BAB 1. PENDAHULUAN
masing komponen tersebut yang ada diproyek dengan metode teoritis yang
diajarkan dalam perkuliahan.
Selain studi proyek pembangunan “Jember Icon” untuk menambah
pengetahuan dalam dunia konstruksi, sehingga luaran yang hendak dicapai selepas
kerja pratek ini adalah mengetahui mekanisme proyek, dimulai dari tahap
perencanaan sampai pelaksanaannya di lapangan.
b. Terciptanya hubungan kerja dan garis komando yang jelas antar personil
yang terlibat di dalam struktur organisasi tersebut.
Pada proyek pembangunan proyek Jember Icon menunjuk konsultan
untuk membantu membangun suatu proyek, yaitu :
1) Konsultan Perencana Arsitektur : ARKONIN
2) Konsultan Perencana Rumah Sakit : GRIKSA CIPTA
3) Konsultan Perencana Struktur : Ketira Engineering
Consultants
4) Kontraktor Perencana ME : ARKONIN
2. Safety Officer
Safety Officer memiliki tugas sebagai pengawas tentang K3 yang
ada di dalam proses semua kegiatan yang berhubungan dengan proyek
tersebut.
4. Achie. Engineer
Engineer arsitek dengan harus mampu membaca shop drawing,
sebagai penterjemahan gambar desain, sehingga mudah dipahami oleh
pihak lapangan. Kriteria shop drawing yang baik adalah aplikatif, yaitu
dapat dilaksanakan di lapangan. Setiap shop drawing harus menggunakan
skala yang tepat sehingga dapat terbaca dengan mudah, menampilkan
ukuran dimensi yang lengkap dan detail, sesuai dengan bahan dan material
yang digunakan, sehingga tidak terjadi kesalahan ukuran. Menampilkan
jenis dan spesifikasi material yang digunakan secara lengkap dan detail,
sehingga kesalahan dalam pengadaan material. Metoda pelaksanaan
pekerjaan dapat terbaca dalam gambar shop drawing. Secara prinsip, shop
drawing harus dibuat sedemikian jelas, sehingga meminimalkan
pertanyaan-pertanyaan akibat ketidakjelasan gambar. Dengan kata lain,
dalam setiap lembar gambar harus menampilkan sebanyak mungkin
informasi yang diperlukan. Administrasi proyek juga harus dapar
6. MEP Engineer
Fungsi sistem instalasi mekanikal-elektrikal dan plumbing ( MEP
) disuatu gedungmerupakan suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.
Dalam desain bangunan harus selalu memperhatikan dan
menyertakan MEP yang dikoordinasikan desain yang lain seperti desain
arsitektur, struktur, interior dan desain lain. Jenis sistem dan instalasi
MEP sangat beragam, tergantung pada fungsi gedung itu sendiri.
7. Site Manager
Site manager memiliki tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan Time Schedule sesuai dengan kewajiban.
b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi
untuk proyek dengan volume dan waktu penggunaan.
c. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana
dalam menunjang pelaksanaan proyek.
d. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun
time schedulunya.
e. Mengadakan kontrol disiplin kerja dari pelaksana proyek,
mandor/subcon sesuai tugas, kewajiban masing-masing.
f. Tugas-tugas komunikatif berkenaan dengan pelaksanaan proyek
untuk menunjang kewajiban perusahaan dengan owner baik dalam
kualitas maupun waktu.
8. Arch. Supervisor
Arch. Supervisor, dengan uraian tugas sebagai berikut.
1) Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan
dengan rancangan arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor di
lapangan.
2) Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang
tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek.
3) Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor
dalam bidang arsitek.
4) Memerintahkan supervisor kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek yang telah ditentukan
bila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.
9. C & S Supervisor
C & S Supervisor, dengan uraian tugas sebagai berikut.
1) Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam bidang
struktur.
2) Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisor kontraktor pada
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
3) Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/
pengetesan material, schedule kerja dan berita acara kemajuan
pekerjaan kontraktor dibidang struktur, jika sudah sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
digunakan Mall. Dan Fase 3 terletak di area Lantai 6 sampai dengan lantai 14
pada Grid 6-14/ A’- D yang akan digunakan Hotel.
Pada Fase 1 untuk zona 1 sampai dengan zona 4 tepatnya pada Grid 1-6/ A’-
J dalam pembangunan Rumah Sakit Siloam saat ini sudah mencapai 94,711%,
yaitu pada pekerjaan lantai 13/roof sudah selesai sedangkan pekerjaan shearwall
dan tangga menyisakan atapnya saja. Pekerjaan Ground Floor Grid 6-14/ A’-D
masih dalam tahap bekisting plat dan balok serta pembesian plat dan balok.
Pekerjaan Area Podium di Ground Floor (GF) Grid 11-13/ D-G masih dalam
tahap pembesian balok, plat lantai yang sebagian kolom sudah tahap pengecoran.
Pembangunan Fase 2 elevasi + 6,5 untuk zona 7 sampai dengan zona 9
tepatnya pada Grid 7-14/ K’-O’ dalam pembangunan Mall saat ini sudah
mencapai 4,5%, pada pekerjaan Uper Ground yaitu bekisting plat dan balok.
Pekerjaan Uper Ground lainnya yaitu pada zona 14 tepatnya pada Grid 9-14/ A’-
C’ masih dalam tahap pembesian shearwall (SW4) dan pembangunan Fase 3
masih belum ada progres.
dari pengecekan deffect, pembesian, dimensi, letak dan ukuran diameter besi
kolom, balok, plat lantai. Selanjutnya mempelajari Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) dalam proyek Jember Icon.
Permasalahan :
Banyak ditemukan defact ketika check-list post concrete. Defact banyak
ditemukan pada plat dan balok yang disebabkan oleh kondisi bekisting
yang kurang baik.
Solusi :
Untuk mengatasi kondisi defact pada pekerjaan plat dan balok, pelaksana
mendatangkan plywood baru sebagai bekisting agar hasil pekerjaan cor
lebih rapi. Pelaksana juga menyediakan tempat yang lebih aman agar
plywood tidak rusak.
Output :
Hasil pekerjaan cor plat dan balok lebih rapi dengan menggunakan
plywood yang baru, sehingga kemungkinan defact lebih kecil. Serta
dengan tempat penyimpanan plywood yang lebih aman, maka plywood
bekisting lebih awet.
kurang sesuaiakan di laporkan ke bagian Quality Control atau QC. Jika pekerjaan
pembesian untuk plat sudah selesai, akan dilakukan checklist sekali lagi untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut benar-benar sudah selesai dan plat siap
untuk dicor. Jadisebelum pengecoran di mulai, semua pekerjaan persiapan yang
meliputi pemasangan besi tulangan, elevasi bekisting, dan jarak selimut beton
sudah terpasang dengan baik dan benar sesuai gambar. Sementara pekerjaan beton
di zona I2 sudah berada dalam tahap pembesian untuk Lower Ground 2 dan
selanjutnya adalah pengecoran untuk pondasi raft.
Memang pelaksanaan di lapangan tidak dilaksanakan secara serentak di
seluruh zona pekerjaan, akan tetapi di lakukan secara bertahap tiap zona kerja.
Sehingga selalu ada peningkatan progress pekerjaan dari waktu ke waktu. Selama
melaksanakan pekerjaan pembesian untuk pondasi raft di zona I. Sehingga
diharapkan progress pekerjaan yang telah dicapai dapat mencapai pogress yang
direncanakan sesuai dengan kurva S yang telah dibuat sebelumnya.
No Tanggal Kegiatan
1. Senin, 31 Menerima materi induksi K3
Agustus 2015 Mencari informasi mengenai QS proyek
2. Selasa, 1 Asistensi tugas 1
September 2015 Penjelasan mengenai QS
Penjelasan mengenai struktur organisasi, job
disc dan hasil pekerjaannya
3. Rabu, 2 Penjelasan mengenai perhitungan pembesian
September 2015 beserta contoh perhitungan pembesiannya
4. Kamis, 3 Melakukan survey pengecekan pembesian
September 2015 yang terjadi pada lantai ground
BAB 4. PEMBAHASAN
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Kerja Praktek selama 30 hari kerja di Proyek
Jember Icon yang mengacu pada tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing,
dapat disimpulkan bahwa:
1.) Kurva S penting untuk penjadwalan, karena kita akan dapat menyelesaikan
apakah proyek mengalami kemajuan atau keterlambatan.
2.) Dengan adanya laporan harian, maka seluruh kegiatan proyek dapat
terpantau, sehingga segala bentuk permasalahan dapat segera diselesaikan.
5.2 Saran
1. Peningkatan koordinasi semua pihak baik pihak owner, kontraktor, dan
konsultan pengawas akan meminimalisir kesalahan dilapangan maupun
gambar sehingga waktu penyelesaian proyek bisa sesuai dengan jadwal.
2. Untuk meningkatkan kinerja didalam pengontrolan kualitas proyek
dibutuhkan pengawasan yang lebih teliti dan jeli, supaya ketidaksesuaian
yang ada dilapangan dapat diminimalisir.