
terhambat karena adanya kerusakan pada peralatan kerja.
4. Cuaca
Cuaca yang tidak menentu dan musim penghujan yang belum berakhir,
mulai berdampak pada perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang
jasa konstruksi dan infrastruktur. Akibat musim hujan berkepanjangan

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


35
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

tersebut, perusahaan kontraktor yang mendapat kepercayaan


melaksanakan pembangunan infrastruktur seperti pengurukan tanah dan
pembangunan fisik lainnya, telah menyababkan kendala yang cukup
berat.
Analisis Masalah mengenai laporan harian :
Dibutuhkan koordinasi dan komunikasi antara pihak-pihak terkait mengenai
pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga bisa menyelesaikan laporan harian
dengan tepat waktu. Laporan harian juga berisi aktual progress dan
terdokumentasi dengan baik.

4.1.2 Analisis Masalah dan Rancangan Quality Control


4.1.2.1 Quality Control
Pengendalian kualitas adalah aktivitas pengendalian proses untuk
mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi
atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila
ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar
(Purnomo, 2004). Tujuan dari pengendalian kualitas adalah mengendalikan
kualitas produk atau jasa yang dapat memuaskan konsumen. Pengendalian
kualitas statistik merupakan suatu alat tangguh yang dapat digunakan
mengurangi biaya, menurunkan cacat dan meningkatkan kualitas pada proses
manufakturing. Pengendalian kualitas memerlukan pengertian dan perlu
dilaksanakan oleh perancang, bagian inspeksi, bagian produksi sampai
pendistribusian produk ke konsumen. Pengertian kualitas itu sendiri, yaitu
dapat diartikan sebagai derajat atau tingkatan di mana produk atau jasa
tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen
Aktivitas pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-
kegiatan seperti berikut ini :
1. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses.
2. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standar yang
berlaku.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


36
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

3. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan


yang cukup signifikan, dan jika perlu dibuat tindakan-tindakan untuk
mengoreksinya.
Tanggung jawab dari seorang Quality Control antara lain :
1. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
2. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa
perusahaannya.
3. Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode
untuk menentukan kualitas suatu produk bervariasi setiap perusahaan.
4. Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan
bantuan parameter seperti berat badan, tekstur dan sifat fisik lain dari
perusahaan.
5. Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian secara
individual. Demikian juga, untuk setiap industri metode ini bervariasi
setiap produk.
6. QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
7. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
8. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
9. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan
pada produk dari sebuah perusahaan.
10. QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu
ISO seperti 9001, ISO 9002 dll
11. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam
suatu perusahaan.
12. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai
kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas
yang lebih tinggi.
13. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk
sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.
Pelaksanaan Quality Control meliputi :

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


37
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

a.) Persiapannya dengan menyiapkan form Check List.


b.) Pelaksanaan check list dilakukan 2 kali yaitu check list intern dan check
list dengan pengawas, hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir
kesalahan bekisting dan pembesian sebeum pengecoran.
c.) Pelaksanaan check list dilakukan sebelum pengecoran dan sesudah
pengecoran, setelah dilakukan check list, akan dilakukan tindak lanjuti
dengan memberitahu pekerja yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Keahlian yang dibutuhkan seorang Quality Control harus didasarkan
pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia harus memiliki
pendekatan profesional mengenai metode jaminan kualitas dan mampu
menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini. QC juga harus memiliki
keterampilan dokumentasi profesional untuk proses jaminan kualitas.
Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, QC
dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang-barang
konsumen, peralatan medis, baik teknis, transportasi dan berbagai layanan
lainnya. QC harus bekerja dalam koordinasi dengan departemen lain seperti
produksi, manufaktur, pengepakan dan pemasok.
Analisis Masalah :
Koordinasi dengan pengawas harus dilakukan lebih intens agar tidak terjadi
miskomunikasi sehingga dapat memperkecil tingkat kesalahan dalam check
list.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


38
LAPORAN KERJA PRAKTIK
FAKULTAS TEKNIK 2015
D3 TEKNIK SIPIL

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Kerja Praktek selama 30 hari kerja di Proyek
Jember Icon yang mengacu pada tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing,
dapat disimpulkan bahwa:

1.) Kurva S penting untuk penjadwalan, karena kita akan dapat menyelesaikan
apakah proyek mengalami kemajuan atau keterlambatan.
2.) Dengan adanya laporan harian, maka seluruh kegiatan proyek dapat
terpantau, sehingga segala bentuk permasalahan dapat segera diselesaikan.

5.2 Saran
1. Peningkatan koordinasi semua pihak baik pihak owner, kontraktor, dan
konsultan pengawas akan meminimalisir kesalahan dilapangan maupun
gambar sehingga waktu penyelesaian proyek bisa sesuai dengan jadwal.
2. Untuk meningkatkan kinerja didalam pengontrolan kualitas proyek
dibutuhkan pengawasan yang lebih teliti dan jeli, supaya ketidaksesuaian
yang ada dilapangan dapat diminimalisir.

Laporan Kerja Praktik “Jember Icon”


39

Anda mungkin juga menyukai